Share

Bagian 24

Author: Miny Yoo
last update Last Updated: 2023-05-06 17:00:00
"Semua orang pada kenapa sih? Nggak percaya banget kalau aku bisa jaga Arumi. Dari tadi gantian telepon aku. Tuh-tuh 'kan nelpon lagi." Eva mengomel karena ketenangan selalu terganggu oleh panggil telepon atau panggilan video dari banyak orang. Tidak terlalu banyak sih, hanya kedua orangtuanya, Dona, Papa Ardi, dan yang paling menyebalkan adalah bapak kosnya alias suaminya sekaligus bapak dari Arumi.

Eva menatap layar ponselnya yang menampilkan panggilan video dari Rafa yang menunggu Eva terima. Eva menghela napas dengan kasar. Dia memaksakan senyum sebelum menerima panggilan.

Setelah ikon telepon berwarna hijau dia geser, layar itu berubah menampilkan wajah bapak kosnya.

'Arumi, mana Eva?' Tanpa sapaan, Rafa langsung menanyakan keberadaan bayinya.

Eva mengarahkan kamera ponsel ke bayi yang sedang tertidur. Eva terlalu malas menjawab pertanyaan yang sama untuk kedua puluh kalinya dalam durasi waktu dua jam. Pria itu sepertinya sangat senggang di kantornya hingga menelepon terus-menerus
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bagian 25

    "Eh, Kausar ngapain ke sini?" tanya Eva gugup. Dia memeluk erat bayi di gendongannya. Dia khawatir kalau teman kelasnya itu berpikir aneh-aneh pada dirinya yang menggendong bayi.Bukannya menjawab, Kausar malah balik bertanya sambil melihat heran pada Eva dan bayi itu bergantian. "Bayi siapa, Eva? Nggak mungkin anak kamu ya 'kan?" Eva menggeleng kuat-kuat dan segera mengelak. "Bukanlah! Mana mungkin ini anak aku." Dia tertawa canggung. 'Maafin Kak Eva ya, Sayang. Bukannya nggak mau ngakuin kamu sebagai anak, tapi Kak Eva harus berbohong. Tolong bekerja samalah sama Kakak kali ini.' Eva membatin sambil memandang wajah Arumi yang cemberut. Mungkin bayi itu paham maksud Eva."Oh, terus anak siapa? Kok kamu yang jagain. Keluarga kamu datang ke sini?" ucap Kausar."Nggak. Aku sendirian di sini. Ini bayi bapak kos di sini, aku bantu jagain," jelas Eva."Baik banget mau jagain anak orang. Tetapi kamu keren. Belajar langsung merawat bayi sebelum beneran rawat anak sendiri." Kausar memuji.Ev

    Last Updated : 2023-05-08
  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bagian 26

    "Pak Rafa, jangan teriak-teriak. Eva ketakutan." Eva menegur sambil memeluk Arumi yang tengah mengerjap-ngerjapkan matanya."Berikan bayi saya," pinta Rafa dengan suara yang terkontrol. Namun, warna merah padam yang membungkus wajahnya belum juga lenyap. Rafa mengambil paksa Arumi dari tangan Eva. "Pak Rafa kenapa sih?" tanya Eva berpura-pura tidak tahu penyebab kemarahan Rafa. "Di mana laki-laki itu? Kamu sembunyikan dia di mana?" tanya Rafa dengan penekanan di setiap kata yang disebutkan. Dia berusaha menahan amarahnya agar bayi di gendongannya tidak kaget. "Dia ... dia ada di ...," ucap Eva takut-takut."Katakan Eva!" sergah Rafa. Dia sangat jengkel saat ini. Eva terlihat ingin melindungi laki-laki yang dianggap penyusup oleh Rafa.Eva melirik Arumi yang kini sudah menangis. Bayi itu pasti kaget mendengar teriakan papanya. Eva sangat ingin merebut bayi itu dari tangan Rafa dan menenangkannya, tapi dia sangat takut akan kemarahan Rafa. "Dia ada di kamar kos saya, Pak," jawab Eva

