Boom!
Suara ledakan di tengah kota terdengar sangat keras.Rupanya ledakan itu berasal dari pertarungan yang saat ini sedang terjadi di tengah kota.Lebih tepatnya, bisa dibilang itu adalah pengepungan."Jangan menyerah teman-teman! Kita pasti bisa menjatuhkan dia!" ucap Lingling, yang tak lain adalah sahabat seorang pemuda yang saat ini sedang mengamuk itu."Tapi Ling, rasanya kurang yakin. Jujur saja, kekuatanku sudah semua aku kerahkan," ucap Lee."Iya aku tahu. Aku juga sudah mengerahkan seluruh kekuatan yang aku miliki. Tapi Lee, kita harus berusaha menyadarkan kembali kesadaran Limdong. Limdong itu sahabat kita Lee! Aku rela jika memang harus mengorbankan nyawa ini demi menyadarkan Limdong kembali."Lingling kembali melesat ke arah Limdong untuk menyerang.Lingling tetap gigih walaupun seluruh tubuhnya sudah babak belur akibat pertarungan ini.Boom!Boom!Suara ledakan terus terdengar."Baiklah, Teman-teman! Aku minta tolong pada kalian semua. Karena hanya kita sajalah yang tersisa. Kalau Limdong tidak segera sadar, maka bisa-bisa Limdong akan mengamuk ke seluruh tempat. Akan ada lebih banyak lagi korban berjatuhan," ucap Lee pada sekumpulan orang itu."Tapi Lee, lihatlah! Kebanyakan dari kita nampaknya sudah tidak sanggup lagi untuk meneruskan pertarungan ini. Kekuatan Limdong saat ia mengamuk seperti ini sungguh di luar nalar," ucap salah satu orang dari kelompok itu."Kalau kalian merasa sudah tidak sanggup lagi, maka kalian segera menjauh dari sini. Sementara biarkan aku dan Lingling yang mencoba menahan Limdong. Kalian bisa beristirahat untuk memulihkan kekuatan kalian." Lee juga ikut melesat ke arah Limdong. Lee sudah memantapkan hatinya bahwa ia akan melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan Lingling.Karena apa? Ya, Karena mereka bertiga adalah sahabat sedari kecil. Setiap saat selalu bersama.Dan saat ini, Lee tidak akan berdiam diri melihat sahabatnya itu yang sedang mengamuk.Akibat amukan Limdong, keadaan kota rusak parah.Untungnya, walaupun banyak korban namun tidak ada satupun yang kehilangan nyawa. Itu karena semua orang di sana mampu bekerja sama dengan baik untuk mengungsikan warga lainnya seperti wanita, anak-anak, dan juga orang lanjut usia."Argh...!" teriak Lingling. Ternyata ia terpental akibat pukulan dari Limdong."Lingling...!" Lee langsung berlari ke arah Lingling untuk menahan tubuhnya agar tidak membentur tembok bangunan."Jangan terlalu memaksakan diri. Sebaiknya kita coba atur strategi untuk menyerang Limdong," ucap Lee.Lee lega karena ia masih sempat menyelamatkan Lingling."Tapi Lee, kalau kita tidak terus menahannya bisa-bisa Limdong pergi dan mengamuk di tempat lain. Kita harus bisa menahannya sampai bantuan dari Guru datang," jawab Lingling."Iya aku tahu. Tapi Ling, lihatlah keadaan kita. Dan coba kau lihat keadaan mereka semua. Kalau kita terus bertarung dengan kondisi yang seperti saat ini, aku takut akibatnya akan fatal," ucap Lee."Sebaiknya suruh saja semua orang mundur. Biarkan aku sendiri yang akan berusaha menahan Limdong. Kamu juga, istirahatlah bersama yang lainnya," ucap Lingling.Lingling memang terkenal dengan kegigihannya. Gadis ini sangat keras kepala. Dan Lee sangat paham dengan sifat yang dimiliki gadis cantik di hadapannya saat ini."Tidak! Aku menolak usulanmu. Biarkan aku ikut denganmu menahan Limdong."Lee juga bersikeras akan menahan Limdong sampai guru mereka datang.Tapi, saat mereka sedang berdiskusi