Share

Bab 9

Sebelum Stella bisa mengucapkan apa pun, Priscilla yang berada di sampingnya langsung berteriak, "Stella, kamu mau ngapain, sih?! Sudah baik hati aku mau memberimu hadiah. Kalau kamu nggak mau, kamu juga nggak perlu mengotori pakaianku seperti ini!"

Stella terdiam.

Stella benar-benar merasa absurd. Priscilla gila perhatian, ya?

Mendengar suara ini, pegawai toko ini melihat penampilan Stella yang sudah kacau. Dia langsung menentukan targetnya dan berkata dengan nada mengeluh, "Astaga, Nona baik-baik saja, 'kan? Ini memang hanya sampelnya, tapi tetap saja sangat mahal ...."

Priscilla langsung berkata, "Maaf, dia nggak sengaja melakukannya."

Dengan ucapan ini, dia sudah langsung melemparkan kesalahan ini pada Stella dan juga memberikan kesan baik pada Cedric.

Pegawai toko ini tentu saja mengenali Priscilla. Dia juga menyaksikan adegan mereka tarik-menarik barusan. Dia pun tersenyum dan bertanya, "Nona Priscilla baik-baik saja, 'kan?"

Sikapnya yang menyanjung membuatnya terlihat seperti orang yang berbeda dari orang barusan.

Priscilla sepertinya sangat menikmati perlakuan yang berbeda ini, dia tersenyum dan menjawab, "Aku baik-baik saja, hanya terkejut. Untung saja bajuku nggak kotor. Kamu juga tahu, 'kan, baju desainer ini sangat sulit dibeli dan harus ditunggu sangat lama."

Pegawai toko itu juga mengatakan bahwa mereka tidak sanggup membayar kompensasi atas baju semahal ini.

Kemudian, dia menoleh dan menatap Stella yang berpakaian sederhana. Dia mengernyit dan berkata dengan nada meremehkan, "Nona, meskipun ini barang sampel, Anda menumpahkan sebanyak ini, jadi Anda juga harus ganti rugi. Lihatlah, Anda menumpahkan banyak sekali di atas lantai, bagaimana kami harus membersihkannya? Kami juga nggak bisa menjelaskannya pada Bos ...."

Melihat karyawan yang begitu percaya diri ini, Stella benar-benar naik darah. Dia berkata, "Memangnya kejadian tadi itu salahku? Jangan-jangan kamu nggak melihat adegan itu dengan jelas, ya?"

Tadi, jelas-jelas dialah yang didorong, sehingga tinta itu tumpah. Pegawai toko ini menyaksikan adegan ini dengan jelas, tetapi dia malah membela Priscilla.

Priscilla tiba-tiba berkata, "Calon suamiku juga berada di sana. Aku akan menyuruhnya untuk menilai apa yang sebenarnya terjadi."

Saat pegawai toko itu melihat ke arah pandangan Priscilla dan melihat tuan muda dari Keluarga Morgan, dia seketika terkejut.

Keluarga Simmons dan Keluarga Morgan adalah keluarga kaya yang terkenal di Kota Lancity, mereka tidak bisa menyinggung keluarga ini!

Selain itu ... setelah bekerja lama di pusat perbelanjaan yang besar ini, dia sudah bisa menilai ekspresi dan ucapan orang lain. Dia jelas-jelas bisa melihat bahwa Priscilla tidak menyukai wanita ini, jadi dia pun langsung memihak pada Priscilla.

"Nona Priscilla, Anda bisa beristirahat dulu di samping. Kami akan menyelesaikan masalah ini dengan baik."

Kemudian, pegawai toko ini menoleh dan menatap Stella dengan ekspresi yang berubah lagi. Dia berkata, "Nona, Anda menumpahkan barang kami dan mengotori lantai toko ini. Anda bisa ganti rugi sesuai harga barangnya."

Ucapan ini tentu saja membuat Stella merasa sangat tidak adil.

Mendengar ucapan ini, Stella tersenyum dengan sinis dan berkata, "Satu, ini bukan salahku. Dua, aku nggak akan ganti rugi."

...

Di luar toko ini, Shawn menyaksikan segala kejadian ini, dia pun bergegas menghubungi Joshua.

"Tuan, Nona Stella terkena masalah," kata Shawn.

"Masalah apa?" tanya Joshua.

