Limdong dan Lingling baru sadar kalau di sana banyak orang."Limdong..., tidakkah kau mau memperkenalkan calon Menantu Ibumu ini? Hem?" tanya Chang Lim. Chang Lim sengaja menggoda Limdong."E..., anu..., ma-mafkan aku Ibu. Aku terlalu terbawa suasana. Oh iya, Ayah, Ibu..., perkenalkan dia adalah Lingling. Lingling, mereka berdua adalah Ayah dan Ibu kandungku," ucap Limdong."A-apa...?! E..., ma-maafkan aku. Aku..., a-aku...," ucap Lingling. Lingling benar-benar merasa malu karena tadi ia telah mencium bibir Limdong tanpa memperhatikan keadaan di sekitarnya.Chang Lim hanya terkekeh melihat sikap kedua anak itu.Kemudian Chang Lim memberitahu pada Lingling Tentang dirinya dan juga Xindong.Betapa terkejutnya Lingling ketika ia mengetahui identitas Limdong dan keluarganya.Kemudian, Chang Lim memegang tangan Lingling."Nak..., apakah kau sudah tahu?" tanya Chang Lim."Eh? Tahu apa, Bibi?" tanya Lingling."Jangan Panggil aku Bibi. Panggil saja aku Ibu. Karena aku adalah calon Nenek dari
Ketika membuka kedua matanya, Lingling kembali teringat suatu hal.Waktu itu, Lingling memang sempat merasakan nyeri di bagian kelaminnya. Tapi Lingling tidak tahu kalau hal itu disebabkan karena hubungan seksual yang ia lakukan bersama Limdong.Buk!Lingling menangis bahagia dan memeluk tubuh Chang Lim."Ibu..., tolong restui hubungan kami. Aku sangat mencintai Limdong, Ibu...," ucap Lingling."Tenang saja, justru aku lah yang memilihmu untuk menjadi pendamping hidup Limdong. Kami berdua selalu memantau kehidupan kalian dari Surga. Tanpa kau minta pun, kami sudah merestui hubungan kalian terlebih dahulu. Jadi, jagalah Anak ini dengan baik," ucap Chang Lim."Tapi Ibu, tolong rahasiakan ini dari Limdong. Aku mau memberikannya kejutan," ucap Lingling."Dasar Anak muda, hahahaha...!" jawab Chang Lim.Kemudian mereka semua berkumpul. Setelah itu Go Xyu membawa mereka kembali ke dalam inti Hutan Terlarang.Tring!Dalam sekejap mereka semua langsung berpindah tempat."Guru...," ucap Limdong
Boom!Suara ledakan di tengah kota terdengar sangat keras.Rupanya ledakan itu berasal dari pertarungan yang saat ini sedang terjadi di tengah kota.Lebih tepatnya, bisa dibilang itu adalah pengepungan."Jangan menyerah teman-teman! Kita pasti bisa menjatuhkan dia!" ucap Lingling, yang tak lain adalah sahabat seorang pemuda yang saat ini sedang mengamuk itu."Tapi Ling, rasanya kurang yakin. Jujur saja, kekuatanku sudah semua aku kerahkan," ucap Lee."Iya aku tahu. Aku juga sudah mengerahkan seluruh kekuatan yang aku miliki. Tapi Lee, kita harus berusaha menyadarkan kembali kesadaran Limdong. Limdong itu sahabat kita Lee! Aku rela jika memang harus mengorbankan nyawa ini demi menyadarkan Limdong kembali." Lingling kembali melesat ke arah Limdong untuk menyerang.Lingling tetap gigih walaupun seluruh tubuhnya sudah babak belur akibat pertarungan ini.Boom!Boom!Suara ledakan terus terdengar."Baiklah, Teman-teman! Aku minta tolong pada kalian semua. Karena hanya kita sajalah yang ters
Awalnya Lee yakin kalau hari ini adalah hari terakhirnya hidup di dunia ini.Tapi ketika ia memejamkan matanya selama beberapa detik, ia tak merasakan kalau tubuhnya terkena serangan dari Limdong.Akhirnya Lee memberanikan diri untuk membuka kedua matanya. Dan saat itu juga ia melihat sosok seorang pria tua di hadapannya. Ternyata guru mereka tiba tepat waktu."Guru! Terima kasih," Lee benar-benar merasa lega.Lee sangat bersyukur dalam hatinya. Karena kalau telat sedetik saja, bisa saja dirinya mati akibat serangan yang dilakukan Limdong tadi.dan ternyata, pada saat yang bersamaan pula ada salah satu murid elite yang melesat dan menyelamatkan anak kecil yang bersembunyi tadi."Kalian boleh beristirahat terlebih dahulu. Serahkan sisanya pada kami," ujar sang Guru."Baik, Guru!" jawab keduanya serempak.Kemudian Guru mereka yang bernama Samchong itu segera bergegas bersama beberapa pasukan murid elite lainnya."Hiyat...!" Samchong menyerang Limdong seraya berteriak.Siuw! Siuw! Siuw!
