Share

bab 46

last update Last Updated: 2024-11-21 23:29:40

"Apakah Tuan David sangat memperdulikanku? Bukankah aku itu harusnya merasa beruntung? Kenapa tiba tiba hatiku terasa begitu bahagia?" gumam Dilara dalam hatinya, ia merasa begitu bingung dengan apa yang menimpanya sekarang ini.

Para pelayan dan juga perawat yang saat ini nampak mengkrubungi Dilara nampak diam, bahkan mereka terlihat saling memandang satu sama lain, tidak ada yang berani untuk menjawab pertanyaan yang baru saja keluar dari bibir David.

"Mengapa kalian semua diam saja?" seru David dengan nada suara meninggi, kemarahan terpancar di wajahnya.

"Apa kalian tidak sadar betapa pentingnya Dilara untuk Devandra? Dia harus terus memberikan ASI-nya, tidak peduli apa yang terjadi padanya! Jangan biarkan apa pun yang buruk terjadi pada ibu susu bayi ku!"

Tidak ada yang berani mengatakan sesuatu, hingga akhirnya seorang perawat yang merawat luka di tubuh Dilara ingin mencoba berbicara.

Tapi sebelum ia sempat mengeluarkan kata-kata, Dilara sudah menghentikannya.

"Saya tidak ap
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 47

    David sendiri nampak memijit pelipisnya, ia sendiri bingung untuk mengambil keputusan. Karena, Indira bisa bekerja dan juga masuk ke dalam mansion mewah miliknya dengan memenuhi seleksi yang ketat. Sebenarnya sebelum menyetujui permintaan dari Indira, David ingin mencari tahu dulu. Apakah Indira itu berbohong perihal alasan untuk mengambil cuti atau tidak.Tapi mengingat banyak sekali permasalahan yang harus ia selesaikan sekarang, David memilih untuk langsung mempercayai apa yang Indira katakan. "Baiklah, jadi sekarang ini kau itu hamil Indira? Apakah ada bukti kongkret yang menunjukkan jika sekarang ini kau itu hamil? Dan ... Adakah foto calon suami mu?" Beberapa pertanyaan mencelos begitu saja dari bibir tampan David. Etnan sendiri malah memasang wajah syok dan juga terkejut, mati matian Etnan itu mengubah ekspresinya menjadi biasa saja. Namun, hal itu terasa begitu sulit, ia masih saja memandang wajah Indira yang pucat dan juga putus asa tanpa berkedip. "Ada," sahut Indira s

    Last Updated : 2024-11-22
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 48

    "Apa?" tanya David dengan suara meninggi, kepalanya terasa berdenyut karena kekecewaan. Wajahnya terlihat begitu menyeramkan setelah mendengarkan penuturan dari dokter terbaik di negeri ini. Rasa gusar mulai merayapi jantungnya saat menyadari bahwa istri pertamanya mungkin tidak akan segera bangun dari koma. Dokter itu nampak memegangi kedua tangannya, berusaha menyembunyikan rasa takut yang mulai melanda, apalagi di balik itu semua ada sebuah kebohongan yang harus ia jaga. Keadaannya menjadi semakin tidak menguntungkan, terjebak di antara David, seorang mafia yang terkenal akan kekejaman nya, dan tanggung jawab nya sebagai seorang dokter. "Iya, jadi Nyonya Keira sampai sekarang belum sadarkan diri. Alias koma, karena para agen intelijen yang Anda sewa untuk menginterogasi Nyonya Keira melakukannya dengan cara yang begitu kasar. Sehingga membuat luka trauma di hati Nyonya Keira bertambah, ditambah lagi, dengan fakta suaminya yang menikah lagi. Membuat hati Nyonya Keira yang terlu

    Last Updated : 2024-11-24
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 49

    "Indira ... Indira," panggil Etnan sembari memegang pergelangan tangan Indira. Ia nampak berlari dengan sangat kencang untuk mengejar langkah kaki Indira yang terlihat semakin menjauh. Dengan gerakan yang terlihat begitu kasar, bahkan kekuatan ntah datang dari mana, Indira berhasil menjauhkan tangan Etnan dari genggaman tangannya. "Indira, sebenarnya kamu itu mau kemana?" tanya Etnan lagi, sembari berusaha mengejar langkah kaki Indira yang menjauh. "Apa kau itu tidak lihat, kalau sekarang ini kita berdua itu berada di depan hotel dan akan pergi ke hotel. Bukankah katamu jangan karena gengsi aku itu harus mengorbankan kesehatan ku dengan menahan kencing dan juga lapar," sahut Indira dengan nada suara yang terdengar begitu ketus. Ada amarah yang membara di dalam hati Indira, amarah yang sudah lama tertahan. Seandainya saja Etnan tidak berulang kali menolak perasaannya, mungkin Indira tidak akan merasa sekesal ini. Bahkan, ia akan dengan senang hati menerima perhatian dari Etnan.

