Setelah selesai berbelanja akhirnya Gaby dan Braga keluar dari supermaket itu. Gaby meminta Braga menurunkannya di tempat ATM. Sedangkan posisi mesin ATM sekitar lima ratus meter lagi dari arah supermaket. Ya jarak tempat ATM lumayan jauh. Ini adalah kesempatan Braga untuk bicara intens dengan Gaby. Namun sikap Gaby tetap cuek dan Gaby menoleh ke arah jendela mobil. Melihat hal ini Braga hanya tersenyum, melihat sikap Gaby yang selalu sama, tidak mau sembarangan dekat dengan orang yang tidak di kenal.
Namun akhirnya Braga mendehem, agar mereka bisa saling bicara.
"Ehmm....nona..boleh tahu namanya siapa?"
"Namaku Gabriela, panggil saja Gaby.
"Okay, nama yang cantik seperti orangnya, oh iya apakah kamu tidak ada teman dekat atau pacar ya, harusnya pacarmu yang harus menjagamu.
"Ini kenapa anda jadi mau tahu urusan saya ya, maaf saya tidak perlu menjawabnya, maaf saya tidak biasa bicara dengan orang asing yang baru saya kenal.
"Hehehe...santay saja nona, saya bukan orang jahat.
"Apa jaminannya kalau anda bukan orang jahat dan punya maksud lain.
"Tidak ada nona, saya ikhlas membantu, ya sudah kalau tidak mau cerita, saya bertanya karena mau tahu saja, apakah nona sudah punya pacar atau belum. Kalau sudah kan saya saya tidak mau menganggu.
"Hmm ...jujur saya hanya mencintai pangeran saya, saya menyebutnya kak Bram, 19 tahun sudah saya menunggu dia kembali, namun hingga saat ini, dia tidak datang, mungkin sekarang dia sudah lupa, atau mungkin dia sudah mempunyai kekasih yang super cantik. Ya sudahlah...tetapi saya percaya, dia pasti kembali kalau memang saya dan dia berjodoh.
"Ohh seperti itu ya, jadi selama 19 tahun ini kamu masih mencintai kak Bram itu. Pasti sangat tampan dan baik ya, sampai kamu tidak mau menggantikannya.
"Kak Bram akan selalu di hatiku, karena hanya dia yang berhak melindungiku, dari dulu hingga selamanya hatiku hanya untuk kak Bram. Bahkan sudah aku gembok hati ini dan kuncinya dipegang oleh kak Bram.
"Hmm lalu kalau kita bicara seandainya, dia sekarang sudah mempunyai kekasih atau calon kekasih bagaimana?"Tanya Braga
"Hmm aku akan tetap menemuinya dan meminta pelukan terakhir darinya, dan mungkin aku akan menjauh secara pelan-pelan.
"Hehheehe koq menjauh, kan kak Bram yang kamu tunggu-tunggu itu belum tentu suka sama wanita yang dijodohkan atau wanita yang ambisi dengan kak Bram kamu itu.
"Hmm aku sudah berjanji, kalau suatu saat aku melihat kak Bram sudah memiliki kekasih, walau aku sangat mencintainya, aku harus melepaskannya.
"Yahhh...segitu saja cintamu padanya, kalau kamu benar-benar sayang, perjuangkan dong. Rebut Kak Bram dari siapapun yang ingin mendekatinya. Sekarang aku tanya sama kamu, kamu mencintai dan menyayanginya kan?" Tanya Braga
"Aku selalu mencintainya sampai kapanpun. Namun kalau memang dia bukan untukku lagi, aku akan menjauh dan pergi sejauh-sejauhnya, please jangan bahas ini lagi ya, aku merasa sesak dada, 19 tahun dia pernah janji akan kembali saat kami sudah saling dewasa, namun dia sepertinya mengingkari janjinya untuk kembali. Hiksss...Hikssss"Gaby menangis
"Heii ...sudahlah, aku yakin kak Bram kamu sebentar lagi datang dan menemuimu.
"Apaan sich kamu, jangan sok tahu, mang kamu Tuhan.
"Aku memang bukan Tuhan, tetapi aku ini lelaki yang juga tahu..kalau kita para lelaki sudah menemui seseorang yang pas di hati dia pasti akan kembali untukmu, seberapa lama pun dia datang, dia tetap datang.
