Sesampainya di rumah Braga yang berada di Swiss, Braga hanya menurunkan Gaby dan beberapa koper mereka. Rumah yang tidak kalah besar dengan Braga Mansion yang ada di Jakarta, Indonesia, namun designnya lebih terlihat gaya Bram pada waktu itu.
"Hmm...kalau melihat rumah ini, aku jadi terigat rumah kamu dulu Bram. Persis sekali bagunannya.
"Ohh kalau rumah yang dulu itu hanya rumah dinas Gaby sayang, tetapi kalau yang ini rumah baruku, sengaja aku design persis, karena biar membuatku selalu ingat kenangan kita 19 tahun yang lalu, dimana kamu selalu minta masakin masakan ayam goreng kremes sama aku hahaaa.
"Ya masakanmu enak, lebih enak dari restauran, kenapa tidak buka restauran saja, kalau kamu juga ada bakat di kuliner.
"Hmm..ya nanti aku pikirkan ya, nanti kamu ya yang mengelola, aku tidak mungkin memegang restauran, urusanku di luar masih banyak, belum lagi menjalankan amanat dari Braga sahabatku yang kaya raya itu.
"Hadehh Brag
Jakarta pagi yang cerah, aku Gabriela Orlando, aku sudah lulus dari kuliah jurusan Manajemen Bisnis. Sudah dua tahun ini aku belum mendapatkan pekerjaan, di rumah tiap hari hanya makan , tidur dan olahraga terus saja seperti itu. Ibuku seorang manajer salah satu hotel di Jakarta Pusat, sementara ayahku adalah seorang pengusaha khusus percetakan kalender,kartu nama dan lain-lain."Walau aku lulus kuliah dengan nilai terbaik entah apa yang membuatku susah mendapatkan pekerjaan, sekalinya dapat pekerjaan gajinya di bawah upah minimum tidak sesuai dengan ijasahku. Aku ingin sekali mempunyai penghasilan sendiri tanpa harus merepotkan kedua orang tuaku, dan aku ingin sekali mempunyai perusahaan sendiri nantinya, ya tapi mau bagaimana, kerja saja belum dari mana aku bisa mendirikan perusahaan sendiri".Gumam GabrielaHari ini padahal cuaca sangat cerah sekali, tetapi kenapa hari-hari Gabriela tidak bisa secerah pagi ini. Mungkin karena Gabriela belum mendapatkan pekerjaa
Masih di kediaman Gabriela, Jakarta Pusat. Saat Gabriela sedang duduk di teras rumahnya, selang beberapa menit akhirnya Sherly dengan mobilnya datang menjemput Gabriela. Melihat kedatangan mobil Sherly, Gabriela segera keluar dan mengunci pintu rumah dan pagar rumahnya. Dari jarak kejauhan sekitar jarak 100 meter ada sebuah mobil Jeep Rubicon Hitam, ya itu adalah anak buah Braga yang di perintahkan untuk selalu menjaga Gabriela dari jauh. Saat mobil Sherly mulai berjalan sekitar lima menit, baru para anak buah Braga mengikutinya dari belakang.Di dalam perjalanan, Braga menghubungi anak buahnya , yang bernama Jhony. Jhony adalah anak buah kepercayaan keluarga Braga, dan di dalam mobil sudah ada lima pengawal bertubuh tinggi dan tegap dan semua lulusan bela diri yang sering menang kejuaraan dunia."Halo Jhony, bagaimana kamu dan tim apa masih mengawasi Gabriela?""Halo boss Braga, ya ini kami mengikuti mobil sahabatnya nona Gabriela, kami tidak berani terllau dek
Saat Gabriela mulai meninggalkan tempat bimbel itu, dia mendengar suara ponselnya berdering dari dalam tasnya, saat dia membuka tas dan melihat siapa yang menelfonnya, ternyata ibunya Gabriela, ibunya berpesan agar Gabriela atau Gaby mampir ke supermarket untuk membeli segala kebutuhan rumah dan dapur yang sudah habis, letak supermarketnya ada di dalam Mall SOGO, Jakarta Pusat."Tuttttsss...tuttssss""Halo... ya mami ada apa?""Hmm kamu masih di jalan ya Gaby apa sudah pulang ke rumah?""Baru saja naik taxi mau pulang dari tempat bimbel mami, ada apa?""Mami sudah kirimkan daftar belanjaan , buat keperluan rumah dan dapur, kalau kamu tidak capek , bisa tolong belanjakan ya, uangnya sudah mami kirim ke rekeningmu ya."Okay mom, tenang saja. Hmm kebetulan sebentar lagi aku sampai di Mall SOGO ini, kayaknya ada supermarket di dalamnya , ya sudah aku juga sudah baca semua daftar belanjaan yang harus aku beli, ya sudah ya mami aku tutup dulu ya t