    Last Updated : 2024-11-25
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 50

    "Kenapa kalian semua membawa barang barang ku keluar dari kamar ini?" Sebuah pertanyaan agaknya mencelos begitu saja dari bibir manis Dilara. Namun, karena suara yang keluar dari bibir manisnya itu sangat pelan, suara itu seakan tidak pernah sampai di telinga para pelayan yang sedang sibuk menyingkirkan barang barang miliknya yang ada didalam kamar David. Baru saja Dilara hendak berdiri untuk bertanya pada salah seorang pelayan, tiba tiba ia menghentikan aksinya itu karena melihat David yang berdiri di ambang pintu dengan diikuti oleh beberapa orang berpakaian medis yang mendorong sebuah brangkar rumah sakit. "Tuan David," kata Dilara pelan, seakan memanggil nama David. David sama sekali tidak menoleh ke arah dirinya, bahkan tidak memandang ke arah darah dagingnya sendiri. David terlihat sibuk memberikan aba-aba pada pelayan yang sekarang ini terlihat begitu banyak di dalam kamarnya. Dilara pun bangkit, lalu berjalan dengan langkah begitu pelan ke arah David yang berdiri tegap d

    Last Updated : 2024-11-26
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 51

    Di dalam sebuah kamar yang ada disebuah bangunan mansion mewah. "Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Indira bisa kabur?" tanya Laras bingung. "Aku benar-benar bingung dengan semua ini, ada apa sebenarnya?" "Aku juga tidak tahu," jawab Etnan, berusaha menyembunyikan kebingungan dalam hatinya, sambil mempertahankan wajah datar. Dia berusaha menahan rasa bersalah yang mulai muncul di dalam dirinya. "Apakah ada hal yang kau ketahui tapi aku tidak tahu? Ayo katakan Etnan pada ku!" Laras menatap Etnan dengan tatapan penuh tekanan, mencoba mengetahui apa yang sebenarnya tersembunyi di balik wajah datarnya. Etnan mencoba mempertahankan keyakinannya, meskipun hatinya berkata lain. "Aku tidak ingin membohonginya, tapi apa yang terjadi di malam itu benar-benar sulit untuk diungkapkan," gumam Etnan dalam hati, merenungkan malam yang penuh dengan gairah tersebut. "Karena aku curiga, kalau kau mengetahui, jika Indira adalah seorang agen mata-mata --" Laras menggantungkan kalimatnya, m

    Last Updated : 2024-11-27
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 52

    "Ta - tapi Tuan David..." coba Dilara menyela, namun ucapannya terhenti kala jari telunjuk David kini berada di tepat di atas bibir manisnya. "Ssttt, Dilara aku mohon. Tolonglah aku sekarang ini! Karena aku sudah tidak tahan lagi untuk menahan gairahku yang sudah sangat membara ini," sahut David dengan nada suara yang terdengar menggetarkan jiwa, sembari terus mencium bagian leher dan juga dada atas milik Dilara. Merasa cemas dan bingung dengan situasi yang tengah di hadapinya, Dilara mencoba merenung tentang apa yang terjadi saat ini. "Setelah membelikan aku baju mewah, apakah benar Tuan David memang benar-benar menganggap aku sebagai istrinya?" gumam Dilara dalam hatinya dengan pertanyaan-pertanyaan yang melanda pikirannya. Berbagai perasaan mulai muncul, seakan menyeruak ke permukaan pikirannya. Sejak kedatangan istri pertama David, Dilara merasa cemas dan takut, apakah ia hanya menjadi seorang pengganti? "Apakah ini benar, bahwa aku hanya sebatas pengganti semata, atau mungk

    Last Updated : 2024-11-28
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 53