ada bola cahaya melesat ke arah mereka.Pertahanan yang dimiliki Lee dan Lingling tidaklah kuat. Karena energi yang mereka miliki sudah tinggal sedikit. Mereka sudah bertarung kurang lebih selama dua jam penuh. Dan lagi, lawan yang mereka hadapi kekuatannya sepuluh kali lipat.Boom!Duar!Lagi-lagi suara ledakan yang dahsyat kembali terdengar.Dan benar saja, perisai yang mereka bentuk hancur dengan mudahnya saat energi pukulan dari Limdong menyentuhnya. Dan parahnya lagi, mereka terkena serangan itu dengan telak.Wush...!Tubuh Lingling dan Lee terpental dan membentur puing-puing bangunan dan pohon yang ada di sekitarnya.Setelah mendarat, Lingling dan Lee merasakan sakit yang luar biasa pada bagian dada mereka masing-masing. Dan mereka berdua juga memuntahkan segumpal darah.Serangan itu terlalu kuat. Tubuh mereka tidak sanggup bila harus menerima pukulan seperti itu lagi.Tatapan Lingling mulai menjadi buram. Demikian halnya pula dengan Lee.Tapi Lingling masih tetap berusaha untuk berdiri. Ia sudah bertekad bahwa akan terus berjuang."Roar...! Roar...! Roar...! Akan aku habisi kalian semua!" Suara teriakan Limdong memekikkan telinga.Limdong masih terus mengamuk sambil berteriak. Dan teriakan Limdong saat ini terdengar seperti suara Monster!Itu efek dari kondisi tubuhnya yang saat ini sedang tak terkendali. Dan baru kali ini Limdong mengamuk sehebat ini.Sedari kecil, Limdong memang sudah sering kali mengamuk. Itu disebabkan karena tubuh Limdong tidak mampu menampung kekuatan yang sangat dahsyat yang terdapat dalam tubuhnya.Didalam tubuh Limdong ternyata terdapat sesosok mahluk. Itu adalah Iblis. Dan ternyata Iblis yang ada di dalam tubuh Limdong itu kekuatannya jauh di atas manusia. Entah bagaimana ceritanya, Iblis itu tersegel di dalam diri Limdong.Limdong masih terus mengamuk. Ia akan menghancurkan apapun yang ada di hadapannya. Gedung,pohon, bahkan semua orang. Karena kondisi Limdong saat ini tak terkendali, maka ia akan menyerang siapa saja yang mendekatinya. Tak terkecuali dua sahabatnya sekalipun.Satu-satunya harapan yang bisa membuat Limdong kembali sadarkan diri adalah Guru mereka. Guru mereka terkenal akan keahliannya dalam ilmu penyegelan. Hanya teknik penyegelan lah yang bisa menekan kekuatan Iblis yang ada di dalam tubuh Limdong itu."Gawat!" Lingling melihat ada seorang anak kecil bersembunyi di balik sebuah tembok yang sudah tidak utuh lagi. Lingling berusaha sekuat tenaga menggerakkan tubuhnya berniat untuk menyelamatkan anak kecil itu.Dan Lee juga menyadari apa yang dilihat oleh Lingling."Biar aku saja! Kau tetaplah di situ!" teriak Lee. Kemudian dengan terseok-seok Lee berjalan kearah anak kecil itu.Tapi sayangnya, usahanya sia-sia. Nampaknya Limdong memang tidak melihat keberadaan anak kecil di balik tembok itu. Tapi, Limdong malah melihat ke arah Lee.Dan benar saja, Limdong langsung menyerang ke arah Lee.Boom!Limdong menyemburkan energi panas dari mulutnya."Tidak...! Lee...!" Lingling berteriak melihat Limdong yang menyerang Lee.Lee yang memang kondisinya sudah terluka parah, ia pun pasrah. Lee memejamkan matanya. Ia bahkan sambil tersenyum. Seakan-akan kematiannya tidak ada rasa penyesalan sedikitpun. Sedangkan Lingling, ia menangis. Hubungan mereka bukan lagi sekedar sahabat. Tapi bagi Lingling, Lee dan Limdong sudah ia anggap seperti saudaranya.Namun nyatanya, mau berusaha sekuat apapun Lingling tidak akan bisa menyelamatkan