Setelah selesai berbelanja akhirnya Gaby dan Braga keluar dari supermaket itu. Gaby meminta Braga menurunkannya di tempat ATM. Sedangkan posisi mesin ATM sekitar lima ratus meter lagi dari arah supermaket. Ya jarak tempat ATM lumayan jauh. Ini adalah kesempatan Braga untuk bicara intens dengan Gaby. Namun sikap Gaby tetap cuek dan Gaby menoleh ke arah jendela mobil. Melihat hal ini Braga hanya tersenyum, melihat sikap Gaby yang selalu sama, tidak mau sembarangan dekat dengan orang yang tidak di kenal.Namun akhirnya Braga mendehem, agar mereka bisa saling bicara."Ehmm....nona..boleh tahu namanya siapa?""Namaku Gabriela, panggil saja Gaby."Okay, nama yang cantik seperti orangnya, oh iya apakah kamu tidak ada teman dekat atau pacar ya, harusnya pacarmu yang harus menjagamu."Ini kenapa anda jadi mau tahu urusan saya ya, maaf saya tidak perlu menjawabnya, maaf saya tidak biasa bicara dengan orang asing yang baru saya kenal."Hehehe...santay
Satu jam telah berlalu, akhirnya Gaby tiba di rumahnya, dan segera memasak makanan, karena perutnya sudah memanggil untuk di isi, tak lupa Gaby memeluk sebentar anjing Alaskan Malamutenya, yang dia beri nama Zack berkelamin jantan, dia sangat mencintai anjing kesayangannya itu yang dia beli dari peternakan anjing Alaskan Malamute, saat Gaby memeluk Zack anjing kesayanganya itu, dia teringat akan Bram, karena Bram juga penyuka anjing Alaskan Malamute juga."Hmm Zack..kamu yang sehat-sehat ya, jangan sampai sakit ya, nanti kalau kamu sakit, siapa yang akan menemani tidurku setiap malam, kau tahu dulu aku punya pangeran yang bernama kak Bram, dia juga suka sekali sama anjing sepertimu, sekarang entah dia dimana Zack, dia berjanji akan kembali lagi saat 19 tahun , namun ini sudah 19 tahun dia belum juga datang, telfon dan chatku saja tidak pernah dihiraukan, apa dia sudah benar-benar melupakanku ya Zack. Hmm rupanya menurutmu kau yakin ya kalau dia akan datang Zack, hmm mudah-mud
Kembali menuju kediaman Braga Mansion, yang letaknya di sekitar Menteng, Jakarta Pusat, bangunan megah Braga Mansion ini memiliki luas tanah sekitar 5000 meter persegi, dengan bangunan empat lantai, di dalamnya menggunakan lift, dan ac central, sudah kebayang kan besar dan megahnya rumah keluarga Braga. Cat warna putih yang membuat Braga Mansion mudah dikenali , karena hanya Braga Mansion yang paling termegah bangunannya.Braga saat ini sudah berada di dalam rumahnya, lalu dia memanggil Alfons , untuk mengantarkan sebuah paket untuk Gaby."Alfons...cepat datang ke sini ya."Hmm ya boss, ada yang bisa saya bantu?""Tolong kamu antarkan paket ini ke rumahnya Gaby ya, dan ingat kalau dia menanyakan siapa yang mengirim, katakan dari Bram. Kalau dia bertanya dimana Bram saat ini, bilang saja, suatu saat kalau sudah tidak sibuk akan menemuinya, ingat ya Alfons jangan sampai salah bicara, jangan kamu buka identitasku sekarang ya."Hmm boss, sejujurnya ter
