Share

Bagian 97

Author: Miny Yoo
last update Last Updated: 2023-06-06 17:00:00

"... Kamu istri aku," kata Rafa penuh penekanan. Dia ingin mengingatkan kepada Eva bahwa ada ikatan di antara mereka.

Tiba-tiba, Eva tertawa. Dia merasa lucu mengetahui Rafa cemburu. "Ngapain sih cemburu segala. Pak Rafa 'kan tau kalau aku pacaran sama Sofyan. Orang pacaran itu kayak gimana? Bersikap manja dan manis di depan pacar udah biasa."

"Putus saja sama pacarmu!" tuntut Rafa seraya mengangkat wajah. Ditatapnya Eva dengan lamat-lamat. Dia menunggu respon yang akan diberikan Eva.

"Loh, kok mendadak ngomong gitu? Bukannya Pak Rafa bakalan beri aku waktu untuk menentukan siapa yang akan saya pilih. Nggak adil dong buat Sofyan, kalau Pak Rafa tiba-tiba nyuruh saya putuskan dia. Ini sama aja, Pak Rafa minta aku segera memilih Pak Rafa." Eva menarik kakinya dan berdiri dengan raut kesal.

"Saya nggak tahan ...."

"Saya lebih-lebih nggak tahan dengan sikap Pak Rafa. Kalau Pak Rafa nggak bisa terima saya pacaran sama Sofyan, mending kita cerai saja. Toh, pernikahan kit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bagian 98

    "Eva! Eva! Bertahanlah di sini. Jangan tinggalin saya. Siapa yang akan membantu saya jaga Arumi kalau kamu pergi?" Rafa memeluk erat Eva dari belakang. Dia tidak akan membiarkan Eva keluar selangkah pun dari rumah utama. Melihat Eva yang membawa tas besar keluar kamar membuat Rafa panik. "Lepasin, Pak! Saya nggak akan tinggal di sini lagi. Pak Rafa segera urus perceraian kita. Kalau Pak Rafa nggak mau, biar saya yang urus." Eva menepis kedua tangan Rafa dari tubuhnya. Rafa menggeleng lalu berusaha memeluk Eva lagi. Namun, Eva dengan gesit menghindar hingga Rafa memeluk angin. Rafa menoleh dengan raut wajah memelas. "Eva, saya nggak mau ada perceraian di antara kita. Saya tidak akan pernah melakukannya. Kamu harus tetap di sini. Bersama aku dan Arumi!" Rafa menekankan dengan tegas."Hubungan kita nggak bisa dilanjutin lagi, Pak. Saya akan bersama Sofyan. Masa bodoh dengan Arumi. Dia anak Pak Rafa, bukan anak saya!" Eva mengatakannya dengan nada tinggi. Rafa mengusap kasar wajahnya, l

    Last Updated : 2023-06-07
  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bagian 99

    "Arumi, gimana Bu Siti?" tanya Eva mendekati keranjang tidur Arumi. "Udah sembuh, Mbak Eva. Semalam 'kan udah dicek." Bu Siti tersenyum hangat."Syukurlah. Aku pikir, demamnya naik lagi. Ternyata udah beneran sembuh. Kalau gitu, aku beneran masuk kampus hari ini." Bu Siti mengangguk. "Mbak Eva tenang saja. Ada saya yang jagain Arumi. Mbak Eva fokus saja sama kuliahnya. Kemarin udah bolos, hari ini jangan ditambahin lagi." "Iya, Bu Siti. Saya udah mau berangkat kok. Cuma singgah liat Arumi," ucap Eva mengangkat tas laptopnya dan mengibas roknya. "Nih, laptop dan pakaian saya udah rapi. Tinggal jalan.""Dianterin Pak Rafa ya?" tanya Bu Siti.Seketika, semangat yang tercetak di wajah Eva meredup. Tidak ada harapan untuk diantar Rafa. Mereka saja belum berbaikan sejak kemarin. "Saya jalan sendiri aja, Bu Siti.""Loh, kenapa mb—""Saya berangkat ya, Bu Siti. Titip Arumi. Kabari kalau ada apa-apa. Bye-bye, Bu Siti." Eva memotong cepat dengan pamit. Bu Siti hanya bisa geleng kepala. Dia m

