Menuju bandara Soekarno Hatta, hari ini Rachel kembali ke Indonesia, setelah meneruskan S2nya di Amerika Serikat, kedatangan Rachel kali ini adalah untuk melepas rasa rindunya kepada Braga Ueda, Rachel Wu nama lengkapnya, dia adalah anak dari relasi keluarga Braga, umur Rachel saat ini sudah 27 tahun, ayah Rachel bernama Michael Wu pengusaha property terbesar di Asia Tenggara, sementara ibunya Rachel bernama Fanny Sebastian seorang pengusaha butik ternama, namun ibunya sudah meninggal saat Rachel berumur 10 tahun, kedua orang tua Braga dan Rachel telah sepakat menjodohkan mereka berdua, namun Braga alias Bram tidak pernah menyukai Rachel apalagi sampai mencintainya, karena Bram hanya mencintai Gabriela alis Gaby.
Salah satu pengawal Rachel yang bernama Lucky, memberikan kabar pada Alfons mengenai kedatangan Rachel ke Indonesia. Ya Alfons dan Lucky saling mengenal karena mereka masing-masing orang lama yang sama-sama menjaga kedua keluarga ini, Lucky adalah orang kepercayaan keluara Rachel, sementara Alfons orang kepercayaan keluarga Braga. Setelah mendengar kabar ini, Alfons langsung menemui Braga yang sedang menikmati kopi hangatnya di ruang kerja Braga.
"Tokkk....Tokkkkk"
"Ya siapa , masuk saja"Jawab Braga
"Maaf boss, saya mau memberikan info penting.
"Ya Alfons , info penting apa, apa tentang perusahaan?"
"Bukan boss Braga, ini saya dapat kabar dari Lucky, kalau nona Rachel baru saja tiba di Indonesia, sore ini boss.
"Aduhhh Rachel sudah kembali ke Indonesia, wahh memangnya sudah selesai study S2nya. Hmm Alfons ingat jangan bilang kalau aku ada di sini ya, buat apa sich dia kembali ke Indonesia, bukannya di Amerika saja, hadehh bisa rusak semua rencanaku untuk mendekati Gaby.
"Ya boss, saya saja kaget tadi dapat kabar dari Lucky, dan katanya dia sedang menuju ke Braga Mansion boss, mungkin sekitar 2 jam lagi sampai.
"Wahh aku harus pergi dulu Alfons, aku malas bertemu dengan Rachel, kau tahu dia itu sangat ambisi sekali, ditambah dari umur dini keluargaku dan keluarganya sudah sepakat untuk menjodohkan kami berdua.
"Boss mau pergi kemana, apa ke apartemen Pakubuwono ya boss?"
"Yap betul, toh hanya kamu yang tahu kan, ingat kalau Rachel datang mencariku, bilang aku sedang di luar kota ya, ya sudah mana Eric, panggilkan sekarang.
"Baik boss, Eric sudah ada di depan.
"Ya panggilkan sekarang, aku mau bicara dengan dia.
"Siap boss.
Selang lima menit Eric datang menghadap Braga dia adalah salah satu pengawal terbaru, namun dia juga tak kalah tampan sama Braga, Braga memanggilnya untuk membicarakan masalah Gabriela, Eric ini adalah salah satu pengawal khusus, Braga menyewa Eric dari salah satu Inteligent kepolisian,dari segi bela diri dan dalam juara perbakin, dia adalah pengawal termuda dan juga terlatih, Eric Wijaya juga memiliki tinggi sekitar 185 cm, beda tipis dengan Braga yang memiliki tinggi 188 cm.
"Hmm selamat sore boss Braga, ada yang bisa saya bantu?"
"Ya Eric silahkan duduk, kamu lihat foto wanita cantik ini, dia adalah belahan jiwa saya, tolong selama saya tidak ada di rumah dan sedang ingin menghindari Rachel , kamu jaga dia dari jauh ya, jaga Gabriela dengan baik, jangan sampai ada siapapun yang bisa melukainya, karena aku sangat menyayanginya, sore ini kamu ke rumahnya ya, bilang saja kamu suruhan Bram.
"Baik boss Braga, siap laksanakan.
"Ingat jangan sampai dia tahu kalau Bram dan Braga Ueda itu adalah orang yang sama yaitu aku.
"Siap boss.
"Okay jalan sekarang, dan temui Gabriela sekarang.
"Baik boss, by the way alamatnya dimana boss.
