Share

BAB 7. RAPUNZEL

Author: QIEV
last update Huling Na-update: 2024-10-29 19:42:56

"Boleh?" lirih Kay mengulangi ucapannya, tanpa melepas dekapan.

Tidak ada penolakan serius dari Farhana membuat Kayshan seakan mendapat lampu hijau. Dia membimbing sang istri kembali menuju peraduan.

Di sisa malam, Kayshan langsung rubuh setelah memberikan hak bagi istrinya. Sang CEO bahkan memunggungi Farhana dan langsung memejam setelah melepas pergumulan mereka.

Tiada pujian atau ucapan terima kasih bagi Farhana, apalagi kecupan tanda sayang sebagai simbol penghargaan atas apa yang sudah dipersembahkan, membuat suasana kamar seketika dingin.

"A-bang?" lirih Farhana melihat ke sisi kirinya.

Sepi hingga beberapa menit, membuat Farhana bergeser dan balik badan. Namun, tiba-tiba lengan Kayshan mengalungi pinggangnya. Lelaki itu bahkan menempeli punggung Farhana.

Kesedihan urung menyembul di ujung netra Farhana. Sejenak, dia menikmati keintimannya dengan sang suami sebelum azan subuh terdengar.

Menjelang fajar, Farhana bergeser ke sisi ranjang dan perlahan bangkit. Kayshan pun berbari
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (13)
goodnovel comment avatar
QIEV
Enak e gimana ? hehehe
goodnovel comment avatar
QIEV
mana yang sakit? hiks
goodnovel comment avatar
Nur Azizah Cirebon
............ sakiit kaay sakiiit
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 8. DILEMA

    Kayshan memijat keningnya sejenak, enggan menjawab pertanyaan tadi. Sejurus itu, dia kembali melihat Farhana. "Katakan apa maumu!" Farhana tertawa kecil, seiring satu butir beningnya turun. "Huft." Dia menghempas lelah ke udara, masih memandangi Kayshan. "Permintaanku belum Abang pikirkan?" ujar sang gadis, mencoba bersabar.Kayshan terdiam, dia berlalu pergi tanpa berkata apapun lagi."Abang!" teriak Farhana, semakin kecewa. Jika biasanya dia akan mengejar Kayshan, maka kali ini tidak. Sebelum pintu depan hunian menutup, suara Kayshan terdengar kembali. "Tidak! Untuk semua keinginanmu!" Brak!Meski sudah menduga jawaban Kayshan, tetap saja Farhana belum bisa menguasai emosinya. Dia terduduk lemas di kursi makan menatap kekosongan.CEO Ghazwan Enterprise melangkah tegap menuju kendaraannya di basement. Dia masuk ke sana lalu membanting pintunya kencang.Dia membenturkan kepala pada head band jok seraya memejam beberapa menit. Tak lama kemudian, lelaki itu mulai menyalakan mesin mob

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 9. SANDIWARA

    "Ya, Maa," sahut Kay malas sembari melepas simpul dasinya."Kamu kok kayak hantu. Kita sekantor tapi jarang ketemu. Di hubungi pun susah," omel Kamala sedikit kesal pada putranya."Kan lagi banyak kegiatan di luar," elak Kayshan mulai bangkit berdiri."Setelah ini ambil cuti, Kay. Kalian juga belum liburan," ujar sang mama lagi.Sebelum menjawab Kamala, Kayshan melirik ke arah Farhana yang juga sedang melihatnya. "Heemm!" Lelaki itu tak menanggapi permintaan ibunya, dia melangkah keluar kamar dan membiarkan istrinya berbincang dengan Kamala.Sang CEO memberikan nada dering berbeda untuk nomer kontak keluarga sehingga tanpa melihat identitas, dia bisa mengenali dari bunyinya.Tapi dugaan Kayshan salah, dia kira panggilan itu berasal dari keluarga lain. Mungkin setelah ini, dia akan memberi nada berbeda untuk salah satu kubu.Kayshan samar-samar mendengar saat Kamala menanyakan ponsel Farhana, sebab pesannya untuk sang menantu sampai kini belum terbaca."Aku lagi off main medsos, Ma," j

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 10.