    "Ba - baik Tuan," sahut Dilara. Ia terlihat bangkit dan berlari menuju walk in closet. Sementara David nampak berjalan dengan langkah kaki cepat menuju ke arah box bayi dimana anaknya itu berada. Dilara mengambil sebuah baju asal yang ada di dalam walk in closet miliknya, lalu memakainya dengan terburu-buru. Jantungnya sekarang ini berpacu begitu cepat, ia merasa begitu takut kala mendengar suara David yang terdengar begitu menyeramkan. "Mengapa suaranya terdengar begitu menakutkan? Apakah ia sedang marah atau ada sesuatu yang tidak beres?" Dilara merenung dalam hati. Begitu mendalam kecemasannya, sehingga ia merasa tak mampu menahan rasa takut yang mendera. Tak berselang lama, Dilara pun keluar dari dalam walk in closet. Dengan langkah kaki yang terlihat begitu cepat, ia buru-buru berjalan ke arah David yang sekarang ini sedang menggendong putranya yang menangis karena kehausan. "Kenapa pakai baju saja lama sekali!" kata David dengan nada kesal. "Apa yang sebenarnya terjadi?

    Last Updated : 2024-11-29
  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 54

    "Aku datang ke sini bukan tanpa alasan, ingin mengucapkan selamat menempuh hidup baru pada sepupu ku ini. Kenapa saat menikah lagi, aku tidak diundang?" ucap Alfa dengan tatapan yang sulit dideskripsikan. Kekecewaan begitu terasa dari kedua bola matanya. David tampak bingung. "Bukankah aku sudah mengirim undangan padanya? Tapi, Alfa lah yang memilih tidak datang," gumam David dalam hati. Entahlah apa yang ada dipikiran Alfa, kenapa malah marah padaku? Sebuah pertanyaan agak nya mengganjal di dalam benak David. Alfa berjalan dengan langkah santai mendekati David, lalu berbisik, "Di mana Kakak ipar ku yang baru itu? Biarkan aku berkenalan dengan dia!" David segera menjawab dengan nada dingin, "Jangan membahas nya di dalam kamar ini, aku tidak ingin menyakiti Keira," ucap nya sambil menatap istri pertamanya yang sedang terbaring lemah di atas ranjang. Kenapa Alfa harus menanyakan hal itu saat Keira masih lemah? pikir David kecewa. "Kenapa aku tidak boleh membahasnya? Kan memang fakt

    Last Updated : 2024-11-30

Latest chapter

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 121

    Laras dengan santainya berjalan ke arah sisi Albert Wongso, tatapan matanya sinis melirik ke arah Ditya yang mematung dengan raut muka merah padam. Darah Ditya seakan mendidih, jantungnya berdegup kencang saat menyaksikan pembantunya yang tak tahu malu itu berdiri dengan angkuh di samping orang yang selama ini sangat dia percayai. Ditya tertawa sini, lalu dia berkata, "Ternyata, hal buruk itu sudah kalian berdua rencanakan sebelumnya." Suaranya gemetar, mengingat kejadian di kamar dimana Laras dengan liciknya memberikan obat perangsang kepadanya. "Iya, tentu saja. Aku adalah orang yang pintar, gak mungkin jika seorang pelayan rendahan memiliki banyak uang untuk membeli beberapa kamera tersembunyi itu, ingat apapun yang terjadi kau harus bertanggung Jawab apa yang sudah kamu lakukan,," sahut Laras dengan nada tinggi dan penuh keangkuhan. Dia menatap Ditya dengan pandangan yang penuh kemenangan, seolah-olah telah memenangkan pertarungan yang tidak seimbang. "Kalau kau

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 120

    David bingung melihat ekspresi wajah istrinya yang terlihat begitu terkejut. "Sayang, apa yang terjadi?" tanya David khawatir. 'Gimana ini? Apakah harus jujur, tapi sekarang ini kakek melakukan hal yang membuatku membencinya. Bahkan David bisa juga muak dengannya.' 'Tapi bagaimana pun juga, kakek adalah kakek kandungku. Orang yang berjasa merawat ku setelah kedua orang tuaku tiada, takutnya nanti kalau David itu beneran benci sama kakek.' Melihat istrinya melamun gak jelas, David pun mencium bibir istrinya. Hal itu langsung membuat lamunan Dilara buyar, bahkan wajah malah menjadi merah merona. "David," teriak Dilara pura-pura kesal. "Kenapa kamu tiba-tiba mencium ku." "Kenapa? Gak ada yang salah dengan mencium bibir istriku sendiri, hmm ... Bahkan seluruh tubuhmu, aku juga sudah melihatnya," goda David dengan nada nakal. Hal itu membuat wajah Dilara semakin merah, bahkan terlihat seperti kepiting rebus. "Ayo kita main dulu!" ajak David seraya menaikkan turunkan

