Semua berjalan sesuai yang diduga, termasuk hari keduanya, yaitu Avril ikut mengunggah sesuatu.[ Kenapa Leona malah ditampar? Padahal statusnya yang nggak jelas. Apa dia sudah lupa bagaimana dia mendapat posisi ini? ]Avril tidak menyebutkan dengan jelas, tetapi semua orang mengerti bahwa dia membahas hubungan Danzel dan Meghan. Dengan kata lain, Meghan ini adalah pelakor.Meskipun para netizen tidak memiliki bukti apa pun, mereka tetap bisa membuat kesimpulan dengan menggabungkan kejadian sebelum dan sesudahnya.Danzel dan Meghan menikah, tetapi hubungan mereka tidak baik dan langsung bercerai setelah batas waktunya tiba. Namun, setelah bercerai, Meghan masih tidak ingin meninggalkan vila sehingga mulai mengambil beberapa tindakan.Bahkan, ada yang mengungkapkan beberapa fakta tentang pernikahan Meghan dan Danzel. Menurut mereka, Meghan menggantikan posisi wanita lain untuk menikah dengan Danzel.Avril tidak tahu seperti apa kenyataannya. Namun, selama informasi tersebut bisa merugik
Begitu mendengar ucapan ini, Meghan yang awalnya tersenyum seketika menjadi murung. Dia tahu bahwa para dewan direksi Grup Oswald ini sama sekali tidak peduli pada perusahaan, bahkan enggan mengakui dirinya sebagai presdir. Sikap mereka ini bisa saja membuat Meghan menyingkirkan mereka dengan mudah.Ketika melihat perubahan ekspresi Meghan, direktur yang berbicara barusan merasa agak kaget, lalu disusul dengan perasaan takut. Dia buru-buru mengalihkan pandangannya dan menunduk.Meghan mengetuk meja dengan jarinya sambil membuat penilaian dalam hati. Cemoohan merajalela di internet, proyek dan nilai saham Grup Oswald terus memerosot, bahkan para dewan direksi sudah tidak sabar sekarang. Sekarang adalah saat yang tepat.Setelah memikirkan semua ini, jari Meghan seketika berhenti. Kemudian, dia bangkit dari kursinya dan berkata, "Aku akan mempertimbangkan usul kalian ini.""Serius?" Para dewan direksi tidak menyangka bahwa Meghan tiba-tiba menjadi begitu mudah untuk diajak berdiskusi. Eks
Danzel yang duduk di samping dan Winda yang berdiri di belakang hampir tertawa mendengar ini. Danzel menutup bibirnya yang tersenyum lebar. Dia tidak menduga bahwa istrinya ini pintar berakting juga.Di sisi lain, tatapan para reporter saat menatap Leona telah berubah. Di industri hiburan, banyak orang yang tidak sengaja menyakiti perasaan lawan bicara. Namun, Meghan bukan hanya sekadar terlibat dalam skandal, melainkan sesuatu yang lebih dalam yang erat kaitannya dengan kehidupan.Para reporter terdiam sejenak. Meskipun masalah telah berkembang sampai seperti ini, mereka tetap harus memperoleh keuntungan.Sesudah hening sesaat, seorang reporter akhirnya bertanya, "Nona Meghan, sebenarnya bagaimana hubunganmu dengan Tuan Danzel? Reputasimu agak buruk di internet."Meghan mengangkat alis mendengarnya. Akan tetapi, harus diakui bahwa reporter ini pintar menilai situasi. Pada saat yang sama, orang-orang bisa melihat bahwa Avril yang duduk di sisi lain menjadi agak tegang."Aku tentu tahu