    "Si ... apa?" lirih Kayshan, bertanya memastikan. "Abang nanya?" kekeh Farhana menertawai ekspresi Kayshan sejak tadi. "Siapa lagi ... Abang, lah.""Uhuk! Uhuk!"Farhana bangun, menepuk tengkuk Kayshan beberapa kali. "Izin observasi ODGJ tamvan," ujarnya ketika batuk Kayshan mereda.Gadis itu tertawa sampai gigi gingsulnya terlihat. Akan tetapi, Kayshan tak menyadari itu. Farhana lalu duduk dan mulai menyantap sarapannya, ditemani oleh pandangan dingin Kayshan.Setelahnya, suasana kembali lengang sampai Kayshan selesai sarapan. Lelaki itu langsung bangun dan pergi.Namun, baru beberapa langkah menjauh, Kayshan berhenti dan menatap ke arah Farhana yang asik sendiri. Dia merasakan ada kejanggalan tapi bingung tak menemukan sumbernya."Nyari apa?" kata Farhana, celingukan ke kanan-kiri ketika melihat Kayshan terpaku.Kayshan mengendikkan bahu, lalu berbalik arah dan pergi dari sana. Dalam perjalanan ke basement, Kayshan memikirkan ucapan Farhana. Apakah benar kini dirinya mengidap NPD

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 11.

    Kayshan tidak dapat memejam kembali. Dia tergelitik memikirkan sikapnya yang kaku terhadap Farhana.Di awal, dia yang menolak mentah-mentah tapi tindakannya justru bertolak belakang. Seolah dirinya hanya memanfaatkan keadaan gadis itu. Tanpa sadar, Kayshan menyunggingkan senyum, pantas bila Farhana melabelinya dengan sebutan NPD. Tabiat sang CEO merujuk pada kondisi tersebut. Dia lalu melirik sosok yang tertidur pulas di sisi ranjang. "Gigihnya kamu, nurun dari siapa?" gumam Kayshan sebelum memejam kembali.Keesokan pagi, Gery melarang Farhana ketika ingin masuk ke kamar Kayshan. Sang asisten mengatakan agar nyonya muda mematuhi segala peraturan yang dibuat oleh pimpinannya.Farhana mengernyit. Rupanya selain angkuh dan pandai memanfaatkan lawan, Kayshan juga plin plan. Kemarin lelaki itu sempat bersikap manis, meminta hak juga tak menolaknya. Tidak ingin moodnya rusak, Farhana memilih mengerjakan to do list. Dimulai dengan melihat video menu viral untuk dia recook, hingga melanjutk

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 12.

    "Lama amat!" keluh Kayshan menyongsong pemilik rumah.Lelaki muda yang memakai sirwal hitam dan kaos oblong senada itu bergegas menghampiri tamunya. Dia membungkuk lalu meminta salim."Dah lama, Bang?" tanya Kemal pada sang kakak. "Harusnya aku aja yang ke sana," imbuhnya lagi, tak enak hati sebab Kayshan tentu sedang sibuk, tetapi malah membuang waktu di sini."Sesekali main ke sini, lah. Kamu lagi bikin apalagi, Dek?" selidik Kayshan setelah menepuk lengan adiknya ini. "Dari papa emang nggak cukup?"Kemal hanya tersenyum, enggan menanggapi hal itu. Baginya, hidup mandiri lebih terasa nikmat. Lagipula, di sini dia tak kekurangan bahan pangan. Semua bisa ditanam di sekeliling pekarangan rumah bila sekadar untuk bertahan hidup. "Masuk, Bang." Kemal mengajak kakaknya kembali memasuki hunian. Kali ini, dia menarik Kayshan sampai ke teras belakang. Kayshan terpesona. Dia baru tahu area ini, teras dengan kesan hangat yang dibuat panggung selaras bangunan depan dan utama. Ternyata halaman

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 13.

    Kemal menghentikan langkah. Dia menoleh ke arah sahabatnya di ujung anak tangga."Siapa?" lirih Kemal mengulangi pertanyaannya. "Kembaranku ... Nono," jawab lelaki muda berkemeja navi, menatap datar Kemal.Glek!Kemal tak menanggapi, dia melanjutkan meniti tangga lalu membuka pintu depan dan menyilakan tamunya masuk.Dia mengajak sang sahabat langsung menuju teras belakang, salah satu area favorit di rumah ini. Bukan hanya untuknya tapi bagi semua orang yang mengenal akrab si pemilik hunian.Kopi mereka siap tersaji di atas meja jati ketika azan Maghrib terdengar. Keduanya pun duduk sejenak, menyesap minuman panas tersebut."Salat dulu, biar santuy ngobrolnya," kata Kemal setelah beberapa saat, menunjuk ke arah mushala kecil di rumahnya."Mandi boleh, Bang?" kata Farhan, cengengesan seperti biasanya.Kemal tertawa, bukan cuma Farhan yang bila sowan-main ke rumahnya langsung meminta izin sekalian mandi. Beberapa kawan lain pun serupa. Mereka bilang, air di rumah Kemal sejuknya berbed

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 14.