Menuju bandara Soekarno Hatta, hari ini Rachel kembali ke Indonesia, setelah meneruskan S2nya di Amerika Serikat, kedatangan Rachel kali ini adalah untuk melepas rasa rindunya kepada Braga Ueda, Rachel Wu nama lengkapnya, dia adalah anak dari relasi keluarga Braga, umur Rachel saat ini sudah 27 tahun, ayah Rachel bernama Michael Wu pengusaha property terbesar di Asia Tenggara, sementara ibunya Rachel bernama Fanny Sebastian seorang pengusaha butik ternama, namun ibunya sudah meninggal saat Rachel berumur 10 tahun, kedua orang tua Braga dan Rachel telah sepakat menjodohkan mereka berdua, namun Braga alias Bram tidak pernah menyukai Rachel apalagi sampai mencintainya, karena Bram hanya mencintai Gabriela alis Gaby.Salah satu pengawal Rachel yang bernama Lucky, memberikan kabar pada Alfons mengenai kedatangan Rachel ke Indonesia. Ya Alfons dan Lucky saling mengenal karena mereka masing-masing orang lama yang sama-sama menjaga kedua keluarga ini, Lucky adalah orang kepercayaan k
Kembali ke Braga Mansion, tak lama ada sebuah Jeep Rubicon Merah tiba di Braga Mansion, dan ternyata itu Rachel. Rachel telah tiba di Braga Mansion, dengan sifat manja dan angkuhnya. Dia turun dari mobil dan memasuki Braga Mansion. Melihat kedatangan Rachel , Alfons segera menemui Rachel yang sudah memasuki halaman utama Braga Mansion."Alfons... heii mana Braga, bilang aku datang, cepat."Hmm maaf nona Rachel, boss Braga belum kembali dari luar negeri."Heiii Alfons, panggil aku nyonya Rachel Braga, jangan nona, karena sebentar lagi, aku dan Braga akan menikah, so mana Braga, jangan berbohong, dia ada kan di dalam?"Tanya Rachel"Saya berani sumpah, boss Braga belum kembali dari luar negeri , nyonya Rachel."Alfons rupanya kau mau cari masalah ya sama aku, kau tahu aku tinggal pencet satu nomor saja, nasib keluargamu ditanganku."Maaf nyonya Rachel, saya berani bersumpah, memang boss Braga tidak ada di sini, kenapa nyonya jadi bawa-bawa keluarga
Sesampainya di rumah Braga yang berada di Swiss, Braga hanya menurunkan Gaby dan beberapa koper mereka. Rumah yang tidak kalah besar dengan Braga Mansion yang ada di Jakarta, Indonesia, namun designnya lebih terlihat gaya Bram pada waktu itu."Hmm...kalau melihat rumah ini, aku jadi terigat rumah kamu dulu Bram. Persis sekali bagunannya."Ohh kalau rumah yang dulu itu hanya rumah dinas Gaby sayang, tetapi kalau yang ini rumah baruku, sengaja aku design persis, karena biar membuatku selalu ingat kenangan kita 19 tahun yang lalu, dimana kamu selalu minta masakin masakan ayam goreng kremes sama aku hahaaa."Ya masakanmu enak, lebih enak dari restauran, kenapa tidak buka restauran saja, kalau kamu juga ada bakat di kuliner."Hmm..ya nanti aku pikirkan ya, nanti kamu ya yang mengelola, aku tidak mungkin memegang restauran, urusanku di luar masih banyak, belum lagi menjalankan amanat dari Braga sahabatku yang kaya raya itu."Hadehh Brag
Setelah melewati perjalanan yang panjang, akhirnya dengan pesawat pribadi milik Braga, mereka tiba di Swiss. Gaby yang masih tertidur di dalam pesawat, membuat Braga alias Bram tersenyum simpul, lalu membangunkannya dengan mencium kedua mata Gaby secara lembut."Mmuuaacchh"Braga mencium Gaby, heii Gaby sayang, sudah sampai sayang, coba lihat ada dimana kita."Hmm..iyakah sudah sampai, wow..dimana ini Bram, jangan bilang kita di Swiss."Yap betul sayang, inilah negara impianmu kan Swiss, untuk princessku tidak pernah masalah buatku."Hikksss..hikksss"Bram makasih ya, aku pikir kamu akan melupakan semua janjimu, ternyata aku salah cinta sejati itu memang masih ada"Heii..seharusnya kamu senang my princess Gaby sayangku, ya sudah kita turun sekarang ya, terserah apapun yang mau kamu lakukan, karena kamu ratu pilihanku."Hehehe"Gaby tertawa bahagia dan memeluk erat Braga."Sudah pelukannya, nanti kalau aku tiba-tiba menginginkan itu