Avril tentu merasa kesal, tetapi dia tidak mengerti mengapa ayahnya bersikap begitu panik. Dia pun bertanya, "Ayah, apa ada masalah? Kenapa kamu sepanik ini?"Keduanya bertatapan sejenak, lalu Barnie menghela napas dan menjelaskan, "Pagi ini sebelum kalian menghadiri konferensi pers, ada beberapa pesanan perusahaan yang tiba-tiba dibatalkan."Meskipun Avril fokus di industri hiburan, dia juga sangat mementingkan perusahaan. Bagaimanapun, dia adalah keturunan satu-satunya Keluarga Barber. Kelak, dia yang akan mewarisi perusahaan ini.Ketika mendengar penjelasan Barnie, Avril sontak merasa cemas. "Apa Meghan yang melakukannya?""Kalaupun bukan dia, hal ini pasti berhubungan dengannya. Hanya dia yang bisa melakukan semua ini dalam waktu singkat," sahut Barnie.Dalam sekejap, Avril merasa kesal dan benci sekaligus iri. Dia menggertakkan giginya, matanya tampak sangat merah.Sebagai seorang ayah, Barnie tentu memahami pemikiran dan karakter putrinya. Sebenarnya dia juga tidak bisa menerima
Saat ini, Ryan sedang naik pitam karena konferensi pers tadi pagi. Dia sangat kesal dengan campur tangan Danzel.Ketika sedang duduk di vilanya sambil memikirkan cara menghadapi masalah ini, ponselnya berdering karena pesan dari Avril.Ryan mengerutkan dahinya seraya membuka pesan tersebut dengan ragu. Begitu melihat foto mesra itu, dia langsung menggertakkan giginya.Ryan menggertakkan gigi sambil melirik gelas di mejanya. Dia mengulurkan tangan untuk mengambil, lalu sontak menghancurkannya menjadi berkeping-keping.Mata Ryan tampak sangat merah. Setelah berusaha keras mengendalikan emosinya, dia menelepon Avril. "Sebaiknya kamu menjelaskannya kepadaku sekarang juga.""Aku mencari Meghan karena ada urusan. Begitu turun dari mobil, aku langsung melihat adegan ini," sahut Avril yang duduk di mobil sambil menyilangkan kakinya dan tersenyum mengejek. Berhubung dirinya kesal, dia pun ingin Ryan merasakan hal yang sama."Kak Ryan, sebenarnya hal ini nggak begitu sulit untuk diterima, 'kan?
"Kamu ...."Jangankan Meghan, bahkan Danzel juga tercengang. Dia mengedipkan mata dan bahkan tidak berani menggerakkan jari sedikit pun. Justru karena suka dan peduli, dia tidak berani memperlakukan Meghan dengan sembrono.Ryan yang mendengar suara di ujung telepon sana, hatinya merasa gelisah, sehingga dia mengubah panggilan teleponnya menjadi mode video. Namun, Saat melihat gambar yang muncul membuat Ryan hampir sesak napas."Kalian!"Setelah mendengar perkataan itu, Danzel baru menyadari ada orang yang tidak diinginkan di seberang telepon. Tanpa bertanya kepada Meghan, dia langsung memutuskan panggilan telepon dan kebisingan segera menghilang. Saat ini, keduanya merasa lega. Namun setelah beberapa saat, Meghan baru menyadari apa yang terjadi dan segera melepaskan diri dari pelukan Danzel. Pipi Meghan memerah."Danzel! Tutup matamu!"Danzel tidak berani melawan dan segera menutup mata, tetapi dia tidak bisa menahan dirinya dan tersenyum.Bukannya Meghan tidak melihat tindakan Danzel,
Tiba-tiba terdengar ponsel berdering di dalam mobil polisi yang hening, membuat petugas polisi dan Leona terkejut. "Aku boleh menerima teleponnya?"Saat ini, wajah Leona pucat pasi karena belum pernah menghadapi situasi seperti ini. Melihat situasinya, petugas polisi itu tersenyum. Orang yang biasanya sombong, sekarang menjadi begitu menyedihkan saat menghadapi situasi seperti ini. Namun, ini juga bukan tindakan kriminal yang serius, Leona masih memiliki hak untuk menjawab telepon.Setelah melihat petugas polisi menganggukkan kepala, Leona segera merasa lega. Hanya saja nomor telepon yang muncul di layar adalah nomor asing, membuatnya merasa curiga."Nona Leona?"Setelah menerima telepon itu, terdengar suara seorang pria di seberang sana dan Leona yakin dia tidak mengenal suara itu."Ya."Saat mengatakan itu, Leona tanpa sadar bersandar ke jendela dan tangannya menutupi telepon itu."Kalau aku tidak salah menebak, sekarang Nona Leona seharusnya ada di dalam mobil polisi. Situasinya sud
