Saat Leona berkata demikian, kebetulan saat itu Avril lewat. Dia masih belum melupakan masalah pemilihan tim tadi. Sekarang mendengar sindiran itu, dia makin tersenyum sinis. "Nona Leona, apa masih belum cukup omong kosongnya?""Kamu!"Leona terkejut karena tiba-tiba dimarahi. Dia ingin berbicara lagi, tetapi siapa yang akan mendengarkannya? Semua orang sedang berjuang untuk mendaki gunung. Namun, saat langit mulai gelap, semua orang baru menyadari situasinya tidak semudah itu.Sebenarnya, jalur pendakian yang disusun oleh tim produksi program ini tidak begitu curam, tetapi jaraknya sangat panjang. Mereka mulai mendaki saat siang hari dan hingga saat ini, mereka baru mencapai setengah perjalanan menuju puncak gunung."Malam ini, semuanya akan menginap di sini, anggap untuk menguji kemampuan bertahan hidup kalian juga."Saat pembawa acara mengatakan itu, staf yang mengikutinya segera membagikan tenda yang mereka bawa kepada semua orang."Ini adalah tempat istirahat untuk semuanya malam
Selama tiga hari ini, Meghan hampir membuat seluruh tim produksi kagum. Seakan tidak ada masalah yang bisa menyulitkannya, dia berhasil mengatasi semua hambatan yang ditemuinya dengan mudah.Mendengar perkataan produser itu, Meghan tersenyum tipis. Pikirannya langsung teringat pada siang hari saat Danzel menggendongnya mendaki gunung. Dia menggigit bibirnya dan hatinya merasa tersentuh.Setelah nasinya sudah matang, seperti yang diharapkan, Meghan juga sudah selesai memasak beberapa hidangan lainnya. Bahan makanannya sederhana dan tidak terlalu istimewa. Namun setelah selesai dimasak, dia tetap mendapat pujian dari semua orang.Setelah seharian mendaki gunung, semua orang merasa sangat lelah dan segera berbaring untuk istirahat. Danzel paham dengan sifat Meghan dan sengaja menyisakan tempat untuk Meghan di pinggir, sedangkan dia sendiri mengambil posisi di samping Meghan.Melihat hal itu, Meghan juga tidak menunjukkan reaksi apa pun. Bagaimanapun juga, mereka semua tinggal bersama dan
Meskipun hati Meghan merasa seperti itu, ekspresinya tetap terlihat sombong. Saat keluar dari kamar mandi, dia langsung melewati bahu Danzel seolah-olah dia tidak melihatnya. Untungnya, Danzel sudah terbiasa dengan sikap Meghan yang seperti ini. Oleh karena itu, dia hanya tersenyum dan mengikuti Meghan.Pada saat itu, jarak mereka dengan tempat perkemahan masih cukup jauh. Saat siang hari, rumput liar yang tumbuh di sekitar mereka terlihat cukup indah. Namun di malam hari, semuanya menjadi sangat sunyi. Danzel mengikuti Meghan dari belakang. Mereka berjalan selama sekitar satu menit, lalu Meghan tiba-tiba berhenti. Danzel merasa curiga dan buru-buru mendekat, tetapi dia tertegun sejenak saat melihat ekspresi Meghan."Kenapa?""Apa kamu mendengar ada suara?" tanya Meghan dengan hati-hati. Matanya memperhatikan sekelilingnya dengan waspada dan mengernyitkan alisnya.Pertanyaan itu membuat Danzel tiba-tiba merinding. Bukan karena ketakutan, melainkan respons naluriah tubuhnya terhadap ket
