"Kenapa? Apa ada urusan di perusahaan?" tanya Meghan. Jika itu dulu, dia tidak akan repot-repot untuk bertanya begini. Namun, suasana hati Meghan sedang buruk sekarang dan pria ini kebetulan meneleponnya."Tidak, pekerjaanku sudah beres. Aku rasa aku tidak akan mengganggu kalau meneleponmu di jam seperti ini," sahut Danzel dengan suara lembut. Bibirnya menempel erat dengan mikrofon sehingga Meghan merasa pria ini seperti berbisik kepadanya.Danzel tidak memiliki maksud lain selain mengabari Meghan. Dia sengaja mengecek penerbangan Meghan, lalu menebak jam berapa wanita ini memiliki waktu senggang. Karena merasa saatnya sudah tepat, Danzel baru meneleponnya.Demi menunggu jam ini, Danzel sudah membaca dokumen selama 2 jam dan meminum sedikit anggur di kamar tidurnya supaya tidak mengantuk. Begitu mendengar jawaban Meghan tadi, dia langsung merasa cemas padanya.Di mata Danzel, istrinya adalah wanita yang paling hebat. Bagaimana mungkin negosiasi tidak berjalan lancar?Danzel sudah menca
Grup WK tempat Luis bekerja adalah perusahaan transnasional yang memiliki pengaruh di seluruh dunia. Sama seperti perusahaan transnasional lainnya, Grup WK juga dikelola oleh pemegang saham.Kebetulan sekali, Danzel adalah salah satu pemegang saham perusahaan ini, bahkan sahamnya hanya sedikit lebih rendah daripada Presdir Grup WK. Hanya saja, dia tidak memiliki banyak urusan di Grup WK sehingga tidak banyak yang tahu tentangnya.Luis merasa kepalanya akan segera meledak. Dia segera mengulurkan tangan untuk meraih pegangan kursi karena takut dirinya akan terjatuh. Ada apa dengannya hari ini? Selain bertemu pembeli aneh, dia tiba-tiba ditelepon oleh seorang pemegang saham utama.Setelah memikirkan dengan hati-hati, Luis bertanya dengan waspada, "Pak Danzel, ke ... kenapa kamu mencariku? Apa ada urusan penting?" Dia tidak berani macam-macam atau konsekuensinya tidak bisa dibayangkan."Gimana pertemuan dengan Presdir Grup Amore hari ini?" tanya Danzel."Hah?" Luis tidak begitu memahami pe
Nada bicara Luis ini tidak terdengar seperti menyanjung, melainkan takut dan panik. Meghan yang mendengarnya pun merasa ada yang tidak beres.Ada banyak orang yang berusaha mencari cara untuk bekerja sama dengan Grup WK. Menurut logika, mereka tidak kekurangan mitra bisnis.Akan tetapi, sikap Luis ini seolah-olah menunjukkan bahwa hanya Meghan yang bersedia bekerja sama dengan mereka. Mengapa situasi tiba-tiba berbalik seperti ini?"Bu Meghan, aku sudah salah sebelumnya, aku minta maaf," ujar Luis.Meghan yang bersandar di kursi tentu merasa curiga. Sementara itu, Luis merasa panik karena Meghan hanya terdiam sejak tadi. Dia bertanya lagi, "Bu Meghan, apa kamu di sana?""Aku sudah memaafkanmu, apa masih ada urusan lain? Kalau memang tidak ada, aku akan menutup teleponmu," sahut Meghan."Jangan! Tunggu sebentar!" Seruan Luis yang mendadak ini sontak membuat Meghan terkejut hingga terduduk tegak."Bu Meghan, tolong beri aku kesempatan lagi. Kita bisa bernegosiasi ulang, aku jamin tidak a
