"Aku yakin, setelah ini, kamu akan menceraikan mantan istri terindahku," gumam Richard dengan seringainya.ClingSebuah pesan muncul di handphone Doni. Lelaki itu pun membuka pesan itu. Tangannya mengepal saat melihat isi video berdurasi 1 menit itu. Dia lalu melacak lokasi dari pesan itu. Lelaki itu segera mengajak polisi dan juga beberapa anak buahnya.Tak peduli dengan derasnya hujan badai salju, Lelaki itu bahkan membawa mobil pembelah salju supaya mobil mereka bisa berjalan.Beberapa jam kemudian, mobil mereka telah sampai di sebuah rumah sederhana. Doni langsung berlari masuk ke dalam. Senyum tak pernah lepas dari bibirnya karena akan bertemu dengan anak dan istrinya. Namun, senyum di bibirnya menghilang kala tak mendapati siapapun ada disana."Sial, kemana mereka? Apa mereka tahu kalau aku telah menemukan tempat ini?" gumam Doni.Lelaki itu pun tergugu disana. Tak lama, keluar seorang wanita paruh baya dari arah belakang."Tuan, ini ada surat dari Nyonya, beliau menitipkannya pa
"Apa yang kamu inginkan Richard? Apa yang kamu rencanakan sebenarnya?" tanya Mya."Sabar sayang, katanya kamu ingin bahagia bersama dengan suamimu, ya udah, aku kabulin," jawab Richard."Terus, keapa kamu mengikatku begini? Kamu berniat menyanderaku?" cecar Mya.Namun, Richard hanya diam sambil menatap gawainya. Tak lama, beberapa orang memakai baju hitam datang dengan membawa bom rakitan yang menyerupai rompi itu.Perasaan Mya sudah tidak enak. Dia merasa kalau, Rompi bom itu akan dipakainya. Mata Mya pun membulat sempurna saat apa yang dia pikirkan itu ternyata benar."Richard, kamu berniat membunuhku?" tanya Mya.Lelaki itu menggelengkan kepalanya. "Tidak sayang, mana mungkin aku membunuh wanita yang sangat aku cintai," jawabnya."Lalu ini?" tanya Mya."Kamu akan tahu sendiri nanti," jawab Richard.Mereka pun meninggalkan Mya seorang diri di sana. Mya terus saja menatap Richard hingga punggung lelaki itu menghilang.****"Mas, kumohon, pergilah! Richard menargetkan kamu, dia ingin
"Richard, datanglah, selamatkan istriku," tangis Doni yang sudah putus asa.Tak lama, datang Richard dengan membawa begitu banyak orang. Lelaki itu pun mendekati Doni dengan kursi rodanya."Bagaimana, sudah kau putuskan?" tanyanya.Doni mengangguk lemah."Bagus, sekarang, tanda tangani surat permohonan cerai itu dan jatuhkan talak 3 langsung di hadapan Mya! Maka aku akan langsung mematikan timer bom waktu yang ada di tubuh Mya," ucap Richard.Lelaki yang hanya bisa duduk di kursi roda itu merasa menang. Sebentar lagi, dia bisa menikahi Mya dan kembali bersamanya.Doni akhirnya menandatangani surat permohonan cerai itu. Namun saat akan mengucapkan kalimat talak. Mendadak lidahnya kelu. Dia tak sanggup mengucapkannya."Richard, bisa tidak, kamu matikan dulu timernya. Aku tidak bisa konsentrasi kalau timer itu masih berjalan," pinta Doni yang mencoba untuk bernegoisasi.Richard pun berpikir, kemudian mengangguk. Lelaki itu mengkode anak buahnya untuk mematikan timer bom yang hanya tinggal
"Mas Doni," teriak Mya.Sedari tadi perasaannya tidak enak karena takut terjadi sesuatu pada suaminya. Dan benar saja, dia mendapati sang suami tengah tergeletak bersimbah darah.Mya berteriak meminta tolong, supaya anak buah Doni datang dan membantunya mengangkat suaminya ke mobil. Mya mendudukan kepala sanng suami di pangkuannya."Mas bertahan Mas! Ingat kedua anak kita. Mereka masih kecil Mas," tangis Mya."Pak, bisa lebih cepat lagi
