Setelah masuk lift dan menekan nomor lantai yang ada pada kartu kamar, Meghan dan Danzel sama sekali tidak mengobrol. Beberapa menit kemudian, keduanya sama-sama memasuki kamar.Begitu mendengar pintu kamar tertutup, Meghan baru berbalik dan berkata, "Aku tidak sangka kamu juga akan datang. Kalau begitu, mari kita bekerja sama!"Danzel seketika bersemangat mendengarnya. Tanpa diduga, Meghan tiba-tiba melanjutkan, "Sesudah acara ini berakhir nanti, kita berpisah secara baik-baik."Berpisah? Jantung Danzel seketika berdetak kencang. Perpisahan seperti ini terlalu berat baginya. Dia teringat pada sikap Meghan yang menjadi agak dingin, tidak seperti saat mereka baru pulang dari luar negeri.Hati Danzel tiba-tiba terasa sakit. Dia tidak bisa menahan diri untuk maju dan meraih tangan Meghan, tetapi wanita ini malah menghindar dan berkata, "Tuan Danzel, jaga jarakmu."Danzel mengernyit saat melihat tingkah Meghan ini. Dia tahu bahwa mereka berdua harus berbicara baik-baik setelah acara ini be
Avril sangat senang melihat Meghan yang sibuk menawar harga. Ketika melirik Danzel yang berdiri di samping, jantungnya seketika berdebar-debar. Ketika berkenalan dengan Ryan dulu, dia merasa pria ini sangat berkelas, apalagi penyanyi hanya salah satu identitasnya.Selain itu, berbagai aspek yang dimiliki Ryan bahkan melampaui kebanyakan orang di industri hiburan. Wajar jika Avril menyukainya dan ingin mendapatkannya.Namun, begitu melihat Danzel, Avril langsung tidak memiliki ketertarikan dengan Ryan. Meskipun dia kesal dengan keributan yang terjadi di ulang tahun ayahnya, semua itu karena dia ingin mendapatkan Danzel.Jadi, acara ini adalah waktu yang paling tepat baginya untuk membuktikan bahwa dirinya lebih hebat dari Meghan. Benar, dia ingin menjatuhkan Meghan.Setelah bertahun-tahun berkecimpung di industri hiburan, Avril telah mempelajari banyak hal. Bisa dibilang bahwa kemampuannya sangat luar biasa. Sayangnya, dia lupa bahwa lawannya ini berbeda dengan orang-orang yang biasanya
Ketika melihat uang receh di tangannya, Danzel termangu sesaat sebelum menghitungnya. Setelah itu, dia berkata, "Kita masih punya 80 ribu."Danzel berusaha supaya raut wajahnya tidak terlihat terlalu terkejut. Dia benar-benar tidak mengerti bagaimana cara Meghan melakukan semua ini."Ya, kalau bukan karena dikejar waktu, kita bisa menghemat lebih banyak uang," ujar Meghan dengan sorot mata agak bangga.Meskipun Meghan tidak pernah pergi ke pasar lagi, dia sudah mempelajari teknik tawar-menawar ini sejak kecil. Dia sering datang ke pasar bersama ibunya sehingga tahu bagaimana cara menawar harga. Sejujurnya, Meghan sangat menyukai suasana di pasar. Dia merasa jarak antara manusia sangat dekat di sini.Mereka akhirnya tiba di hotel. Tim produksi telah mempersiapkan dapur terbuka di halaman belakang hotel. Pertama supaya tidak mengganggu operasi normal hotel, kedua supaya mendapatkan hasil yang lebih baik.Danzel dan Meghan adalah orang pertama yang tiba. Mereka mengikuti panduan staf, lal
Ketika menjadi sekretaris Danzel, Leona sering membuat camilan untuk menyenangkannya. Akan tetapi, itu semua hanya camilan mudah yang bisa dikuasai dengan menonton tutorial kecil.Selain itu, Danzel tidak pernah memuji setelah mencicipinya. Jika Leona membuat camilan sederhana dan tidak lezat, bukankah dia akan mempermalukan dirinya sendiri?Ketika memikirkan ini, Leona pun menggertakkan giginya dan melirik Meghan yang sibuk memasak di sampingnya."Nona Meghan ...," panggil Leona dengan lembut. Meghan tentu terkejut mendengarnya.Meghan menoleh dan menatapnya dengan jijik, lalu bertanya, "Kenapa?""Aku tahu Nona Meghan sangat pintar memasak. Aku kurang pintar membuat makanan penutup, apa kamu bisa mengajariku?" balas Leona dengan sopan.Meghan hampir tergelak mendengarnya. Wanita ini benar-benar ingin menjaga harga dirinya. Netizen yang tidak tahu mungkin akan mengira dia sangat pintar memasak.Meghan tidak ingin membuat acara ini kacau balau. Ketika melihat raut wajah sutradara yang p
