Share

Bab 14. Tidak Pamitan.

"Ini pembukuan yang harus kamu pelajari. Katanya kamu pingin kerja. Lupakan kalau aku pernah mengatakan sesuatu padamu," ucap Alzam setelah menarik tangan lani dan menyerahkan buku tebal. Namun saat dia menyadari Lani membawa sesuatu di tangannya, dia lalu menatap Lani dengan sekilas melihat kresek besar yang dibawanya.

"Kamu? Kamu mau ke mana?" tanya Alzam bingung. Lalu ditariknya kresek itu. Dan dibukanya. "Pakaian? Kamu mau pergi dari sini? Mau tinggalkan aku, hanya karena aku mengutarakan isi hati aku?"

"Saya,.."

"Balikin pakaian kamu. Setelah ini sarapan, kita segera ke gudang."

Dengan pelan, Lani hanya diam sambil menuju ke kamarnya. Mengembalikan pakaiannya. Dan makan.

"Sudah selesai makannya?" tanya Alzam kemudian dengan menelisik jemari Lani. Cincin itu ada mata berliannya hinggah pasti nampak berkilau jika dipakai.

Lani yang merasa Alzam melihat jarinya, jadi tak enak hati. Dia memang telah menaruh cincin itu di dekat alat make upnya.

"Iya, sudah, Mas." Ditariknya tangannya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status