Sebenarnya, maksud Leona adalah menuduh Meghan sengaja melakukan tindakan itu untuk mendapat simpati. Saat itu, Meghan juga mulai sadar karena tergelincir tadi. Dia meraih tangan Danzel dan perlahan-lahan mengatur posisinya untuk duduk."Nona Leona, kamu bilang kamu melihat semuanya. Kalau begitu, coba katakan, dari mana datangnya batu-batu itu?"Leona mungkin tidak menyangka bahkan dalam situasi seperti ini, Meghan masih mampu menganalisis situasinya dengan tenang. Dia awalnya hanya berpura-pura ketakutan, tetapi sekarang dia benar-benar ketakutan."Nona Meghan, saat mendaki gunung, aku memang berada di dekatmu. Tapi, aku tidak punya waktu untuk memperhatikan batu itu."Avril berdiri di samping menonton pertunjukan ini sambil melipat kedua lengannya dan tersenyum. Menurutnya, selama Meghan bisa terluka, itu adalah hal yang baik.Sementara itu, kedua mata Ryan memperhatikan tangan Danzel dan Meghan yang bergandengan dan menutup bibirnya dengan erat."Tapi bagaimanapun juga, untung saja
Setelah meninggalkan lokasi syuting, Meghan merasa tidak nyaman secara fisik dan emosional. Oleh karena itu, dia berpamitan untuk pulang ke vila terlebih dahulu.Sementara itu, Danzel pergi ke kantor. Setibanya di kantor, asistennya segera menyerahkan kontrak yang sudah disusun seraya berkata, "Bos, apakah kita perlu menyelesaikan masalah ini secara pribadi dulu? Kalau kita benar-benar meminta pertanggungjawaban, Nona Leona akan ...."Sebelum menyelesaikan perkataannya, Remy merasakan tatapan tajam yang dilemparkan oleh Danzel. Pada akhirnya, dia terbatuk sekilas dan memutuskan untuk tidak berkomentar lebih lanjut. Sebenarnya, Remy sendiri tidak memiliki kesan yang baik terhadap Leona. Namun, mengingat dirinya sudah bekerja di sini begitu lama, pihak perusahaan juga tidak akan diuntungkan jika nantinya timbul masalah lain.Selain itu, saat ini Leona masih dikenal sebagai selebritas. Namun, kenyataannya, Danzel tidak akan mempertimbangkan status dan identitas Leona saat ini.Jika faktan
Danzel perlahan-lahan mengemudikan mobilnya ke dalam vila. Ketika berbalik, dia langsung melihat wajah Meghan. Siapa pun akan merasa senang jika orang yang dirindukan muncul di hadapan mereka.Namun, begitu teringat pada situasi Meghan sekarang, Danzel seketika merasa agak cemas. Dia tentu memercayai kemampuan Meghan. Akan tetapi, siapa pun akan mengkhawatirkan orang yang mereka cintai.Danzel menghela napas saat melihat Meghan yang menyesap anggur dengan ekspresi lelah. Kala ini, kepala pelayan keluar untuk membantu Danzel memarkirkan mobilnya. Setelah selesai, keduanya pun sama-sama masuk.Meghan sudah berniat naik ke lantai 2 sekarang. Begitu mendengar suara, dia menoleh dan menatap orang yang berdiri di pintu masuk. "Bukannya kamu pergi ke kantor? Kenapa pulang begitu cepat?"Melihat ini, si kepala pelayan bergegas pergi sehingga hanya menyisakan mereka berdua. Akan tetapi, Danzel tidak menjawabnya sehingga Meghan langsung menaiki tangga.Meghan benar-benar lelah. Dia sudah mengole
"Mau ke mana?" tanya Danzel begitu melihat Meghan hendak keluar. Dia terlihat sangat khawatir.Meghan tidak pernah melihat Danzel secemas ini sehingga tak kuasa tersenyum. "Ke perusahaan. Ada kontrak yang harus kutandatangani, sudah kutunda beberapa hari."Sambil mengatakan itu, Meghan pun berjalan ke luar. Dia tahu bahwa dirinya tidak bisa menghentikan Danzel mengantarnya.Tanpa diduga, begitu pintu dibuka, seseorang melemparkan sesuatu ke arah Meghan. Dalam sekejap, bau amis menyebar ke udara."Astaga ...." Meghan hanya bisa menghela napas. Harus diakui bahwa kemampuan Leona memanas-manasi publik sangatlah hebat. Hanya dalam setengah hari, sudah ada orang yang rela bersembunyi di sini untuk melempar telur busuk?"Meghan!" seru Danzel. Dia berdiri di belakang Meghan, jadi tidak bisa melihat terlalu jauh. Beberapa detik kemudian, dia baru menyadari apa yang telah terjadi.Danzel langsung meraih pergelangan tangan Meghan, lalu menariknya ke belakang. Kemudian, Danzel mengernyit sembari