"Kamu tahu ..yang buat aku kesal, hpnya aktif, tetapi setiap aku telfon dan kirim chat tidak pernah di respon, bahkan telfon balik saja tidak.
"Hmmm mungkin dia masih sibuk, palingan tidak lama lagi dia pasti akan menelfonmu.Sabar tetapi semua chatmu sampai kan?"
"Sampai semua pesan whats appku, tetapi hanya dibaca saja, selama 19 tahun dia pergi dan tidak kembali lagi, saat berpamitan dulu, dia berjanji akan kembali 19 tahun kemudian, saat umurnya sekarang sudan diangka 29 tahun..dia lupa akan janjinya itu, entahlah sesak rasanya dada ini.
"Hmm mungkin dia orang sibuk dan sedang konsentrasi dengan karirnya di masa depan, biar bisa membahagiakanmu, aku sich feeling begitu, kamu jangan negatif thinking dulu sama Bram.
"Aku tidak pernah berpikir jelek akan kak Bramku, aku hanya sadar diri aku bukan siapa-siapa dia mungkin, dia memang sangat kaya raya, ayahnya dulu seorang duta besar. Dan perusahaannya banyak. Mungkin seiring berjalannya waktu dia sibuk mengejar impiannya, sekarang semua tinggal waktu saja yang menjawab, kalau memang dia kembali, dia pasti akan menemuiku, karena janji dia 19 tahun yang lalu akan menemuiku jika dia sudah bisa menjadi seorang pemimpin.
"Ya sudah jangan sedih, kalau dia sudah berjanji pasti dia akan tepati, ya sudah ini tempat ATM.
"Sebentar ya aku ambil uang dulu.
"Ya silahkan aku tunggu di dalam mobil ya.
15 menit berlalu, akhirnya Gaby sudah selesai mengambil uang dari ATM, lalu dia masuk ke mobil Braga lagi.
"Maaf ya menunggu lama, hmm by the way siapa nama anda?"
"Hmm santay sajalah, namaku Braga Ueda. Oh iya mau langsung pulang atau mau kemana lagi?"
"Ini terima dulu uang yang tadi kamu pinjamkan untuk bayar belanjaan di supermarket, hitung dulu semua ada 15 lembar pecahan seratus ribu.
"Ahh sudahlah tidak perlu, taruh saja di dalam dashboard. Uang segitu hanya untuk aku beberapa Jam juga sudah habis. So bagaimana mau aku antar pulang?"Tanya Braga
"Tidak usah Braga terima kasih, aku bisa naik taxi, maaf aku tidak bisa sembarangan ikut orang asing dan kita baru hitungan detik mengenal kan. Jadi maaf sampai sini saja, terima kasih dan maaf sudah merepotkan.
"Ya sudah kalau memang kamu masih takut mengenalku tidak apa-apa. Hati-hati ya nona. Ehh ya namamu siapa?"
"Gabriela. Kan tadi kamu sudah nanya namaku, kenapa bertanya lagi
"Okay Gaby saja ya aku panggil biar gampang. Heheee takutnya aku lupa. Aku ini orangnya kadang pelupa.
"Terserah bukan urusanku juga.
"Hahaha jutek banget kamu, nanti susah jodoh lho.
"Maaf bukan urusanmu, urusan kita sudah selesai ya, aku berharap tidak bertemu denganmu lagi.
"Hahahaa ya ya. Okay bye Gaby.
Setelah mobil Roll Royce Braga menjauh, Gaby bergumam.
