Gairah yang sempat terganggu barusan, kini lagi-lagi muncul. Pada saat itu, Meghan duduk di atas ranjang dan terjebak dalam keadaan tidak bisa mundur. Meskipun hatinya sangat senang, rasa trauma akibat seseorang yang masuk secara mendadak tadi masih menghantuinya.Ketika mencoba untuk menghindar, tiba-tiba segala sesuatu di depan Meghan menjadi gelap dan bibirnya sudah terselimuti oleh kehangatan."Uhm ...." Ciuman mendadak ini membuat Meghan spontan mengeluarkan suara desahan dan pikirannya langsung menjadi kabur. Dia begitu terkejut sampai ke ubun-ubun. Jantungnya berdebar kencang dan dia ingin melarikan diri.Itulah perasaan yang dialami Meghan sekarang. Bukan karena tidak suka, melainkan karena dia merasa bingung. Meghan perlahan membuka mata dan melihat wajah tampan yang berada begitu dekat dengannya. Setelah itu, dia pun tanpa sadar mengangkat tangannya.Plak ....Suara nyaring tiba-tiba terdengar di dalam kamar pasien yang hening. Tampaknya Meghan tidak memberi tamparan keras, t
Setelah mendengar penjelasan Danzel, Meghan pun tiba-tiba mengerti. Leona ingin berinvestasi di sana bukan untuk mendapatkan keuntungan, tetapi untuk menderita kerugian. Adapun alasannya, sudah pasti karena dia ingin menjebak Meghan.Bagaimanapun, saat ini Leona adalah pemegang saham Grup Oswald. Dampak dari rencana buruk ini pasti akan memengaruhi Grup Oswald secara signifikan. Setelah menyadari hal ini, Meghan pun menggertakkan giginya. Dia langsung mengambil ponsel untuk mengirim pesan kepada Wesley. Namun, saat dia hendak mengetik pesan, Wesley telah mengirimkan pesan terlebih dahulu.[ Bos, ada informasi dari bawahan bahwa Leona sudah bertemu dengan Austin. ][ Terus awasi mereka, jangan sampai melewatkan informasi apa pun. ]Tanpa menunggu perintah dari Meghan, Wesley telah mengutus dua orang lainnya untuk terus memantau situasi dan mengumpulkan lebih banyak informasi.Ketika Meghan menerima laporan lebih lanjut, dia merasa senang dalam hatinya. Entah karena kedua orang itu terla
Leona kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sikap Austin. Sejujurnya, dia berani berlagak di depan Meghan karena adanya dukungan dari Austin. Apabila kehilangan dukungan dari pria itu, Leona benar-benar akan kehilangan segala bentuk dukungan.Saat memikirkan hal ini, Leona pun menggigit bibirnya. Pada akhirnya, dia bangkit dengan perasaan kecewa dan meninggalkan tempat itu. Setelah beberapa saat, Austin duduk sebentar untuk menghabiskan kopinya. Kemudian, dia juga bangkit dan pergi.Orang yang bersembunyi di kegelapan juga diam-diam pergi. Setelah merapikan rekaman yang diambil, dia langsung mengirimkannya kepada Meghan.Adegan dalam rekaman terlihat cukup jelas, tetapi suaranya agak kabur. Namun, bagi seorang ahli peretas, ini adalah hal yang sangat sederhana. Dia hanya perlu memindahkan video tersebut ke laptop dan melakukan serangkaian operasi.Danzel duduk di sebelah Meghan. Pria itu tampak membuka mulutnya, lalu menutupnya kembali. Ini adalah pertama kalinya dia meras