"Sayang, kita makan siang yuk." teriak wanita seksi berbaju merah itu.Mya langsung menatap tajam pada Doni. Lelaki itu terlihat gelagapan seolah ketahuan selingkuh."Eh ada Ibu. Saya pikir nggak ada. Makanya saya tadi ngajak Mas Doni makan siang," ucap wanita itu dengan santainya.Mika pun turun dari pangkuan sang suami. "Ohh, jadi kalian sudah sering makan siang bareng ya! Pake panggil sayang-sayang segala lagi! Siapa dia Mas? Apa dia selingkuhan kamu? Jadi begini ya, kelakuan kamu di belakangku, iya!" cecar Mya sambil melipat tangannya di dada."Sayang, kamu jangan salah paham dulu. Biar aku jelaskan," ucap Doni sambil memgang tangan sang istri.Mya pun menepisnya. Bagi dia, pantang memaafkan lelaki yang telah berkhianat. Meskipun dia sangat mencintai lelaki itu."Minggir, aku mau pulang!" ucap Mya dengan ketus.Doni melirik ke arah Stefani bermaksud menyuruh wanita itu, untuk mengklarifikasi ucapannya. Sementara wanita itu cekikikan melihat sang kakak tengah kelabakan karena sang
"Mya!" teriak Doni saat melihat sang istri melenggang pergi.Lelaki itu langsung berlari menyusul istrinya. Dia menarik tangan Mya kemudian memasukkannya ke dalam mobil. Kesal karena Mya tak mau menerima penjelasannya, lelaki itu pun membungkam mulut sang istri yang sedari tadi berontak."Mmpphh! Lepasin gue Doni!" teriak Mya.Bukannya melepaskan, Doni malah semakin memperdalam ciumannya. Mya yang semula berontak lama-lama terhanyut juga. Dia pun membalas dengan brutal ciuman sang suami demi menyalurkan sakit hatinya. Mobil pun bergoyang. Stefani yang kesal menunggu Doni akhirnya menghampiri lelaki itu. Matanya membola saat melihat mobil Doni bergoyang."Sialan si Doni! Dia lagi main sama siapa? Bisa-bisanya gue ditinggal main! Awas ya, gue aduin sama Mya. Biar saja kamu digugat cerai sama Mya," gerutunya.Wanita itu un merekam mobil itu kemudian dia kirimkan ke nomor Mya. Dia tidak tahu saja kalau yang ada di dalam sana adalah Mya sendiri.Setelah selesai dengan kegiatan panasnya, D
"Tidak, ini pasti bukan kamu! Kamu sudah mati! Pergi! Pergi kamu dari sini!" teriak Mya.Wanita itu tidak ingin lagi bertemu dengan Richard. Lelaki itu terlalu dalam meninggalkan trauma di hatinya. Terutama saat dirinya dipasang bom kemarin. Dia benar-benar takut jika harus bertemu kembali dengannya."Sayang, tenang! Aku tidak akan menyakitimu. Aku hanya ingin bertemu dengan Devano, putra kita," ucap Richard dengan nada memelas.Mya terdiam. Wanita itu melihat wajah Richard yang sendu membuat dia merasa tak tega. Bagaimanapun juga, Devano adalah anak kandungnya. Dia tidak mungkin melarang seorang ayah bertemu dengan anaknya. Terlebih, sudah satu tahun lebih mereka tidak bertemu."Kamu hanya ingin bertemu Devano bukan?" tanyanya.Lelaki itu mengangguk. "Tunggu sebentar, aku akan panggilkan. Ingat! Jangan pernah membawanya keluar dari rumah ini. Kalau sampai kamu melakukan itu, aku tidak akan pernah mengizinkan kamu menemui Devano lagi, selamanya," Mya menekankan kalimatnya di bagian a
Setelah cukup lama merenung, RIchard memutuskan untuk berdamai dengan Mya Dia ingin menjalani kehidupan dengan damai tanpa ada dendam. Mungkin jodoh untuknya dan Mya telah selesai sampai disini.Richard pun memutuskan untuk mendatangi rumah Mya. Dia ingin mengatakan rencananya ini sama Mya.Setelah sampai di rumah Mya, lelaki itu membelikan banyak hadiah untuk Mya dan juga Devano. Doni yang melihatnya merasa cemburu."Ngapain kamu ada disini? Pergi dari rumah gue! Dan ini lagi, ngapain kamu bawa barang kayak begini? Bini gue nggak butuh! Gue sebagai suaminya masih bisa membelikan dia hadiah kayak gini," kesal Doni."Maaf, kalau kedatanganku membuatmu tidak nyaman. AKu hanya ingin, kita hidup berdamai. Aku tahu, aku dulu banyak salah pada kalian. Dan kini, aku sadar aku salah. Aku minta maaf padamu dan juga pada Mya.," ucap Richard dengan wajah tertunduk lesu."Baik, permintaan maafmu aku terima. Sekarang, kamu pergi dari rumahku. Kamu hanay boleh menemui Devano saat aku ada di rumah.