    Last Updated : 2023-06-08
  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bagian 100

    "Aku harus menghampiri mereka!" perintah Rafa pada dirinya sendiri. Namun, kakinya berat untuk digerakkan. Ada sesuatu yang menahan dan mendorongnya dalam waktu yang sama. Rafa merasakan tubuhnya bergerak penuh keraguan.Sebuah gelengan menghentikan kakinya yang sudah terangkat hendak maju. "Nggak-nggak, nggak bisa Rafa! Kalau benar itu pacar Eva, kamu harus tahu diri. Kamu nggak ada di mata Eva."Mulut dan logika Rafa memang bisa mengatakan itu dengan lancar. Kenyataan yang ada, hati Rafa justru menuntunnya bergerak ke arah dua orang yang sedang memecahkan celengan rindu. Hilang sudah niat untuk membiarkan Eva bermesraan dengan pria yang diduga Rafa adalah pacar istrinya. Dia tidak bisa membohongi diri sendiri bahwa kecemburuan yang dimiliki tidak bisa ditutupi lagi.Di depan sana, istrinya sedang diperlakukan begitu manis oleh pria lain. Terang-terangan Eva menerima setiap sikap yang ditunjukkan oleh pria itu. Termasuk saat pria itu lancang merapikan rambut Eva dengan menyelipkan ke

    Last Updated : 2023-06-11
  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 101

    "Eva adalah ...."Eva menggigit bibir bawahnya. Jemarinya saling meremas sambil menatap harap pada Rafa agar tidak mengungkapkan identitasnya saat ini. Eva belum siap untuk segala kemungkinan atas hubungan rumitnya. Dia tidak ingin menyakiti siapapun. Entah Rafa atau Sofyan. Bagi Eva, dua pria itu adalah orang baik. Dia hanya belum bisa menentukan akan menyelesaikan hubungan mereka dengan cara yang terbaik dan tidak menyedihkan. 'Bagaimana ini? Tolong, Pak Rafa. Jangan katakan apapun. Tolong aku kali ini.''Aku mohon, buatlah suara Pak Rafa lenyap beberapa menit saja.'Detak jantung Eva semakin memberontak seiring pergerakan mulut Rafa yang akan mengeja satu kata yang paling Eva takuti saat ini. Eva menatap wajah Rafa sembari menggelengkan kepalanya. Dia rela bertaruh dengan apapun di dunia ini, asalkan alam ingin membantunya mencegah Rafa mengatakan kata 'istri'."Istri saya.""Aaaaaaaaa!!!" Teriakan Eva yang kencang tepat di samping telinga Sofyan membuat suara Rafa tenggelam. Dia

    Last Updated : 2023-08-10
  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 102

    "Va, gue ambil sekarang, thanks ya." Kausar menunjukkan laporannya yang baru saja dikeluarkan dari tas Eva. Karena terburu-buru ke kampus, dia lupa mencetak laporan dan meminta bantuan Eva yang kebetulan masih berada di luar kampus. "Gue mesti bayar berapa nih?" tanya Kausar sembari membuka per halaman. Namun, dia merasa aneh dengan keheningan di antara mereka. Tiada komentar apapun dari gadis itu. 'Tidak seperti biasanya.' Itulah pikiran yang melintas di kepala Kausar. Dengan alis mengerut, Kausar menggulung laporannya. Kemudian, dia menepuk bahu Eva. "Ngelamun aja. Masih pagi juga. Kenapa sih?"Tepukan diiringi pertanyaan dari Kausar sukses mengembalikan perhatian Eva ke tempatnya. Dia memasang wajah jengkel dan bertanya balik, "Apa sih? Kenapa mukul? Bukannya makasih udah dibantuin. Utang banyak lo sama gue.""Eh, kok malah marah? Gue nanya baik-baik loh. Nih anak ada masalah apa sih sampai-sampai lampiasin ke gue." Kausar menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Udah, sana lo per