"Astaga hahaha iya saya sampai lupa, ini dia alamatnya , tidak jauh dari sini. Hmm kamu Jangan bawa mobil Roll Roys ya, bawa saja mobil Jeep Grand Ceerokee yang warna hitam ya, karena Gaby selalu hafal mobil-mobilku.
"Siap boss, nona Gaby ini maksudnya nona Gabriela ya?"
"Yap, ya sudah hati-hati ya, jaga Gabriela dan keluarganya, jangan sampai mereka lecet sedikit pun Eric.
"Baik boss, saya jalan sekarang. Ada lagi boss?"
"Sudah cukup Eric, jalan saja sekarang.
"Siap boss laksanakan.
Sementara di tempat lain, di kediaman Gaby, dia duduk di dalam kamarnya, Gaby membuka secara perlahan, air matanya menetes, saat membuka kado dari Bram, isi kadonya adalah beberpaa coklat kesukaan Gaby, dan setangkai bunga mawar putih, di dalam kadonya ada sepucuk surat dari Bram yag tidak lain adalah Braga Ueda. Dan inilah isi suratnya.
"Daer My Princess"
Untukmu yang selalu kurindukan, Gaby my princess, sampai saat ini rasaku bertahan di sini, rasa yang tidak akan pernah hilang oleh waktu, kau tidak di sini, aku pun tiada di dekatmu, jiwaku ikut menghilang bersamamu, tak terkira di sampingmu adalah hal terindah yang pernah aku inginkan, tak terkira di pelukmu adalah hal terindah yang pernah aku rasakan. My Princess 19 tahun kita sudah berpisah, namun tidak pernah terlintas untukku menggantikanmu, karena hanya dirimu yang aku mau, menemani masa tuaku, jangan kawatir, aku sudah berada dekat denganmu, namun untuk menemuimu, waktu belum berpihak kepada kita, suatu saat apabila semua waktu sudah berpihak kepada kita, aku akan menjemputmu dan mengajakmu keliling dunia, dan memelukmu, karena sampai kapanpun aku tidak akan pernah rela melepaskanmu.
My princess kamu yang sehat-sehat ya, jangan menangis sayang, aku pasti akan datang memelukmu sebentar lagi, aku merindukanmu my princess, aku rindu akan suaramu, canda tawamu, senyuman manismu, wajah cantikmu yang membuat hatiku selalu damai, aku janji tidak lama lagi kita akan bersama, bersabarlah.
Your Hero
Bram.
Setelah membaca isi surat dari Bram, Gaby meneteskan air mata bahagianya, ternyata Bram tidak pernah melupakannya, Bram selalu mencintainya, dan menyayanginya dengan tulus.
"Maafkan aku kak Bram, aku sempat berpikir kalau kamu tidak menyayangiku lagi, ternyata rasa cinta dan sayangmu masih sangat kuat, walau kita sudah berpisah 19 tahun, baik sampai kapanpun, aku akan selalu menunggumu, dan aku janji akan menjaga hati ini selalu untukmu, bahagia hatiku saat menerima bunga mawar darimu, kau berikan ucapan rindu yang kau tulis hanya untukku, setiap kuntummnya seakan berbicara, isyaratkan perasaan cintamu padaku, terima kasih kak Bram, mawarnya sangat indah, berharap selamanya akan merekah, bergetar jiwa ini memandang mawar merekah, terbayang wajahmu lagi, senyumanmu yang menawan, kak Bram aku akan selalu menanti kedatanganmu, I love you forever kak Bram my lovely Hero".Gumam Gaby
Gaby belum menyadari kalau saja Braga Ueda mencopot kumis dan jenggot palsunya, Braga Ueda adalah Bram. Hari ini Braga rencananya mau pergi ke apartemennya yang ada di Pakubuwono Residence, karena Braga ingin menghindari Rachel, yang dari dulu selalu ambisius memiliki Braga.