Meghan mendesah melihat Ryan yang keras kepala. Meghan sudah berulang kali melontarkan ucapan ini selama bertahun-tahun. Jika benar-benar berguna, kondisinya juga tidak akan menjadi seperti sekarang ini.Sesuai dugaan, Ryan hanya tertegun sejenak setelah mendengar kata-kata Meghan. Kemudian, dia berujar dengan acuh tak acuh, "Meghan, kalau mengendalikan keinginan kita untuk berhenti mencintai seseorang begitu mudah, nggak ada lagi orang-orang yang dikecewakan oleh cinta."Meghan tidak tahu caranya menanggapi perkataan Ryan. Memang benar, masalah percintaan tidak bisa diubah sesuai kehendak diri sendiri. Saat ingin melupakannya, ingatanmu akan makin mendalam. Saat ingin menjauh, perasaan cinta itu tiba-tiba muncul.Kala ini, suasana di ruangan kantor menjadi hening. Tak lama kemudian, Ryan berbalik dan pergi. Sebelum meninggalkan ruangan, Ryan menoleh lagi, tetapi Meghan tidak mampu bertatapan dengan Ryan.Ketika masalah ini belum sepenuhnya selesai, muncul masalah lagi di Grup Oswald.
Leona melontarkannya tanpa ragu sedikit pun. Dia sudah sering berlatih dalam hatinya supaya bisa terlihat sempurna. Ketika berbicara, dia bahkan bersandar pada tubuh Raymond sembari tersenyum manis."Oh, begitu? Kalian benar-benar berjodoh," sahut Meghan dengan tidak acuh. Dia menyesap tehnya, lalu menyingkirkan berbagai pikiran dalam benaknya.Faktanya, Meghan datang mengunjungi Raymond hanya untuk menanyakan ini. Jawaban Leona yang terkesan begitu lancar pun membuat Meghan seketika tidak bisa berkata-kata.Kedengarannya memang masuk akal, tetapi apa benar seperti itu? Meghan pun merasa ada yang aneh. Namun, topik pembicaraan seketika berubah. Meghan dan Raymond mulai membicarakan tentang musik.Tidak berselang lama, Danzel dan Meghan pun bangkit dan berpamitan untuk pulang. Raymond yang berdiri di halaman untuk mengantar keduanya keluar perlahan-lahan menunjukkan ekspresi dingin. Kemudian, dia menatap Leona sambil mengejek, "Ternyata, kamu pintar sekali dalam menipu."Ketika melihat
Para media tidak mungkin melewatkan kabar mengejutkan ini. Pada dasarnya, vila Raymond sangat terbuka sehingga reporter bisa memotret dengan bebas. Raymond tentu mengetahuinya, tetapi dia tidak keberatan. Makin media memperhatikan, maka orang-orang akan makin memercayainya.Jadi, Raymond sengaja membawa Leona pergi jalan-jalan supaya para reporter bisa memotretnya. Begitu keluar, Leona langsung bersandar di bahu Raymond, bahkan keduanya bergandengan dengan mesra.Namun, begitu masuk ke mobil, ekspresi Raymond seketika menjadi dingin dan jijik. Di sisi lain, Leona memandang ke luar jendela menatap semua kamera reporter. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menjelaskan perasaan ini.Leona menoleh dan bertanya, "Kamu mau bawa aku ke mana?"Raymond memejamkan matanya, lalu menjawab dengan tidak acuh, "Nggak usah banyak tanya."Leona mengepalkan tangan karena merasa kesal dirinya dikendalikan oleh seseorang. Tatapannya pun dipenuhi kebencian.Sekitar 20 menit kemudian, mobil berhenti di se