    Last Updated : 2023-05-08
  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bagian 27

    "Ngapain kamu ke kos perempuan?" tanya Rafa pada Kausar yang kini disidangnya di rumah utama."Pak Rafa, berapa kali saya harus jelasin kalau Kausar itu teman saya. Kebetulan hanya kos saya yang dekat dari kampus. Makanya, Kausar ke sini. Dia hanya numpang tidur sebentar, Pak." Eva bersuara hendak membela Kausar."Kamu diam Eva. Saya nggak nyuruh kamu bicara. Saya nanya ke laki-laki ini." Rafa menatap tajam Kausar.Teman kelas Eva itu mendongak. Kantuk masih tercetak jelas di wajahnya. Tingkat kefokusannya pun masih rendah. Kepalanya sedikit pusing akibat dibangunkan paksa oleh Rafa. Itu bukan kejam, Rafa hanya bersikap sebagai pelindung bagi Eva. Dia patut mencurigai teman kelas istrinya itu. Siapa yang tahu niat seseorang."Jawab saya! Ngapain kamu masuk ke sini. Padahal udah jelas-jelas kalau kos ini khusus perempuan," pinta Sultan mendesak."Saya cuma numpang tidur kok, Pak. Nggak lebih. Yang dikatakan Eva itu benar. Saya anak rantau, Pak. Numpang tidur di kos teman udah sering ter

    Last Updated : 2023-05-08
  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bagian 28

    "Aku pulang ya, Eva. Makasih loh udah biarin aku nginap sampai seharian," ungkap Kausar dengan tawa bahagia."Iya. hati-hati pulangnya. Titip salam sama ortu kamu," balas Eva."Nanti kalau dia nanya salam dari siapa, aku jawabnya dari calon mantu, nggak apa-apa ya, Eva?" kata Kausar menggoda. Dia melirik bapak kos yang melipat tangan di depan dada dengan raut kecut.Eva terkekeh pelan, "Bisa aja kamu. Dapat salam dari teman kelas." "Orangtua aku kadang nggak percaya kalau aku bilang dari teman kelas. Selalu ngira dari pacar kalau ada titip salam." Kausar masih tidak mau mengalah. Dia sudah lama menyukai gadis itu tapi selalu ditolak. Karena Eva sangat setia pada kekasihnya yang atlet itu."Nggak usah bilang ke orangtua kamu. Nggak ada yang nitip salam lagi," ucap Rafa dengan nada ketus. Dia sangat jengkel melihat pemuda itu bersikeras mendekati Eva secara terang-terangan, di depan Rafa. Kalau saja, Eva tidak melarangnya merahasiakan pernikahan mereka, Rafa sudah melabrak pemuda itu ag

    Last Updated : 2023-05-08
  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bagian 29

    "Boleh ya, Pak?" tanya Eva memohon. Dia menarik-narik lengan kemeja Rafa.Merasa terganggu dengan berisiknya Eva meminta izin, Rafa menghela napas lelah. Eva sudah mengekorinya sejak Rafa bangun. Bayangin betapa kagetnya pria itu ketika terbangun dan langsung mendapati Eva sedang duduk di samping sambil memandangi dirinya. Rafa hampir saja terjatuh dari kasur saking kagetnya. Bukan cuma itu, Eva juga menunggui Rafa selesai mandi. Gadis itu dengan santainya bersandar di depan pintu kamar mandi Rafa untuk meminta hal yang sama yaitu izin. Beruntung Rafa mengenakan bathrobe saat keluar kamar mandi. Kalau seandainya, Rafa keluar hanya menggunakan kolor atau handuk, tidak bisa dibayangkan betapa canggung kedua insan itu bertemu.Dari sekian banyak keanehan Eva, ada hal yang menggelitik dan menyenangkan bagi Rafa. Gadis itu menjadi begitu penurut. Rafa menyuruh menyetrika pakaian kantornya, Eva lakukan. Rafa meminta dimasakkan untuk bekal dibawa ke kantor, Eva gerak cepat memenuhinya. Eva be