"Ya, aku tidak percaya padamu," sahut Meghan dengan nada datar.Mendengar ini, Luis seketika tidak tahu harus menjawab apa. Dia tidak menduga bahwa Meghan akan bertanya secara langsung seperti ini.Luis mengepalkan tangannya dan tidak bisa berkata-kata untuk waktu yang lama. Sebenarnya, Meghan tidak berhak untuk mengatakan tidak percaya karena mereka hanya mitra bisnis, tidak ada masalah sebesar itu.Yang membuat Meghan bingung hanyalah perubahan sikap Luis ini. Kalau pria ini terus bersikap keras kepala, Meghan tentu memakluminya. Namun, sekarang dia merasa bingung dengan sikap pria ini.Bukannya Meghan tidak mengerti tentang tipu muslihat, hanya saja dia tidak pernah menggunakan trik kotor seperti itu. Jadi, dia tidak akan pernah menunda apa pun."Luis, kita sama-sama orang dewasa. Kalau ada masalah, sebaiknya kamu cepat memberitahuku," ucap Meghan.Jika Meghan tidak bersikap blak-blakan seperti ini, Luis mungkin masih bisa mengelabuinya. Kini, dia tidak tahu harus bagaimana menyikap
Danzel menggosok layar ponselnya dengan lembut, tatapannya dipenuhi kehangatan. Harus diakui bahwa dia sudah merindukan Meghan, padahal mereka baru tidak bertemu beberapa hari.Memikirkan ini, Danzel mengetik sebuah pesan, tetapi tiba-tiba terdiam saat hendak mengirimkannya. Sepertinya, Meghan sudah tidur sekarang. Danzel khawatir pesannya ini akan mengganggu Meghan.Di sisi lain, dunia bisnis dan mafia di Negara Mirablue sedang gempar sekarang. Faktanya, ada banyak orang yang mengincar peralatan medis yang akan dijual Grup WK ini.Kalangan ini tidak terlalu besar sehingga informasi akan menyebar dengan cepat. Begitu Meghan dan Luis menandatangani kontrak, orang-orang langsung heboh. Pihak yang paling terkejut adalah sebuah organisasi mafia di Negara Mirablue. Mereka sudah lama menargetkan barang ini, tetapi tidak bisa memutuskan karena masalah harga.Bisa dibilang bahwa Grup WK memiliki jaringan yang luas. Itu sebabnya, siapa pun boleh membelinya, tetapi harga tidak akan pernah beruba
Ketika menerima panggilan Danzel barusan, Meghan sedang beristirahat di hotel. Bagaimanapun, tidur beberapa jam di pesawat tidak cukup untuk menghilangkan rasa lelah. Apalagi Meghan bertemu dengan Luis setelah turun dari pesawat.Saat ini, Meghan berbaring di ranjang sambil mengingat kembali pesan Danzel barusan dan tak kuasa tersenyum. Dia sudah mendengar beberapa informasi di Negara Mirablue. Namun, kalau tidak keluar karena orang-orang ini, dia sendiri yang akan rugi.Selain itu, Alisa baru saja meneleponnya sejam lalu. Entah dari mana Alisa tahu bahwa Meghan pergi ke Negara Mirablue, dia meminta oleh-oleh parfum limited edition dari Meghan. Ada bagusnya juga kalau pergi berbelanja, rasanya akan sangat melelahkan kalau dia hanya datang untuk mengurus bisnis.Setelah memikirkan ini, Meghan bangkit dari ranjangnya. Ketika melihat 2 pasang sepatu di kopernya, tatapannya seketika agak berbinar-binar. Selesai mandi dan bersiap-siap, Meghan pun keluar dengan mengenakan sepatu botnya.Parf
Hanya dalam beberapa menit, para preman itu sudah mengalami banyak cedera. Meskipun tidak mengenai organ vital, mereka kehilangan banyak darah sehingga tenaga mereka terkuras banyak.Di sisi lain, Meghan hanya mengalami sedikit luka goresan. Itu terjadi karena tubuhnya tidak sengaja bergesekan dengan dinding di sekitar saat menghindari peluru.Kedua belah pihak jelas sudah kelelahan, gerakan mereka juga mulai melambat. Meskipun tempat ini memang sepi, pasti ada pejalan kaki yang lewat. Semuanya pun berhenti untuk menyaksikan kejadian ini.Perkelahian seperti ini sudah wajar di Negara Mirablue. Namun, ini pertama kalinya mereka melihat 3 orang preman melawan seorang wanita cantik dari negara asing. Kerumunan menjadi makin ramai. Suara tembakan di sini telah menarik perhatian polisi yang berpatroli."Angkat tangan kalian!" Teriakan ini membuat Meghan sontak termangu, sedangkan para preman itu pun panik. Namun, mereka tidak mungkin berani menembak lagi. Dengan kemunculan para polisi ini,