Nyatanya, Meghan masih mengenakan singlet ketat di balik baju pasiennya yang longgar. Lantaran luka Meghan berada di bagian tulang rusuk, singletnya digunting sebagian. Pemandangan seperti ini membuat Danzel tidak bisa berkata-kata. Danzel tidak pernah menyangka bahwa istrinya tidak keberatan untuk melepas pakaian di hadapannya. Danzel awalnya ingin menggoda Meghan, tetapi sekarang dia malah merasa dirinya yang sedang digoda. Danzel langsung menoleh untuk memeriksa bahwa tidak ada orang yang lewat. Jika ada orang yang lewat dan melihat situasi di dalam kamar sekarang, Danzel pasti akan meminta penjaga keamanan untuk menangkap orang tersebut dan menginterogasinya."Ka, kamu pakailah bajumu," sahut Danzel.Melihat ekspresi Danzel yang sangat malu, suasana hati Meghan yang awalnya sedih seketika membaik. Dia menarik-narik pakaiannya sambil terkekeh, lalu bertanya, "Bukankah kamu bilang mau membantuku mengganti perban? Kalau tidak melepas baju, bagaimana bisa menggantinya?"Ucapan ini me
Nomor yang dihubungi oleh Danzel adalah temannya di Provinsi Narnila. Grup Lewis memang tidak berpengaruh besar di Provinsi Narnila, tetapi setidaknya Grup Lewis masih memiliki fondasi yang kuat. Oleh sebab itu, Danzel merasa sangat mudah untuk menghubungi temannya di sana. Di sisi lain, temannya sedikit bingung saat mendapatkan panggilan dari Danzel. Namun, dia seketika terdiam begitu mendengar nama Austin. "Pria ini punya bisnis sendiri di Provinsi Narnila, tapi bagaimana dia bisa memiliki kaitan denganmu?" Masalah ini memiliki cerita yang sangat panjang sehingga Danzel tidak tahu harus menceritakannya dari mana. Selain itu, Danzel juga tidak ingin menjelaskannya, melainkan hanya menjawab, "Dia mengincar orang-orang dekatku."Mendengar ini, temannya yang dari Provinsi Narnila sontak tertawa. Hanya beberapa kata ini saja sudah cukup untuk membuat Austin menderita. Dia bertanya, "Jadi, apa yang ingin kamu lakukan?""Aku barusan mendapat datanya. Pria ini punya banyak pinjaman di Pro
Begitu mendengar ini, ekspresi Wesley seketika menjadi masam. Dia bertanya, "Bos, kamu yakin? Tuan Danzel menyuruhku merawatmu, tapi kamu ....""Kamu sudah menjadi bawahannya sekarang?" tanya Meghan.Wesley tahu bahwa Meghan hanya bercanda, tetapi tetap terkejut sampai bercucuran keringat dingin. Dia buru-buru ingin menjelaskan, tetapi Meghan sudah melambaikan tangan."Tenang saja, aku sudah beri tahu dokter pagi ini. Dokter bilang pemulihanku cepat, jadi sudah boleh pulang," ucap Meghan sambil tersenyum.Ketika Wesley memapah Meghan keluar dari rumah sakit, dia berdoa bahwa bosnya ini benar-benar sudah diizinkan untuk pulang.Di luar dugaan mereka, begitu keluar dari pintu masuk rumah sakit, suasana di depan sontak menjadi sangat ramai. Meghan mengira bahwa ada pasien gawat darurat sehingga buru-buru menyingkir.Begitu berbalik, Meghan malah mendengar suara yang familier. Dia mengerutkan dahinya, lalu melihat Monica yang memimpin kerumunan. Sementara itu, orang-orang di samping Monica
Monica hanya bisa terperangah di tempat menghadapi sandiwara Meghan. Untuk sesaat, dia tidak tahu harus melakukan apa.Lagi pula, keduanya selalu berkonflik setiap kali bertemu. Perubahan mendadak ini bahkan membuat Monica tidak tahu harus bagaimana menyikapinya.Monica telah membuat persiapan matang sebelum kemari. Jika Meghan melawannya, dia hanya perlu bertindak sesuai rencananya. Namun, sekarang ....Untung saja, Monica sudah terlalu sering bersandiwara sehingga reaksinya tidak begitu lamban. Saat berikutnya, dia mengernyit dan memulai akting barunya.Sayangnya, akting Meghan sudah memenangkan hati para reporter. Jadi, tidak ada lagi yang berpihak pada Monica.Monica tidak memperhatikan hal ini. Kini, tangisan dan teriakannya jauh lebih menyedihkan daripada yang sebelumnya. "Kak, apa kamu nggak tahu Ayah sangat cemas karena hubungan keluarga kita yang retak sampai seperti ini? Dia sampai jatuh sakit!"Meghan menutup mulutnya sambil diam-diam tersenyum. Jika tidak memiliki pengendal