    Last Updated : 2023-05-09
  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bagian 30

    "Udah di mana, Eva?" tanya Rafa sambil menutup pintu kamarnya. Dia berjalan ke ruang tamu dan duduk di sana. Perasaan khawatir tiba-tiba menyusupi jiwanya karena Eva masih berada di luar rumah ketika jam bergerak cepat ke angka satu dini hari. 'Saya masih di luar, Pak. Mau nitip sesuatu?' Terdengar suara berisik yang menjadi latar suara Eva.Rafa menghela nafas panjang sebelum berkata, "Cepat pulang Eva! Sudah tengah malam. Kamu ngapain aja di luar?" 'Macet, Pak. Ada truk besar yang terguling dan halangin jalan. Mobil yang saya kendarai kejebak di tengah-tengah, nggak bisa gerak lagi."Kamu pulang sama siapa?" tanya Rafa dengan suara terkontrol.'Sama sopir taksi online lah, Pak.' Di seberang sana, Eva menjawab santai."Teman-teman kamu ke mana? Kenapa nggak anterin kamu pulang dulu?" 'Ribet, Pak. Arah kami berbeda. Saya nggak mau repotin mereka buat anterin pulang. Kasihan merekanya.'Rafa mendengus. Seharusnya, dia tidak memberikan izin keluar pada gadis itu jika berakhir harus me

    Last Updated : 2023-05-09
  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bagian 31

    "Masuk ke kamar, Eva." Rafa memerintah sebelum Eva sempat mendaratkan pantatnya di sofa ruang tamu.Eva nurut saja daripada menambah kekesalan Rafa. Eva tidak mengerti alasan Raga bersikap dingin padanya. Padahal dia keluar dengan izin pria itu juga. Lalu, di mana letak kesalahannya?"Kamar siapa?" tanya Eva menghentikan langkahnya. Dia menunjuk kamarnya dan kamar Rafa bergantian. Rafa melewati Eva kemudian membuka pintu kamarnya sendiri. "Masuk!" titah Rafa.Eva menyipitkan mata melihat Rafa, "Ngapain saya disuruh masuk ke kamar Pak Rafa? Pak Rafa berniat buruk ya sama saya?" tanya Eva menaruh curiga pada Rafa. Wajar saja dia mencurigai bapak kosnya. Sekarang sudah tengah malam. Sangat tidak wajar, jika pria normal dan seorang gadis berada di dalam kamar yang sama. Walaupun mereka suami istri, tetapi ada perjanjian di antara mereka. Dan berduaan di ruang sama, tentu menjadi kondisi yang rentan."Saya bilang, masuk Eva!" perintah Rafa dengan penekanan.Eva mengembuskan napas kasar seb

    Last Updated : 2023-05-09
  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bagian 32

    "Dari mana, Rafa?" Suara Dona menghentikan langkah Rafa.Pria itu menghela napas sebelum berbalik menatap kakaknya. "Dari belakang rumah, Kak," jawab Rafa.Dona mengucek matanya lalu mendekati Rafa. "Kamu ada masalah sama Eva. Tadi Kakak dengar, kalian berdebat. Ada apa?" Dona yang jarang melihat mendengar Rafa meninggikan suara kini merasa khawatir. "Hanya masalah kecil, Kak. Nggak usah dipikirkan." Rafa berucap dengan lelah. "Sebaiknya, Kak Dona masuk ke kamar. Malam ini, Kak Dona temenin Arumi ya. Aku mau istirahat.""Yakin hanya masalah kecil?" tanya Dona menyelidik. "Kakak dengar Eva juga marah-marah. Ada apa sih? Cerita sama Kakak. Siapa tahu Kakak bisa bantu, entah bicara pada Eva atau hal lainnya."Rafa menggeleng lemah. Dia tidak boleh membicarakan masalah rumah tangganya pada orang lain, termasuk kakaknya sendiri. Rafa harus menyelesaikan berupa dengan Eva, tanpa campur tangan lain. Lagipula, masalah mereka hanya sepele. Berdebat akan sering dialami dalam berumahtangga."Kam