    Last Updated : 2023-09-11
  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 103

    "Sekali lagi makasih ya Mas Rafa. Kalau Mas Rafa nggak segera tangkap anak saya, nggak tau lagi nasibnya." Tetangga Rafa bersungguh-sungguh mengatakannya. Dia sangat bersyukur dengan pertolongan Rafa "Refleks aja Mas Azzam. Nggak perlu sungkan." Rafa menjawab rendah hati. "Justru saya minta maaf. Soalnya malah nendang motor Mas Azzam.""Nggak apa-apa. Motor bisa diganti, tapi anak nggak bisa. Malahan Mas Rafa keren banget loh tadi. Kalau nggak ditendang tuh motor, bisa-bisa nabrak orang lagi.""Bener juga," ucap Rafa manggut-manggut. "Kalau gitu, makasih udah dianterin ke rumah sakit trus diantar balik lagi. Titip salam sama Mbak Ayu sama Adam.""Iya, Mas Rafa. Makasih sekali lagi.""Nggak ada habisnya ini. Dua-duanya bilang makasih. Kalau gitu, saya turun duluan. Mari Mas Azzam." Setengah bercanda, Bu Siti yang ikut serta, pamit terlebih dahulu. Dia menggendong Arumi. Azzam dan Rafa tertawa mendengarnya. Rafa, Bu Siti juga Arumi yang tertidur di stroller baby baru saja kembali dar

    Last Updated : 2024-02-17
  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 104

    "Langsung balik?" tanya Sofyan menyejajarkan langkahnya dengan Eva ke luar dari kelas. "Sepertinya begitu. Gue khawatir Arumi kenapa-kenapa," jawab Eva."Bukannya tuh anak udah ada bibi suster.""Bibi suster? Bu Sri namanya," kata Eva meralat. Terasa aneh mendengar istilah yang diberikan Sofyan pada Bu Sri. Langkah Eva berbelok menuruni anak tangga. Sofyan mengikuti di sampingnya. "Justru karena itu. Gue nggak bisa hubungi Bu Sri. Gue nggak tau kondisi Arumi, kemarin dia masih demam. Gue takut panasnya naik lagi. Soalnya bonyok gue katanya datang jengukin, tapi rumah kosong." Eva menjelaskan alasan kekhawatirannya. "Oh kebetulan. Gue anterin balik ya. Sekalian gue ketemu bonyok Lo. Udah lama nggak nyapa juga.""Boleh deh, tapi gue nggak ikut campur ya kalau Lo ketemu Pak Rafa lagi." Eva terkekeh. Mengingat Kausar belum juga akur dengan Rafa membuat Eva menjadikan keduanya sebagai tontonan yang menyenangkan. Kausar menghela napas berat sebelum membalas. "Nggak masalah. Nggak mungki

    Last Updated : 2024-02-19
  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 105

    "Pak Rafa ada di mana? Jawab aku!" Eva histeris mencari Rafa. Dia berlari ke dalam rumah. Barangkali dia menemukan Rafa terbaring di sana. "Eva, mau ke mana?" panggil Citra kebingungan dengan reaksi Eva. "Emangnya Pak Rafa kenapa Tante, Om?" Kausar yang kaget dengan berita kecelakaan Rafa bertanya dengan tenang. "Hanya kecelakaan ringan. Om cuma mau beritahu Eva. Cuma reaksi Eva kok panik gitu." Bagas pun merasa kaget dengan respon dari Eva. Dia akan maklum jika Eva bertanya tentang kondisi Rafa, tapi berlari dengan terburu-buru mencari Rafa adalah keganjalan yang jarang Eva lakukan. Selama ini, Eva selalu bersikap tenang dan tidak pedulian."Dia emang udah uring-uringan di kampus, Om. Ditanya dikit, jawabnya judes. Hari ini, Eva tampak kurang fokus." Kausar pun melaporkan keanehan Eva. "Sebaiknya kita susulin dia."Eva membuka pintu kamar Rafa dengan kasar. Sambutan yang ditemui Eva hanyalah kamar yang tertata rapi seperti biasa. Tidak ada jejak Rafa di

