Danzel perlahan-lahan mengemudikan mobilnya ke dalam vila. Ketika berbalik, dia langsung melihat wajah Meghan. Siapa pun akan merasa senang jika orang yang dirindukan muncul di hadapan mereka.Namun, begitu teringat pada situasi Meghan sekarang, Danzel seketika merasa agak cemas. Dia tentu memercayai kemampuan Meghan. Akan tetapi, siapa pun akan mengkhawatirkan orang yang mereka cintai.Danzel menghela napas saat melihat Meghan yang menyesap anggur dengan ekspresi lelah. Kala ini, kepala pelayan keluar untuk membantu Danzel memarkirkan mobilnya. Setelah selesai, keduanya pun sama-sama masuk.Meghan sudah berniat naik ke lantai 2 sekarang. Begitu mendengar suara, dia menoleh dan menatap orang yang berdiri di pintu masuk. "Bukannya kamu pergi ke kantor? Kenapa pulang begitu cepat?"Melihat ini, si kepala pelayan bergegas pergi sehingga hanya menyisakan mereka berdua. Akan tetapi, Danzel tidak menjawabnya sehingga Meghan langsung menaiki tangga.Meghan benar-benar lelah. Dia sudah mengole
"Mau ke mana?" tanya Danzel begitu melihat Meghan hendak keluar. Dia terlihat sangat khawatir.Meghan tidak pernah melihat Danzel secemas ini sehingga tak kuasa tersenyum. "Ke perusahaan. Ada kontrak yang harus kutandatangani, sudah kutunda beberapa hari."Sambil mengatakan itu, Meghan pun berjalan ke luar. Dia tahu bahwa dirinya tidak bisa menghentikan Danzel mengantarnya.Tanpa diduga, begitu pintu dibuka, seseorang melemparkan sesuatu ke arah Meghan. Dalam sekejap, bau amis menyebar ke udara."Astaga ...." Meghan hanya bisa menghela napas. Harus diakui bahwa kemampuan Leona memanas-manasi publik sangatlah hebat. Hanya dalam setengah hari, sudah ada orang yang rela bersembunyi di sini untuk melempar telur busuk?"Meghan!" seru Danzel. Dia berdiri di belakang Meghan, jadi tidak bisa melihat terlalu jauh. Beberapa detik kemudian, dia baru menyadari apa yang telah terjadi.Danzel langsung meraih pergelangan tangan Meghan, lalu menariknya ke belakang. Kemudian, Danzel mengernyit sembari
Semua berjalan sesuai yang diduga, termasuk hari keduanya, yaitu Avril ikut mengunggah sesuatu.[ Kenapa Leona malah ditampar? Padahal statusnya yang nggak jelas. Apa dia sudah lupa bagaimana dia mendapat posisi ini? ]Avril tidak menyebutkan dengan jelas, tetapi semua orang mengerti bahwa dia membahas hubungan Danzel dan Meghan. Dengan kata lain, Meghan ini adalah pelakor.Meskipun para netizen tidak memiliki bukti apa pun, mereka tetap bisa membuat kesimpulan dengan menggabungkan kejadian sebelum dan sesudahnya.Danzel dan Meghan menikah, tetapi hubungan mereka tidak baik dan langsung bercerai setelah batas waktunya tiba. Namun, setelah bercerai, Meghan masih tidak ingin meninggalkan vila sehingga mulai mengambil beberapa tindakan.Bahkan, ada yang mengungkapkan beberapa fakta tentang pernikahan Meghan dan Danzel. Menurut mereka, Meghan menggantikan posisi wanita lain untuk menikah dengan Danzel.Avril tidak tahu seperti apa kenyataannya. Namun, selama informasi tersebut bisa merugik
Begitu mendengar ucapan ini, Meghan yang awalnya tersenyum seketika menjadi murung. Dia tahu bahwa para dewan direksi Grup Oswald ini sama sekali tidak peduli pada perusahaan, bahkan enggan mengakui dirinya sebagai presdir. Sikap mereka ini bisa saja membuat Meghan menyingkirkan mereka dengan mudah.Ketika melihat perubahan ekspresi Meghan, direktur yang berbicara barusan merasa agak kaget, lalu disusul dengan perasaan takut. Dia buru-buru mengalihkan pandangannya dan menunduk.Meghan mengetuk meja dengan jarinya sambil membuat penilaian dalam hati. Cemoohan merajalela di internet, proyek dan nilai saham Grup Oswald terus memerosot, bahkan para dewan direksi sudah tidak sabar sekarang. Sekarang adalah saat yang tepat.Setelah memikirkan semua ini, jari Meghan seketika berhenti. Kemudian, dia bangkit dari kursinya dan berkata, "Aku akan mempertimbangkan usul kalian ini.""Serius?" Para dewan direksi tidak menyangka bahwa Meghan tiba-tiba menjadi begitu mudah untuk diajak berdiskusi. Eks