    Last Updated : 2023-05-10

Latest chapter

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 126

    Rafa memasuki rumah dengan tergesa-gesa. Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling dan hanya menemukan Bu Siti dan Arumi yang bermain di ruang tengah. "Pak Ra—" Kalimat Bu Siti menggantung begitu saja karena Rafa segera berlalu menuju ruangan lain seperti mencari sesuatu.Setelah memasuki tiap kamar dalam rumah, Rafa memasuki area dapur lalu berjalan ke halaman belakang. Nihil.Tidak ada jejak Eva di rumah ini. Rafa mendekati Bu Siti. Tatapannya tampak tidak fokus. Bahkan keberadaan Arumi di sana, seperti buram di mata Rafa."Eva nggak balik ke rumah, Bu?" tanya Rafa.Bu Siti mengernyit heran. "Bukannya Neng Eva ke rumah sakit ya. Tadi dia bilang mau jengukin Pak Ardi. Memangnya Pak Rafa nggak ketemu? Atau Pak Rafa bukan di rumah sakit tapi di kantor ya, makanya nggak ketemu?" "Saya di rumah sakit tadi, Bu. Cuma Eva ... pergi." Rafa bingung menjelaskan situasi saat ini. Rafa hanya mendengar kabar bahwa Eva marah. Penjelasan lebih lanjut terkait kron

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 125

    "Bu Siti, Arumi rewel nggak seharian ini?"'Tadi sempat rewel nyariin Neng Eva sama Pak Rafa. Tapi sekarang udah aman, Neng. Bibi masih bisa tangani. Sekarang, adek lagi seru-serunya main. Tuh, Neng.'Senyuman Eva merekah ketika layar ponsel menampilkan Arumi yang sedang berusaha memasang donat susunnya. Eva selalu merasa bangga tiap kali melihat tumbuh kembang Arumi. Mungkin itulah yang dirasakan oleh semua ibu di dunia ini. Sekecil apapun pencapaian si anak, tentu terasa hebat di mata seorang ibu.'Mau bicara, Neng?' tanya Bu Siti ketika melihat Eva hanya diam memandangi Arumi.Eva menggeleng dan berkata, "Nggak usah, Bu. Nanti dia nangis kalau liat aku tapi nggak gendong."Bu Siti terkekeh mendengar keluhan Eva. Kebebasan Eva terenggut ketika keberadaannya tertangkap oleh Arumi. Bayi itu sangat manja kepada Eva. Bahkan, Eva harus melarikan diri secara diam-diam jika ingin ke kampus. "Bu, nanti aku agak telat ya pulangnya. Nggak apa-apa 'kan?" Eva merasa t

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 124

    "Kami baik-baik aja kok, Pa." Eva melirik layar ponselnya yang menampilkan wajah Bagas. Panggilan telepon itu sudah berlangsung beberapa menit lalu dan Bagas bisa menangkap raut masygul di wajah putrinya. Akan tetapi, jawaban Eva yang berulang menekankan bahwa dia baik-baik saja membuat Bagas mengangguk. "Rafa belum pulang kerja?" tanya Bagas. "Bukan belum pulang, memang dia nggak mau pulang." Eva menjawab dengan jengkel. Mendengar nama Rafa disebut papanya kian membangkitkan kekesalan Eva pada suaminya. "Kalian bertengkar?" Itu bukan suara Bagas, melainkan suara mama Eva. Layar ponsel Eva kini dipenuhi oleh wajah mamanya. Desahan Eva lolos begitu saja. Dia menutup laptopnya yang sempat menganggur karena panggilan video dari orangtuanya. Seharusnya Eva melakukan itu sejak tadi. Toh, tugasnya tidak kunjung selesai sebab pikirannya tidak bisa fokus. Eva menyambar ponsel dan merebahkan tub