Satu kalimat singkat ini sontak membuat semua orang berbalik. Mereka penasaran dengan orang yang mengatakan itu. Alhasil, suasana menjadi sunyi senyap. Semua orang memasang ekspresi ragu, tidak ada yang bersedia memercayainya.Meghan yang berdiri di seberang pun menatap reporter itu sambil tersenyum dalam hati. Sepertinya, masih ada reporter yang masih bisa dipercayai di antara kerumunan ini.Meghan masih menatap Monica yang kewalahan dengan ekspresi sedih. Apabila ditampilkan di layar lebar, semua orang pasti akan mengira dirinya putri berbakti. Dia berkata, "Pak Efendy benar-benar kasihan. Dia sudah sakit, tapi tetap teguh."Orang cerdas tentu memahami apa yang terjadi sekarang. Sorot mata beberapa reporter pun menjadi jijik saat menatap Monica sekarang. Meskipun berita ini bisa menjadi trending topic, siapa yang tidak marah setelah dipermainkan Monica?Monica juga tidak bodoh. Jika masalah ini terus berlanjut, dia mungkin akan benar-benar dijatuhkan oleh Meghan. Meskipun merasa engg
Leona melontarkannya tanpa ragu sedikit pun. Dia sudah sering berlatih dalam hatinya supaya bisa terlihat sempurna. Ketika berbicara, dia bahkan bersandar pada tubuh Raymond sembari tersenyum manis."Oh, begitu? Kalian benar-benar berjodoh," sahut Meghan dengan tidak acuh. Dia menyesap tehnya, lalu menyingkirkan berbagai pikiran dalam benaknya.Faktanya, Meghan datang mengunjungi Raymond hanya untuk menanyakan ini. Jawaban Leona yang terkesan begitu lancar pun membuat Meghan seketika tidak bisa berkata-kata.Kedengarannya memang masuk akal, tetapi apa benar seperti itu? Meghan pun merasa ada yang aneh. Namun, topik pembicaraan seketika berubah. Meghan dan Raymond mulai membicarakan tentang musik.Tidak berselang lama, Danzel dan Meghan pun bangkit dan berpamitan untuk pulang. Raymond yang berdiri di halaman untuk mengantar keduanya keluar perlahan-lahan menunjukkan ekspresi dingin. Kemudian, dia menatap Leona sambil mengejek, "Ternyata, kamu pintar sekali dalam menipu."Ketika melihat
Para media tidak mungkin melewatkan kabar mengejutkan ini. Pada dasarnya, vila Raymond sangat terbuka sehingga reporter bisa memotret dengan bebas. Raymond tentu mengetahuinya, tetapi dia tidak keberatan. Makin media memperhatikan, maka orang-orang akan makin memercayainya.Jadi, Raymond sengaja membawa Leona pergi jalan-jalan supaya para reporter bisa memotretnya. Begitu keluar, Leona langsung bersandar di bahu Raymond, bahkan keduanya bergandengan dengan mesra.Namun, begitu masuk ke mobil, ekspresi Raymond seketika menjadi dingin dan jijik. Di sisi lain, Leona memandang ke luar jendela menatap semua kamera reporter. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menjelaskan perasaan ini.Leona menoleh dan bertanya, "Kamu mau bawa aku ke mana?"Raymond memejamkan matanya, lalu menjawab dengan tidak acuh, "Nggak usah banyak tanya."Leona mengepalkan tangan karena merasa kesal dirinya dikendalikan oleh seseorang. Tatapannya pun dipenuhi kebencian.Sekitar 20 menit kemudian, mobil berhenti di se
