Share

18. Bolehkan aku,..

"Abi, Assalamualikum!" sapa Alzam saat mendengar orang yang di sebrang adalah abinya. Lani yang di dekatnya masih memeluk Alzam. Sengaja Alzam me-loos speker agar Lani bisa mendengar pembicaraan mereka.

Sejenak Alzam menghela nafas lega. Syukurlah bukan dari kantor yang mengatakan ada tugas mendadak. Dia merasa masih enggan berpisah dengan Lani. Ini adalah kebahagiaan yang tak pernah dirasakan sebelumnya. Dan sedetik pun Alzam tak ingin jauh dari wanita yang bisa membuatnya berdebar saat di dekatnya itu.

"Bagaimana khabarmu, Nak?"

"Baik, Abi. Apa khabar Abi, Ummi juga Elma?"

"Alhamdulillah baik, Nak." Sejenak terdiam, lalu Alzam mendengar seorang wanita menyahut di telpon.

"Alzam,.."

"Iya, Ummi. Ummi sehat?"

"Ei, kamu mau tau juga bagaimana keadaan Ummi?"

"Ummi, kenapa bilang begitu?"

"Habisnya kamu ghak pernah nelpon Ummi. Kapan kamu pulang?"

"Baru tadi malam, Mi. Makanya Alzam belum bisa telpon. Iin tadi baru mau telpon, sudah keduluan Abi."

"Ghak apa, Nak, kalau kamu memang sibuk.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status