Lee."Lee...!"Lingling terus berteriak. Karena hanya itulah yang bisa ia lakukan saat ini. Tubuhnya sudah terluka parah sama seperti Lee. Bahkan berdiri pun terasa sulit.Slash...!Tapi tiba-tiba ada cahaya yang melesat."Lee...!"Awalnya Lee yakin kalau hari ini adalah hari terakhirnya hidup di dunia ini.Tapi ketika ia memejamkan matanya selama beberapa detik, ia tak merasakan kalau tubuhnya terkena serangan dari Limdong.Akhirnya Lee memberanikan diri untuk membuka kedua matanya. Dan saat itu juga ia melihat sosok seorang pria tua di hadapannya. Ternyata guru mereka tiba tepat waktu."Guru! Terima kasih," Lee benar-benar merasa lega.Lee sangat bersyukur dalam hatinya. Karena kalau telat sedetik saja, bisa saja dirinya mati akibat serangan yang dilakukan Limdong tadi.dan ternyata, pada saat yang bersamaan pula ada salah satu murid elite yang melesat dan menyelamatkan anak kecil yang bersembunyi tadi."Kalian boleh beristirahat terlebih dahulu. Serahkan sisanya pada kami," ujar sang Guru."Baik, Guru!" jawab keduanya serempak.Kemudian Guru mereka yang bernama Samchong itu segera bergegas bersama beberapa pasukan murid elite lainnya."Hiyat...!" Samchong menyerang Limdong seraya berteriak.Siuw! Siuw! Siuw!
Beiji dan yang lainnya masih terus menggempur pertahanan Limdong. Kali ini mereka akan lebih memfokuskan serangan mereka ke arah tanduk yang muncul di kepala Limdong. Baru kali ini Limdong mengamuk dan penampilannya juga terlihat berbeda. Kali ini muncul dua tanduk yang ukurannya sedang di kepalanya.Boom!Duar!Duar!Slash...!Brak...!Bug...!Sepuluh menit lebih berlalu namun keadaannya masih juga sama.Walaupun keadaan Limdong tak terkendali, namun nampaknya Limdong masih memiliki pemikiran yang baik. Ia tahu kalau sekumpulan orang ini berusaha mematahkan tanduk di kepalanya."Rasakan ini!" Beiji berteriak sambil menebas ke arah tanduk milik Limdong.Dan akhirnya Beiji berhasil menyentuh tanduk itu. Walaupun tidak mematahkannya, namun ada goresan kecil pada bagian tanduk itu."Roar! Roar! Roar...! Sialan kau! Akan kubunuh kau!" Limdong berteriak dan merasa sangat marah. Ia sangat marah karena ada yang berhasil menyerang salah satu tanduknya."Gawat!" ujar Samchong.Samchong merasaka
Beiji masih mencoba untuk bangkit. Namun nyatanya Limdong tidak memberikan kesempatan pada Beiji.Limdong terus membombardir Beiji dengan pukulan dan tendangan bertubi-tubi.Kali ini tubuh Beiji terlihat babak belur.Tepat saat Limdong akan mengakhiri serangannya dengan sinar laser, tubuh Beiji yang semula babak belur dan berada di depan Limdong secara tiba-tiba menghilang.Duar!Serangan Limdong hanya mengenai udara.Akan tetapi Lee dan Lingling mengira kalau Beiji binasa akibat terkena serangan laser dari Limdong. "Gawat! Beiji telah...," ucap Lingling."Tidak! Lingling, coba lihat yang di atas sana?" Lee menunjuk ke suatu arah. Dan Lingling mengarahkan pandangannya ke arah yang Lee tunjuk.Di atas sana, Lee dan Lingling melihat sosok Beiji yang terbang dan mengambang di udara. Terdapat perubahan bentuk pada tubuh Beiji.Tubuh Beiji tampak lebih besar dan berotot. Dan ada suatu hal yang membuat Shifuyi semakin cemas saat melihat perubahan bentuk pada tubuh Beiji.Ternyata Beiji juga