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 119

    "Apa gara-gara baku hantam tadi? Ada sesuatu yang serius dengan kepalamu?" Wajah David nampak kebingungan setelah mendengar celotehan istrinya. David sontak memegang kepalanya sendiri, dia mencoba mengingat. 'Bukankah tadi saat bertengkar dengan Samuel, tidak memakai kepala?' gumam David tanpa sadar dalam hatinya. Otaknya masih terus mengingat. Tapi yang dia ingat, tadi otaknya masih utuh dan tidak terkena guncangan apapun. "Ayo kita kerumah sakit! Periksakan kepalamu, kenapa bisa kamu itu tiba -tiba lupa. Jika semua uangmu itu ada di aku," kata Dilara dengan nada khawatir. Wajah kebingungan yang sebelumnya ditunjukkan David langsung berubah masam. Setelah dia menyadari pikiran konyol yang ada didalam otak istrinya. "Astaga Dilara, kamu mengira kalau aku itu pikun. Bahkan takutnya nanti aku dengan mudah melupakan jika kamu itu istriku, itu-kan hal yang kamu takutkan sekarang," tebak David yang mana langsung mendapatkan anggukan kepala dari Dilara. Dilara memas

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 118

    "Dilara, ayo kita pergi dari sini!" titah David dengan wajah masam. Melihat tangan istrinya yang masih disentuh orang lain, sifat posesif David muncul. "Dilara sepertinya kamu sudah menikah, kenapa tidak mengundangku?" tanya pria itu, dia enggan melepaskan tangannya dari tangan Dilara. "Samuel, sudah lama sekali kita gak bertemu. Bahkan aku belum pernah mendengar kabarmu. Bagaimana caranya aku memberikan undangan?" jawab Dilara tanpa rasa canggung menghangat kedekatan mereka dulu. Dilara terus memperhatikan Samuel dari atas ke bawah. "Samuel, aku gak tahu kalau kamu bisa berubah begini! Lepaskan dulu, suamiku sangat posesif," titah Dilara dengan senyuman lebar, bahkan ucapannya diselingi dengan canda dan tawa. Dahi David mengernyit, dia bingung dengan sikap istrinya. 'Kenapa dia begitu berani? Bermesraan dengan pria lain didepanku?' David menatap tajam ke arah istrinya. "Oh ... Ya." Samuel menaikkan satu alisnya. Dia menatap Dilara dengan tatapan yang sulit untuk didesk

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 117

    "Aku ingin sekali menghancurkan kehidupan cucumu dengan suami bucin -nya. Cucumu itu telah merebut David- ku," jawab Laras berbisik tepat ditelinga Ditya. Dengan wajah yang terlihat jijik, Ditya menjauhkan tubuh Laras yang begitu dekat dengannya. Selama ini dia bisa bertahan menjadi duda yang hanya setia kepada mendiang istrinya, kalau tidak gara-gara Laras. Ditya mungkin saja masih duda sampai sekarang. Melihat tatapan Ditya, Laras hanya tersenyum sarkas. Tapi Ditya mengerti arti dari senyuman Laras itu. "Jadi kau menjebakku agar menikahimu demi menghancurkan cucuku sendiri. Kau gak pantas buat David. Kau harusnya sadar diri, hanya pembantu," kata Ditya melotot tajam. Laras tertawa sarkas lalu berkata, "setelah kamu menikahiku, tentu saja aku bukan pembantu lagi." Ditya ingin mencekik Laras, tapi Laras malah tertawa keras dan terlihat seperti orang gila. "Disini ada beberapa kamera yang sudah aku pasang, dan kamera itu sudah terhubung dengan seseorang." U