    Last Updated : 2024-02-20

Latest chapter

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 126

    Rafa memasuki rumah dengan tergesa-gesa. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling dan hanya menemukan Bu Siti dan Arumi yang bermain di ruang tengah. "Pak Ra—" Kalimat Bu Siti menggantung begitu saja karena Rafa segera berlalu menuju ruangan lain seperti mencari sesuatu.Setelah memasuki tiap kamar dalam rumah, Rafa memasuki area dapur lalu berjalan ke halaman belakang. Nihil.Tidak ada jejak Eva di rumah ini. Rafa mendekati Bu Siti. Tatapannya tampak tidak fokus. Bahkan keberadaan Arumi di sana, seperti buram di mata Rafa."Eva nggak balik ke rumah, Bu?" tanya Rafa.Bu Siti mengernyit heran. "Bukannya Neng Eva ke rumah sakit ya. Tadi dia bilang mau jengukin Pak Ardi. Memangnya Pak Rafa nggak ketemu? Atau Pak Rafa bukan di rumah sakit tapi di kantor ya, makanya nggak ketemu?" "Saya di rumah sakit tadi, Bu. Cuma Eva ... pergi." Rafa bingung menjelaskan situasi saat ini. Rafa hanya mendengar kabar bahwa Eva marah. Penjelasan lebih lanjut terkait kron

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 125

    "Bu Siti, Arumi rewel nggak seharian ini?"'Tadi sempat rewel nyariin Neng Eva sama Pak Rafa. Tapi sekarang udah aman, Neng. Bibi masih bisa tangani. Sekarang, adek lagi seru-serunya main. Tuh, Neng.'Senyuman Eva merekah ketika layar ponsel menampilkan Arumi yang sedang berusaha memasang donat susunnya. Eva selalu merasa bangga tiap kali melihat tumbuh kembang Arumi. Mungkin itulah yang dirasakan oleh semua ibu di dunia ini. Sekecil apapun pencapaian si anak, tentu terasa hebat di mata seorang ibu.'Mau bicara, Neng?' tanya Bu Siti ketika melihat Eva hanya diam memandangi Arumi.Eva menggeleng dan berkata, "Nggak usah, Bu. Nanti dia nangis kalau liat aku tapi nggak gendong."Bu Siti terkekeh mendengar keluhan Eva. Kebebasan Eva terenggut ketika keberadaannya tertangkap oleh Arumi. Bayi itu sangat manja kepada Eva. Bahkan, Eva harus melarikan diri secara diam-diam jika ingin ke kampus. "Bu, nanti aku agak telat ya pulangnya. Nggak apa-apa 'kan?" Eva merasa t

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 124

    "Kami baik-baik aja kok, Pa." Eva melirik layar ponselnya yang menampilkan wajah Bagas. Panggilan telepon itu sudah berlangsung beberapa menit lalu dan Bagas bisa menangkap raut masygul di wajah putrinya. Akan tetapi, jawaban Eva yang berulang menekankan bahwa dia baik-baik saja membuat Bagas mengangguk. "Rafa belum pulang kerja?" tanya Bagas. "Bukan belum pulang, memang dia nggak mau pulang." Eva menjawab dengan jengkel. Mendengar nama Rafa disebut papanya kian membangkitkan kekesalan Eva pada suaminya. "Kalian bertengkar?" Itu bukan suara Bagas, melainkan suara mama Eva. Layar ponsel Eva kini dipenuhi oleh wajah mamanya. Desahan Eva lolos begitu saja. Dia menutup laptopnya yang sempat menganggur karena panggilan video dari orangtuanya. Seharusnya Eva melakukan itu sejak tadi. Toh, tugasnya tidak kunjung selesai sebab pikirannya tidak bisa fokus. Eva menyambar ponsel dan merebahkan tub