Semua berjalan sesuai yang diduga, termasuk hari keduanya, yaitu Avril ikut mengunggah sesuatu.[ Kenapa Leona malah ditampar? Padahal statusnya yang nggak jelas. Apa dia sudah lupa bagaimana dia mendapat posisi ini? ]Avril tidak menyebutkan dengan jelas, tetapi semua orang mengerti bahwa dia membahas hubungan Danzel dan Meghan. Dengan kata lain, Meghan ini adalah pelakor.Meskipun para netizen tidak memiliki bukti apa pun, mereka tetap bisa membuat kesimpulan dengan menggabungkan kejadian sebelum dan sesudahnya.Danzel dan Meghan menikah, tetapi hubungan mereka tidak baik dan langsung bercerai setelah batas waktunya tiba. Namun, setelah bercerai, Meghan masih tidak ingin meninggalkan vila sehingga mulai mengambil beberapa tindakan.Bahkan, ada yang mengungkapkan beberapa fakta tentang pernikahan Meghan dan Danzel. Menurut mereka, Meghan menggantikan posisi wanita lain untuk menikah dengan Danzel.Avril tidak tahu seperti apa kenyataannya. Namun, selama informasi tersebut bisa merugik
Leona melontarkannya tanpa ragu sedikit pun. Dia sudah sering berlatih dalam hatinya supaya bisa terlihat sempurna. Ketika berbicara, dia bahkan bersandar pada tubuh Raymond sembari tersenyum manis."Oh, begitu? Kalian benar-benar berjodoh," sahut Meghan dengan tidak acuh. Dia menyesap tehnya, lalu menyingkirkan berbagai pikiran dalam benaknya.Faktanya, Meghan datang mengunjungi Raymond hanya untuk menanyakan ini. Jawaban Leona yang terkesan begitu lancar pun membuat Meghan seketika tidak bisa berkata-kata.Kedengarannya memang masuk akal, tetapi apa benar seperti itu? Meghan pun merasa ada yang aneh. Namun, topik pembicaraan seketika berubah. Meghan dan Raymond mulai membicarakan tentang musik.Tidak berselang lama, Danzel dan Meghan pun bangkit dan berpamitan untuk pulang. Raymond yang berdiri di halaman untuk mengantar keduanya keluar perlahan-lahan menunjukkan ekspresi dingin. Kemudian, dia menatap Leona sambil mengejek, "Ternyata, kamu pintar sekali dalam menipu."Ketika melihat
Para media tidak mungkin melewatkan kabar mengejutkan ini. Pada dasarnya, vila Raymond sangat terbuka sehingga reporter bisa memotret dengan bebas. Raymond tentu mengetahuinya, tetapi dia tidak keberatan. Makin media memperhatikan, maka orang-orang akan makin memercayainya.Jadi, Raymond sengaja membawa Leona pergi jalan-jalan supaya para reporter bisa memotretnya. Begitu keluar, Leona langsung bersandar di bahu Raymond, bahkan keduanya bergandengan dengan mesra.Namun, begitu masuk ke mobil, ekspresi Raymond seketika menjadi dingin dan jijik. Di sisi lain, Leona memandang ke luar jendela menatap semua kamera reporter. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menjelaskan perasaan ini.Leona menoleh dan bertanya, "Kamu mau bawa aku ke mana?"Raymond memejamkan matanya, lalu menjawab dengan tidak acuh, "Nggak usah banyak tanya."Leona mengepalkan tangan karena merasa kesal dirinya dikendalikan oleh seseorang. Tatapannya pun dipenuhi kebencian.Sekitar 20 menit kemudian, mobil berhenti di se