Melihat ekspresi beberapa orang itu yang merasa tertekan, Meghan tersenyum sinis dan menyimpan kembali pistol ke pinggangnya, lalu berjalan keluar. Mungkin karena baru saja bertempur dengan sengit, semangat dan kegembiraan dalam dirinya masih belum reda. Setelah keluar dari kantor polisi, dia tersenyum lebar dan langkahnya menjadi lebih cepat.Setelah insiden itu, langit sudah gelap, tetapi jalanan menjadi lebih ramai dibandingkan sebelumnya. Kehidupan malam di Negara Mirablue sangat ramai, dengan berbagai bar dan klub malam yang tersebar di mana-mana.Namun, setelah melewati sebuah gang kecil, Meghan melihat sebuah bar. Dia tidak suka tempat-tempat seperti klub malam yang bising dan kacau. Dia juga tidak ingin diganggu oleh orang lain, sehingga dia memutuskan untuk masuk ke bar. Begitu masuk, terdengar musik berirama diputar di dalam bar, tetapi tidak terlalu keras. Melihat suasana itu, Meghan tersenyum puas. Tanpa memedulikan pandangan orang-orang, dia langsung menuju ke bar."Ada ko
Leona melontarkannya tanpa ragu sedikit pun. Dia sudah sering berlatih dalam hatinya supaya bisa terlihat sempurna. Ketika berbicara, dia bahkan bersandar pada tubuh Raymond sembari tersenyum manis."Oh, begitu? Kalian benar-benar berjodoh," sahut Meghan dengan tidak acuh. Dia menyesap tehnya, lalu menyingkirkan berbagai pikiran dalam benaknya.Faktanya, Meghan datang mengunjungi Raymond hanya untuk menanyakan ini. Jawaban Leona yang terkesan begitu lancar pun membuat Meghan seketika tidak bisa berkata-kata.Kedengarannya memang masuk akal, tetapi apa benar seperti itu? Meghan pun merasa ada yang aneh. Namun, topik pembicaraan seketika berubah. Meghan dan Raymond mulai membicarakan tentang musik.Tidak berselang lama, Danzel dan Meghan pun bangkit dan berpamitan untuk pulang. Raymond yang berdiri di halaman untuk mengantar keduanya keluar perlahan-lahan menunjukkan ekspresi dingin. Kemudian, dia menatap Leona sambil mengejek, "Ternyata, kamu pintar sekali dalam menipu."Ketika melihat
Para media tidak mungkin melewatkan kabar mengejutkan ini. Pada dasarnya, vila Raymond sangat terbuka sehingga reporter bisa memotret dengan bebas. Raymond tentu mengetahuinya, tetapi dia tidak keberatan. Makin media memperhatikan, maka orang-orang akan makin memercayainya.Jadi, Raymond sengaja membawa Leona pergi jalan-jalan supaya para reporter bisa memotretnya. Begitu keluar, Leona langsung bersandar di bahu Raymond, bahkan keduanya bergandengan dengan mesra.Namun, begitu masuk ke mobil, ekspresi Raymond seketika menjadi dingin dan jijik. Di sisi lain, Leona memandang ke luar jendela menatap semua kamera reporter. Dia bahkan tidak tahu harus bagaimana menjelaskan perasaan ini.Leona menoleh dan bertanya, "Kamu mau bawa aku ke mana?"Raymond memejamkan matanya, lalu menjawab dengan tidak acuh, "Nggak usah banyak tanya."Leona mengepalkan tangan karena merasa kesal dirinya dikendalikan oleh seseorang. Tatapannya pun dipenuhi kebencian.Sekitar 20 menit kemudian, mobil berhenti di se
