Mungkin karena sangat ingin liburan, Wesley mencurahkan perhatian sepenuhnya pada Meghan. Matanya hampir tidak berkedip sama sekali dan bahkan tidak menyadari pintu kantornya terbuka. Begitu mendengar suara pintu terbuka, Meghan mengangkat kepalanya dan melihat Danzel masuk ke ruangannya."Bos, jangan menghindar, kamu bilang mau memberiku beberapa hari cuti. Aku ini bawahan yang sangat baik, aku begitu ...."Pada saat itu, Wesley mengatupkan kedua tangannya dan ekspresinya terlihat sangat kagum. Hati Meghan merasa sangat jijik melihat sikap Wesley yang berlebihan itu. Namun, Wesley belum sempat menyelesaikan ucapannya, dia tiba-tiba merasakan ada aura kejam dari belakangnya.Saat ini, pikirannya perlahan-lahan mulai kembali normal dan merasa ada sesuatu yang akan terjadi. Wesley perlahan-lahan berbalik dan kebetulan saling bertatapan dengan Danzel dengan jarak yang cukup dekat."Pak Danzel ...."Wesley segera berdiri tegak dan tergagap-gagap, kesulitan mengucapkan sepatah kata pun. Dia
Melihat ekspresi canggung asisten itu, Meghan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. Dia jarang datang ke cabang luar negeri ini, tetapi karyawan di perusahaannya bisa dipercayai sepenuhnya. Dia juga suka mendapat perhatian seperti ini, hanya saja sekarang bukan saatnya untuk istirahat. Sebenarnya, Meghan sudah melihat dokumen yang diberikan asisten itu saat berada di dalam negeri, sekarang dia hanya perlu memeriksanya sekali lagi.Kali ini, Grup Amore akan membeli perangkat medis teratas di luar negeri. Semua peralatan mereka adalah yang terbaik dan jumlahnya juga luar biasa. Ini adalah transaksi yang besar, sehingga Meghan harus datang sendiri."Sudah buat janji dengan negosiator mereka?""Sudah, Bu. Jam satu siang hari ini."Meghan menganggukkan kepalanya sebagai bentuk pujian kepada asisten itu. Kemudian, setelah memeriksa beberapa catatan perusahaan selama setengah tahun terakhir untuk memastikan semuanya berjalan lancar, dia baru pergi ke ruang istirahat."Aku ingin istirahat
Luis mungkin sama sekali tidak menyangka gadis lemah seperti Meghan bisa menghindari peluru dengan cepat. Dia lebih tidak menyangka bawahan Meghan membawa senjata. Bawahannya mengeluarkan senjata dengan sangat cepat hingga Luis tidak melihat dengan jelas dan tidak sempat meresponsnya juga. Hanya dalam sekejap, pistol itu sudah berada di lehernya Luis."Pak Luis, aku rasa sebaiknya kamu menjelaskannya."Saat ini, amarah Meghan sudah berkobar. Dia bisa menerima perebutan dan perampokan secara terbuka, tetapi dia paling meremehkan orang yang diam-diam melakukan tindakan kotor seperti ini.Beberapa kata yang tajam itu terdengar di telinga Luis. Nada bicara Meghan terdengar lebih dingin daripada pistol di lehernya. Luis yang sudah pernah mengalami begitu banyak kejadian, saat ini keningnya juga mulai bercucuran keringat. Dia menelan ludah dengan gemetar dan matanya juga tidak tahu harus melihat ke mana.Kemudian, dia berkata dengan perlahan, "Nona Meghan sudah salah paham, ini semua hanya s
"Bu Meghan!" Teriakan ini hampir menghabiskan seluruh tenaga Luis. Dia tiba-tiba berteriak tanpa memberikan aba-aba sebelumnya dan langsung membuat Meghan terkejut.Meghan memang tidak memiliki kesan baik terhadap Luis dan sekarang ini hanya akan membuat kesannya semakin buruk. Dia berbalik dan menatap Luis sambil mengernyitkan alisnya. Jelas sekali, saat ini Luis sudah marah.Menyadari hal ini, Meghan merasa sangat lucu. Apakah hal ini masuk akal? Padahal Luis sendiri yang tidak mengurus masalah ini dengan baik, sekarang malah dia yang marah, sungguh kekanak-kanakan. Meskipun berpikir demikian, Meghan tetap tidak mengatakan apa pun. Aura di sekitar tubuhnya yang perlahan-lahan naik sudah cukup untuk menjelaskannya.Luis tanpa sadar mundur beberapa langkah, lalu maju selangkah dengan hati-hati. Yang lebih menarik lagi adalah saat Luis berbicara, nadanya malah bermaksud mengancam. "Bu Meghan, kusarankan sebaiknya kamu mempertimbangkan hal ini dengan baik."Meghan masih bisa menahan semu
