Share

Bab 10

"Astaga ...."

Melihat bos toko yang berdiri di sisinya Shawn, pegawai toko ini pun terkejut. Dia tidak berani bersuara, tetapi dalam hatinya, dia terus memarahi Stella.

'Dasar wanita sialan! Bisa-bisanya dia memanggil Bos! Bukankah kita akan ikut sial?!'

Melihat Shawn yang berada di sisinya, bos toko ini sudah berkeringat dingin. Dia tidak mengetahui apa yang terjadi.

Namun, dia tentu saja mengetahui identitas Shawn.

Dia tahu jelas untuk siapa Shawn bekerja!

Jika mereka menyinggung Joshua, mereka akan jatuh sial!

...

Melihat kedatangan Shawn dan bos toko ini, Stella jelas-jelas tercengang. Dia menatap Shawn dengan tatapan kebingungan, tetapi Shawn sama sekali tidak bermaksud untuk menjelaskan apa pun.

Pada saat ini, pegawai toko yang sebelumnya masih bersikap agresif sudah ketakutan. Dia bergegas berkata, "Pak, tadi ... nona ini menumpahkan barang kita dan mengotot nggak bersalah. Saya hanya ...."

Namun, sebelum dia bisa menyelesaikan ucapannya, dia sudah merasakan tatapan Shawn yang dingin.

Bosnya yang berada di satu sisi juga sudah terus memarahi pegawai toko ini berkali-kali dalam hatinya.

Saat dia dipanggil oleh Shawn, dia sudah tahu bahwa orang yang bisa membuat Shawn beraksi pasti bukan orang biasa, tetapi pegawainya ini malah tidak menyadari hal ini!

Bos ini seketika merasa panik. Dia memelototi pegawai ini dengan penuh amarah, lalu mulai meminta maaf pada Stella.

Stella seketika tercengang. Dia tidak menyangka bahwa masalah ini akan menjadi seperti ini.

Dia kembali menatap Shawn, tetapi pria ini masih saja pura-pura tidak kenal dengannya dan hanya menatap pegawai toko ini dengan tatapan dingin.

Kemudian, Shawn berkata dengan nada dingin, "Ini sikap kalian terhadap tamu?"

Mendengar ucapan Shawn, pegawai toko ini ketakutan hingga dia tidak berani bersuara.

Sedangkan Priscilla tidak mengenali Shawn, dia hanya mengira bahwa Shawn adalah seorang manajer. Dia pun berkata dengan nada menghina, "Kamu orang yang bertanggung jawab, ya? Tadi, terjadi masalah kecil di sini, semoga kalian bisa menyelesaikannya secepat mungkin, jangan ganggu waktuku lagi. Kamu juga tahu, ayahku adalah penanggung jawab Perusahaan Simmons dan pria ini adalah calon suamiku. Hanya dengan satu gerakan tangan saja, kami bisa membeli pusat perbelanjaan ini .... Huh, cepat selesaikan masalah ini, deh. Kalian benar-benar menerima orang seperti apa pun di sini, ya."

Seusai berbicara, dia melirik sekilas ke arah Stella.

Setelah kejatuhan Keluarga Norris, sekarang, Stella hanya seperti anak telantar.

Hanya dengan satu gerakan tangan saja, Priscilla bisa mempermalukan Stella. 'Huh, Stella, kamu kira kamu masih nona muda dari Keluarga Norris, ya?'

Setelah Priscilla mengucapkan kata-kata itu, Shawn tidak membalas ucapannya. Dia hanya menatap Priscilla dengan tatapan penuh arti.

Setelah sekian lama, Shawn baru mengalihkan tatapannya.

Dia menoleh dan menatap manajer pusat perbelanjaan yang jelas-jelas ketakutan ini, lalu berkata dengan santai, "Pak Wandi, kamu juga sudah lihat, 'kan? Ini pusat perbelanjaan kelas atas, jadi tentu saja kalian nggak bisa membiarkan siapa pun masuk ke sini. Kalian harus membedakan siapa tamu terhormatnya dengan jelas."

"Baik, baik." Wandi bergegas mengangguk, dia juga tersenyum sambil berjalan menghampiri Stella dan Priscilla yang berada di satu sisi.

Melihat kedatangan manajer pusat perbelanjaan ini, Priscilla pun menatap Stella dengan tatapan bangga.

Kemudian, dia berkata, "Pak Wandi datang tepat waktu, tolong cepat selesaikan masalah ini, deh. Kita juga sudah kenal, nggak usah lanjutkan masalah ini lagi ...."

Namun, sebelum dia bisa menyelesaikan ucapannya, Wandi malah langsung berjalan melewatinya tanpa melihatnya dan berjalan menghampiri Stella!

Wandi tersenyum sambil berkata, "Maaf, Nona Stella. Akhir-akhir ini, saya jarang melihat Anda, jadi kami kurang menjaga Anda dan membuat Anda dirugikan seperti ini. Ini kelalaian saya. Lain hari, saya pasti akan pergi meminta maaf secara pribadi. Semoga Nona Stella bisa memaafkan saya ...."

Mendengar ucapan ini, mata Priscilla seketika terbelalak. "Pak Wandi, kamu salah kenal, ya?! Aku Priscilla Simmons, nona muda dari Perusahaan Simmons!"

Priscilla berpikir, 'Keluarga Norris sudah anjlok! Untuk apa dia masih bersikap sesopan ini pada Stella? Dia bahkan mau pergi minta maaf secara pribadi, dia sudah gila, ya?!'

Semua orang juga terkejut. Dari pakaian Stella yang sederhana dan penampilannya yang tampak memalukan, dia sama sekali tidak terlihat seperti seorang tamu terhormat.

Ekspresi Priscilla seketika menjadi sangat masam. Dia bertanya, "Pak Wandi, apa maksudmu?"

"Semuanya tergantung keinginan Nona Stella," kata Wandi.

Mendengar ucapan Wandi, ekspresi pegawai toko ini seketika menjadi kaku ....

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status