Semua yang menyaksikan pertarungan itu dari kejauhan menjadi hening. Tidak ada satupun dari mereka yang berada di sana berani mendekat untuk menyelamatkan Beiji. Termasuk juga Shifuyi."Tamat sudah! Beiji, maafkan aku sebagai gurumu ini. Aku bingung harus berbuat apa." Shifuyi mengusap wajahnya.Limdong belum melakukan pergerakan apapun. Nampaknya ia sedang menunggu apa yang terjadi dengan Beiji di balik kepulan asap dan debu itu. Tapi Limdong tidak mau lengah sedikitpun. Ia masih siaga dan bersiap akan membuka mulutnya kembali bila melihat musuhnya masih mampu bertahan.Dan akhirnya, setelah puluhan detik kemudian barulah asap serta debu yang mengepul itu mulai menghilang.Dan hasilnya, tubuh Beiji sudah babak belur bahkan bagian dadanya sudah bolong akibat terkena serangan telak dari Limdong tadi. Limdong mengamati apakah lawannya masih hidup atau sudah mati. Tapi nampaknya Beiji telah tewas."Roar...! Roar...! AUM...! Lemah!" Limdong terus berteriak meraung."Lee, apakah Beiji tewas
Sekitar setengah jam berlalu akhirnya Limdong mulai melakukan pergerakan kembali. Limdong masih meraung dan memukul apapun yang ada di hadapannya saat ia berjalan. Untungnya semua warga berhasil dievakuasi."Teman-teman, apakah kalian merasakannya?" tanya Shifuer pada keempat temannya. Saat ini mereka sudah dekat dengan posisi Shifuyi."Iya, benar. Kekuatan dahsyat ini, apakah ini kekuatan dari murid yang Shifuyi katakan?" jawab Shifusan."Kalau begitu ayo kita cepat ke sana. Aku yakin keadaan di sana pasti sangatlah kacau. Kalau tidak, tidak mungkin orang seperti Shifuyi akan mengirim sinyal darurat pada kita," ujar Shifuer.Dan mereka berempat menambah kecepatan laju mereka."Lingling, Lee. Tunggu sebentar lagi. aku sudah merasakan hawa keberadaan keempat temanku," ucap Shifuyi pada murid kesayangannya itu. Dan dijawab dengan anggukan oleh keduanya.***Tak lama kemudian Shifuer, Shifusan, Shifusi, dan Shifuwu pun tiba di lokasi yang sudah kacau itu."Shifuyi, bagaimana keadaanmu?" t
Lingling masih terus menyalahkan dirinya sendiri. Namun berkali-kali pula Lee terus menepis perkataan Lingling tersebut.***Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Lingling langsung bergegas menuju ruangan tempat Limdong dirawat. Kebetulan di sana sudah ada beberapa teman mereka dari divisi kesehatan yang mendapat perintah secara langsung dari Shifuyi untuk merawat Limdong.Sedangkan setelah sarapan, kelima Guru Besar mengadakan pertemuan. Mereka berniat mendengar apa yang akan disampaikan oleh Shifuyi."Baiklah teman-temanku, sebelumnya aku mengucapkan terima kasih terlebih dahulu. Tanpa kalian, aku tidak akan bisa menyegel dan menekan kekuatan muridku kemarin. Karena formasi penyegelan, kita tidak harus bersentuhan dengan target. Jadi itu sangat mempermudah penyegelan," ucap Shifuyi sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada."Hey, sudahlah. Jangan terlalu formal begitu. Bukankah kita semua ini sahabat?" ujar Shifusan sambil tersenyum."Benar apa yang dikatakan Shifusan. Kalau but
Mendengar apa yang diucapkan oleh gurunya, Lee malah menjadi semakin penasaran.'Lantas Limdong itu apa? Guru bilang Limdong bukanlah iblis? Hem,' Lee bergumam dalam hati.***Satu minggu kemudian, Limdong masih belum juga sadarkan diri. Kali ini Lee sudah tidak terlalu khawatir dengan keadaan Lingling. Sebab Lingling sudah mulai bersemangat."Lingling, apakah kamu berniat latihan hari ini?" tanya Lee."Yah..., mungkin mulai hari ini aku sudah bisa kembali latihan. Tubuhku sudah terasa jauh lebih baik dari sebelumnya," jawab Lingling."Baiklah kalau begitu. Apakah kau mau berlatih bersamaku?" Lee sengaja mengajak berlatih bersama agar Lingling tidak merasa kesepian."Aku rasa aku akan latihan sendiri dulu hari ini. Aku berniat melatih konsentrasiku agar aku bisa naik tingkatan." Tapi sepertinya Lingling justru ingin menyendiri."Oh..., ternyata begitu. Baiklah, aku juga akan berlatih hari ini." Namun Lee juga tidak mau terlalu memaksa Lingling.Mereka berdua akhirnya berpisah menuju te
