Ketika melihat uang receh di tangannya, Danzel termangu sesaat sebelum menghitungnya. Setelah itu, dia berkata, "Kita masih punya 80 ribu."Danzel berusaha supaya raut wajahnya tidak terlihat terlalu terkejut. Dia benar-benar tidak mengerti bagaimana cara Meghan melakukan semua ini."Ya, kalau bukan karena dikejar waktu, kita bisa menghemat lebih banyak uang," ujar Meghan dengan sorot mata agak bangga.Meskipun Meghan tidak pernah pergi ke pasar lagi, dia sudah mempelajari teknik tawar-menawar ini sejak kecil. Dia sering datang ke pasar bersama ibunya sehingga tahu bagaimana cara menawar harga. Sejujurnya, Meghan sangat menyukai suasana di pasar. Dia merasa jarak antara manusia sangat dekat di sini.Mereka akhirnya tiba di hotel. Tim produksi telah mempersiapkan dapur terbuka di halaman belakang hotel. Pertama supaya tidak mengganggu operasi normal hotel, kedua supaya mendapatkan hasil yang lebih baik.Danzel dan Meghan adalah orang pertama yang tiba. Mereka mengikuti panduan staf, lal
Ketika menjadi sekretaris Danzel, Leona sering membuat camilan untuk menyenangkannya. Akan tetapi, itu semua hanya camilan mudah yang bisa dikuasai dengan menonton tutorial kecil.Selain itu, Danzel tidak pernah memuji setelah mencicipinya. Jika Leona membuat camilan sederhana dan tidak lezat, bukankah dia akan mempermalukan dirinya sendiri?Ketika memikirkan ini, Leona pun menggertakkan giginya dan melirik Meghan yang sibuk memasak di sampingnya."Nona Meghan ...," panggil Leona dengan lembut. Meghan tentu terkejut mendengarnya.Meghan menoleh dan menatapnya dengan jijik, lalu bertanya, "Kenapa?""Aku tahu Nona Meghan sangat pintar memasak. Aku kurang pintar membuat makanan penutup, apa kamu bisa mengajariku?" balas Leona dengan sopan.Meghan hampir tergelak mendengarnya. Wanita ini benar-benar ingin menjaga harga dirinya. Netizen yang tidak tahu mungkin akan mengira dia sangat pintar memasak.Meghan tidak ingin membuat acara ini kacau balau. Ketika melihat raut wajah sutradara yang p
Begitu sutradara mengatakan ini, semua orang sontak tercengang, termasuk Meghan. Seharusnya dia memiliki uang paling banyak sekarang, tetapi tidak mudah bertahan hidup 3 hari dengan uang 80 ribu.Di sisi lain, Avril langsung bangkit dari kursinya dan hampir menggebrak meja. Dia berseru, "Uang 200 ribu untuk 3 hari dan 2 orang! Gimana mungkin!"Avril sudah lupa bahwa kamera masih menyoroti dirinya. Dia tidak tahan lagi sehingga berteriak makin lantang, "Nggak bisa! Aku nggak kuat lagi! Aku mau mundur dari acara ini!"Begitu Avril melontarkan kalimat ini, sutradara dan kru sontak bangkit dengan ekspresi masam. Leona yang duduk di sebelah pun buru-buru menghentikannya."Avril, kita sudah merekam sampai setengah jalan. Kalau kamu tiba-tiba mundur, bagaimana pendapat netizen terhadapmu nanti?" nasihat Leona.Avril hanya menunduk dan menatapnya dengan kesal. Leona meneruskan, "Selain itu, apa kamu mau melihat Danzel dan Meghan terus berinteraksi?"Perkataan Leona ini seketika mengingatkan Av
"Bos, kamu belum mau pulang, 'kan?" tanya Meghan. Setelah memastikannya, Meghan langsung berlari ke arah bar tersebut.Sementara itu, tatapan Danzel tampak agak muram karena teringat kejadian yang pernah menimpa Meghan di bar sebelumnya. Istrinya ini benar-benar tidak bisa membuatnya tenang.Tempat ini hanya bar biasa. Kebetulan sekali, sekarang adalah jam makan siang sehingga banyak yang datang kemari untuk meminum kopi atau memakan camilan.Meghan bertanya kepada seorang staf, lalu staf itu membawanya menemui bos mereka yang berada di sudut ruangan. "Halo, Bos. Kami sedang merekam acara dan perlu bekerja untuk menghasilkan uang. Apa kamu membutuhkan penyanyi?"Bos itu menatap Meghan dan Danzel, lalu perlahan-lahan bangkit. Terlihat jelas bahwa bos ini agak ragu sehingga Meghan menambahkan, "Aku merasa suaraku cukup merdu untuk memikat pelanggan. Aku hanya perlu 1 jam. Kamu juga nggak akan rugi, 'kan?"Suara Meghan saat berbicara memang sudah merdu, tidak seperti para wanita yang suka