Begitu mendengarnya, Leona tertegun sesaat. Kemudian, dia mendapati tatapan nakal Raymond dan para wanita di ruang privat ini. Seketika, Leona pun merasa dirinya tengah dipermalukan.Namun, jika gagal membujuk Raymond, Leona tidak ada cara lagi untuk bersaing dengan Meghan. Setelah memikirkan ini, Leona memejamkan mata dan mengesampingkan harga dirinya. Dia segera menerima gelas di tangan Raymond.Dengan diiringi sorakan di sekitar, Leona akhirnya meneguk habis anggur tersebut. Ketika meletakkan gelas itu kembali, Raymond malah tiba-tiba meraih pergelangan tangannya. Leona seketika terduduk di sofa, bahkan tidak berani bersuara meskipun tangannya sakit."Kenapa mencariku?" tanya Raymond.Leona mengernyit saat mencium bau alkohol di sekujur tubuh Raymond. Dia menjawab dengan nada kesal, "Tentu saja untuk bekerja sama."Mendengar ini, Raymond tampak merenung selama beberapa detik. Kemudian, dia mengangguk dan menyahut, "Boleh saja kalau mau kerja sama, tapi kamu harus tidur denganku sema
Monica telah mendengar tentang kepulangan Raymond. Dia tentu tahu bahwa Leona diancam oleh pria ini. Awalnya, Monica mengira Leona telah membuat persiapan matang sehingga tidak akan ada masalah yang terjadi.Tanpa diduga, Meghan malah baik-baik saja, justru Leona yang jatuh sakit dan menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Meskipun Monica tidak mengetahui detailnya, dia tahu bahwa dirinya pasti akan terkena masalah sebentar lagi.Setelah memikirkan kemungkinan ini, Monica pun ketakutan hingga bersembunyi di kamarnya. Saat ini, Efendy masuk dan menghela napas melihat penampilan pucat Monica.Efendy tentu tahu seberapa hebat metode yang dimiliki Meghan. Itu sebabnya, dia sempat menolak rencana yang disusun oleh Leona. Jika mereka bernasib baik, reputasi Meghan pasti akan hancur. Jika mereka bernasib buruk, akibat yang harus ditanggung sungguh tak terbayangkan.Akan tetapi, tidak ada gunanya lagi membahas semua ini. Bagaimanapun, Monica adalah putrinya. Efendy tidak tega untuk menyalahkan
Saat ini, ada sedikit cahaya yang memasuki ruangan sehingga Leona bisa melihat wajah Raymond dengan jelas. Begitu melihatnya, Leona sampai lupa untuk batuk.Setelah kerja sama waktu itu, Raymond langsung pergi ke luar negeri sehingga keduanya tidak pernah berjumpa lagi.Saat ini, Raymond justru berdiri tepat di hadapannya. Leona bisa terbunuh kapan saja tadi. Raymond menatapnya dengan tatapan menghina. Matanya yang merah dan auranya yang kuat membuat Leona bergidik ngeri.Leona sampai mengalihkan pandangannya ke tempat lain karena tidak berani menatap Raymond. Ketika tersadar dari keterkejutannya, dia baru menyadari bahwa Raymond sudah pergi. Namun, pintu yang terbuka lebar seolah-olah sedang memberi tahu Leona bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.Beberapa jam kemudian, kantor polisi tempat Meghan dikurung tiba-tiba mendapatkan sebuah paket anonim. Begitu dibuka, hanya terlihat sebuah alat perekam suara. Setelah ditekan, terdengar pula percakapan antara 2 orang.Berdasarkan catatan da
"Apa yang terjadi?" Hanya dalam beberapa detik, mata Danzel sudah memerah. Dia memegang ponselnya dengan ekspresi garang.Remy yang berdiri di samping tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tahu siapa yang terkena masalah. Bagaimanapun, hanya Meghan yang bisa membuat Danzel seemosional ini."Semuanya, kita akhiri rapat ini dulu," ujar Remy. Semua orang pun saling bertatapan sebelum berdiri dan keluar.Di sisi lain, Danzel hampir menggila setelah mendengar penjelasan Winda. Dia mengakhiri panggilan, lalu menatap Remy dan menginstruksi, "Batalkan semua rapat dan pertemuan sore ini, cepat panggil pengacara kemari!"Begitu mendengar kata pengacara, Remy tidak berani menunda sedikit pun. Dia segera keluar untuk menghubungi pengacara.Setengah jam kemudian, Danzel membawa pengacara ke kantor polisi tempat Meghan berada. Karena baru penyelidikan, Meghan hanya ditempatkan di sebuah ruang interogasi.Sesuai aturan, seharusnya tidak boleh ada yang mengunjungi Meghan. Akan tetapi, para polisi ti
