Setelah tiba di apartemen Leona, Avril langsung berbaring di sofa dan hampir saja menangis."Apa yang terjadi? Siapa yang menyakitimu?""Siapa lagi yang bisa menyakitiku kalau bukan Danzel?"Mendengar nama Danzel, senyuman di wajah Leona menjadi kaku sejenak, lalu ekspresinya kembali seperti semula lagi."Ada apa? Kenapa Danzel bisa menyakitimu?"Mendengar perkataan itu, Avril mengambil selembar tisu dari meja dan menyeka air mata di sudut mata yang hampir mengalir. Kemudian, dia melihat ke arah Leona dan mulai menceritakan segala sesuatu yang terjadi di pesta tadi. Dari nada bicaranya, terdengar sangat jelas dia gagal mendapatkan cintanya Danzel dan perasaannya telah tumbuh menjadi kebencian.Menyadari hal itu, Leona diam-diam tertawa di dalam hatinya, lalu duduk di samping Avril dengan ekspresi tidak puas. "Nona Avril, aku ceritakan sebuah cerita padamu."Avril memandang bingung ke arah Leona dan tidak berbicara sebagai isyarat menyetujuinya.Sementara itu, Leona mulai berbicara tent
Wesley mengangguk, lalu melihat Meghan tiba-tiba tersenyum. Senyuman Meghan terlihat sangat indah, tetapi Wesley sangat mengenal bosnya, pasti ada sesuatu yang direncanakan di balik senyuman itu.Sesuai dugaan, Meghan memainkan pulpen dengan jari-jarinya dan seolah-olah sedang memikirkan sesuatu, lalu berbicara, "Katakan pada Presdir kontrak ini. Aku bersedia berinvestasi, tapi ada syarat tambahannya."Melihat senyuman di wajah Meghan, Wesley hampir saja berkeringat dingin. Dia hanya berharap bosnya tidak akan mempermainkan mereka terlalu kejam."Syaratnya adalah aku ikut dengan acara ragam ini."Mendengar jawaban itu, Wesley merasa lega, tetapi dia juga harus tetap waspada. "Baik, aku akan menghubungi bos ini sekarang."Setelah kembali ke kantornya, Wesley segera menelepon kontak bisnis perusahaan itu dan hasilnya, mereka langsung menyetujui persyaratannya. "Tentu saja bisa! Ini adalah suatu kehormatan bagi kami!"Saat ini, tidak ada orang lain yang memiliki popularitas sebesar Meghan
Meghan tidak suka membuat kehebohan. Baginya, akan lebih baik jika tim produksi tidak pernah memfilmkannya. Beberapa menit kemudian, tim produksi belum datang, tetapi Avril sudah datang."Nona Meghan, lama nggak berjumpa," ucap Avril dengan berpura-pura sopan karena banyak kamera yang menyorot. Tingkahnya ini membuat Meghan seketika mengernyit."Nona Meghan ...," panggil Avril lagi. Meghan menghela napas dalam hati, lalu baru membuka mata. Kenapa sulit sekali baginya untuk beristirahat?"Apa ada urusan?" tanya Meghan dengan eskpresi tidak acuh. Melihat ini, Avril tentu geram hingga menggertakkan giginya.Namun, Avril tidak berani memperlihatkan sifat aslinya di depan kamera. Dia menyahut dengan manis, "Sebenarnya, aku nggak nyangka kamu akan hadir dalam acara ini. Aku hanya ingin menyarankanmu untuk memahami diri sendiri lebih dalam."Para netizen mungkin merasa ucapan Avril ini adalah sebuah bentuk perhatian. Lagi pula, Meghan bukan dari industri hiburan sehingga tidak terlalu paham t
Setelah masuk lift dan menekan nomor lantai yang ada pada kartu kamar, Meghan dan Danzel sama sekali tidak mengobrol. Beberapa menit kemudian, keduanya sama-sama memasuki kamar.Begitu mendengar pintu kamar tertutup, Meghan baru berbalik dan berkata, "Aku tidak sangka kamu juga akan datang. Kalau begitu, mari kita bekerja sama!"Danzel seketika bersemangat mendengarnya. Tanpa diduga, Meghan tiba-tiba melanjutkan, "Sesudah acara ini berakhir nanti, kita berpisah secara baik-baik."Berpisah? Jantung Danzel seketika berdetak kencang. Perpisahan seperti ini terlalu berat baginya. Dia teringat pada sikap Meghan yang menjadi agak dingin, tidak seperti saat mereka baru pulang dari luar negeri.Hati Danzel tiba-tiba terasa sakit. Dia tidak bisa menahan diri untuk maju dan meraih tangan Meghan, tetapi wanita ini malah menghindar dan berkata, "Tuan Danzel, jaga jarakmu."Danzel mengernyit saat melihat tingkah Meghan ini. Dia tahu bahwa mereka berdua harus berbicara baik-baik setelah acara ini be