    Bila tidak melihat laptop yang dia duga masih menyala, mungkin sebutan parasit tadi masih terngiang-ngiang di telinga Farhana.Wanita cantik itu melangkah maju. Mata sipit Farhana menangkap foto di pigura tak jauh dari sisi laptop. Senyumnya muncul saat ujung jemari mengusap permukaan bingkai itu."Apa kabar, Sayang?" Tangannya lalu memutar benda kotak di atas meja. Ketika mengarahkan kursor ke ikon shut down, netranya menangkap sebuah file yang masih menggantung di taskbar."Apa ini?" Farhana mengklik dokumen itu dan membaca isinya sekilas. Dia tidak menyadari jika Kayshan kembali masuk dan berdiri di belakangnya. "Malaysia-""Lancang sekali!" bisik Kayshan dengan suara berat.Deg! "Allah!" Farhana tersentak kaget dan langsung berbalik badan. Tatapannya bertabrakan dengan delikan sinis sang suami."Sudah kubilang, jangan sentuh!" ujarnya seraya menepis bahu Farhana hingga istrinya tersingkir ke samping.Sejurus itu, Farhana menarik lengan Kayshan hingga menghadapnya. "Mau ngapain ke

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 15.

    Farhana gegas membereskan peralatan nge-vlog yang masih terjajar di atas meja. Dia menyembunyikannya di kitchen set bawah. Setelah semua rapi, Hana berlari kecil menuju ruang depan.Wanita cantik itu merapikan diri sebelum membuka pintu. Dia menghembus napas sembari menekan tuas, perlahan membuka panelnya."Ibuuuuuuuuu!" serunya girang, sambil berjingkrak kecil dan tepuk tangan.Dewiq tersenyum lebar, dia rindu tingkah konyol putrinya ini. "Aahh, sayangku!" ujarnya ikut heboh, sembari merentang tangan.Farhan hanya menggeleng kepala, kedua tangannya sibuk menenteng barang bawaan sang mama untuk kembarannya.Lelaki itu menggerutu kala kedua wanita asik berpelukan erat sementara dirinya terlupakan. "Nyak! ... Nooo! begimane ini, ane pegel!" omel Farhan menggoyangkan dua kresek di tangannya.Farhana terkekeh, lalu menyilakan keduanya masuk. Dia membawa mereka ke ruang keluarga yang langsung terhubung dengan pantry. Si kembar meletakkan semua barang bawaan mereka di atas meja dapur. Far

Pinakabagong kabanata

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 115.

    Farhan langsung mendekat dan mengusap tengkuk Mehru. Dia lalu menuntun istrinya kembali duduk di sebelah Dewiq yang juga terlihat cemas."Tolong ambilkan itu," kata Dewiq pada Farhan, menunjuk ke box putih berisi peralatannya di bawah meja sofa.Lelaki itu gegas meraih benda yang dimaksud dan langsung menyodorkan pada sang mama. Dewiq lantas memeriksa menantunya seksama. Setelah beberapa menit, dia melihat pada Farhan, bergantian dengan Mehru. "Beli testpack, deh. Coba kalian hitung sendiri," katanya sembari bangun meninggalkan mereka.Farhan melihat ke arah istrinya lalu menoleh memanggil sang mama. "Lah, Nyak?" "Masa dokter dan suster nggak peka, hadeuh!" kekeh Dewiq sembari melambaikan tangan."Mas?""Kayaknya sih iya, Yang." Farhan meraih ponselnya dari saku celana. Dia lalu duduk disamping istrinya sambil mengingat dan menghitung masa subur Mehru. "Palingan baru sepekan lebih deh. Pas private party di spa itu 'kan aku haid hari pertama," ujar Mehru mengingat acara satu bulan

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 114.

    Setelah semua dokumen selesai dirapikan, Farhan di ajak Kemal masuk ke dalam untuk menemui Mehru. Debaran jantungnya mulai tak normal ketika nyaris mencapai ambang pintu. Meski dilakukan serba mendadak, tapi dirinya yakin bahwa Dewiq pasti memberikan segala yang terbaik.Langkah kaki Farhan terhenti ketika melihat wanita cantik dalam balutan kebaya serba putih, berdiri dan menunduk malu-malu. Tidak ada singer seperti Hana. Hanya Tiara mungil sebagai penghias sekaligus penahan agar hijab panjangnya tak mudah bergeser."Neng Eru, suaminya datang," bisik Khuzaemah, mengusap lembut punggung Mehru agar mendongakkan kepalanya.Lengan Farhan ditarik Dewiq agar dia melangkah masuk. Tapi lelaki itu malah menahan tangan ibunya."Nyak, bentaran ngapah. Kagak paham amat ni bunyi jantung dah kek bedug lebaran," sungutnya sambil mengusap dada."Tandanya idup brati. Ayo, waktunya mepet ... kamu 'kan harus kuliah nanti malam," balas sang mama tersenyum lebar.Farhan menepuk wajahnya. "Etdah ... kek

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 113.