Begitu mendengarnya, Leona tertegun sesaat. Kemudian, dia mendapati tatapan nakal Raymond dan para wanita di ruang privat ini. Seketika, Leona pun merasa dirinya tengah dipermalukan.Namun, jika gagal membujuk Raymond, Leona tidak ada cara lagi untuk bersaing dengan Meghan. Setelah memikirkan ini, Leona memejamkan mata dan mengesampingkan harga dirinya. Dia segera menerima gelas di tangan Raymond.Dengan diiringi sorakan di sekitar, Leona akhirnya meneguk habis anggur tersebut. Ketika meletakkan gelas itu kembali, Raymond malah tiba-tiba meraih pergelangan tangannya. Leona seketika terduduk di sofa, bahkan tidak berani bersuara meskipun tangannya sakit."Kenapa mencariku?" tanya Raymond.Leona mengernyit saat mencium bau alkohol di sekujur tubuh Raymond. Dia menjawab dengan nada kesal, "Tentu saja untuk bekerja sama."Mendengar ini, Raymond tampak merenung selama beberapa detik. Kemudian, dia mengangguk dan menyahut, "Boleh saja kalau mau kerja sama, tapi kamu harus tidur denganku sema
Monica telah mendengar tentang kepulangan Raymond. Dia tentu tahu bahwa Leona diancam oleh pria ini. Awalnya, Monica mengira Leona telah membuat persiapan matang sehingga tidak akan ada masalah yang terjadi.Tanpa diduga, Meghan malah baik-baik saja, justru Leona yang jatuh sakit dan menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Meskipun Monica tidak mengetahui detailnya, dia tahu bahwa dirinya pasti akan terkena masalah sebentar lagi.Setelah memikirkan kemungkinan ini, Monica pun ketakutan hingga bersembunyi di kamarnya. Saat ini, Efendy masuk dan menghela napas melihat penampilan pucat Monica.Efendy tentu tahu seberapa hebat metode yang dimiliki Meghan. Itu sebabnya, dia sempat menolak rencana yang disusun oleh Leona. Jika mereka bernasib baik, reputasi Meghan pasti akan hancur. Jika mereka bernasib buruk, akibat yang harus ditanggung sungguh tak terbayangkan.Akan tetapi, tidak ada gunanya lagi membahas semua ini. Bagaimanapun, Monica adalah putrinya. Efendy tidak tega untuk menyalahkan
Saat ini, ada sedikit cahaya yang memasuki ruangan sehingga Leona bisa melihat wajah Raymond dengan jelas. Begitu melihatnya, Leona sampai lupa untuk batuk.Setelah kerja sama waktu itu, Raymond langsung pergi ke luar negeri sehingga keduanya tidak pernah berjumpa lagi.Saat ini, Raymond justru berdiri tepat di hadapannya. Leona bisa terbunuh kapan saja tadi. Raymond menatapnya dengan tatapan menghina. Matanya yang merah dan auranya yang kuat membuat Leona bergidik ngeri.Leona sampai mengalihkan pandangannya ke tempat lain karena tidak berani menatap Raymond. Ketika tersadar dari keterkejutannya, dia baru menyadari bahwa Raymond sudah pergi. Namun, pintu yang terbuka lebar seolah-olah sedang memberi tahu Leona bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.Beberapa jam kemudian, kantor polisi tempat Meghan dikurung tiba-tiba mendapatkan sebuah paket anonim. Begitu dibuka, hanya terlihat sebuah alat perekam suara. Setelah ditekan, terdengar pula percakapan antara 2 orang.Berdasarkan catatan da
"Apa yang terjadi?" Hanya dalam beberapa detik, mata Danzel sudah memerah. Dia memegang ponselnya dengan ekspresi garang.Remy yang berdiri di samping tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tahu siapa yang terkena masalah. Bagaimanapun, hanya Meghan yang bisa membuat Danzel seemosional ini."Semuanya, kita akhiri rapat ini dulu," ujar Remy. Semua orang pun saling bertatapan sebelum berdiri dan keluar.Di sisi lain, Danzel hampir menggila setelah mendengar penjelasan Winda. Dia mengakhiri panggilan, lalu menatap Remy dan menginstruksi, "Batalkan semua rapat dan pertemuan sore ini, cepat panggil pengacara kemari!"Begitu mendengar kata pengacara, Remy tidak berani menunda sedikit pun. Dia segera keluar untuk menghubungi pengacara.Setengah jam kemudian, Danzel membawa pengacara ke kantor polisi tempat Meghan berada. Karena baru penyelidikan, Meghan hanya ditempatkan di sebuah ruang interogasi.Sesuai aturan, seharusnya tidak boleh ada yang mengunjungi Meghan. Akan tetapi, para polisi ti