Awalnya Wanwan sempat ragu. Tapi, akhirnya ia duduk juga di samping Lee.Beberapa saat ada keheningan di antara mereka berdua. Dan akhirnya Lee lah yang membuka pembicaraan terlebih dahulu."Namamu Wanwan, bukan?" tanya Lee."Iya benar. Dan kamu, namamu Lee kan?" Wanwan balik bertanya."Iya, itu namaku. Hem..., aku sering mendengar namamu dari murid lainnya.""Ah..., benarkah?" hati Wanwan berbunga mendengarnya."Benar sekali. Akan tetapi, jujur saja. Yang banyak dibicarakan oleh murid lainnya tentu saja keburukanmu dalam mengontrol serangan."Seketika Wanwan langsung menundukkan kepalanya. Ada rasa malu dan juga rasa sedih."Jangan berekspresi seperti itu. Aku mengerti bagaimana perasaanmu. Tapi, bersedih tidak akan merubah sesuatu. Yang perlu kau lakukan tentu saja harus lebih giat lagi berlatih mengontrol kekuatanmu." Lee menepuk pundak Wanwan. Dan Wanwan pun mengangkat kepalanya yang tertunduk."Tapi, aku sudah setiap hari berlatih. Namun hasilnya sama saja. Aku masih saja sering m
Ketika membuka kedua matanya, Lingling kembali teringat suatu hal.Waktu itu, Lingling memang sempat merasakan nyeri di bagian kelaminnya. Tapi Lingling tidak tahu kalau hal itu disebabkan karena hubungan seksual yang ia lakukan bersama Limdong.Buk!Lingling menangis bahagia dan memeluk tubuh Chang Lim."Ibu..., tolong restui hubungan kami. Aku sangat mencintai Limdong, Ibu...," ucap Lingling."Tenang saja, justru aku lah yang memilihmu untuk menjadi pendamping hidup Limdong. Kami berdua selalu memantau kehidupan kalian dari Surga. Tanpa kau minta pun, kami sudah merestui hubungan kalian terlebih dahulu. Jadi, jagalah Anak ini dengan baik," ucap Chang Lim."Tapi Ibu, tolong rahasiakan ini dari Limdong. Aku mau memberikannya kejutan," ucap Lingling."Dasar Anak muda, hahahaha...!" jawab Chang Lim.Kemudian mereka semua berkumpul. Setelah itu Go Xyu membawa mereka kembali ke dalam inti Hutan Terlarang.Tring!Dalam sekejap mereka semua langsung berpindah tempat."Guru...," ucap Limdong
Limdong dan Lingling baru sadar kalau di sana banyak orang."Limdong..., tidakkah kau mau memperkenalkan calon Menantu Ibumu ini? Hem?" tanya Chang Lim. Chang Lim sengaja menggoda Limdong."E..., anu..., ma-mafkan aku Ibu. Aku terlalu terbawa suasana. Oh iya, Ayah, Ibu..., perkenalkan dia adalah Lingling. Lingling, mereka berdua adalah Ayah dan Ibu kandungku," ucap Limdong."A-apa...?! E..., ma-maafkan aku. Aku..., a-aku...," ucap Lingling. Lingling benar-benar merasa malu karena tadi ia telah mencium bibir Limdong tanpa memperhatikan keadaan di sekitarnya.Chang Lim hanya terkekeh melihat sikap kedua anak itu.Kemudian Chang Lim memberitahu pada Lingling Tentang dirinya dan juga Xindong.Betapa terkejutnya Lingling ketika ia mengetahui identitas Limdong dan keluarganya.Kemudian, Chang Lim memegang tangan Lingling."Nak..., apakah kau sudah tahu?" tanya Chang Lim."Eh? Tahu apa, Bibi?" tanya Lingling."Jangan Panggil aku Bibi. Panggil saja aku Ibu. Karena aku adalah calon Nenek dari
