Share

Bab 176 Simpati Terakhir

Kecemburuan Danzel benar-benar membeludak. Dia sendiri bahkan tidak tahu mengapa dirinya mengatakan hal seperti ini. Sementara itu, Meghan menatapnya selama beberapa detik sebelum akhirnya terkekeh-kekeh. Entah dirinya yang gila atau pria ini yang gila. Namun, suasana seperti ini membuat hatinya seketika terasa hangat.

Keesokan hari, Meghan tetap diantar oleh Danzel ke perusahaan. Keduanya sudah terbiasa dengan kebiasaan ini.

"Bu Meghan," sapa semua orang sambil membungkuk setelah melihat Meghan masuk. Meskipun sapaan ini awalnya hanya sekadar formalitas, sekarang mereka sudah menyapa atas kemauan sendiri.

Bagaimanapun, mereka telah melihat kemampuan Meghan dari proyek Danau Yutu. Selain itu, mereka juga takjub dengan kinerja Meghan yang begitu gesit.

Setelah masuk ke ruang kantor, Meghan membaca laporan hari sebelumnya seperti biasa. Kemudian, dia meletakkan dokumen tersebut dan tampak merenungkan sesuatu.

"Bu Meghan, ada apa?" tanya Winda yang berdiri di samping dengan penasaran.

"Ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status