Begitu mendengarnya, Leona tertegun sesaat. Kemudian, dia mendapati tatapan nakal Raymond dan para wanita di ruang privat ini. Seketika, Leona pun merasa dirinya tengah dipermalukan.Namun, jika gagal membujuk Raymond, Leona tidak ada cara lagi untuk bersaing dengan Meghan. Setelah memikirkan ini, Leona memejamkan mata dan mengesampingkan harga dirinya. Dia segera menerima gelas di tangan Raymond.Dengan diiringi sorakan di sekitar, Leona akhirnya meneguk habis anggur tersebut. Ketika meletakkan gelas itu kembali, Raymond malah tiba-tiba meraih pergelangan tangannya. Leona seketika terduduk di sofa, bahkan tidak berani bersuara meskipun tangannya sakit."Kenapa mencariku?" tanya Raymond.Leona mengernyit saat mencium bau alkohol di sekujur tubuh Raymond. Dia menjawab dengan nada kesal, "Tentu saja untuk bekerja sama."Mendengar ini, Raymond tampak merenung selama beberapa detik. Kemudian, dia mengangguk dan menyahut, "Boleh saja kalau mau kerja sama, tapi kamu harus tidur denganku sema
Monica telah mendengar tentang kepulangan Raymond. Dia tentu tahu bahwa Leona diancam oleh pria ini. Awalnya, Monica mengira Leona telah membuat persiapan matang sehingga tidak akan ada masalah yang terjadi.Tanpa diduga, Meghan malah baik-baik saja, justru Leona yang jatuh sakit dan menolak untuk bertemu dengan siapa pun. Meskipun Monica tidak mengetahui detailnya, dia tahu bahwa dirinya pasti akan terkena masalah sebentar lagi.Setelah memikirkan kemungkinan ini, Monica pun ketakutan hingga bersembunyi di kamarnya. Saat ini, Efendy masuk dan menghela napas melihat penampilan pucat Monica.Efendy tentu tahu seberapa hebat metode yang dimiliki Meghan. Itu sebabnya, dia sempat menolak rencana yang disusun oleh Leona. Jika mereka bernasib baik, reputasi Meghan pasti akan hancur. Jika mereka bernasib buruk, akibat yang harus ditanggung sungguh tak terbayangkan.Akan tetapi, tidak ada gunanya lagi membahas semua ini. Bagaimanapun, Monica adalah putrinya. Efendy tidak tega untuk menyalahkan
Saat ini, ada sedikit cahaya yang memasuki ruangan sehingga Leona bisa melihat wajah Raymond dengan jelas. Begitu melihatnya, Leona sampai lupa untuk batuk.Setelah kerja sama waktu itu, Raymond langsung pergi ke luar negeri sehingga keduanya tidak pernah berjumpa lagi.Saat ini, Raymond justru berdiri tepat di hadapannya. Leona bisa terbunuh kapan saja tadi. Raymond menatapnya dengan tatapan menghina. Matanya yang merah dan auranya yang kuat membuat Leona bergidik ngeri.Leona sampai mengalihkan pandangannya ke tempat lain karena tidak berani menatap Raymond. Ketika tersadar dari keterkejutannya, dia baru menyadari bahwa Raymond sudah pergi. Namun, pintu yang terbuka lebar seolah-olah sedang memberi tahu Leona bahwa dia tidak sedang berhalusinasi.Beberapa jam kemudian, kantor polisi tempat Meghan dikurung tiba-tiba mendapatkan sebuah paket anonim. Begitu dibuka, hanya terlihat sebuah alat perekam suara. Setelah ditekan, terdengar pula percakapan antara 2 orang.Berdasarkan catatan da
"Apa yang terjadi?" Hanya dalam beberapa detik, mata Danzel sudah memerah. Dia memegang ponselnya dengan ekspresi garang.Remy yang berdiri di samping tidak tahu apa yang terjadi, tetapi dia tahu siapa yang terkena masalah. Bagaimanapun, hanya Meghan yang bisa membuat Danzel seemosional ini."Semuanya, kita akhiri rapat ini dulu," ujar Remy. Semua orang pun saling bertatapan sebelum berdiri dan keluar.Di sisi lain, Danzel hampir menggila setelah mendengar penjelasan Winda. Dia mengakhiri panggilan, lalu menatap Remy dan menginstruksi, "Batalkan semua rapat dan pertemuan sore ini, cepat panggil pengacara kemari!"Begitu mendengar kata pengacara, Remy tidak berani menunda sedikit pun. Dia segera keluar untuk menghubungi pengacara.Setengah jam kemudian, Danzel membawa pengacara ke kantor polisi tempat Meghan berada. Karena baru penyelidikan, Meghan hanya ditempatkan di sebuah ruang interogasi.Sesuai aturan, seharusnya tidak boleh ada yang mengunjungi Meghan. Akan tetapi, para polisi ti