Begitu sutradara mengatakan ini, semua orang sontak tercengang, termasuk Meghan. Seharusnya dia memiliki uang paling banyak sekarang, tetapi tidak mudah bertahan hidup 3 hari dengan uang 80 ribu.Di sisi lain, Avril langsung bangkit dari kursinya dan hampir menggebrak meja. Dia berseru, "Uang 200 ribu untuk 3 hari dan 2 orang! Gimana mungkin!"Avril sudah lupa bahwa kamera masih menyoroti dirinya. Dia tidak tahan lagi sehingga berteriak makin lantang, "Nggak bisa! Aku nggak kuat lagi! Aku mau mundur dari acara ini!"Begitu Avril melontarkan kalimat ini, sutradara dan kru sontak bangkit dengan ekspresi masam. Leona yang duduk di sebelah pun buru-buru menghentikannya."Avril, kita sudah merekam sampai setengah jalan. Kalau kamu tiba-tiba mundur, bagaimana pendapat netizen terhadapmu nanti?" nasihat Leona.Avril hanya menunduk dan menatapnya dengan kesal. Leona meneruskan, "Selain itu, apa kamu mau melihat Danzel dan Meghan terus berinteraksi?"Perkataan Leona ini seketika mengingatkan Av
"Bos, kamu belum mau pulang, 'kan?" tanya Meghan. Setelah memastikannya, Meghan langsung berlari ke arah bar tersebut.Sementara itu, tatapan Danzel tampak agak muram karena teringat kejadian yang pernah menimpa Meghan di bar sebelumnya. Istrinya ini benar-benar tidak bisa membuatnya tenang.Tempat ini hanya bar biasa. Kebetulan sekali, sekarang adalah jam makan siang sehingga banyak yang datang kemari untuk meminum kopi atau memakan camilan.Meghan bertanya kepada seorang staf, lalu staf itu membawanya menemui bos mereka yang berada di sudut ruangan. "Halo, Bos. Kami sedang merekam acara dan perlu bekerja untuk menghasilkan uang. Apa kamu membutuhkan penyanyi?"Bos itu menatap Meghan dan Danzel, lalu perlahan-lahan bangkit. Terlihat jelas bahwa bos ini agak ragu sehingga Meghan menambahkan, "Aku merasa suaraku cukup merdu untuk memikat pelanggan. Aku hanya perlu 1 jam. Kamu juga nggak akan rugi, 'kan?"Suara Meghan saat berbicara memang sudah merdu, tidak seperti para wanita yang suka
Bos itu tentu tidak akan menolak, dia benar-benar menginginkannya.Meghan berjabat tangan dengan bos itu, lalu dia dan Danzel berbalik dan pergi. Keduanya berjalan kaki kembali ke hotel. Setelah tiba di kamar, keduanya mandi dan tidur sejenak. Acara ragam terlihat mudah, tetapi saat merasakannya langsung, mereka baru sadar ternyata cukup melelahkan.Dalam kamar yng hening, mereka berdua berbaring di tempat tidur masing-masing dengan mata tertutup. Setelah beberapa saat, Meghan tiba-tiba berbicara karena dia tahu Danzel belum tidur, "Aku nggak tahu nyanyianmu ternyata bagus juga, ini benar-benar sebuah kejutan.""Benarkah? Tapi, kamu bisa menyukai nyanyianku, ini benar-benar kejutan bagiku."Mungkin karena mereka sedang berbaring, suara Danzel terdengar lebih serak daripada biasanya. Apalagi, saat mengatakan kata-kata ini, efeknya sungguh luar biasa. Meghan merasakan wajahnya memanas, lalu berbalik dengan canggung dan menutup matanya.Namun, pada saat itu, dia tidak tahu Danzel juga ber
Mendengar berita itu dari sutradara, Leona langsung bersemangat dan berpikir kesempatannya akhirnya datang juga. Saat itu, dia kebetulan berdiri di sebelah Danzel. Dengan gayanya yang malu-malu, dia akhirnya berbicara dengan ragu, "Danzel, apa aku boleh bergabung dengan timmu? Aku nggak bisa menyelesaikan tugasnya sendirian."Danzel seolah-olah sama sekali tidak mendengar perkataan Leona, bahkan matanya pun tidak berkedip. Semua orang dari kru produksi melihat mereka dari depan, Leona merasa malu dan wajahnya memerah. Dia menggerakkan mulutnya, merasa harus melakukan sesuatu untuk membela dirid."Ah, hanya ada dua tim, sepertinya nggak masalah kalau aku masuk tim mana pun ...."Avril tadi juga mendengar Leona ingin bergabung dengan tim Danzel, sehingga hatinya merasa sangat jijik. Apa maksud Leona? Mencari peluang untuk dirinya sendiri? Apa yang Leona lakukan tadi?Seperti yang diharapkan, Leona memperlihatkan ekspresinya yang tidak berdaya dan bertindak seolah-olah dia mempertimbangka