Mungkin karena ada terlalu banyak masalah yang terjadi hari ini, sehingga malam ini, Stella malah tidak bisa tidur.Stella terus membalikkan badannya, tetapi wajahnya Joshua terus muncul dalam benaknya. Tatapan tajam dan mendalam pria ini terus melintas dalam pikirannya.Mengapa dia mau membantu Stella ....Apakah benar-benar karena Stella adalah pembantunya?Stella menggaruk kepalanya dengan frustrasi dan memaksa dirinya untuk tidur, tetapi adegan pria itu menggendongnya ke atas ranjang itu terus berputar dalam benaknya.Wajahnya pun memerah ....Dia merasa sangat canggung. Jika dia terus memikirkan hal ini, malam ini, dia tidak akan terlelap!Keesokan harinya, saat dia bangun tidur dengan sepasang mata panda, dia bahkan ditertawakan oleh Brian. Putranya ini bertanya apakah dia tidak bisa tidur karena dia akan kencan buta.Stella pun terdiam.Setibanya di Kediaman Ford, Stella bergegas berganti pakaian.Untung saja, tugasnya pagi ini adalah membersihkan ruang tamu lantai satu, jadi di
Stella berpikir, 'Bukannya dia terobsesi dengan kebersihan, ya? Kenapa dia tiba-tiba berubah?'Stella melihat pria ini mengancingkan kemejanya secara perlahan, dengan jari tangannya yang tegas, terlihat sangat menggoda.Kemeja hitam yang dia kenakan hari ini membuatnya terlihat lebih dingin dan sombong.Tanpa disadari, Stella terpana.Suara langkah kaki membuyarkan lamunannya. Di bawah keterkejutannya, dia bergegas berbalik dan melihat pria itu sudah berjalan ke luar.Mendengar langkah kaki Joshua meninggalkan ruangan, Stella teringat akan sesuatu, jadi dia langsung berkata, "Tuan ... terima kasih untuk bantuan Anda kemarin."Mendengar ucapan Stella, langkah kaki Joshua seketika terhenti. Dia menatap Stella dengan tatapan cuek, lalu langsung berjalan ke luar tanpa mengucapkan apa pun.Dalam sekejap, Stella tertinggal sendirian di dalam kamar ini.Di dalam kamar yang kosong ini, Stella memegang dadanya dan merasakan jantungnya yang berdebar dengan liar. Kemudian, dia berjalan keluar den
Di bawah tatapan pria ini, Stella menjawab dengan susah payah, "I ... iya ...."Mendengar jawaban ini, Joshua terdiam untuk sesaat, sedangkan Stella juga tidak berani bersuara.Meskipun Stella tidak memahami maksud Joshua, dia tetap saja merasa gugup. Apakah orang-orang yang bekerja di Kediaman Ford tidak boleh berpacaran?Namun, Stella hanyalah seorang pembantu rendahan, apakah pembantu juga diatur dengan begitu ketat ....Apa yang harus dia lakukan jika dia dipecat ....Sambil memikirkan hal ini, Stella merasa ketakutan. Saat dia hendak menjelaskan hal ini pada Joshua, pria ini sudah mengalihkan tatapannya dan berkata dengan nada dingin, "Buatkan kopi untukku."Kemudian, dia langsung berbalik dan pergi begitu saja."Baik ...."...Sepuluh menit kemudian.Stella membawa kopi sambil mengetuk pintu ruang baca. Joshua sedang bekerja di meja kerjanya. Saat Stella memasuki ruangan, dia hanya melirik Stella sekilas.Sedangkan Shawn yang berdiri di satu sisi tersenyum pada Stella."Tuan, ini
Mendengar ucapan Shawn, gerakan Joshua yang sedang menandatangani dokumen terhenti sejenak. Dia mengangkat kepalanya dan menatap Shawn dengan tatapan dingin.Ekspresi Shawn seketika menjadi kaku. Dia tahu bahwa ucapannya sudah berlebihan, jadi tanpa banyak bicara lagi, dia menyingkir ke satu sisi.Setelah sekian lama, Joshua baru berkata, "Ya sudah kalau mereka cocok."Kemudian, dia melanjutkan pekerjaannya.Shawn tidak berani berkomentar lagi. Sejujurnya, sekarang, dia mulai tidak memahami perasaan Joshua lagi ....Jika Joshua tidak menyukai Stella, mengapa ekspresi Joshua tampak seakan-akan bisa membunuh orang? Jika Joshua menyukai Stella, dengan sifatnya Joshua, bagaimana mungkin dia membiarkan Stella pergi kencan buta dengan pria lain .......Pada hari kencan buta.Pagi-pagi sekali, Stella sudah dibangunkan oleh Brian. Hari ini, anak kecil yang biasanya harus dibangunkan berkali-kali ini bangun sangat pagi, dia terlihat sangat serius.Brian memeriksa semuanya, dari pakaian Stella