Bos itu tentu tidak akan menolak, dia benar-benar menginginkannya.Meghan berjabat tangan dengan bos itu, lalu dia dan Danzel berbalik dan pergi. Keduanya berjalan kaki kembali ke hotel. Setelah tiba di kamar, keduanya mandi dan tidur sejenak. Acara ragam terlihat mudah, tetapi saat merasakannya langsung, mereka baru sadar ternyata cukup melelahkan.Dalam kamar yng hening, mereka berdua berbaring di tempat tidur masing-masing dengan mata tertutup. Setelah beberapa saat, Meghan tiba-tiba berbicara karena dia tahu Danzel belum tidur, "Aku nggak tahu nyanyianmu ternyata bagus juga, ini benar-benar sebuah kejutan.""Benarkah? Tapi, kamu bisa menyukai nyanyianku, ini benar-benar kejutan bagiku."Mungkin karena mereka sedang berbaring, suara Danzel terdengar lebih serak daripada biasanya. Apalagi, saat mengatakan kata-kata ini, efeknya sungguh luar biasa. Meghan merasakan wajahnya memanas, lalu berbalik dengan canggung dan menutup matanya.Namun, pada saat itu, dia tidak tahu Danzel juga ber
Mendengar berita itu dari sutradara, Leona langsung bersemangat dan berpikir kesempatannya akhirnya datang juga. Saat itu, dia kebetulan berdiri di sebelah Danzel. Dengan gayanya yang malu-malu, dia akhirnya berbicara dengan ragu, "Danzel, apa aku boleh bergabung dengan timmu? Aku nggak bisa menyelesaikan tugasnya sendirian."Danzel seolah-olah sama sekali tidak mendengar perkataan Leona, bahkan matanya pun tidak berkedip. Semua orang dari kru produksi melihat mereka dari depan, Leona merasa malu dan wajahnya memerah. Dia menggerakkan mulutnya, merasa harus melakukan sesuatu untuk membela dirid."Ah, hanya ada dua tim, sepertinya nggak masalah kalau aku masuk tim mana pun ...."Avril tadi juga mendengar Leona ingin bergabung dengan tim Danzel, sehingga hatinya merasa sangat jijik. Apa maksud Leona? Mencari peluang untuk dirinya sendiri? Apa yang Leona lakukan tadi?Seperti yang diharapkan, Leona memperlihatkan ekspresinya yang tidak berdaya dan bertindak seolah-olah dia mempertimbangka
Saat Leona berkata demikian, kebetulan saat itu Avril lewat. Dia masih belum melupakan masalah pemilihan tim tadi. Sekarang mendengar sindiran itu, dia makin tersenyum sinis. "Nona Leona, apa masih belum cukup omong kosongnya?""Kamu!"Leona terkejut karena tiba-tiba dimarahi. Dia ingin berbicara lagi, tetapi siapa yang akan mendengarkannya? Semua orang sedang berjuang untuk mendaki gunung. Namun, saat langit mulai gelap, semua orang baru menyadari situasinya tidak semudah itu.Sebenarnya, jalur pendakian yang disusun oleh tim produksi program ini tidak begitu curam, tetapi jaraknya sangat panjang. Mereka mulai mendaki saat siang hari dan hingga saat ini, mereka baru mencapai setengah perjalanan menuju puncak gunung."Malam ini, semuanya akan menginap di sini, anggap untuk menguji kemampuan bertahan hidup kalian juga."Saat pembawa acara mengatakan itu, staf yang mengikutinya segera membagikan tenda yang mereka bawa kepada semua orang."Ini adalah tempat istirahat untuk semuanya malam
Selama tiga hari ini, Meghan hampir membuat seluruh tim produksi kagum. Seakan tidak ada masalah yang bisa menyulitkannya, dia berhasil mengatasi semua hambatan yang ditemuinya dengan mudah.Mendengar perkataan produser itu, Meghan tersenyum tipis. Pikirannya langsung teringat pada siang hari saat Danzel menggendongnya mendaki gunung. Dia menggigit bibirnya dan hatinya merasa tersentuh.Setelah nasinya sudah matang, seperti yang diharapkan, Meghan juga sudah selesai memasak beberapa hidangan lainnya. Bahan makanannya sederhana dan tidak terlalu istimewa. Namun setelah selesai dimasak, dia tetap mendapat pujian dari semua orang.Setelah seharian mendaki gunung, semua orang merasa sangat lelah dan segera berbaring untuk istirahat. Danzel paham dengan sifat Meghan dan sengaja menyisakan tempat untuk Meghan di pinggir, sedangkan dia sendiri mengambil posisi di samping Meghan.Melihat hal itu, Meghan juga tidak menunjukkan reaksi apa pun. Bagaimanapun juga, mereka semua tinggal bersama dan