Kebenaran terungkap begitu cepat, padahal berita tersebut belum beredar selama sehari. Para netizen benar-benar terkejut dengan perselisihan besar Keluarga Oswald ini, juga mengagumi kinerja Meghan yang begitu cepat.Sementara itu, di sebuah apartemen, Leona mendengus dingin setelah mendengar rekaman suara yang tersebar di internet. "Cih, Monica ini memang nggak berguna."Leona sungguh berang saat teringat pada Monica yang berjanji akan mengurus masalah ini dengan baik. Namun, beberapa saat kemudian, dia terkekeh-kekeh sinis.Untungnya, Leona sudah menyiapkan rencana cadangan. Setelah mengalami beberapa hal, dia sudah mengetahui kehebatan Meghan.Jadi, setelah berita tersebut dirilis, Leona pun memasang CCTV di depan apartemen Monica. Selain itu, CCTV ini terhubung langsung dengan komputernya. Sesudah mencari rekaman hari itu, semuanya pun terlihat dengan jelas.Terlihat Meghan yang membawa Winda menerobos masuk ke apartemen Monica. Larut malamnya, terlihat pula Monica yang pulang dala
Jika dibandingkan dengan beberapa kemungkinan yang belum pasti, semua orang tentu akan mempertimbangkan ancaman terang-terangan di depan mereka. Jelas, Axel merasa takut dengan desakan Meghan ini.Dengan tubuh yang gemetaran, Axel mengeluarkan ponsel dari sakunya dan membuka email yang diterimanya sebelumnya. Dia berucap, "Ini email-nya. Tapi, aku nggak tahu siapa pengirimnya karena anonim. Apa aku sudah boleh pergi?"Meghan tidak sempat memedulikan hal lain lagi sekarang. Setelah mencatat alamat email tersebut, dia langsung mengirimkannya kepada Bayangan.Beberapa menit kemudian, Meghan menerima sebuah alamat spesifik. Ada juga informasi tentang penyewaan rumah tersebut. Jelas, orang itu tidak benar-benar tinggal di sana.Sesudah memastikan lokasinya, Meghan menutup ponselnya dan berniat keluar. Akan tetapi, Danzel segera menghalanginya dan berkata, "Aku akan menemanimu.""Kamu khawatir aku tidak bisa berpikir dengan jernih?" tanya Meghan sembari tersenyum sinis saat melihat ekspresi
Begitu melihat berita yang tersebar di internet, Danzel langsung meninggalkan ruang kantornya tanpa sempat memedulikan hal lain. Perasaannya sungguh kacau sampai-sampai dia tidak bisa berpikir dengan jernih lagi.Danzel tidak pernah peduli dengan latar belakang Meghan. Menurutnya, tidak ada yang perlu ditanyakan dalam hal ini. Jika Meghan ingin menceritakannya, Danzel tentu akan mendengarkannya. Jika tidak, Danzel juga tidak keberatan karena dia tidak peduli.Jadi, begitu melihat berita tersebut, Danzel tanpa sadar berpikiran bahwa kenyataannya memang seperti itu. Setelah melihat wajah Meghan yang pucat dan dipenuhi amarah, hati Danzel terasa sakit. Tanpa memedulikan orang lain di ruang rapat, Danzel langsung maju untuk memeluknya."Istriku, jangan takut, masih ada aku di sini ...." Danzel tidak pintar menggombal. Namun, perkataan seperti ini justru membuat Meghan merasa lebih tenang.Tercium aroma tubuh Danzel yang wangi. Meghan memejamkan matanya dan menarik napas dalam-dalam sebelum