Beiji dan yang lainnya masih terus menggempur pertahanan Limdong. Kali ini mereka akan lebih memfokuskan serangan mereka ke arah tanduk yang muncul di kepala Limdong. Baru kali ini Limdong mengamuk dan penampilannya juga terlihat berbeda. Kali ini muncul dua tanduk yang ukurannya sedang di kepalanya.Boom!Duar!Duar!Slash...!Brak...!Bug...!Sepuluh menit lebih berlalu namun keadaannya masih juga sama.Walaupun keadaan Limdong tak terkendali, namun nampaknya Limdong masih memiliki pemikiran yang baik. Ia tahu kalau sekumpulan orang ini berusaha mematahkan tanduk di kepalanya."Rasakan ini!" Beiji berteriak sambil menebas ke arah tanduk milik Limdong.Dan akhirnya Beiji berhasil menyentuh tanduk itu. Walaupun tidak mematahkannya, namun ada goresan kecil pada bagian tanduk itu."Roar! Roar! Roar...! Sialan kau! Akan kubunuh kau!" Limdong berteriak dan merasa sangat marah. Ia sangat marah karena ada yang berhasil menyerang salah satu tanduknya."Gawat!" ujar Samchong.Samchong merasaka
Beiji masih mencoba untuk bangkit. Namun nyatanya Limdong tidak memberikan kesempatan pada Beiji.Limdong terus membombardir Beiji dengan pukulan dan tendangan bertubi-tubi.Kali ini tubuh Beiji terlihat babak belur.Tepat saat Limdong akan mengakhiri serangannya dengan sinar laser, tubuh Beiji yang semula babak belur dan berada di depan Limdong secara tiba-tiba menghilang.Duar!Serangan Limdong hanya mengenai udara.Akan tetapi Lee dan Lingling mengira kalau Beiji binasa akibat terkena serangan laser dari Limdong. "Gawat! Beiji telah...," ucap Lingling."Tidak! Lingling, coba lihat yang di atas sana?" Lee menunjuk ke suatu arah. Dan Lingling mengarahkan pandangannya ke arah yang Lee tunjuk.Di atas sana, Lee dan Lingling melihat sosok Beiji yang terbang dan mengambang di udara. Terdapat perubahan bentuk pada tubuh Beiji.Tubuh Beiji tampak lebih besar dan berotot. Dan ada suatu hal yang membuat Shifuyi semakin cemas saat melihat perubahan bentuk pada tubuh Beiji.Ternyata Beiji juga
Semua yang menyaksikan pertarungan itu dari kejauhan menjadi hening. Tidak ada satupun dari mereka yang berada di sana berani mendekat untuk menyelamatkan Beiji. Termasuk juga Shifuyi."Tamat sudah! Beiji, maafkan aku sebagai gurumu ini. Aku bingung harus berbuat apa." Shifuyi mengusap wajahnya.Limdong belum melakukan pergerakan apapun. Nampaknya ia sedang menunggu apa yang terjadi dengan Beiji di balik kepulan asap dan debu itu. Tapi Limdong tidak mau lengah sedikitpun. Ia masih siaga dan bersiap akan membuka mulutnya kembali bila melihat musuhnya masih mampu bertahan.Dan akhirnya, setelah puluhan detik kemudian barulah asap serta debu yang mengepul itu mulai menghilang.Dan hasilnya, tubuh Beiji sudah babak belur bahkan bagian dadanya sudah bolong akibat terkena serangan telak dari Limdong tadi. Limdong mengamati apakah lawannya masih hidup atau sudah mati. Tapi nampaknya Beiji telah tewas."Roar...! Roar...! AUM...! Lemah!" Limdong terus berteriak meraung."Lee, apakah Beiji tewas
