Aying dan Lee tidak menyadari adanya keanehan di sini."Kalau begini terus, mungkin kita akan benar-benar gagal, Lee!" ucap Aying."Jangan menyerah Aying! Aku yakin kita bisa!" jawab Lee.Slash...!Slash...!Slash...!Aying dan Lee masih terus melawan pasukan iblis yang tiada hentinya berdatangan.***Setelah satu jam kemudian, akhirnya Aying mulai memutar otaknya. Aying penasaran dari mana datangnya pasukan-pasukan iblis ini.Dan kebetulan, Aying lengah sesaat. Ada satu Iblis yang menusukkan tombaknya kepada Aying.Jleb!Aying melihat tubuhnya yang tertusuk oleh tombak itu. Awalnya Aying pasrah. Aying pikir ini adalah akhir dari hidupnya. Namun, beberapa detik kemudian Aying merasa aneh.'Kenapa tubuhku tidak terasa sakit?' gumam Aying. Aying memegang luka tusukan di bagian dadanya itu. Memang terlihat ada darah di dadanya."Aying...!" teriak Lee."Tenanglah Lee. Aku baik-baik saja. Sepertinya aku tahu sesuatu," ucap Aying.Lee langsung bergegas mendekati Aying karena melihat dada Ayi
"Lee! Ayo, cepatlah! Kenapa kau malah bengong di sana?" teriak Aying.Lee terduduk lemas. Lee menengok ke arah Aying. Ketika Aying melihat wajah Lee, ia tertawa terbahak-bahak."Hahahaha...! Hahahaha...! Lee..., hahahaha...! Ada apa dengan ekspresi wajahmu itu? Hahahaha...!" Aying tertawa terpingkal.Raut wajah Lee terlihat sangat suram. Kerena ia tidak berhasil menyerap batu kekuatan yang baru saja ia dapatkan."Kenapa bisa begini? Kenapa...!?" teriak Lee."Hahaha...! Sudahlah, berarti memang bukan jodohmu. Coba sini, aku yang menyerapnya," ujar Aying.Aying menggenggam batu itu. Namun tetap saja sama. Tidak ada reaksi."Nah kan, aku juga tidak berjodoh dengan batu kekuatan ini," ucap Aying."Huft, baiklah kalau begitu. Coba kita berikan pada yang lainnya saja nanti. Ayo kita beres-beres," ujar Lee.Lee dan Aying mengumpulkan barang-barang yang berharga. Dan masih banyak juga berbagai macam bahan makanan.Setelah semuanya selesai, Aying memberikan isyarat pada Roh Penjaga bagian barat
Yizi dan Yuzong sudah tiba di sebuah desa yang diserang oleh pasukan iblis. Kali ini, masih terlihat ada banyak warga desa yang melawan pasukan iblis. Walaupun desa ini sudah sangat kacau, ternyata masih ada lumayan banyak warga desa yang masih hidup."Ayo cepat Yuzong! Kita bantu mereka sebelum terlambat!" ucap Yizi."Kita berpencar," jawab Yuzong.Yizi secepat mungkin berlari ke salah satu bangunan di mana tepat di depannya ada dua orang pria yang menghalau pasukan iblis agar tidak masuk ke dalam gedung itu. Ternyata di dalam degung itu ada puluhan orang yang bersembunyi. Yizi juga melihat sudah banyak tubuh Iblis dan manusia yang tewas berhamburan di halaman depan bangunan itu.Siuw...!Slash!Slash!Slash!Yizi berhasil menebas leher Iblis yang tadi akan menusukkan tombaknya pada salah satu pria itu.Slash!Yizi langsung bergerak lagi dan membantu pria yang satunya lagi."Kalian berdua mundur saja. Serahkan ini padaku!" teriak Yizi."Te-terima kasih, Nona...," jawab salah satu pria
Yizi pun memeluk tubuh mungil Nana dan mencium kepalanya."Kakak jangan pergi. Nana takut! Nana takut sama Iblis, hiks, hiks, hiks...," ucap Nana. Nana menangis di pelukan Yizi."Tidak apa-apa Nana. Aku dan Kak Yuzong sudah membasmi semuanya kok. Nana tidak perlu takut lagi. Benarkan Yuzong?" ujar Yizi."Iya Nana, itu benar. Aku dan Kak Yizi juga nanti akan kembali lagi ke sini," jawab Yuzong."Tapi..., Nana tidak punya siapa-siapa lagi, hiks, hiks, hiks...," ucap Nana.Hati Yizi dan Yuzong langsung teriris dan sangat sedih ketika mendengar Nana mengatakan kalau ia tidak punya siapa-siapa lagi.Akhirnya Roh Penjaga bagian barat pun datang."E..., anu..., Roh Penjaga, apak-" ucap Yizi hendak bertanya."Bisa kok. Tenang saja, kalau ingin mengajaknya aku masih sanggup. Kali ini kita kan pulang tidak membawa barang bawaan?" jawab Roh Penjaga bagian barat. Nampaknya dia mengerti apa yang ada dalam pikiran Yizi dan Yuzong."Terima kasih!" ucap Yizi dan Yuzong bersamaan."Kalau begitu ayo pul