Danzel yang duduk di samping dan Winda yang berdiri di belakang hampir tertawa mendengar ini. Danzel menutup bibirnya yang tersenyum lebar. Dia tidak menduga bahwa istrinya ini pintar berakting juga.Di sisi lain, tatapan para reporter saat menatap Leona telah berubah. Di industri hiburan, banyak orang yang tidak sengaja menyakiti perasaan lawan bicara. Namun, Meghan bukan hanya sekadar terlibat dalam skandal, melainkan sesuatu yang lebih dalam yang erat kaitannya dengan kehidupan.Para reporter terdiam sejenak. Meskipun masalah telah berkembang sampai seperti ini, mereka tetap harus memperoleh keuntungan.Sesudah hening sesaat, seorang reporter akhirnya bertanya, "Nona Meghan, sebenarnya bagaimana hubunganmu dengan Tuan Danzel? Reputasimu agak buruk di internet."Meghan mengangkat alis mendengarnya. Akan tetapi, harus diakui bahwa reporter ini pintar menilai situasi. Pada saat yang sama, orang-orang bisa melihat bahwa Avril yang duduk di sisi lain menjadi agak tegang."Aku tentu tahu
Avril tentu merasa kesal, tetapi dia tidak mengerti mengapa ayahnya bersikap begitu panik. Dia pun bertanya, "Ayah, apa ada masalah? Kenapa kamu sepanik ini?"Keduanya bertatapan sejenak, lalu Barnie menghela napas dan menjelaskan, "Pagi ini sebelum kalian menghadiri konferensi pers, ada beberapa pesanan perusahaan yang tiba-tiba dibatalkan."Meskipun Avril fokus di industri hiburan, dia juga sangat mementingkan perusahaan. Bagaimanapun, dia adalah keturunan satu-satunya Keluarga Barber. Kelak, dia yang akan mewarisi perusahaan ini.Ketika mendengar penjelasan Barnie, Avril sontak merasa cemas. "Apa Meghan yang melakukannya?""Kalaupun bukan dia, hal ini pasti berhubungan dengannya. Hanya dia yang bisa melakukan semua ini dalam waktu singkat," sahut Barnie.Dalam sekejap, Avril merasa kesal dan benci sekaligus iri. Dia menggertakkan giginya, matanya tampak sangat merah.Sebagai seorang ayah, Barnie tentu memahami pemikiran dan karakter putrinya. Sebenarnya dia juga tidak bisa menerima
Saat ini, Ryan sedang naik pitam karena konferensi pers tadi pagi. Dia sangat kesal dengan campur tangan Danzel.Ketika sedang duduk di vilanya sambil memikirkan cara menghadapi masalah ini, ponselnya berdering karena pesan dari Avril.Ryan mengerutkan dahinya seraya membuka pesan tersebut dengan ragu. Begitu melihat foto mesra itu, dia langsung menggertakkan giginya.Ryan menggertakkan gigi sambil melirik gelas di mejanya. Dia mengulurkan tangan untuk mengambil, lalu sontak menghancurkannya menjadi berkeping-keping.Mata Ryan tampak sangat merah. Setelah berusaha keras mengendalikan emosinya, dia menelepon Avril. "Sebaiknya kamu menjelaskannya kepadaku sekarang juga.""Aku mencari Meghan karena ada urusan. Begitu turun dari mobil, aku langsung melihat adegan ini," sahut Avril yang duduk di mobil sambil menyilangkan kakinya dan tersenyum mengejek. Berhubung dirinya kesal, dia pun ingin Ryan merasakan hal yang sama."Kak Ryan, sebenarnya hal ini nggak begitu sulit untuk diterima, 'kan?
"Kamu ...."Jangankan Meghan, bahkan Danzel juga tercengang. Dia mengedipkan mata dan bahkan tidak berani menggerakkan jari sedikit pun. Justru karena suka dan peduli, dia tidak berani memperlakukan Meghan dengan sembrono.Ryan yang mendengar suara di ujung telepon sana, hatinya merasa gelisah, sehingga dia mengubah panggilan teleponnya menjadi mode video. Namun, Saat melihat gambar yang muncul membuat Ryan hampir sesak napas."Kalian!"Setelah mendengar perkataan itu, Danzel baru menyadari ada orang yang tidak diinginkan di seberang telepon. Tanpa bertanya kepada Meghan, dia langsung memutuskan panggilan telepon dan kebisingan segera menghilang. Saat ini, keduanya merasa lega. Namun setelah beberapa saat, Meghan baru menyadari apa yang terjadi dan segera melepaskan diri dari pelukan Danzel. Pipi Meghan memerah."Danzel! Tutup matamu!"Danzel tidak berani melawan dan segera menutup mata, tetapi dia tidak bisa menahan dirinya dan tersenyum.Bukannya Meghan tidak melihat tindakan Danzel,