Sekitar setengah jam berlalu akhirnya Limdong mulai melakukan pergerakan kembali. Limdong masih meraung dan memukul apapun yang ada di hadapannya saat ia berjalan. Untungnya semua warga berhasil dievakuasi."Teman-teman, apakah kalian merasakannya?" tanya Shifuer pada keempat temannya. Saat ini mereka sudah dekat dengan posisi Shifuyi."Iya, benar. Kekuatan dahsyat ini, apakah ini kekuatan dari murid yang Shifuyi katakan?" jawab Shifusan."Kalau begitu ayo kita cepat ke sana. Aku yakin keadaan di sana pasti sangatlah kacau. Kalau tidak, tidak mungkin orang seperti Shifuyi akan mengirim sinyal darurat pada kita," ujar Shifuer.Dan mereka berempat menambah kecepatan laju mereka."Lingling, Lee. Tunggu sebentar lagi. aku sudah merasakan hawa keberadaan keempat temanku," ucap Shifuyi pada murid kesayangannya itu. Dan dijawab dengan anggukan oleh keduanya.***Tak lama kemudian Shifuer, Shifusan, Shifusi, dan Shifuwu pun tiba di lokasi yang sudah kacau itu."Shifuyi, bagaimana keadaanmu?" t
Ketika membuka kedua matanya, Lingling kembali teringat suatu hal.Waktu itu, Lingling memang sempat merasakan nyeri di bagian kelaminnya. Tapi Lingling tidak tahu kalau hal itu disebabkan karena hubungan seksual yang ia lakukan bersama Limdong.Buk!Lingling menangis bahagia dan memeluk tubuh Chang Lim."Ibu..., tolong restui hubungan kami. Aku sangat mencintai Limdong, Ibu...," ucap Lingling."Tenang saja, justru aku lah yang memilihmu untuk menjadi pendamping hidup Limdong. Kami berdua selalu memantau kehidupan kalian dari Surga. Tanpa kau minta pun, kami sudah merestui hubungan kalian terlebih dahulu. Jadi, jagalah Anak ini dengan baik," ucap Chang Lim."Tapi Ibu, tolong rahasiakan ini dari Limdong. Aku mau memberikannya kejutan," ucap Lingling."Dasar Anak muda, hahahaha...!" jawab Chang Lim.Kemudian mereka semua berkumpul. Setelah itu Go Xyu membawa mereka kembali ke dalam inti Hutan Terlarang.Tring!Dalam sekejap mereka semua langsung berpindah tempat."Guru...," ucap Limdong
Limdong dan Lingling baru sadar kalau di sana banyak orang."Limdong..., tidakkah kau mau memperkenalkan calon Menantu Ibumu ini? Hem?" tanya Chang Lim. Chang Lim sengaja menggoda Limdong."E..., anu..., ma-mafkan aku Ibu. Aku terlalu terbawa suasana. Oh iya, Ayah, Ibu..., perkenalkan dia adalah Lingling. Lingling, mereka berdua adalah Ayah dan Ibu kandungku," ucap Limdong."A-apa...?! E..., ma-maafkan aku. Aku..., a-aku...," ucap Lingling. Lingling benar-benar merasa malu karena tadi ia telah mencium bibir Limdong tanpa memperhatikan keadaan di sekitarnya.Chang Lim hanya terkekeh melihat sikap kedua anak itu.Kemudian Chang Lim memberitahu pada Lingling Tentang dirinya dan juga Xindong.Betapa terkejutnya Lingling ketika ia mengetahui identitas Limdong dan keluarganya.Kemudian, Chang Lim memegang tangan Lingling."Nak..., apakah kau sudah tahu?" tanya Chang Lim."Eh? Tahu apa, Bibi?" tanya Lingling."Jangan Panggil aku Bibi. Panggil saja aku Ibu. Karena aku adalah calon Nenek dari
Chang Lim melepaskan pelukannya dari Limdong. Kemudian Chang Lim menganggukkan kepalanya ketika Xindong menatap ke arahnya."Baiklah Limdong, tunggu sebentar. Ada yang harus Ibu lakukan terlebih dahulu," ucap Chang Lim.Limdong mengamati apa yang akan dilakukan oleh Chang Lim.Ternyata Chang Lim mengangkat sebelah tangannya. Setelah itu langit kembali terlihat terguncang. Beberapa saat kemudian, ada butiran-butiran cahaya berwarna keemasan yang berjatuhan dari langit dan menyebar ke