Kembali ke Braga Mansion, tak lama ada sebuah Jeep Rubicon Merah tiba di Braga Mansion, dan ternyata itu Rachel. Rachel telah tiba di Braga Mansion, dengan sifat manja dan angkuhnya. Dia turun dari mobil dan memasuki Braga Mansion. Melihat kedatangan Rachel , Alfons segera menemui Rachel yang sudah memasuki halaman utama Braga Mansion."Alfons... heii mana Braga, bilang aku datang, cepat."Hmm maaf nona Rachel, boss Braga belum kembali dari luar negeri."Heiii Alfons, panggil aku nyonya Rachel Braga, jangan nona, karena sebentar lagi, aku dan Braga akan menikah, so mana Braga, jangan berbohong, dia ada kan di dalam?"Tanya Rachel"Saya berani sumpah, boss Braga belum kembali dari luar negeri , nyonya Rachel."Alfons rupanya kau mau cari masalah ya sama aku, kau tahu aku tinggal pencet satu nomor saja, nasib keluargamu ditanganku."Maaf nyonya Rachel, saya berani bersumpah, memang boss Braga tidak ada di sini, kenapa nyonya jadi bawa-bawa keluarga
Sementara di tempat lain, saat Gaby membuka kado dari Bram, dia seperti mendengar suara mobil, dan benar ada sebuah mobil Jeep Grand Ceerokee, Gaby ingat itu adalah mobil Bram yang dulu biasa dipakai hanya saja ini model terbaru, lalu Gaby keluar dan melihat ke arah pagar rumahnya, lalu ada seorang pria berambut cepak dengan tinggi sekitar 185 kulit putih, kemudian lelaki itu berdiri persis di depan rumahnya Gaby."Hmm ya maaf anda cari siapa ya?" "Maaf apa benar ini rumah nona Gabriela Orlando, saya kebetulan diutus dari boss Bram, nama saya Eric, dan saya adalah pengawal baru untuk nona Gabriela, ini boss Bram mau bicara di telfon. "Ya Halo kak Bram, ada apa?'"Heii My Princess, itu orang suruhanku namanya Eric, dia mulai hari ini dan selama dua minggu ke depan yang akan menjagamu, kemana pun kamu mau pergi ya, aku sedang ada urusan di England dulu selama dua minggu ya."Ohh ya sudah kak Bram, ya okay, lalu dia tidur dimana?""Hahaha, tidak usah kaw
Kembali menuju kediaman Rachel, di area perumahan mewah Sunter, Jakarta Utara. Tiga puluh menit perjalanan dari Braga Mansion, akhirnya dengan hati yang masih kesal, Rachel tiba di rumahnya, yang juga lumayan besar daerah Sunter, Jakarta Utara. Rachel lalu turun dengan wajah kesal sambil menghentakkan kakinya ke lantai, ayah Rachel yang melihat tingkah laku anaknya, menegurnya, ayah Rachel sedang membaca surat kabar, di ruang keluarga. "Heiii anak papi yang super cantik kenapa wajahnya ditekuk kayak baju kusut gitu, gimana apa Braga ada di rumah, kalian sudah saling melepas rindu ya. Cerita dong sama papi."iih papi, anaknya lagi kesel juga, boro-boro aku ketemu Braga, dia masih di luar negeri ternyata pi, dan dia sudah marahin aku, karena aku sudah kasar sama bibi Runy pembantunya keluarga Braga."Hmm kamu ini sich, papi sudah bilang, jaga dong sikap kamu, ingat ya, target kita satu, harta keluarga Braga, jangan sampai kamu gagal merebut hati Braga, apa susahnya sic
Kembali ke kediaman Braga, di salah satu apartemennya. Di wilayah Pakubuwono Residence, setelah selesai mandi. Braga alias Bram, segera merapikan penampilannya, karena ingin video call dengan Gaby, sang princess masa kecilnya. Braga mencopot kumis dan jenggot palsunya, tak lama dia menelfon Gaby dengan video call. Dengan wajah tampannya dia tersenyum lebar saat Gaby mengangkat telfonnya, dan akhirnya mereka saling video call, Gaby bahagia namun meneteskan air matanya."Heiii Gaby, kenapa lagi sayang, kan sudah video call ini kita, koq masih nangis."Hikkssss...hikkkksss, iih kak Bram kenapa nggak pernah peka sich."Ya wajar aku lagi banyak kerjaan sayang, kenapa sich, apa kamu kangen aku peluk ya, sabar kan tiga bulan lagi aku datang, kita jalan-jalan ya. Hmm aku sibuk demi kamu dan masa depan kita agar selalu makmur hingga selamanya keturunan kita. Hmm makanannya sudah datang belum?"Makananya belum datang. Ya wajarlah kak Bram, 19 tahun kita berpisah, kakak bar