Begitu mendengarnya, Leona tertegun sesaat. Kemudian, dia mendapati tatapan nakal Raymond dan para wanita di ruang privat ini. Seketika, Leona pun merasa dirinya tengah dipermalukan.Namun, jika gagal membujuk Raymond, Leona tidak ada cara lagi untuk bersaing dengan Meghan. Setelah memikirkan ini, Leona memejamkan mata dan mengesampingkan harga dirinya. Dia segera menerima gelas di tangan Raymond.Dengan diiringi sorakan di sekitar, Leona akhirnya meneguk habis anggur tersebut. Ketika meletakkan gelas itu kembali, Raymond malah tiba-tiba meraih pergelangan tangannya. Leona seketika terduduk di sofa, bahkan tidak berani bersuara meskipun tangannya sakit."Kenapa mencariku?" tanya Raymond.Leona mengernyit saat mencium bau alkohol di sekujur tubuh Raymond. Dia menjawab dengan nada kesal, "Tentu saja untuk bekerja sama."Mendengar ini, Raymond tampak merenung selama beberapa detik. Kemudian, dia mengangguk dan menyahut, "Boleh saja kalau mau kerja sama, tapi kamu harus tidur denganku sema
Monica telah mendengar tentang kepulangan Raymond. Dia tentu tahu bahwa Leona diancam oleh pria ini. Awalnya, Monica mengira Leona telah membuat persiapan matang sehingga tidak akan ada masalah yang terjadi.Tanpa diduga, Meghan malah baik-baik saja, justru Leona yang jatuh sakit dan menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Meskipun Monica tidak mengetahui detailnya, dia tahu bahwa dirinya pasti akan terkena masalah sebentar lagi.Setelah memikirkan kemungkinan ini, Monica pun ketakutan hingga bersembunyi di kamarnya. Saat ini, Efendy masuk dan menghela napas melihat penampilan pucat Monica.Efendy tentu tahu seberapa hebat metode yang dimiliki Meghan. Itu sebabnya, dia sempat menolak rencana yang disusun oleh Leona. Jika mereka bernasib baik, reputasi Meghan pasti akan hancur. Jika mereka bernasib buruk, akibat yang harus ditanggung sungguh tak terbayangkan.Akan tetapi, tidak ada gunanya lagi membahas semua ini. Bagaimanapun, Monica adalah putrinya. Efendy tidak tega untuk menyalahkan
Saat ini, ada sedikit cahaya yang memasuki ruangan sehingga Leona bisa melihat wajah Raymond dengan jelas. Begitu melihatnya, Leona sampai lupa untuk batuk.Setelah kerja sama waktu itu, Raymond langsung pergi ke luar negeri sehingga keduanya tidak pernah berjumpa lagi.Saat ini, Raymond justru berdiri tepat di hadapannya. Leona bisa terbunuh kapan saja tadi. Raymond menatapnya dengan tatapan menghina. Matanya yang merah dan auranya yang kuat membuat Leona bergidik ngeri.Leona sampai mengalihkan pandangannya ke tempat lain karena tidak berani menatap Raymond. Ketika tersadar dari keterkejutannya, dia baru menyadari bahwa Raymond sudah pergi. Namun, pintu yang terbuka lebar seolah-olah sedang memberi tahu Leona bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.Beberapa jam kemudian, kantor polisi tempat Meghan dikurung tiba-tiba mendapatkan sebuah paket anonim. Begitu dibuka, hanya terlihat sebuah alat perekam suara. Setelah ditekan, terdengar pula percakapan antara 2 orang.Berdasarkan catatan da
"Apa yang terjadi?" Hanya dalam beberapa detik, mata Danzel sudah memerah. Dia memegang ponselnya dengan ekspresi garang.Remy yang berdiri di samping tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tahu siapa yang terkena masalah. Bagaimanapun, hanya Meghan yang bisa membuat Danzel seemosional ini."Semuanya, kita akhiri rapat ini dulu," ujar Remy. Semua orang pun saling bertatapan sebelum berdiri dan keluar.Di sisi lain, Danzel hampir menggila setelah mendengar penjelasan Winda. Dia mengakhiri panggilan, lalu menatap Remy dan menginstruksi, "Batalkan semua rapat dan pertemuan sore ini, cepat panggil pengacara kemari!"Begitu mendengar kata pengacara, Remy tidak berani menunda sedikit pun. Dia segera keluar untuk menghubungi pengacara.Setengah jam kemudian, Danzel membawa pengacara ke kantor polisi tempat Meghan berada. Karena baru penyelidikan, Meghan hanya ditempatkan di sebuah ruang interogasi.Sesuai aturan, seharusnya tidak boleh ada yang mengunjungi Meghan. Akan tetapi, para polisi ti