seluruh muka Bumi.Ternyata Chang Lim menghidupkan kembali orang-orang yang mati akibat serangan Guntur milik Fujinma. Butiran-butiran cahaya itu ternyata adalah roh-roh manusia yang telah mati. Namun, yang hidup kembali hanyalah orang-orang yang mati dalam kekacauan ini saja.Kemudian setelah ribuan butiran cahaya keemasan itu menghilang, ada lagi butiran-butiran cahaya berwana hijau yang turun dari langit dan menyebar lagi ke seluruh muka Bumi.Butiran-butiran cahaya berwarna hijau itu langsung masuk ke
Limdong baru sadar ketika ia mendongakkan kepalanya ke atas langit. Ternyata ada sosok seseorang yang tubuhnya memancarkan sinar yang sangat menyilaukan.Limdong menutupi mata dengan lengannya guna melihat lebih jelas. Namun tetap saja, pancaran cahaya itu sangatlah menyilaukan dan menusuk mata.Ketika tubuh orang itu semakin dekat, Limdong merasakan kekuatan yang sangat dahsyat!Awalnya Limdong mengira kalau orang itu adalah musuh. Namun, Limdong tidak merasakan adanya aura pembunuh atau kebencian sama sekali pada sosok orang itu. Malahan, tubuh Limdong terasa sangat nyaman ketika tubuhnya semakin dekat dengan orang itu."Siapa orang ini?" gumam Limdong. Ia bertanya-tanya dalam hatinya karena penasaran.Beberapa saat kemudian sosok itu akhirnya berada di hadapan Limdong. Tubuh orang itu mengambang rendah di udara.Perlahan, cahaya yang menyilaukan itu menghilang. Sosok orang itu mulai nampak semakin jelas."Hormat kami, kepada Raja Iblis Suci!" ucap Jindong, Jialing, dan juga Yingar
Bam!Jleb!Jleb!Jleb!Ada puluhan panah es yang jatuh dari langit dan menusuk tubuh Fujinma. Tubuh Fujinma akhirnya berlumuran darah. Panah-panah es itu menancap dengan kokoh di bagian lengan, kaki, bahu dan badan Fujinma.Limdong mencengkram leher Fujinma.Brak!Limdong membanting tubuh Fujinma ke tanah.Bam!Tubuh Fujinma tidak mampu bergerak sedikitpun. Sendi-sendinya terasa sakit semua. Yang bisa Fujinma lakukan hanyalah mengedipkan matanya saja. Bahkan bernafas pun menjadi sulit.Bugh!Limdong menendang perut Fujinma. Kedua mata Fujinma langsung terbelalak. Rasa sakit itu bukan hanya dirasakan di bagian perutnya saja. Namun di sekujur tubuhnya.Fujinma akhirnya meneteskan air mata darah dari kedua matanya. Rasa sakit dari tiap serangan yang Limdong berikan benar-benar membuat Fujinma tersiksa."Dunia ini tidak membutuhkan Iblis jahat sepertimu!" ucap Limdong.Brak!Limdong menendang lagi bagian dada Fujinma.Boom!Tubuh Fujinma terpental puluhan meter. Tulang dadanya langsung pa
Nging...!Boom!Fujinma membelalakkan kedua matanya!Crash..., boom!Ternyata Limdong kembali berhasil menembakkan sinar lasernya.Namun, sinar laser itu ukurannya lebih besar. Diameternya sebesar sebatang pohon kelapa. Sedangkan tadi, sinar laser yang Limdong tembakkan ukuran diameternya hanyalah sebesar ukuran sebatang bambu.Dan lagi, warna sinar laser yang kali ini jauh berbeda. Warna sinar laser itu memiliki tujuh warna seperti pelangi!"Tidak mungkin!" teriak Fujinma.Tubuh Limdong melayang ke udara. Ketika tubuh Limdong melayang, langit perlahan berubah menjadi cerah kembali. Warna hitam gelap yang menyelimuti perlahan mulai menghilang.Sekujur tubuh Limdong memiliki warna seperti pelangi. Bahkan sesaat tubuh Limdong berkedip dan nampak transparan.Akhirnya Limdong berhasil mengaktifkan Mode Awakening Iblis Suci!Wow, Keren!"Atas kuasa para Dewa Agung dan Raja Iblis Kuno, aku akan menghukummu dengan hukuman mati!" ucap Limdong. Suara Limdong terdengar berbeda. Seakan-akan suar