Shawn menjelaskan semuanya pada Joshua. Untuk sesaat, Joshua tidak mengucapkan apa pun, sedangkan Shawn juga tidak berani bersuara.

Setelah sekian lama, pria itu baru bersuara. "Shawn."

Meskipun Joshua hanya memanggil nama Shawn, Shawn seketika merasa ketakutan.

'Tuan sudah marah.'

'Ada yang akan jatuh sial ....'

...

Di dalam toko, saat pegawai toko ini sedang membuat keributan, Cedric berjalan menghampiri mereka. Dia melirik Stella sekilas dan bertanya, "Apa yang terjadi?"

"Cedric, nggak ada apa-apa. Hanya saja, Stella nggak sengaja menumpahkan tinta, dia juga mengotori pakaiannya sendiri. Sekarang, pegawai toko ini merasa serbasalah, entah apa yang harus dilakukan," jawab Priscilla, lalu dia melirik sekilas ke pegawai toko itu.

Orang itu langsung menyadarinya dan berkata, "Tuan Cedric, hanya masalah kecil. Anda bisa jalan-jalan dengan Nona Priscilla. Kami nggak akan mengganggu waktu kalian."

Melihat perbedaan perlakuan yang jelas ini, Stella merasa sinis.

Dulu, padahal mereka sudah bertunangan, tetapi sekarang, semuanya benar-benar berbeda.

Melihat Stella begitu keras kepala, Cedric tiba-tiba berkata, "Berapa biaya ganti ruginya? Biar aku saja yang bayar."

Namun, Stella malah berkata dengan nada dingin, "Tuan Cedric nggak usah repot-repot. Aku bisa menyelesaikan masalah ini sendiri."

Ucapan wanita ini sangat dingin, hingga tubuh Cedric menjadi agak kaku.

Terlebih lagi, saat dia mendengar Stella memanggilnya "Tuan Cedric", dia langsung mengepalkan kedua tangannya erat-erat.

Sedangkan Stella hanya menatap pegawai toko itu dan berkata, "Tolong panggilkan manajer kalian, biar aku jelaskan secara pribadi."

"Manajer kami ...."

Pegawai toko ini seketika merasa serbasalah.

Pada saat ini, sudah ada banyak orang yang berkumpul untuk menyaksikan keributan ini. Di antaranya, ada juga banyak orang yang langsung menghina Stella supaya didengar Priscilla.

"Ada apa ini? Kenapa keributannya berlangsung selama ini ...."

"Wanita ini sudah mengotori lantai toko, tapi dia nggak mau ganti rugi. Dia bahkan mau menuduh Nona Priscilla. Padahal Nona Priscilla sangat kaya, mana mungkin bisa ditipu olehnya?"

"Benar, Tuan Cedric sudah baik hati mau membantunya, tapi dia malah nggak tahu berterima kasih ...."

Semua kritikan dan tuduhan ini seakan-akan akan menelan Stella secara menyeluruh.

Namun, Stella menganggap seakan-akan dia tidak mendengar apa pun. Lagi pula, dia sudah pernah mendengar ucapan yang lebih buruk daripada kritikan ini, jadi apa lagi yang perlu dia takutkan?

Masyarakat ini memang hanya menghargai orang-orang yang memiliki status tinggi. Orang yang tidak punya uang dan tidak berkuasa hanya akan diinjak-injak seperti ini.

Melihat Stella yang acuh tak acuh dan makin banyak orang yang menyaksikan kejadian ini, pegawai toko ini takut masalahnya benar-benar dibesar-besarkan. Oleh karena itu, dia bergegas berkata, "Nona, katakan saja, apa yang sebenarnya Anda inginkan?"

Stella terhuyung sejenak. Sesabar apa pun dia, dia juga tidak tahan lagi.

Dia membuka mulutnya untuk memarahi orang-orang ini ....

Namun, pada saat ini, pintu toko ini ditendang seseorang dengan sangat kuat.

Semua orang pun terkejut mendengar suara ini. Semuanya melihat ke arah pintu dan melihat segerombolan orang yang berjalan masuk ....

Pria yang memimpin di paling depan mengenakan jas yang rapi, ekspresinya serius, dia memancarkan aura yang dingin. Orang ini tidak lain adalah Shawn.

Dia diikuti oleh manajer dan petugas keamanan pusat perbelanjaan ini. Mereka benar-benar terlihat sangat megah.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status