Kebenaran terungkap begitu cepat, padahal berita tersebut belum beredar selama sehari. Para netizen benar-benar terkejut dengan perselisihan besar Keluarga Oswald ini, juga mengagumi kinerja Meghan yang begitu cepat.Sementara itu, di sebuah apartemen, Leona mendengus dingin setelah mendengar rekaman suara yang tersebar di internet. "Cih, Monica ini memang nggak berguna."Leona sungguh berang saat teringat pada Monica yang berjanji akan mengurus masalah ini dengan baik. Namun, beberapa saat kemudian, dia terkekeh-kekeh sinis.Untungnya, Leona sudah menyiapkan rencana cadangan. Setelah mengalami beberapa hal, dia sudah mengetahui kehebatan Meghan.Jadi, setelah berita tersebut dirilis, Leona pun memasang CCTV di depan apartemen Monica. Selain itu, CCTV ini terhubung langsung dengan komputernya. Sesudah mencari rekaman hari itu, semuanya pun terlihat dengan jelas.Terlihat Meghan yang membawa Winda menerobos masuk ke apartemen Monica. Larut malamnya, terlihat pula Monica yang pulang dala
Jika dibandingkan dengan beberapa kemungkinan yang belum pasti, semua orang tentu akan mempertimbangkan ancaman terang-terangan di depan mereka. Jelas, Axel merasa takut dengan desakan Meghan ini.Dengan tubuh yang gemetaran, Axel mengeluarkan ponsel dari sakunya dan membuka email yang diterimanya sebelumnya. Dia berucap, "Ini email-nya. Tapi, aku nggak tahu siapa pengirimnya karena anonim. Apa aku sudah boleh pergi?"Meghan tidak sempat memedulikan hal lain lagi sekarang. Setelah mencatat alamat email tersebut, dia langsung mengirimkannya kepada Bayangan.Beberapa menit kemudian, Meghan menerima sebuah alamat spesifik. Ada juga informasi tentang penyewaan rumah tersebut. Jelas, orang itu tidak benar-benar tinggal di sana.Sesudah memastikan lokasinya, Meghan menutup ponselnya dan berniat keluar. Akan tetapi, Danzel segera menghalanginya dan berkata, "Aku akan menemanimu.""Kamu khawatir aku tidak bisa berpikir dengan jernih?" tanya Meghan sembari tersenyum sinis saat melihat ekspresi
Begitu melihat berita yang tersebar di internet, Danzel langsung meninggalkan ruang kantornya tanpa sempat memedulikan hal lain. Perasaannya sungguh kacau sampai-sampai dia tidak bisa berpikir dengan jernih lagi.Danzel tidak pernah peduli dengan latar belakang Meghan. Menurutnya, tidak ada yang perlu ditanyakan dalam hal ini. Jika Meghan ingin menceritakannya, Danzel tentu akan mendengarkannya. Jika tidak, Danzel juga tidak keberatan karena dia tidak peduli.Jadi, begitu melihat berita tersebut, Danzel tanpa sadar berpikiran bahwa kenyataannya memang seperti itu. Setelah melihat wajah Meghan yang pucat dan dipenuhi amarah, hati Danzel terasa sakit. Tanpa memedulikan orang lain di ruang rapat, Danzel langsung maju untuk memeluknya."Istriku, jangan takut, masih ada aku di sini ...." Danzel tidak pintar menggombal. Namun, perkataan seperti ini justru membuat Meghan merasa lebih tenang.Tercium aroma tubuh Danzel yang wangi. Meghan memejamkan matanya dan menarik napas dalam-dalam sebelum