Sikap Danzel yang seperti ini membuat Meghan merasa merinding. Sebelumnya, sikap dingin pria itu memang sangat tidak ramah. Namun, Meghan justru merasa bahwa sikapnya yang sebelumnya itu jauh lebih baik daripada sikap menyanjungnya sekarang."Bagaimana? Nyonya, ayolah jangan marah lagi!" bujuk Danzel.Meghan yang sudah tidak tahan pun berkata, "Sudah, sudah, berhentilah." Awalnya, dia hanya ingin bercanda, tetapi sekarang dia malah merasa sangat tidak nyaman.Sementara itu, ketika melihat ekspresi Meghan yang lebih tenang dan tidak marah lagi, Danzel pun merasa lega. Hal ini membuktikan bahwa sesekali bersikap manja ternyata cukup efektif.Melihat ekspresi bingung Meghan, Danzel justru merasa jauh lebih rileks. Akan tetapi, setelah keributan berlalu, raut wajah wanita itu mulai perlahan menjadi serius. Danzel menyadari bahwa dia lagi-lagi sedang merenungkan sesuatu.Suasana di kamar pasien pun hening sejenak. Setelah beberapa saat, Meghan tampak mengangkat alisnya, lalu bertanya dengan
Gairah yang sempat terganggu barusan, kini lagi-lagi muncul. Pada saat itu, Meghan duduk di atas ranjang dan terjebak dalam keadaan tidak bisa mundur. Meskipun hatinya sangat senang, rasa trauma akibat seseorang yang masuk secara mendadak tadi masih menghantuinya.Ketika mencoba untuk menghindar, tiba-tiba segala sesuatu di depan Meghan menjadi gelap dan bibirnya sudah terselimuti oleh kehangatan."Uhm ...." Ciuman mendadak ini membuat Meghan spontan mengeluarkan suara desahan dan pikirannya langsung menjadi kabur. Dia begitu terkejut sampai ke ubun-ubun. Jantungnya berdebar kencang dan dia ingin melarikan diri.Itulah perasaan yang dialami Meghan sekarang. Bukan karena tidak suka, melainkan karena dia merasa bingung. Meghan perlahan membuka mata dan melihat wajah tampan yang berada begitu dekat dengannya. Setelah itu, dia pun tanpa sadar mengangkat tangannya.Plak ....Suara nyaring tiba-tiba terdengar di dalam kamar pasien yang hening. Tampaknya Meghan tidak memberi tamparan keras, t
Setelah mendengar penjelasan Danzel, Meghan pun tiba-tiba mengerti. Leona ingin berinvestasi di sana bukan untuk mendapatkan keuntungan, tetapi untuk menderita kerugian. Adapun alasannya, sudah pasti karena dia ingin menjebak Meghan.Bagaimanapun, saat ini Leona adalah pemegang saham Grup Oswald. Dampak dari rencana buruk ini pasti akan memengaruhi Grup Oswald secara signifikan. Setelah menyadari hal ini, Meghan pun menggertakkan giginya. Dia langsung mengambil ponsel untuk mengirim pesan kepada Wesley. Namun, saat dia hendak mengetik pesan, Wesley telah mengirimkan pesan terlebih dahulu.[ Bos, ada informasi dari bawahan bahwa Leona sudah bertemu dengan Austin. ][ Terus awasi mereka, jangan sampai melewatkan informasi apa pun. ]Tanpa menunggu perintah dari Meghan, Wesley telah mengutus dua orang lainnya untuk terus memantau situasi dan mengumpulkan lebih banyak informasi.Ketika Meghan menerima laporan lebih lanjut, dia merasa senang dalam hatinya. Entah karena kedua orang itu terla
Leona kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan sikap Austin. Sejujurnya, dia berani berlagak di depan Meghan karena adanya dukungan dari Austin. Apabila kehilangan dukungan dari pria itu, Leona benar-benar akan kehilangan segala bentuk dukungan.Saat memikirkan hal ini, Leona pun menggigit bibirnya. Pada akhirnya, dia bangkit dengan perasaan kecewa dan meninggalkan tempat itu. Setelah beberapa saat, Austin duduk sebentar untuk menghabiskan kopinya. Kemudian, dia juga bangkit dan pergi.Orang yang bersembunyi di kegelapan juga diam-diam pergi. Setelah merapikan rekaman yang diambil, dia langsung mengirimkannya kepada Meghan.Adegan dalam rekaman terlihat cukup jelas, tetapi suaranya agak kabur. Namun, bagi seorang ahli peretas, ini adalah hal yang sangat sederhana. Dia hanya perlu memindahkan video tersebut ke laptop dan melakukan serangkaian operasi.Danzel duduk di sebelah Meghan. Pria itu tampak membuka mulutnya, lalu menutupnya kembali. Ini adalah pertama kalinya dia meras