Kembali ke kediaman Braga Mansion, tak terasa sudah pagi, seperti biasa beberapa pengawal masih senantiasa menjaga kediaman Braga, namun tiba-tiba, kedatangan tante Lidya membuat tekejut semua pengawal, terutama Alfons. Segera dia keluar dan menghadap tante Lidya yang merupakan tante kandung dari Braga, ya sifatnya paling angkuh dan sering merendahkan seseorang."Heii...Alfons, bawakan tolong koper-koper saya ya. Mana Braga apakah dia sudah berangkat ke kantor?"Tanya Lidya"Selamat pagi nyonya Lidya, ya mari saya sudah siapkan kamarnya, maaf tuan Braga sedang liburan sepertinya."Liburan kemana, dengan siapa,jangan bilang dengan wanita kampung masa kecilnya itu ya."Hmm..maaf saya kurang tahu nyonya Lidya."Ahh..kamu ini alasan saja, jangan pura-pura tidak tahu, kamu itu salah satu orang kepercayaan Braga. Tidak mungkin Braga tidak memberitahumu."Tidak nyonya, saya benar-benar tidak mengetahui sama sekali kali ini."Ya sudah mana bib
Kembali ke Gaby dan Braga yang sedang menuju suatu tempat, dua jam perjalanan akhirnya mereka tiba di sebuah bandara yang terkenal yaitu bandara Soekarno Hatta, Braga sudah menyiapkan pesawat pribadinya untuk mengajak Gaby jalan-jalan, untuk mengobati rasa rindu mereka karena sudah terpisah lama, dan sebagai kado terindah untuk Gaby, Gaby pun belum menyadari kalau Braga juga sudah menyiapkan kado lainnya untuk wanita yang sangat dia cintai. Braga alias Bram terus menggandeng tangan Gaby dengan erat dan membawanya ke dalam pesawat pribadinya. Gaby bingung dan tidak bisa berkata apa-apa, dia baru merasakan hidup seperti tuan putri."Hmm..Bram ini kita mau kemana sich, ini pesawat pribadimu ya, perasaan kita tadi lewat bandara lancar-lancar saja."Hahaa..ya lah kan menggunakan pesawat pribadiku, mereka semua mengenalku, sudahlah jangan cerewet masuk sayang, duduklah dulu, kita tunggu pilotnya sebentar ya. "Lalu apakah ada pramugarinya juga di sini?"Tanya Gaby"Adal
Tiga jam berlalu, jam sudah menunjukkan pukul 23.00 malam. Akhirnya Rachel terbangun setelah tadi meminum obat dari Sherena, dan dia melihat sekelilingnya sudah sepi dari suara-suara lalu lalang seseorang baik itu yang ingin menjenguk pasien, maupun pasien yang sedang dalam pengobatan. Tak lama suster jaga masuk untuk memeriksa keadaan Rachel."Hmm…nona Rachel selamata malam, maaf ya nona mau cek tensi dan suhu tubuh dulu ya,"Oh..iya suster silahkan, oh iya tadi kalau tidak salah saya mendengar ada suara ramai-ramai seperti suara histeris ada apa suster."Hmm..itu nona Rachel, pasien kamar VVIP sebelah, baru saja meninggal tiga jam yang lalu, karena sebuah kecelakaan di tempat pekerjaan, dan kondisinya sangat mengenaskan, kepalanya terpisah dari badannya nona."Haduhhh…suster jangan buat saya takut dong, serius sudah meninggal orangnya baru tiga jam yang lalu."Ya tentu sudah meninggalah nona, kepalanya sudah terpisah dari badanya, tiga jam ya