Kebenaran terungkap begitu cepat, padahal berita tersebut belum beredar selama sehari. Para netizen benar-benar terkejut dengan perselisihan besar Keluarga Oswald ini, juga mengagumi kinerja Meghan yang begitu cepat.Sementara itu, di sebuah apartemen, Leona mendengus dingin setelah mendengar rekaman suara yang tersebar di internet. "Cih, Monica ini memang nggak berguna."Leona sungguh berang saat teringat pada Monica yang berjanji akan mengurus masalah ini dengan baik. Namun, beberapa saat kemudian, dia terkekeh-kekeh sinis.Untungnya, Leona sudah menyiapkan rencana cadangan. Setelah mengalami beberapa hal, dia sudah mengetahui kehebatan Meghan.Jadi, setelah berita tersebut dirilis, Leona pun memasang CCTV di depan apartemen Monica. Selain itu, CCTV ini terhubung langsung dengan komputernya. Sesudah mencari rekaman hari itu, semuanya pun terlihat dengan jelas.Terlihat Meghan yang membawa Winda menerobos masuk ke apartemen Monica. Larut malamnya, terlihat pula Monica yang pulang dala
Jika dibandingkan dengan beberapa kemungkinan yang belum pasti, semua orang tentu akan mempertimbangkan ancaman terang-terangan di depan mereka. Jelas, Axel merasa takut dengan desakan Meghan ini.Dengan tubuh yang gemetaran, Axel mengeluarkan ponsel dari sakunya dan membuka email yang diterimanya sebelumnya. Dia berucap, "Ini email-nya. Tapi, aku nggak tahu siapa pengirimnya karena anonim. Apa aku sudah boleh pergi?"Meghan tidak sempat memedulikan hal lain lagi sekarang. Setelah mencatat alamat email tersebut, dia langsung mengirimkannya kepada Bayangan.Beberapa menit kemudian, Meghan menerima sebuah alamat spesifik. Ada juga informasi tentang penyewaan rumah tersebut. Jelas, orang itu tidak benar-benar tinggal di sana.Sesudah memastikan lokasinya, Meghan menutup ponselnya dan berniat keluar. Akan tetapi, Danzel segera menghalanginya dan berkata, "Aku akan menemanimu.""Kamu khawatir aku tidak bisa berpikir dengan jernih?" tanya Meghan sembari tersenyum sinis saat melihat ekspresi
Begitu melihat berita yang tersebar di internet, Danzel langsung meninggalkan ruang kantornya tanpa sempat memedulikan hal lain. Perasaannya sungguh kacau sampai-sampai dia tidak bisa berpikir dengan jernih lagi.Danzel tidak pernah peduli dengan latar belakang Meghan. Menurutnya, tidak ada yang perlu ditanyakan dalam hal ini. Jika Meghan ingin menceritakannya, Danzel tentu akan mendengarkannya. Jika tidak, Danzel juga tidak keberatan karena dia tidak peduli.Jadi, begitu melihat berita tersebut, Danzel tanpa sadar berpikiran bahwa kenyataannya memang seperti itu. Setelah melihat wajah Meghan yang pucat dan dipenuhi amarah, hati Danzel terasa sakit. Tanpa memedulikan orang lain di ruang rapat, Danzel langsung maju untuk memeluknya."Istriku, jangan takut, masih ada aku di sini ...." Danzel tidak pintar menggombal. Namun, perkataan seperti ini justru membuat Meghan merasa lebih tenang.Tercium aroma tubuh Danzel yang wangi. Meghan memejamkan matanya dan menarik napas dalam-dalam sebelum