Share

Rencana Licik Richard

"Sayang, kenapa melamun? Ayo kita berangkat, Bibi dan si kembar sudah siap," ajak Richard.

Lelaki itu harus berpura-pura menuruti keinginan Mya supaya wanita itu percaya kalau dia tidak berbohong. Mya terdiam. Dia sedang berpikir keras saat ini. Keselamatan dua bayinya harus dia perhatikan, apalagi, di luar cuaca sedang ekstrem. Apalagi, mereka baru saja keluar dari rumah sakit.

"Kita pergi kalau badai salju sudah reda," putusnya.

Richard bernafas lega. Itu artinya, dia masih bisa mengulur waktu supaya bisa bersama Mya. Mereka pun masuk kembali ke kamar. Mya juga merasa heran, kenapa dia bisa terdampar di sini. Dia berharap, sang suami segera bisa menemukannya.

Malam telah tiba, Mya yang sudah dua minggu lebih tak melihat Devano sangat merindukan putranya. Dia tidak pernah berpisah lama dengan balita itu. Mya menaruh kepalanya diantara kedua lututnya. Bahunya pun bergetar diiringi isak tangis.

Richard melihatnya dari kejauhan. Sebenarnya, ada rasa bersalah dalam dirinya karena telah m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status