Kembali ke Rachel si wanita cantik yang angkuh, masih dalam keadaan kesal, Rachel tiba di rumah sakit terdekat, dia teringat di rumah sakit ini dia mempunyai sahabat yang bekerja sebagai dokter umum, Rachel awalnya enggan untuk masuk ke ruang pemeriksaan, karena dia kawatir sahabat dokternya itu akan menertawainya, karena Rachel memakai baju yang tidak biasa, yaitu daster ibu-ibu, hahaha bisa kebayang kan kesalnya dia, dan malunya dia, sehingga dia menggunakan masker di wajahnya, agar media tidak mempublikasikannya. Dan benar saja, yang bertugas malam ini adalah sahabatnya yang bernama dokter Sherena. Namun sang dokter saat membaca nama pasien "Rachel Wu". Dokter itu langsung terkejut. Apakah ini Rachel Wu anak pengusaha yang sudah dikenalnya itu."Hmm…tunggu anda Rachel Wu, hahaaa…Rachel ya , heii bukalah maskermu?"Tanya Dokter Sherena"iihhh…sssttt diam Sherena, jangan terlalu kencang, aku malu tahu, aku kalau tidak terpaksa, aku tidak mau berpenampi
Selang beberapa menit, Rachel pun keluar dari kamar tamu dengan langkahnya yang tidak nyaman karena menggunakan baju bibi Runi yang berbau aroma minyak angin, Braga menahan ketawanya, lalu Braga memerintahkan Jhony untuk mengantarkan Rachel ke rumah sakit terdekat. Melihat Rachel sudah pergi menuju rumah sakit, Braga lalu berangkat menuju rumah Gaby, ya Braga alias Bram mau memberi kejutan pada Gaby, karena mereka sudah lama tidak bertemu, Braga mendapatkan pesan singkat dari Eric kalau Gaby ada di rumah, segera Braga menggunakan mobil lamanya yang berjenis Grand Ceerokee. Lalu dia segera masuk mobilnya dengan beberapa coklat di tangannya dan sebuah kalung indah yang sudah lama dipersiapkan oleh Braga untuk kado ulang tahunnya Gaby, Braga membelikan kalung termahal di dunia dan hanya ada tiga di dunia. Kalung ini dia persembahkan untuk wanita yang paling dia sayangi. "Okay kalung sudah, cokelat juga sudah, parfumku yang seperti biasa saat dulu aku pakai dari aku berumur sepuluh tahu
Masih di kediaman Braga mansion, setelah selesai memasak semua masakan kesukaan Braga, Braga lalu secara perlahan memasuki dapur kembali. Braga berencana untuk mengerjai Rachel, dia memanggil bibi Runi dan meminta menaruh banyak lada di makananya dan memberikan udang yang sudah dihaluskan, ya Braga sudah menyiapkan ini jauh-jauh hari sengaja suatu saat untuk mengerjai Rachel, karena Braga tahu Rachel alergi sekali dengan yang namanya lada dan udang."Hmm bibi Runi sebentar ambilkan dua tempat terpisah, kita kerjain Rachel hahaha."Hehehe tuan muda Braga jangan ahh, kasian nona Rachel."Ahh sudah bibi Runi tenang saja, sekarang ini sudah saya siapkan tolong semenit saja di masak lagi tambahkan nah ini dia lada dan udang kering yang sudah saya haluskan, bibi tahu kan Rachel itu paling alergi sekali dengan yang namanya udang dan lada hahahah, kita kerjain dia balik bibi, biar dia tidak semena-mena lagi sama orang. Nah sini biar saya yang tumis masakannya."Astaga
Setelah selesai mengantarkan minuman untuk Rachel, akhirnya bibi Runi kembali menuju dapur, karena mau menyiapkan makan malam untuk Braga dan para pengawal Braga Mansion, Alfons yang masih berjaga di dapur, melihat tingkah Rachel dari kejauhan, dia hanya menggelangkan kepalanya, wanita secantik dan sepintar Rachel tidak disangka akan memiliki sikap yang tidak bisa memanusiakan manusia. Alfons lalu memberikan pengertian kepada bi Runi untuk selalu sabar menghadapi Rachel."Hmm bi Runi, yang sabar ya, memang nyonya Rachel begitu, sudah dari dulu, bawelnya tidak tahan, saya kalau dah lihat dia datang, lebih memilih diam, tetapi bi Runi tidak perlu cemas, saya sudah kirim videonya saat bi Runi disiram air jeruk, jadi bi Runi tidak usah takut sama dia ya."Justru saya bingung, koq bisa tuan muda Braga mau ya dijodohin sama nyonya Rachel yang sikapnya kasar, padahal setahu bibi Runi, tuan muda pernah cerita sudah punya kekasih, namun masih di rahasilakan identitasnya."Hmm