"Kenapa? Apa ada urusan di perusahaan?" tanya Meghan. Jika itu dulu, dia tidak akan repot-repot untuk bertanya begini. Namun, suasana hati Meghan sedang buruk sekarang dan pria ini kebetulan meneleponnya."Tidak, pekerjaanku sudah beres. Aku rasa aku tidak akan mengganggu kalau meneleponmu di jam seperti ini," sahut Danzel dengan suara lembut. Bibirnya menempel erat dengan mikrofon sehingga Meghan merasa pria ini seperti berbisik kepadanya.Danzel tidak memiliki maksud lain selain mengabari Meghan. Dia sengaja mengecek penerbangan Meghan, lalu menebak jam berapa wanita ini memiliki waktu senggang. Karena merasa saatnya sudah tepat, Danzel baru meneleponnya.Demi menunggu jam ini, Danzel sudah membaca dokumen selama 2 jam dan meminum sedikit anggur di kamar tidurnya supaya tidak mengantuk. Begitu mendengar jawaban Meghan tadi, dia langsung merasa cemas padanya.Di mata Danzel, istrinya adalah wanita yang paling hebat. Bagaimana mungkin negosiasi tidak berjalan lancar?Danzel sudah menca
Grup WK tempat Luis bekerja adalah perusahaan transnasional yang memiliki pengaruh di seluruh dunia. Sama seperti perusahaan transnasional lainnya, Grup WK juga dikelola oleh pemegang saham.Kebetulan sekali, Danzel adalah salah satu pemegang saham perusahaan ini, bahkan sahamnya hanya sedikit lebih rendah daripada Presdir Grup WK. Hanya saja, dia tidak memiliki banyak urusan di Grup WK sehingga tidak banyak yang tahu tentangnya.Luis merasa kepalanya akan segera meledak. Dia segera mengulurkan tangan untuk meraih pegangan kursi karena takut dirinya akan terjatuh. Ada apa dengannya hari ini? Selain bertemu pembeli aneh, dia tiba-tiba ditelepon oleh seorang pemegang saham utama.Setelah memikirkan dengan hati-hati, Luis bertanya dengan waspada, "Pak Danzel, ke ... kenapa kamu mencariku? Apa ada urusan penting?" Dia tidak berani macam-macam atau konsekuensinya tidak bisa dibayangkan."Gimana pertemuan dengan Presdir Grup Amore hari ini?" tanya Danzel."Hah?" Luis tidak begitu memahami pe
Nada bicara Luis ini tidak terdengar seperti menyanjung, melainkan takut dan panik. Meghan yang mendengarnya pun merasa ada yang tidak beres.Ada banyak orang yang berusaha mencari cara untuk bekerja sama dengan Grup WK. Menurut logika, mereka tidak kekurangan mitra bisnis.Akan tetapi, sikap Luis ini seolah-olah menunjukkan bahwa hanya Meghan yang bersedia bekerja sama dengan mereka. Mengapa situasi tiba-tiba berbalik seperti ini?"Bu Meghan, aku sudah salah sebelumnya, aku minta maaf," ujar Luis.Meghan yang bersandar di kursi tentu merasa curiga. Sementara itu, Luis merasa panik karena Meghan hanya terdiam sejak tadi. Dia bertanya lagi, "Bu Meghan, apa kamu di sana?""Aku sudah memaafkanmu, apa masih ada urusan lain? Kalau memang tidak ada, aku akan menutup teleponmu," sahut Meghan."Jangan! Tunggu sebentar!" Seruan Luis yang mendadak ini sontak membuat Meghan terkejut hingga terduduk tegak."Bu Meghan, tolong beri aku kesempatan lagi. Kita bisa bernegosiasi ulang, aku jamin tidak a
"Ya, aku tidak percaya padamu," sahut Meghan dengan nada datar.Mendengar ini, Luis seketika tidak tahu harus menjawab apa. Dia tidak menduga bahwa Meghan akan bertanya secara langsung seperti ini.Luis mengepalkan tangannya dan tidak bisa berkata-kata untuk waktu yang lama. Sebenarnya, Meghan tidak berhak untuk mengatakan tidak percaya karena mereka hanya mitra bisnis, tidak ada masalah sebesar itu.Yang membuat Meghan bingung hanyalah perubahan sikap Luis ini. Kalau pria ini terus bersikap keras kepala, Meghan tentu memakluminya. Namun, sekarang dia merasa bingung dengan sikap pria ini.Bukannya Meghan tidak mengerti tentang tipu muslihat, hanya saja dia tidak pernah menggunakan trik kotor seperti itu. Jadi, dia tidak akan pernah menunda apa pun."Luis, kita sama-sama orang dewasa. Kalau ada masalah, sebaiknya kamu cepat memberitahuku," ucap Meghan.Jika Meghan tidak bersikap blak-blakan seperti ini, Luis mungkin masih bisa mengelabuinya. Kini, dia tidak tahu harus bagaimana menyikap