Share

137. Ketika Bernad Liu murka

Ridel yang semula merasa keberatan justru senang, ketika memikirkan keuntungan bagi dirinya.

"Seharusnya kau sadar diri, Brengsek! Orang sepertimu tidak layak berada di sini, diantara kami! Jangan pernah mendekati satu pun dari kamu! Mengerti?" bentak karyawan lainnya.

Ridel hanya diam mendengar semua kalimat-kalimat pedas karyawan lain. Mereka menghina Ridel habis-habisan, bahkan tidak segan-segan melemparkan sampah kepadanya.

Bukannya marah, Ridel justru memungut sampah-sampah itu dalam diam, kemudian meletakkannya di tempat seharusnya. Tempat sampah.

Akhirnya Ridel memilih lantai paling atas untuk menjernihkan pikirannya, dia tahu betul itu dilakukan Hera untuk tahu yang sebenarnya, jadi Ridel tidak mau mengatakan kalau sebenarnya itu hanyalah suatu kebohongan.

Ridel menatap sekelilingnya yang sunyi, tidak berpenghuni. Dia memejamkan matanya untuk menenangkan pikirannya.

"Kau lagi ada masalah?"

Ridel terkejut mendengar suara yang sangat dikenalnya.

"Kenapa kamu bera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status