Lingling yang melihat Limdong dihajar habis-habisan oleh Fujinma akhirnya menangis."Jialing...! Tolong bawa aku ke sana..., aku mohon...," ucap Lingling.Semua yang ada di sana tidak ada yang berani berbicara. Hanya terdengar suara isak tangis Lingling.Mia juga menangis ketika melihat Lingling yang tangisnya semakin menjadi.Buk!"Lingling...," ucap Mia.Mia berlari dan mendekap tubuh Lingling. Mia memeluk Lingling kemudian mereka berdua menangis tersedu-sedu."Jialing..., hiks, hiks, hiks..., aku mohon...!" ucap Lingling. Ia terus memohon pada Jialing."Go Xyu..., tolong aku..., bawa aku menemui Limdong..., Go Xyu..., hiks, hiks, hiks...," ucap Lingling terus menangis.Lingling bahkan sampai bersujud di hadapan Go Xyu dan Jialing. Lalu Go Xyu mengangkat tubuh Lingling. Go Xyu merasa tidak enak hati melihat sikap Lingling yang seperti ini.Rasa cinta Lingling terhadap Limdong sangatlah besar!"Limdong...," ucap Lingling.Itu adalah ucapan terakhir yang keluar dari mulutnya. Akhirnya
Limdong terkejut ketika mendengar Jindong menyebutkan Mode Awakening. Bagi Limdong, ini juga pertama kalinya ia melihat ada seseorang yang mampu menggunakan Mode Awakening seperti ini."Bagaimana caranya aku mengalahkan dia? Jindong, apakah aku juga bisa mengaktifkan Mode Awakening seperti itu?" tanya Limdong."Seharusnya kau bisa melakukannya. Tapi entahlah. Aku akan mencoba menyatukan energiku dengan energimu. Selama aku melakukan proses itu, kau harus mampu bertahan. Bagaimana? Kira-kira apa kau sanggup melakukannya?" tanya Jindong balik."Aku juga tidak tahu. Tapi yah..., mau bagaimana lagi? Itulah jalan satu-satunya. Yosh...! Baiklah Jindong, kau lakukan saja apa yang kau katakan tadi. Aku akan sekuat tenaga menghadapinya," ucap Limdong."Hahahaha...! Hahahaha...! Rasakanlah amarahku ini!" teriak Fujinma.Bam!Bugh!Bugh!Bugh!"Gila!" gumam Limdong.Boom!Tubuh Limdong kembali terpental ratusan meter jauhnya. Pukulan Fujinma itu benar-benar sangat kuat. Bahkan, Perisai merah mil
Limdong yang tadi tubuhnya terpendam di dalam tanah akhirnya kembali muncul dan langsung mengambang di udara."Hiyat...!" teriak Limdong.Fujinma menyilangkan kedua tangannya ketika Limdong memancarkan kekuatannya."Aura ini...," gumam Fujinma.Limdong berhasil memancarkan aura Dewa yang ada di dalam tubuhnya. Itu semua berkat bantuan dari Jindong.Musuh sejati aura kegelapan Iblis adalah aura Dewa.Boom!Tubuh Limdong diselimuti cahaya berwarna kuning emas. Luka-luka yang ada di tubuhnya pun menghilang.Fujinma langsung waspada ketika merasakan aura Dewa milik Limdong yang terpancar.Langit yang semula gelap mulai kembali terang. Namun tidak sepenuhnya kembali terang. Cahaya dan kegelapan saling menekan satu sama lain. Langit akhirnya bergemuruh.Cahaya kuning terang terus melahap guntur-guntur yang menyambar. Fonomena aneh kembali membuat seluruh dunia gempar.Desas-desus tentang Limdong yang sedang menghadapi Raja Iblis mulai ramai diperbincangkan semua orang.Akhirnya nama Limdong