Keesokan harinya, Limdong bangun lebih awal dari biasanya. Dan dia juga bersiap-siap untuk pergi ke dunia luar hari ini.Ketika Limdong sedang melakukan olahraga kecil di halaman depan kastil, Lingling menghampirinya."Wah, orang yang baru saja pulih ternyata semangatnya bertambah ya?" ucap Lingling."Eh? Lingling? Hehehe..., entah kenapa tubuhku terasa sangat bugar hari ini," ucap Limdong.Lingling ikut bersama Limdong untuk olahraga ringan guna pemanasan. Ternyata, sebenarnya ada Mia yang melihat dari kejauhan. Mia membawa kotak makanan yang niatnya ingin ia berikan pada Limdong. Tapi tadi ketika ia ingin memberikannya malah ada Lingling yang menghampiri Limdong terlebih dahulu.***Roh Penjaga bagian timur merasa aneh hari ini. Ia sudah berusaha mencari hawa keberadaan pasukan iblis tapi nampaknya tidak menemukannya."Ada apa Roh Penjaga?" tanya Limdong."Aneh, kenapa hari ini aku tidak merasakan adanya hawa keberadaan pasukan iblis?" jawab Roh Penjaga bagian timur."Eh? Apa maksudn
Bugh!Bugh!Bugh!Akhirnya setelah dua puluh menitan mereka saling tukar serangan, mulai terlihat kalau Kaisun yang lebih unggul.Dan karena Kaisun merasa lebih unggul, ia menambahkan kekuatan dari tiap serangannya. Alhasil, Jekyin semakin terdesak.Brak!Bugh!Bam!Kaisun memukul wajah, dada, dan bahu Jekyin."Argh...!" teriak Jekyin.Tubuh Jekyin terpental puluhan meter. Melihat itu, sorakan dari para penonton semakin menggema!"Hajar dia! Hajar terus!""Iya! Ayo, hajar...!"Begitulah teriakan para penonton. Mereka tidak memihak siapapun. Mereka akan memihak kepada yang menang."Akan aku akhiri!" ucap Kaisun.Siuw...!Boom..., boom, boom...!Kaisun terbang dan menembakkan bola-bola api hitam miliknya. Sedangkan Jekyin, ia sebisa mungkin menahan semua serangan itu dengan perisainya. Namun sayangnya, Kaisun tidak mau menghentikan serangannya itu kalau lawannya belum benar-benar kalah atau mati!Tidak ada aturan yang melarang membunuh lawannya di pertandingan seleksi ini.Tapi tiba-tiba
Jeki sengaja mengulur waktu pertandingan ini. Dan keduanya merasa kalau kekuatan mereka setara. Karena memang teknik serangan yang mereka gunakan itu sama.Dan setelah hampir satu jam berlalu, akhirnya Gostwan lah yang mulai merasa kelelahan. Energinya tersisa sedikit.'Kalau begini terus, akulah yang akan kalah,' gumam Gostwan.Akhirnya Gostwan memutuskan menggunakan seluruh kekuatan terakhirnya. Ia akan menyerang Jeki dengan semua sisa tenaganya.Bugh!Bugh!Boom!Boom!Namun sayangnya, Jeki sengaja hanya menghindari serangan Gostwan. Jeki menyimpan sisa tenaganya untuk waktu yang tepat.Ketika Gostwan lengah, Jeki langsung menggunakan kesempatan itu."Sekarang!" gumam Jeki.Brush...!Brak!Bugh!Bugh!Bugh!Jeki berhasil menghantamkan tinjunya ke arah dada bagian depan Gostwan. Tubuh Gostwan meluncur jatuh dari udara dan menghantam lantai dengan sangat kuat!Boom!Krak!Tulang punggung Gostwan terasa ada yang patah. Gostwan ingin bangkit kembali namun punggungnya terasa sangat sakit
Pertandingan masih berlanjut.Setelah Butosai mengalahkan Limyan, kali ini di pertandingan selanjutnya ada Mingcan yang akan melawan Fei Chu.Kedua Iblis itu berjalan dan naik ke atas arena pertandingan."Sudah siap?" tanya Wasit.Kedua Iblis itu hanya menjawab dengan anggukan dan tatapan tajam.Kedua Iblis yang akan bertarung kali ini rupanya memiliki bentuk tubuh yang berbeda dari iblis lainnya.Mingcan yang memiliki tanduk seperti kerbau di kepalanya dan memiliki postur tubuh yang besar dan juga berotot.Sedangkan Fei Chu, Wajahnya memiliki satu cula menyerupai seekor badak. Tentu saja badannya tak kalah besar dengan Mingcan. Sorakan penonton kembali menggema. Kelihatannya pertarungan kali ini akan semakin seru."Mulai!" teriak Wasit."Hergh...!" teriak Fei Chu."Emoh...!" teriak Mingcan pula.Gedebug, gedebug, gedebug!Mingcan dan Fei Chu nampaknya akan saling menabrakkan tubuh mereka.Bam!Brak!Mingcan dan Fei Chu saling beradu kekuatan. Mereka memegang lengan satu sama lain."H