Chang Lim melepaskan pelukannya dari Limdong. Kemudian Chang Lim menganggukkan kepalanya ketika Xindong menatap ke arahnya."Baiklah Limdong, tunggu sebentar. Ada yang harus Ibu lakukan terlebih dahulu," ucap Chang Lim.Limdong mengamati apa yang akan dilakukan oleh Chang Lim.Ternyata Chang Lim mengangkat sebelah tangannya. Setelah itu langit kembali terlihat terguncang. Beberapa saat kemudian, ada butiran-butiran cahaya berwarna keemasan yang berjatuhan dari langit dan menyebar ke seluruh muka Bumi.Ternyata Chang Lim menghidupkan kembali orang-orang yang mati akibat serangan Guntur milik Fujinma. Butiran-butiran cahaya itu ternyata adalah roh-roh manusia yang telah mati. Namun, yang hidup kembali hanyalah orang-orang yang mati dalam kekacauan ini saja.Kemudian setelah ribuan butiran cahaya keemasan itu menghilang, ada lagi butiran-butiran cahaya berwana hijau yang turun dari langit dan menyebar lagi ke seluruh muka Bumi.Butiran-butiran cahaya berwarna hijau itu langsung masuk ke
Limdong baru sadar ketika ia mendongakkan kepalanya ke atas langit. Ternyata ada sosok seseorang yang tubuhnya memancarkan sinar yang sangat menyilaukan.Limdong menutupi mata dengan lengannya guna melihat lebih jelas. Namun tetap saja, pancaran cahaya itu sangatlah menyilaukan dan menusuk mata.Ketika tubuh orang itu semakin dekat, Limdong merasakan kekuatan yang sangat dahsyat!Awalnya Limdong mengira kalau orang itu adalah musuh. Namun, Limdong tidak merasakan adanya aura pembunuh atau kebencian sama sekali pada sosok orang itu. Malahan, tubuh Limdong terasa sangat nyaman ketika tubuhnya semakin dekat dengan orang itu."Siapa orang ini?" gumam Limdong. Ia bertanya-tanya dalam hatinya karena penasaran.Beberapa saat kemudian sosok itu akhirnya berada di hadapan Limdong. Tubuh orang itu mengambang rendah di udara.Perlahan, cahaya yang menyilaukan itu menghilang. Sosok orang itu mulai nampak semakin jelas."Hormat kami, kepada Raja Iblis Suci!" ucap Jindong, Jialing, dan juga Yingar
Bam!Jleb!Jleb!Jleb!Ada puluhan panah es yang jatuh dari langit dan menusuk tubuh Fujinma. Tubuh Fujinma akhirnya berlumuran darah. Panah-panah es itu menancap dengan kokoh di bagian lengan, kaki, bahu dan badan Fujinma.Limdong mencengkram leher Fujinma.Brak!Limdong membanting tubuh Fujinma ke tanah.Bam!Tubuh Fujinma tidak mampu bergerak sedikitpun. Sendi-sendinya terasa sakit semua. Yang bisa Fujinma lakukan hanyalah mengedipkan matanya saja. Bahkan bernafas pun menjadi sulit.Bugh!Limdong menendang perut Fujinma. Kedua mata Fujinma langsung terbelalak. Rasa sakit itu bukan hanya dirasakan di bagian perutnya saja. Namun di sekujur tubuhnya.Fujinma akhirnya meneteskan air mata darah dari kedua matanya. Rasa sakit dari tiap serangan yang Limdong berikan benar-benar membuat Fujinma tersiksa."Dunia ini tidak membutuhkan Iblis jahat sepertimu!" ucap Limdong.Brak!Limdong menendang lagi bagian dada Fujinma.Boom!Tubuh Fujinma terpental puluhan meter. Tulang dadanya langsung pa
Nging...!Boom!Fujinma membelalakkan kedua matanya!Crash..., boom!Ternyata Limdong kembali berhasil menembakkan sinar lasernya.Namun, sinar laser itu ukurannya lebih besar. Diameternya sebesar sebatang pohon kelapa. Sedangkan tadi, sinar laser yang Limdong tembakkan ukuran diameternya hanyalah sebesar ukuran sebatang bambu.Dan lagi, warna sinar laser yang kali ini jauh berbeda. Warna sinar laser itu memiliki tujuh warna seperti pelangi!"Tidak mungkin!" teriak Fujinma.Tubuh Limdong melayang ke udara. Ketika tubuh Limdong melayang, langit perlahan berubah menjadi cerah kembali. Warna hitam gelap yang menyelimuti perlahan mulai menghilang.Sekujur tubuh Limdong memiliki warna seperti pelangi. Bahkan sesaat tubuh Limdong berkedip dan nampak transparan.Akhirnya Limdong berhasil mengaktifkan Mode Awakening Iblis Suci!Wow, Keren!"Atas kuasa para Dewa Agung dan Raja Iblis Kuno, aku akan menghukummu dengan hukuman mati!" ucap Limdong. Suara Limdong terdengar berbeda. Seakan-akan suar