Nyatanya, Meghan masih mengenakan singlet ketat di balik baju pasiennya yang longgar. Lantaran luka Meghan berada di bagian tulang rusuk, singletnya digunting sebagian. Pemandangan seperti ini membuat Danzel tidak bisa berkata-kata. Danzel tidak pernah menyangka bahwa istrinya tidak keberatan untuk melepas pakaian di hadapannya. Danzel awalnya ingin menggoda Meghan, tetapi sekarang dia malah merasa dirinya yang sedang digoda. Danzel langsung menoleh untuk memeriksa bahwa tidak ada orang yang lewat. Jika ada orang yang lewat dan melihat situasi di dalam kamar sekarang, Danzel pasti akan meminta penjaga keamanan untuk menangkap orang tersebut dan menginterogasinya."Ka, kamu pakailah bajumu," sahut Danzel.Melihat ekspresi Danzel yang sangat malu, suasana hati Meghan yang awalnya sedih seketika membaik. Dia menarik-narik pakaiannya sambil terkekeh, lalu bertanya, "Bukankah kamu bilang mau membantuku mengganti perban? Kalau tidak melepas baju, bagaimana bisa menggantinya?"Ucapan ini me
Nomor yang dihubungi oleh Danzel adalah temannya di Provinsi Narnila. Grup Lewis memang tidak berpengaruh besar di Provinsi Narnila, tetapi setidaknya Grup Lewis masih memiliki fondasi yang kuat. Oleh sebab itu, Danzel merasa sangat mudah untuk menghubungi temannya di sana. Di sisi lain, temannya sedikit bingung saat mendapatkan panggilan dari Danzel. Namun, dia seketika terdiam begitu mendengar nama Austin. "Pria ini punya bisnis sendiri di Provinsi Narnila, tapi bagaimana dia bisa memiliki kaitan denganmu?" Masalah ini memiliki cerita yang sangat panjang sehingga Danzel tidak tahu harus menceritakannya dari mana. Selain itu, Danzel juga tidak ingin menjelaskannya, melainkan hanya menjawab, "Dia mengincar orang-orang dekatku."Mendengar ini, temannya yang dari Provinsi Narnila sontak tertawa. Hanya beberapa kata ini saja sudah cukup untuk membuat Austin menderita. Dia bertanya, "Jadi, apa yang ingin kamu lakukan?""Aku barusan mendapat datanya. Pria ini punya banyak pinjaman di Pro
Begitu mendengar ini, ekspresi Wesley seketika menjadi masam. Dia bertanya, "Bos, kamu yakin? Tuan Danzel menyuruhku merawatmu, tapi kamu ....""Kamu sudah menjadi bawahannya sekarang?" tanya Meghan.Wesley tahu bahwa Meghan hanya bercanda, tetapi tetap terkejut sampai bercucuran keringat dingin. Dia buru-buru ingin menjelaskan, tetapi Meghan sudah melambaikan tangan."Tenang saja, aku sudah beri tahu dokter pagi ini. Dokter bilang pemulihanku cepat, jadi sudah boleh pulang," ucap Meghan sambil tersenyum.Ketika Wesley memapah Meghan keluar dari rumah sakit, dia berdoa bahwa bosnya ini benar-benar sudah diizinkan untuk pulang.Di luar dugaan mereka, begitu keluar dari pintu masuk rumah sakit, suasana di depan sontak menjadi sangat ramai. Meghan mengira bahwa ada pasien gawat darurat sehingga buru-buru menyingkir.Begitu berbalik, Meghan malah mendengar suara yang familier. Dia mengerutkan dahinya, lalu melihat Monica yang memimpin kerumunan. Sementara itu, orang-orang di samping Monica
Monica hanya bisa terperangah di tempat menghadapi sandiwara Meghan. Untuk sesaat, dia tidak tahu harus melakukan apa.Lagi pula, keduanya selalu berkonflik setiap kali bertemu. Perubahan mendadak ini bahkan membuat Monica tidak tahu harus bagaimana menyikapinya.Monica telah membuat persiapan matang sebelum kemari. Jika Meghan melawannya, dia hanya perlu bertindak sesuai rencananya. Namun, sekarang ....Untung saja, Monica sudah terlalu sering bersandiwara sehingga reaksinya tidak begitu lamban. Saat berikutnya, dia mengernyit dan memulai akting barunya.Sayangnya, akting Meghan sudah memenangkan hati para reporter. Jadi, tidak ada lagi yang berpihak pada Monica.Monica tidak memperhatikan hal ini. Kini, tangisan dan teriakannya jauh lebih menyedihkan daripada yang sebelumnya. "Kak, apa kamu nggak tahu Ayah sangat cemas karena hubungan keluarga kita yang retak sampai seperti ini? Dia sampai jatuh sakit!"Meghan menutup mulutnya sambil diam-diam tersenyum. Jika tidak memiliki pengendal