Avril sangat senang melihat Meghan yang sibuk menawar harga. Ketika melirik Danzel yang berdiri di samping, jantungnya seketika berdebar-debar. Ketika berkenalan dengan Ryan dulu, dia merasa pria ini sangat berkelas, apalagi penyanyi hanya salah satu identitasnya.Selain itu, berbagai aspek yang dimiliki Ryan bahkan melampaui kebanyakan orang di industri hiburan. Wajar jika Avril menyukainya dan ingin mendapatkannya.Namun, begitu melihat Danzel, Avril langsung tidak memiliki ketertarikan dengan Ryan. Meskipun dia kesal dengan keributan yang terjadi di ulang tahun ayahnya, semua itu karena dia ingin mendapatkan Danzel.Jadi, acara ini adalah waktu yang paling tepat baginya untuk membuktikan bahwa dirinya lebih hebat dari Meghan. Benar, dia ingin menjatuhkan Meghan.Setelah bertahun-tahun berkecimpung di industri hiburan, Avril telah mempelajari banyak hal. Bisa dibilang bahwa kemampuannya sangat luar biasa. Sayangnya, dia lupa bahwa lawannya ini berbeda dengan orang-orang yang biasanya
Ketika melihat uang receh di tangannya, Danzel termangu sesaat sebelum menghitungnya. Setelah itu, dia berkata, "Kita masih punya 80 ribu."Danzel berusaha supaya raut wajahnya tidak terlihat terlalu terkejut. Dia benar-benar tidak mengerti bagaimana cara Meghan melakukan semua ini."Ya, kalau bukan karena dikejar waktu, kita bisa menghemat lebih banyak uang," ujar Meghan dengan sorot mata agak bangga.Meskipun Meghan tidak pernah pergi ke pasar lagi, dia sudah mempelajari teknik tawar-menawar ini sejak kecil. Dia sering datang ke pasar bersama ibunya sehingga tahu bagaimana cara menawar harga. Sejujurnya, Meghan sangat menyukai suasana di pasar. Dia merasa jarak antara manusia sangat dekat di sini.Mereka akhirnya tiba di hotel. Tim produksi telah mempersiapkan dapur terbuka di halaman belakang hotel. Pertama supaya tidak mengganggu operasi normal hotel, kedua supaya mendapatkan hasil yang lebih baik.Danzel dan Meghan adalah orang pertama yang tiba. Mereka mengikuti panduan staf, lal
Ketika menjadi sekretaris Danzel, Leona sering membuat camilan untuk menyenangkannya. Akan tetapi, itu semua hanya camilan mudah yang bisa dikuasai dengan menonton tutorial kecil.Selain itu, Danzel tidak pernah memuji setelah mencicipinya. Jika Leona membuat camilan sederhana dan tidak lezat, bukankah dia akan mempermalukan dirinya sendiri?Ketika memikirkan ini, Leona pun menggertakkan giginya dan melirik Meghan yang sibuk memasak di sampingnya."Nona Meghan ...," panggil Leona dengan lembut. Meghan tentu terkejut mendengarnya.Meghan menoleh dan menatapnya dengan jijik, lalu bertanya, "Kenapa?""Aku tahu Nona Meghan sangat pintar memasak. Aku kurang pintar membuat makanan penutup, apa kamu bisa mengajariku?" balas Leona dengan sopan.Meghan hampir tergelak mendengarnya. Wanita ini benar-benar ingin menjaga harga dirinya. Netizen yang tidak tahu mungkin akan mengira dia sangat pintar memasak.Meghan tidak ingin membuat acara ini kacau balau. Ketika melihat raut wajah sutradara yang p
Begitu sutradara mengatakan ini, semua orang sontak tercengang, termasuk Meghan. Seharusnya dia memiliki uang paling banyak sekarang, tetapi tidak mudah bertahan hidup 3 hari dengan uang 80 ribu.Di sisi lain, Avril langsung bangkit dari kursinya dan hampir menggebrak meja. Dia berseru, "Uang 200 ribu untuk 3 hari dan 2 orang! Gimana mungkin!"Avril sudah lupa bahwa kamera masih menyoroti dirinya. Dia tidak tahan lagi sehingga berteriak makin lantang, "Nggak bisa! Aku nggak kuat lagi! Aku mau mundur dari acara ini!"Begitu Avril melontarkan kalimat ini, sutradara dan kru sontak bangkit dengan ekspresi masam. Leona yang duduk di sebelah pun buru-buru menghentikannya."Avril, kita sudah merekam sampai setengah jalan. Kalau kamu tiba-tiba mundur, bagaimana pendapat netizen terhadapmu nanti?" nasihat Leona.Avril hanya menunduk dan menatapnya dengan kesal. Leona meneruskan, "Selain itu, apa kamu mau melihat Danzel dan Meghan terus berinteraksi?"Perkataan Leona ini seketika mengingatkan Av