Pada saat ini, Stella sedang menonton film di bioskop dengan Louis Jeremy.Mereka menonton film komedi yang baru dirilis, film ini sangat lucu.Sudah lama sekali Stella tidak menonton film dengan sesantai ini. Hari ini, dia merasa sangat nyaman karena dia bisa menonton film sambil makan popcorn seperti ini.Entah mengapa, Stella merasakan tatapan seseorang tertuju padanya.Stella menoleh dan bertemu tatap dengan tatapan Louis yang gelap.Dia merasa agak terkejut.Apakah riasannya luntur?Dia pun mengangkat tangannya dan meraba wajahnya sambil bertanya, "Ada apa?"Meskipun dulu, Louis merupakan teman sekelasnya Stella, hal itu sudah berlalu sangat lama, jadi Stella tetap merasa agak tidak nyaman saat pria ini menatapnya lekat-lekat seperti ini.Pria ini tersenyum sambil menatapnya dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Aku hanya ingin memberitahumu kalau aku sangat menyukai anak kecil."Hah? Louis mengucapkan kata-kata ini dengan sangat mendadak, membuat Stella tercengang.Stella terkejut
Louis berhenti sejenak sebelum berkata lagi, "Selain itu, aku nggak akan menuntut hubungan ayah dan anak secara berlebihan, aku nggak akan mempersulit dirimu. Aku akan bersikap baik padanya karena dia anakmu."Tatapannya tulus dan juga antusias, sehingga Stella tidak bisa menjawab untuk sesaat.Stella sama sekali tidak pernah menyangka bahwa Louis akan mengucapkan kata-kata seperti ini padanya ....Dia memercayai ucapan pria ini, tetapi dia tetap merasa bahwa perkembangan hubungan mereka terlalu cepat ....Melihat pria tampan di hadapannya ini, entah mengapa, Stella merasa agak malu. Wajahnya juga terasa panas. Dia membuka mulutnya dan berkata, "Aku ...."Namun ....Sebelum dia bisa mengucapkan apa pun, terdengar suara benturan yang keras dari meja sebelah!Suara itu terdengar seperti suara gelas yang dihantamkan dengan kuat ke atas meja.Stella seketika terkejut. Dia pun menoleh, tetapi dia hanya melihat tanaman bunga dan pembatas.Melihat ekspresi dingin di wajah bosnya, Shawn benar-
Stella tidak menyangka bahwa Joshua akan muncul di tempat seperti ini!Dengan perasaan terkejut, Stella pun terus menatap pria itu.Namun, pria itu seperti tidak melihatnya dan langsung berjalan melewatinya tanpa berhenti sama sekali.Saat Shawn yang mengikuti di belakang Joshua berjalan melewati Stella, dia mengedipkan matanya pada Stella.Stella tidak memahami maksudnya.Saat dia hendak menanyakan apa yang terjadi secara sembunyi-sembunyi, pandangannya sudah dihalangi oleh para pengawal yang mengikuti mereka.Saat Joshua meninggalkan kafe ini, Shawn juga bergegas mengikutinya.Hanya saja, dia menoleh dan menatap Stella dengan tatapan penuh arti.Pada saat ini, Louis bertanya, "Kalian saling kenal, ya?"Stella masih belum tersadar. Dia menjawab, "Hah? Bukan begitu ....""Kukira kalian saling kenal .... Tapi, benar juga, mereka orang-orang dari Keluarga Ford, kamu tahu Keluarga Ford, nggak? Keluarga itu sangat terkenal di Kota Lancity. Kamu nggak lihat pemilik kafe ini melayani mereka
Joshua duduk di depan meja makan, Jamila pun langsung menyajikan camilan malam yang sudah dipersiapkan untuknya.Saat Jamila berjalan melewati Stella, dia menghentikan langkahnya dan memberikan isyarat pada Stella dengan tatapannya.Setelah ragu-ragu sejenak, Stella mengikuti Jamila dan melayani Joshua dengan hati-hati.Stella tidak tahu apakah karena tadi siang dia makan kurang kenyang atau bukan ....Namun, pada saat ini, saat dia sedang berdiri di sisinya Joshua dan mencium wangi makanan, dia langsung mendengar suara perutnya keroncongan. Suara ini terdengar sangat keras di ruang makan yang hening ini ....Semua orang pun terdiam.Stella merasa sangat canggung, wajahnya pun memerah, dia hanya bisa menundukkan kepalanya.Gerakan Joshua seketika terhenti. Dia mengernyit dan mengangkat kepalanya sambil bertanya, "Belum makan, ya?""Emm ... iya ...."Sungguh memalukan! Stella bisa merasakan bahwa pembantu di sekitar sedang menahan tawa mereka. Telinganya juga sudah memerah. Dia benar-be