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 123

    "Emangnya Pak Rafa nggak ada niatan balik dulu ke rumah? Kok tiap hari nyuruh orang mulu buat ambilin baju gantinya." Pandangan Eva tidak lepas dari asisten Rafa yang lagi-lagi datang hanya untuk meminta pakaian ganti untuk Rafa. Selama empat hari berturut-turut, asisten itu rutin mengunjungi rumah dengan tujuan yang sama. "Eh, si Eneng!" seru Bu Siti kaget saat tersadar dengan kemunculan Eva di belakangnya. Dia mengelus dada lalu menutup pintu. "Maaf ya, Bu," ucap Eva menunjukkan cengiran. Cukup merasa bersalah telah mengejutkan Bu Siti. Dia melangkah lebih dulu."Pak Rafa bukannya nggak mau balik. Kan Neng Eva udah dikabarin juga sama Pak Rafa. Mertua Neng Eva masih perlu dirawat, jadi Pak Rafa nggak tega ninggalin." Bu Siti menjawab sambil menyusul Eva menuju dapur."Tapi kan, masa iya nggak ada kesempatan pulang sebentar. Emang dia nggak rindu Arumi?" Eva meraih gelas dan melangkah ke depan lemari es."Kalau itu, saya nggak tau juga Neng. Tanya Pak Rafa langsung aja." Bu Siti t

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 122

    "Wiiihhh ada ibu kos main ke sini," sambut Ajeng melihat kedatangan Eva bersama Arumi dalam gendongannya."Liat Eva gendong anak. Berasa liat ibu-ibu beneran," timpal Rida bercanda."Bangke kalian berdua. Gue masih muda ya. Paling muda di antara kalian. Mana ada muka ibu-ibu?" Eva melepas sendalnya dan bergabung duduk lesehan sambil mengomel. Bibirnya sudah maju beberap senti akibat disebut mirip ibu-ibu. Ajeng dan Rida cekikikan menanggapi Eva. "Iya-iya si paling muda." Rida tidak tega melihat bibir manyun Eva.Ajeng menyodorkan sepiring rujak mangga ke hadapan Eva. "Nih makan, gue udah potongin. Anak Lo kesiniin. Mumpung bapaknya nggak ada, gue mau unyel-unyel."Eva memeluk Arumi. "Jangan dong! Bapaknya marah ntar kalau anaknya diapa-apain.""Makanya Lo diam. Jangan laporin ke bapak kos." Ajeng menyelipkan tangannya di bawah ketiak Arumi, bersiap menariknya."Mending nggak usah. Lecet dikit, bapaknya bisa ngamuk." "Ya elah, mau dipangku doang, Va. Nggak gue banting." "Gue nggak y

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 121

    "Makasih udah anterin," ucap Eva sekenanya lalu melepas seat belt. Dia masih kesal dengan pria disampingnya. Sampai saat ini, dia masih penasaran pada percakapan antara Bu Siti dan Rafa.Kalimat 'Nanti saya sediakan. Pak Rafa pasti suka' terus terbayang-bayang di kepalanya. Sejujurnya, dia takut kalau-kalau Rafa meminta seorang perempuan untuk melampiaskan hasratnya. Bu Siti pernah memperingati Eva tentang kebutuhan seorang laki-laki pada perempuan, tapi Eva sungguh belum siap melayani suaminya. Jangankan melayani, Eva saja masih meragukan perasaannya pada Rafa. Satu hal yang pasti, Eva tidak ingin Rafa melakukan hal itu dengan perempuan lain. Entah mengapa, hatinya tidak rela."Tunggu," ucap Rafa mencegah Eva yang hendak keluar dari mobil. Eva menutup pintu mobil. Dia menunggu Rafa berbicara lagi. "Sepertinya malam ini saya akan nggak bakal pulang ke rumah. Arumi bisa saya titip di kamu?" Eva menoleh dengan cepat. Jantungnya berdegup kencang. Perasaan khawatir dan takut menyelinap