    Kemal tak henti menciumi pipi Farhana dan merangkulnya mesra sejak keluar dari ruangan dokter obgyn. Dia masih setengah tak percaya jika saat ini Hana mengandung buah hati mereka. "Baru tiga pekan." Hana melingkarkan lengannya pada pinggang sang suami. "Alhamdulillah. Kita sementara pindah ke rumah ibu atau mama aja gimana, Za. Biar aku tenang kalau ke toko," ujar Kemal sembari menarik tuas pintu mobil di basement."Nggak mau. Aku pengen di Parung. Kuliah sudah online lagi ... ada mbak yang bantu ngasuh Arsha, bibi pun pasti sering ke rumah liat aku," pinta Hana ketika suaminya sudah duduk di belakang kemudi."Tapi, Sayang ...."Farhana menggenggam jemari kiri Kemal lalu mengecupnya. "Aku tenang dan betah karena di sana ada bau Kakak. Please, nggak mau pindah," tuturnya lembut sambil memandangi wajah teduh sang suami.Putra Khadijah terdiam sesaat, lalu tersenyum mengangguk. "Kalah dah kalau ibun sudah begini," balasnya seraya mengusap pipi Hana yang mulai chubby.Perjalanan mereka

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 112.

    Farhan gegas ke tangga belakang. Dia menggantikan Hana memapah Kemal naik ke atas."Kenapa, Bang?" "Entah, tiba-tiba pusing banget sampai muter-muter gini," tuturnya lirih sambil menahan kepala.Mehru yang sedang menggendong Farshad, buru-buru merapikan bale di teras belakang. Tapi Hana langsung berlari masuk dan membuka kamar mereka. Dia meminta Farhan memapah suaminya masuk, dan memeriksanya.Kembaran Hana itu gegas turun ke bawah mengambil tas kerja darurat yang ada di bagasi mobilnya.Farhan memeriksa iparnya ini, kemudian meminta Mehru mengambil cairan infus di mobilnya."Pusingnya range berapa, Bang? 1-10," tanya Farhan."7, bukan pusing sakit kepala tapi semua berputar-putar cepat." Kemal masih memejam, sambil memijat tengkuknya."Kalau nyeri parah di bagian tertentu, bilang ya, Bang. Nanti kuresepkan pereda nyeri sebelum cek lab.""Kayaknya Kakak kecapean deh. Pergi pulang antar aku ngampus, ke kantor, ke toko parfum ... ikut ngasuh Arsha, kadang kebangun malam beberapa kali

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 111.

    Segimanapun lelahnya, Kemal takkan tidur sebelum Hana kembali rileks. Seperti saat ini, dia mengusap lembut pundak mulus istrinya sembari membicarakan tentang rencana Hana.Deep talk mulai jadwal kuliah, kegiatan Kemal, sikon Arsha juga hal lain yang saling berkaitan.Hana serasa menemukan teman sebaya, yang membuatnya bebas mengeluarkan pendapat. Sekaligus figur seperti sang ayah, penyabar juga memiliki visi ke depan.Dengan Kemal dia merasa menjadi dirinya sendiri. Farhana mulai manja, kekanakan meskipun sikap anggunnya sebagai keturunan Tazkiya tetap melekat. Ibun menduselkan kepalanya di dada sang suami. Mendengar detak jantung Kemal sebelum tidur kini bagai candu, selalu membuatnya mudah masuk ke alam mimpi.Rengekan Farshad terdengar oleh Kemal satu jam ke depan. Dia juga lelah tapi tak tega membangunkan Hana.Kemal perlahan melepaskan dekapannya lalu turun dari ranjang mendekati box Arsha. "Hai boy, sama abi, ya. Jangan ganggu ibun, oke?" ucapnya lirih seraya menggendong kepo

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 110.