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 123

    "Emangnya Pak Rafa nggak ada niatan balik dulu ke rumah? Kok tiap hari nyuruh orang mulu buat ambilin baju gantinya." Pandangan Eva tidak lepas dari asisten Rafa yang lagi-lagi datang hanya untuk meminta pakaian ganti untuk Rafa. Selama empat hari berturut-turut, asisten itu rutin mengunjungi rumah dengan tujuan yang sama. "Eh, si Eneng!" seru Bu Siti kaget saat tersadar dengan kemunculan Eva di belakangnya. Dia mengelus dada lalu menutup pintu. "Maaf ya, Bu," ucap Eva menunjukkan cengiran. Cukup merasa bersalah telah mengejutkan Bu Siti. Dia melangkah lebih dulu."Pak Rafa bukannya nggak mau balik. Kan Neng Eva udah dikabarin juga sama Pak Rafa. Mertua Neng Eva masih perlu dirawat, jadi Pak Rafa nggak tega ninggalin." Bu Siti menjawab sambil menyusul Eva menuju dapur."Tapi kan, masa iya nggak ada kesempatan pulang sebentar. Emang dia nggak rindu Arumi?" Eva meraih gelas dan melangkah ke depan lemari es."Kalau itu, saya nggak tau juga Neng. Tanya Pak Rafa langsung aja." Bu Siti t

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 122

    "Wiiihhh ada ibu kos main ke sini," sambut Ajeng melihat kedatangan Eva bersama Arumi dalam gendongannya."Liat Eva gendong anak. Berasa liat ibu-ibu beneran," timpal Rida bercanda."Bangke kalian berdua. Gue masih muda ya. Paling muda di antara kalian. Mana ada muka ibu-ibu?" Eva melepas sendalnya dan bergabung duduk lesehan sambil mengomel. Bibirnya sudah maju beberap senti akibat disebut mirip ibu-ibu. Ajeng dan Rida cekikikan menanggapi Eva. "Iya-iya si paling muda." Rida tidak tega melihat bibir manyun Eva.Ajeng menyodorkan sepiring rujak mangga ke hadapan Eva. "Nih makan, gue udah potongin. Anak Lo kesiniin. Mumpung bapaknya nggak ada, gue mau unyel-unyel."Eva memeluk Arumi. "Jangan dong! Bapaknya marah ntar kalau anaknya diapa-apain.""Makanya Lo diam. Jangan laporin ke bapak kos." Ajeng menyelipkan tangannya di bawah ketiak Arumi, bersiap menariknya."Mending nggak usah. Lecet dikit, bapaknya bisa ngamuk." "Ya elah, mau dipangku doang, Va. Nggak gue banting." "Gue nggak y

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 121

    "Makasih udah anterin," ucap Eva sekenanya lalu melepas seat belt. Dia masih kesal dengan pria disampingnya. Sampai saat ini, dia masih penasaran pada percakapan antara Bu Siti dan Rafa.Kalimat 'Nanti saya sediakan. Pak Rafa pasti suka' terus terbayang-bayang di kepalanya. Sejujurnya, dia takut kalau-kalau Rafa meminta seorang perempuan untuk melampiaskan hasratnya. Bu Siti pernah memperingati Eva tentang kebutuhan seorang laki-laki pada perempuan, tapi Eva sungguh belum siap melayani suaminya. Jangankan melayani, Eva saja masih meragukan perasaannya pada Rafa. Satu hal yang pasti, Eva tidak ingin Rafa melakukan hal itu dengan perempuan lain. Entah mengapa, hatinya tidak rela."Tunggu," ucap Rafa mencegah Eva yang hendak keluar dari mobil. Eva menutup pintu mobil. Dia menunggu Rafa berbicara lagi. "Sepertinya malam ini saya akan nggak bakal pulang ke rumah. Arumi bisa saya titip di kamu?" Eva menoleh dengan cepat. Jantungnya berdegup kencang. Perasaan khawatir dan takut menyelinap