Kembali ke kediaman Rachel, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 18.00, Rachel dan ayahnya rencananya akan berbelanja di Braga Mall. Ya Braga Mall ini adalah Mall milik keluarga besar Braga, Mall yang paling mewah di sekitar Jakarta Utara, Rachel dengan setelan baju rok pendeknya dan baju lengan buntungmya terlihat sangat elegan dengan berlian di lehernya, dan sepatu, tas branded miliknya. "Papi ayo sudah jam enam sore lho, kapan mau jalan ini, Braga Mall nanti keburu tutup."Heii tenang saja, papi kan punya kartu khusus yang keluarga Braga kasih, jadi kita bebas mau jam berapa saja berbelanja, memangnya kamu tidak tahu ya, Braga Mall sekarang buka selama 24 jam lho, jadi mau jam berapa saja bisa tetap berbelanja, karena banyak pengunjungya."Wow.. masa sich papi, aku baru tahu, ya sudah jalan sekarang yuk."Okay, tetapi kamu saja yang menyetir mobilnya ya, papi kalau malam tidak terlalu jelas matanya."Ya papi, mana kuncinya sini."Ini kuncinya, tet
Setelah selesai menerima telfon dari pak Sudewo salah satu tukang kebun Braga Mansion, Braga langsung segera menelfon Rachel, dengan wajahnya yang sangat kesal, melihat tingkah Rachel yang tidak pernah bisa berubah. Di sisi lain Rachel yang sedang menuju Braga Mall, tiba-tiba dia tersenyum melihat ponselnya bergetar dan melihat nama "Braga My Love calling"."Drrrtttt....drrttttt"ponsel Rachel bergetar"Halo...iya Braga sayang, heii ada apa kamu telfon aku hmm, kangen ya sama aku , aku tahu kamu pasti akhirnya menyesalkan karena sudah marah-marah masalah bibi Runi itu."Hmm aku malas basa –basi denganmu, kamu lagi dimana sekarang Rachel?""iihh Braga, kamu kenapa ketus sekali sama aku sich, hmm aku lagi menuju Braga Mall. Mau belanja aku sudah lama tidak belanja."Okay sekarang putar balik mobilmu, aku tunggu di Braga Mansion, ada yang mau aku bicarakan penting, ingat dalam waktu 30 menit kamu belum sampai, aku tidak akan pernah mentorerir. Cepat datang
Setelah selesai mengantarkan minuman untuk Rachel, akhirnya bibi Runi kembali menuju dapur, karena mau menyiapkan makan malam untuk Braga dan para pengawal Braga Mansion, Alfons yang masih berjaga di dapur, melihat tingkah Rachel dari kejauhan, dia hanya menggelangkan kepalanya, wanita secantik dan sepintar Rachel tidak disangka akan memiliki sikap yang tidak bisa memanusiakan manusia. Alfons lalu memberikan pengertian kepada bi Runi untuk selalu sabar menghadapi Rachel."Hmm bi Runi, yang sabar ya, memang nyonya Rachel begitu, sudah dari dulu, bawelnya tidak tahan, saya kalau dah lihat dia datang, lebih memilih diam, tetapi bi Runi tidak perlu cemas, saya sudah kirim videonya saat bi Runi disiram air jeruk, jadi bi Runi tidak usah takut sama dia ya."Justru saya bingung, koq bisa tuan muda Braga mau ya dijodohin sama nyonya Rachel yang sikapnya kasar, padahal setahu bibi Runi, tuan muda pernah cerita sudah punya kekasih, namun masih di rahasilakan identitasnya."Hmm
Masih di kediaman Braga mansion, setelah selesai memasak semua masakan kesukaan Braga, Braga lalu secara perlahan memasuki dapur kembali. Braga berencana untuk mengerjai Rachel, dia memanggil bibi Runi dan meminta menaruh banyak lada di makananya dan memberikan udang yang sudah dihaluskan, ya Braga sudah menyiapkan ini jauh-jauh hari sengaja suatu saat untuk mengerjai Rachel, karena Braga tahu Rachel alergi sekali dengan yang namanya lada dan udang."Hmm bibi Runi sebentar ambilkan dua tempat terpisah, kita kerjain Rachel hahaha."Hehehe tuan muda Braga jangan ahh, kasian nona Rachel."Ahh sudah bibi Runi tenang saja, sekarang ini sudah saya siapkan tolong semenit saja di masak lagi tambahkan nah ini dia lada dan udang kering yang sudah saya haluskan, bibi tahu kan Rachel itu paling alergi sekali dengan yang namanya udang dan lada hahahah, kita kerjain dia balik bibi, biar dia tidak semena-mena lagi sama orang. Nah sini biar saya yang tumis masakannya."Astaga