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 116

    Laras merasakan jantungnya berdebar kencang saat menerima telepon dari Aland. Dia tahu, dirinya sebelumnya terlalu sombong. Demi membuat David dan Dilara menderita, dia harus mengeluarkan banyak sekali uang untuk Devandra. Bahkan seluruh tabungannya yang dia kumpulkan saat bekerja pada David sebelumnya sudah habis. Suara Aland terdengar lelah namun lega, "Laras, aku dan Devandra sudah diperbolehkan pulang dari rumah sakit. Tapi aku butuh uang untuk biaya taksi dan beberapa keperluan lain." Laras menggigit bibirnya, berusaha keras untuk tenang. Dengan suara yang berusaha terdengar meyakinkan, dia menjawab, "Tenang, aku akan mengurusnya. Aku tahu bagaimana mendapatkan uang dari kakek Ditya. Aku akan segera mengirimkan uangnya padamu." Dari balik telepon Aland bingung, dahinya nampak berkerut. Tapi, dia dan Laras hanya partner. Dia membantu Laras, dan Laras sendiri membantunya untuk tetap hidup. Garis ketegangan tergambar jelas di wajah Laras saat dia memutuskan panggilan

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 115

    Indira melahirkan, tapi dia tidak dibawa ke layanan kesehatan melainkan melahirkan di camp agen. Indira menggenggam erat tangan Esti saat mengucapkan kata-kata penuh kebencian itu. Matanya yang merah menatap lurus ke arah bayi yang baru saja dia lahirkan. "Aku benci anak ini," gumamnya hampir tak terdengar. Bayi itu menangis, suaranya melengking kecil memecah kesunyian ruangan, namun tidak mampu mencairkan kebekuan di hati Indira. Esti, dengan lembut membelai punggung Indira, mencoba menenangkan teman baiknya itu. "Indira, dia bayi yang tidak berdosa. Jangan biarkan luka dari masa lalumu meracuni hati ini," ucap Esti, suaranya penuh kelembutan dan pengertian. Tetapi, Indira hanya menggigit bibirnya, matanya tak lepas dari wajah bayi yang terlalu mirip dengan Etnan, pria yang telah memberinya luka begitu dalam. "Bagaimana mungkin aku mencintai sesuatu yang selalu mengingatkanku pada dia?" kata Indira dengan nada getir. Esti menghela napas, hatinya terasa berat m

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   114

    Dilara merasa kesulitan untuk melanjutkan kata-katanya. Sementara kedua alis David nampak menyatu. "Ada apa memangnya antara kakek Ditya dan juga Laras?" tanya David bingung. Bahkan rasa penasaran mulai membuncah didalam dirinya. Baru kali ini, David merasa sekepo ini tentang urusan yang tidak ada hubungannya sama sekali dengan dirinya. "Kakek Ditya melakukan hubungan terlarang dengan Laras, nanti aku akan menikahkan mereka berdua kalau Laras itu hamil," celetuk Dilara yang mana membuat David semakin terkejut. Mengingat Laras juga seumurannya. "Astaga," sahut David, kedua bola matanya langsung menatap ke arah langit yang dipenuhi bintang. "Ayo sekarang pindah dari rumah kakekku, kita tinggal dimansionmu!" titah Dilara matanya sembab. David ingin menolak mengingat sudah tengah malam, tapi istrinya bersikeras. Di bawah langit yang berkelip bintang, David menelan ludah, berusaha mencerna informasi yang baru saja dihembuskan oleh istrinya. "Mengapa kau bilang

  • Ibu Susu Bayi Mafia Kejam   bab 113

    Laras terisak dalam ruangan itu, air matanya mengalir membasahi pipinya yang pucat. Rambutnya yang biasanya rapi kini acak-acakan, dan bajunya yang terbuat dari kain halus tampak kusut dan berserakan. Namun, di balik air mata dan rupa yang menyedihkan itu, ada senyuman tipis yang tersembunyi di sudut bibirnya. Rencananya telah berjalan dengan mulus. Di hadapannya, Kakek Ditya berdiri dengan wajah yang bingung dan terkejut, tangannya gemetar. Giginya gemertak, merasakan sebuah amarah yang tak bisa tertahankan. Dia ingin sekali mengejar cucunya Dilara yang marah karena memergoki aksinya yang tdia "Kakek Ditya, kamu harus bertanggung jawab. Karena kamu telah melakukan hal buruk padaku," ucap Laras dengan suara yang lirih namun penuh dengan tuduhan. Kakek Ditya, yang semula ingin menyalahkan Laras, kini terhenti kata-katanya. Dia menatap Dilara, yang berlari ke luar kamarnya, ingin mengejarnya namun kaki tuanya tidak secepat dulu. Ditya menoleh kembali ke Laras,

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status