    Kemal menjawab Kamala hanya dengan gelengan kepala, dia mengejar Hana yang masuk ke kamar mandi belakang.Tok. Tok."Zaa, buka bentar," pinta Kemal mengetuk pintu, saat mendengar suara mual muntah dari dalam kamar mandi. "Sayang ...."Beberapa detik kemudian, panel itu terbuka. Hana menyembulkan kepalanya di celah pintu.Kemal mendorong pelan, kuatir istrinya kenapa-napa di dalam. "Buka, Sayang."Hana menggeleng sembari menahan pintu. "Kak, bawa daleman aku nggak di mobil?"Dia ingat, pernah melihat satu kontainer di bagasi Innova Zenix milik suaminya. Ketika Hana tanya apa isinya, sang suami menjawab itu adalah pakaian mereka.Untuk berjaga-jaga jika mendadak menginap di suatu tempat. Semua perlengkapan pribadi sudah tertata rapi dalam satu box."Bawa, kenapa?" tanyanya sembari merapikan rambut Hana yang menyembul dari ujung pashmina.Hana menarik lengan sang suami agar mendekat. "Ada pembalut juga?" bisiknya.Kemal mengernyit, sedang mengingat apakah dirinya sudah membeli barang sa

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 109.

    Farhan menarik kaca spion dalam. Dia memastikan penampilannya sudah rapi. "Apeeeee?" sambar Dewiq kali ini tak kalah judes. Farhan menunjuk ke arah saudaranya juga keluarga Kusuma yang hadir. Mereka tampak membawa kotak hias berisi beberapa barang."Itu apaan?" cicit Farhan. Jantungnya sudah berdebar kencang tapi Dewiq malah keluar dari mobil tanpa menjawab pertanyaannya, begitupun dengan sang ayah.Ahmad hanya menaik-turunkan alisnya ketika Farhan turun dari mobil. Sang ayah menepuk pundak putranya lalu menggamit lengan Farhan.Farhan bertanya pada Mahendra dan Aiswa tapi mereka bilang tidak tahu apa-apa. Hanya diminta datang ke sini pagi ini.Sang dokter mulai gugup ketika melihat kediaman Mehru. Teras rumah gadis itu dipenuhi pria sepuh yang menyambut kedatangan keluarganya.Netra jeli putra Ahmad sibuk melihat sana sini, barangkali ada sosok yang bisa memberi penjelasan singkat, tapi harapannya kosong. Bahkan kembarannya pun entah kemana.Rombongan dipersilakan masuk hunian. Set

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 108.

    Ahmad keluar dari ruang baca dan langsung diberondong pertanyaan oleh Farhan."Dalem, Kak, daleeeeemmmm ...." kata Ahmad, menyahuti panggilan putranya yang terlihat gusar. (Dalem bentuk sangat halus dari iya, selain nggih, dalam budaya Jawa)Farhan menarik lengan Ahmad untuk duduk di ruang tengah. "Babeh ingkar janji?" Dahi sang yai mengernyit. "Janji apa?""Janjiku kepadamu, kek lagu lawas." Farhan merengut sebal, entah kemana larinya emosi tadi. Begitu melihat wajah teduh Ahmad semua seketika sirna. "Yang tentang jodohin itu, loh!" "Enggak. Ayah memang masih menerima beberapa proposal baru. Tapi semuanya dikembalikan ... termasuk milik donatur Banten itu," beber Ahmad sambil menunjuk ke arah meja console tempat biasa dia menaruh map-map proposal. "Tuh, kosong."Farhan mendadak termenung. Jadi, penolakan Mehru tadi apakah dia sedang menyembunyikan sesuatu? Ucapan Dewiq yang mengatakan pada Mehru bahwa dirinya akan menggelar lamaran ... jadi ditujukan pada gadis mana? Pikir Farhan.

  • ISTRI WARISAN SANG BILLIONAIRE    BAB 107.

    Mehru melangkah tegap meninggalkan taman penghubung antar cluster itu. Kepalanya menunduk, menyembunyikan senyum getir.Dia mawas diri. Mehru sempat mencari tahu silsilah keluarga Reezi dari Mifyaz. Pemuda itu memang tak bercerita banyak, dia hanya mengatakan bahwa sang dokter adalah cucu dari tokoh terpandang nan alim di daerahnya.Habrizi juga merupakan putra pertama Raden Hasbi, seorang pebisnis ulung di Singapura. Ibunya adalah putri pemilik salah satu perusahaan penyuplai obat-obatan dan alat medis. Posisi dokter itu terlalu tinggi untuknya. Bahkan jika Reezi menunduk pun, belum tentu keluarga besarnya setuju.Jika saja ayahnya masih hidup, mungkin Mehru bisa sedikit menegakkan kepala. Dulu, saat pabrik kerupuk mereka masih berjaya, keluarganya dipandang mampu lagi disegani. Namun, semua itu cuma masa lalu. Mehru buru-buru menepis kekecewaannya dengan menggeleng kepala sembari terus melangkah ke suster station.Satu pekan berlalu begitu saja. Sikap Farhan masih sama. Dan sudah

DMCA.com Protection Status