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 120

    Ucapan Rafa cukup sukses membuat Eva tergemap. Gadis itu tercenung untuk beberapa saat. Dia memikirkan kebenaran ucapan Rafa. Mungkin saja Rafa dalam keadaan tidak sadar saat mengatakannya. Namun, Eva juga mengkhawatirkan kalau Rafa sebenarnya sudah menciumnya tapi berdalih hendak mencuri ciuman Eva. Eva berdeham untuk mengurai rasa gugupnya. "Ngaco banget pagi-pagi," komentar Eva sambil mendorong bahu Rafa agar menjauh. Dia bangun lalu merapikan rambutnya dan menjepit dengan jedai.Rafa terkekeh pelan sebelum berkata, "Saya serius loh, tapi gagal soalnya kamu keburu bangun. Bukankah menyenangkan, kalau pagi-pagi kita membuat menciptakan suasana romantis? Suami istri suka gitu."Mata Eva melotot mendengar itu. Tidak ingin menanggapi Rafa lebih lanjut, Eva mencoba menghindar. "Gimana kondisi Papa Ardi?" tanya Eva bangkit dari kasur.Terdengar helaan napas dari Rafa. Cukup kecewa karena Eva kembali mengalihkan pembicaraan. Padahal Rafa ingin membicarakan hubungan mereka dari hati ke ha

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 119

    "Rabu depan Sofyan bakalan main. Apa gue harus ke sana?" gumam Eva sendiri sambil tengkurap di kasur, memperhatikan jadwal Indonesia Masters. Beberapa saat, dia kembali memikirkan percakapan dengan Kausar tadi siang di kantin. "Apa bener kata Kausar? Perasaan gue udah berpaling ke Rafa? Masa sih?"Permasalahannya yang dihadapinya sekarang menjadikan Eva sebagai sosok yang egois dan kurang ajar. Tepatnya, dia bersikap seperti perempuan yang berselingkuh dan mainin perasaan laki-laki. Dia memiliki Rafa sebagai suaminya dan Sofyan sebagai pacarnya. Dulu, Eva ingin melepaskan Rafa ketika Arumi cukup besar atau memiliki seseorang yang bisa menjaganya. Namun, seiring berjalannya waktu, kebersamaan mereka justru membuat Eva terikat. Eva sulit beranjak dari kehidupannya saat ini. Arumi membuat hari-hari Eva lebih menyenangkan dan menantang. Dan Rafa dengan segala kebaikan dan ketulusannya membuat Eva perlahan membuka cela di hati untuk dimasuki oleh Rafa. 'Lalu bagaimana dengan Sofyan?'Sua

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 118

    "Va, hubungan lo sama Sofyan nggak baik-baik aja 'kan?" celetuk Kausar mengalihkan pandangan dari layar hp ke Eva.Gadis itu tidak menjawab. Kausar yakin Eva mendengarnya. Terlihat jelas gerakan Eva yang hendak mengambil saus sambal seketika terhenti."Eva, woy!" Eva menyambar botol saus dengan cepat. "Sok tau!"Kausar berdecak lalu memperlihatkan room chat antara dirinya dengan Sofyan kepada Eva. "Udah semingguan lebih, dia terus nanyain lu ke gue.""Kangen sama o kali, tapi nggak ada topik makanya nanyain gue," kilah Eva. Bakso di mangkuknya tidak menarik lagi. Kini pikirannya kembali tertuju pada Sofyan. Sejak tahu perkara kecelakaan yang dialami abangnya, Eva memutuskan untuk menjaga jarak dari Sofyan. Bukan karena membenci laki-laki itu, tapi Eva mencoba menemukan jawaban dari keinginannya saat ini. Sekaligus memperjelas perasaan cintanya tertuju pada siapa. Eva berpikir mencoba melepas pikiran dari Sofyan mungkin membuatnya bisa menentukan pilihannya dengan tepat. Sebab, sela

DMCA.com Protection Status