Lingling yang melihat Limdong dihajar habis-habisan oleh Fujinma akhirnya menangis."Jialing...! Tolong bawa aku ke sana..., aku mohon...," ucap Lingling.Semua yang ada di sana tidak ada yang berani berbicara. Hanya terdengar suara isak tangis Lingling.Mia juga menangis ketika melihat Lingling yang tangisnya semakin menjadi.Buk!"Lingling...," ucap Mia.Mia berlari dan mendekap tubuh Lingling. Mia memeluk Lingling kemudian mereka berdua menangis tersedu-sedu."Jialing..., hiks, hiks, hiks..., aku mohon...!" ucap Lingling. Ia terus memohon pada Jialing."Go Xyu..., tolong aku..., bawa aku menemui Limdong..., Go Xyu..., hiks, hiks, hiks...," ucap Lingling terus menangis.Lingling bahkan sampai bersujud di hadapan Go Xyu dan Jialing. Lalu Go Xyu mengangkat tubuh Lingling. Go Xyu merasa tidak enak hati melihat sikap Lingling yang seperti ini.Rasa cinta Lingling terhadap Limdong sangatlah besar!"Limdong...," ucap Lingling.Itu adalah ucapan terakhir yang keluar dari mulutnya. Akhirnya
Limdong terkejut ketika mendengar Jindong menyebutkan Mode Awakening. Bagi Limdong, ini juga pertama kalinya ia melihat ada seseorang yang mampu menggunakan Mode Awakening seperti ini."Bagaimana caranya aku mengalahkan dia? Jindong, apakah aku juga bisa mengaktifkan Mode Awakening seperti itu?" tanya Limdong."Seharusnya kau bisa melakukannya. Tapi entahlah. Aku akan mencoba menyatukan energiku dengan energimu. Selama aku melakukan proses itu, kau harus mampu bertahan. Bagaimana? Kira-kira apa kau sanggup melakukannya?" tanya Jindong balik."Aku juga tidak tahu. Tapi yah..., mau bagaimana lagi? Itulah jalan satu-satunya. Yosh...! Baiklah Jindong, kau lakukan saja apa yang kau katakan tadi. Aku akan sekuat tenaga menghadapinya," ucap Limdong."Hahahaha...! Hahahaha...! Rasakanlah amarahku ini!" teriak Fujinma.Bam!Bugh!Bugh!Bugh!"Gila!" gumam Limdong.Boom!Tubuh Limdong kembali terpental ratusan meter jauhnya. Pukulan Fujinma itu benar-benar sangat kuat. Bahkan, Perisai merah mil
Limdong yang tadi tubuhnya terpendam di dalam tanah akhirnya kembali muncul dan langsung mengambang di udara."Hiyat...!" teriak Limdong.Fujinma menyilangkan kedua tangannya ketika Limdong memancarkan kekuatannya."Aura ini...," gumam Fujinma.Limdong berhasil memancarkan aura Dewa yang ada di dalam tubuhnya. Itu semua berkat bantuan dari Jindong.Musuh sejati aura kegelapan Iblis adalah aura Dewa.Boom!Tubuh Limdong diselimuti cahaya berwarna kuning emas. Luka-luka yang ada di tubuhnya pun menghilang.Fujinma langsung waspada ketika merasakan aura Dewa milik Limdong yang terpancar.Langit yang semula gelap mulai kembali terang. Namun tidak sepenuhnya kembali terang. Cahaya dan kegelapan saling menekan satu sama lain. Langit akhirnya bergemuruh.Cahaya kuning terang terus melahap guntur-guntur yang menyambar. Fonomena aneh kembali membuat seluruh dunia gempar.Desas-desus tentang Limdong yang sedang menghadapi Raja Iblis mulai ramai diperbincangkan semua orang.Akhirnya nama Limdong