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 120

    Ucapan Rafa cukup sukses membuat Eva tergemap. Gadis itu tercenung untuk beberapa saat. Dia memikirkan kebenaran ucapan Rafa. Mungkin saja Rafa dalam keadaan tidak sadar saat mengatakannya. Namun, Eva juga mengkhawatirkan kalau Rafa sebenarnya sudah menciumnya tapi berdalih hendak mencuri ciuman Eva. Eva berdeham untuk mengurai rasa gugupnya. "Ngaco banget pagi-pagi," komentar Eva sambil mendorong bahu Rafa agar menjauh. Dia bangun lalu merapikan rambutnya dan menjepit dengan jedai.Rafa terkekeh pelan sebelum berkata, "Saya serius loh, tapi gagal soalnya kamu keburu bangun. Bukankah menyenangkan, kalau pagi-pagi kita membuat menciptakan suasana romantis? Suami istri suka gitu."Mata Eva melotot mendengar itu. Tidak ingin menanggapi Rafa lebih lanjut, Eva mencoba menghindar. "Gimana kondisi Papa Ardi?" tanya Eva bangkit dari kasur.Terdengar helaan napas dari Rafa. Cukup kecewa karena Eva kembali mengalihkan pembicaraan. Padahal Rafa ingin membicarakan hubungan mereka dari hati ke ha

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 119

    "Rabu depan Sofyan bakalan main. Apa gue harus ke sana?" gumam Eva sendiri sambil tengkurap di kasur, memperhatikan jadwal Indonesia Masters. Beberapa saat, dia kembali memikirkan percakapan dengan Kausar tadi siang di kantin. "Apa bener kata Kausar? Perasaan gue udah berpaling ke Rafa? Masa sih?"Permasalahannya yang dihadapinya sekarang menjadikan Eva sebagai sosok yang egois dan kurang ajar. Tepatnya, dia bersikap seperti perempuan yang berselingkuh dan mainin perasaan laki-laki. Dia memiliki Rafa sebagai suaminya dan Sofyan sebagai pacarnya. Dulu, Eva ingin melepaskan Rafa ketika Arumi cukup besar atau memiliki seseorang yang bisa menjaganya. Namun, seiring berjalannya waktu, kebersamaan mereka justru membuat Eva terikat. Eva sulit beranjak dari kehidupannya saat ini. Arumi membuat hari-hari Eva lebih menyenangkan dan menantang. Dan Rafa dengan segala kebaikan dan ketulusannya membuat Eva perlahan membuka cela di hati untuk dimasuki oleh Rafa. 'Lalu bagaimana dengan Sofyan?'Sua

  • Ibu Pengganti untuk Bayi Bapak Kos   Bab 118

    "Va, hubungan lo sama Sofyan nggak baik-baik aja 'kan?" celetuk Kausar mengalihkan pandangan dari layar hp ke Eva.Gadis itu tidak menjawab. Kausar yakin Eva mendengarnya. Terlihat jelas gerakan Eva yang hendak mengambil saus sambal seketika terhenti."Eva, woy!" Eva menyambar botol saus dengan cepat. "Sok tau!"Kausar berdecak lalu memperlihatkan room chat antara dirinya dengan Sofyan kepada Eva. "Udah semingguan lebih, dia terus nanyain lu ke gue.""Kangen sama o kali, tapi nggak ada topik makanya nanyain gue," kilah Eva. Bakso di mangkuknya tidak menarik lagi. Kini pikirannya kembali tertuju pada Sofyan. Sejak tahu perkara kecelakaan yang dialami abangnya, Eva memutuskan untuk menjaga jarak dari Sofyan. Bukan karena membenci laki-laki itu, tapi Eva mencoba menemukan jawaban dari keinginannya saat ini. Sekaligus memperjelas perasaan cintanya tertuju pada siapa. Eva berpikir mencoba melepas pikiran dari Sofyan mungkin membuatnya bisa menentukan pilihannya dengan tepat. Sebab, sela

DMCA.com Protection Status