Kebenaran terungkap begitu cepat, padahal berita tersebut belum beredar selama sehari. Para netizen benar-benar terkejut dengan perselisihan besar Keluarga Oswald ini, juga mengagumi kinerja Meghan yang begitu cepat.Sementara itu, di sebuah apartemen, Leona mendengus dingin setelah mendengar rekaman suara yang tersebar di internet. "Cih, Monica ini memang nggak berguna."Leona sungguh berang saat teringat pada Monica yang berjanji akan mengurus masalah ini dengan baik. Namun, beberapa saat kemudian, dia terkekeh-kekeh sinis.Untungnya, Leona sudah menyiapkan rencana cadangan. Setelah mengalami beberapa hal, dia sudah mengetahui kehebatan Meghan.Jadi, setelah berita tersebut dirilis, Leona pun memasang CCTV di depan apartemen Monica. Selain itu, CCTV ini terhubung langsung dengan komputernya. Sesudah mencari rekaman hari itu, semuanya pun terlihat dengan jelas.Terlihat Meghan yang membawa Winda menerobos masuk ke apartemen Monica. Larut malamnya, terlihat pula Monica yang pulang dala
Jika dibandingkan dengan beberapa kemungkinan yang belum pasti, semua orang tentu akan mempertimbangkan ancaman terang-terangan di depan mereka. Jelas, Axel merasa takut dengan desakan Meghan ini.Dengan tubuh yang gemetaran, Axel mengeluarkan ponsel dari sakunya dan membuka email yang diterimanya sebelumnya. Dia berucap, "Ini email-nya. Tapi, aku nggak tahu siapa pengirimnya karena anonim. Apa aku sudah boleh pergi?"Meghan tidak sempat memedulikan hal lain lagi sekarang. Setelah mencatat alamat email tersebut, dia langsung mengirimkannya kepada Bayangan.Beberapa menit kemudian, Meghan menerima sebuah alamat spesifik. Ada juga informasi tentang penyewaan rumah tersebut. Jelas, orang itu tidak benar-benar tinggal di sana.Sesudah memastikan lokasinya, Meghan menutup ponselnya dan berniat keluar. Akan tetapi, Danzel segera menghalanginya dan berkata, "Aku akan menemanimu.""Kamu khawatir aku tidak bisa berpikir dengan jernih?" tanya Meghan sembari tersenyum sinis saat melihat ekspresi
Begitu melihat berita yang tersebar di internet, Danzel langsung meninggalkan ruang kantornya tanpa sempat memedulikan hal lain. Perasaannya sungguh kacau sampai-sampai dia tidak bisa berpikir dengan jernih lagi.Danzel tidak pernah peduli dengan latar belakang Meghan. Menurutnya, tidak ada yang perlu ditanyakan dalam hal ini. Jika Meghan ingin menceritakannya, Danzel tentu akan mendengarkannya. Jika tidak, Danzel juga tidak keberatan karena dia tidak peduli.Jadi, begitu melihat berita tersebut, Danzel tanpa sadar berpikiran bahwa kenyataannya memang seperti itu. Setelah melihat wajah Meghan yang pucat dan dipenuhi amarah, hati Danzel terasa sakit. Tanpa memedulikan orang lain di ruang rapat, Danzel langsung maju untuk memeluknya."Istriku, jangan takut, masih ada aku di sini ...." Danzel tidak pintar menggombal. Namun, perkataan seperti ini justru membuat Meghan merasa lebih tenang.Tercium aroma tubuh Danzel yang wangi. Meghan memejamkan matanya dan menarik napas dalam-dalam sebelum