"Braga Ueda, iiih sok penting banget sich dia itu, sok kegantengan, dia pikir aku suka sama dia , weekkkk, tidak bakalan, karena pangeran hatiku hanya kak Bram, duuhhh amit-amit mimpi apa aku sich hari ini, sudah mesin pembayaran di supermarket ada kendala, jadi aku harus bertemu dengan pria asing yang sok kegantengan itu, sumpah hari ini bener-bener buat aku bete. Jangan sampai deh aku bertemu Braga Ueda lagi, tingkahnya sok kaya, beda sama Kak Bram yang begitu sederhana walau dia juga berlimpah harta. Andai saja kak Bram ada saat aku seperti ini, dia pasti selalu melindungiku, kak Bram kamu dimana, apakah kak Bram lupa akan janjinya untuk datang dan kembali 19 tahun. Ini sudah 19 tahun aku menunggu, tetapi apakah kak Bram sesibuk itu sampai lupa akan janji dan selama belasan tahun chatku hanya dibaca saja."Gumam Gaby
Satu jam telah berlalu, akhirnya Gaby tiba di rumahnya, dan segera memasak makanan, karena perutnya sudah memanggil untuk di isi, tak lupa Gaby memeluk sebentar anjing Alaskan Malamutenya, yang dia beri nama Zack berkelamin jantan, dia sangat mencintai anjing kesayangannya itu yang dia beli dari peternakan anjing Alaskan Malamute, saat Gaby memeluk Zack anjing kesayanganya itu, dia teringat akan Bram, karena Bram juga penyuka anjing Alaskan Malamute juga."Hmm Zack..kamu yang sehat-sehat ya, jangan sampai sakit ya, nanti kalau kamu sakit, siapa yang akan menemani tidurku setiap malam, kau tahu dulu aku punya pangeran yang bernama kak Bram, dia juga suka sekali sama anjing sepertimu, sekarang entah dia dimana Zack, dia berjanji akan kembali lagi saat 19 tahun , namun ini sudah 19 tahun dia belum juga datang, telfon dan chatku saja tidak pernah dihiraukan, apa dia sudah benar-benar melupakanku ya Zack. Hmm rupanya menurutmu kau yakin ya kalau dia akan datang Zack, hmm mudah-mud
Kembali menuju kediaman Braga Mansion, yang letaknya di sekitar Menteng, Jakarta Pusat, bangunan megah Braga Mansion ini memiliki luas tanah sekitar 5000 meter persegi, dengan bangunan empat lantai, di dalamnya menggunakan lift, dan ac central, sudah kebayang kan besar dan megahnya rumah keluarga Braga. Cat warna putih yang membuat Braga Mansion mudah dikenali , karena hanya Braga Mansion yang paling termegah bangunannya.Braga saat ini sudah berada di dalam rumahnya, lalu dia memanggil Alfons , untuk mengantarkan sebuah paket untuk Gaby."Alfons...cepat datang ke sini ya."Hmm ya boss, ada yang bisa saya bantu?""Tolong kamu antarkan paket ini ke rumahnya Gaby ya, dan ingat kalau dia menanyakan siapa yang mengirim, katakan dari Bram. Kalau dia bertanya dimana Bram saat ini, bilang saja, suatu saat kalau sudah tidak sibuk akan menemuinya, ingat ya Alfons jangan sampai salah bicara, jangan kamu buka identitasku sekarang ya."Hmm boss, sejujurnya ter
Menuju bandara Soekarno Hatta, hari ini Rachel kembali ke Indonesia, setelah meneruskan S2nya di Amerika Serikat, kedatangan Rachel kali ini adalah untuk melepas rasa rindunya kepada Braga Ueda, Rachel Wu nama lengkapnya, dia adalah anak dari relasi keluarga Braga, umur Rachel saat ini sudah 27 tahun, ayah Rachel bernama Michael Wu pengusaha property terbesar di Asia Tenggara, sementara ibunya Rachel bernama Fanny Sebastian seorang pengusaha butik ternama, namun ibunya sudah meninggal saat Rachel berumur 10 tahun, kedua orang tua Braga dan Rachel telah sepakat menjodohkan mereka berdua, namun Braga alias Bram tidak pernah menyukai Rachel apalagi sampai mencintainya, karena Bram hanya mencintai Gabriela alis Gaby.Salah satu pengawal Rachel yang bernama Lucky, memberikan kabar pada Alfons mengenai kedatangan Rachel ke Indonesia. Ya Alfons dan Lucky saling mengenal karena mereka masing-masing orang lama yang sama-sama menjaga kedua keluarga ini, Lucky adalah orang kepercayaan k
Kembali ke Braga Mansion, tak lama ada sebuah Jeep Rubicon Merah tiba di Braga Mansion, dan ternyata itu Rachel. Rachel telah tiba di Braga Mansion, dengan sifat manja dan angkuhnya. Dia turun dari mobil dan memasuki Braga Mansion. Melihat kedatangan Rachel , Alfons segera menemui Rachel yang sudah memasuki halaman utama Braga Mansion."Alfons... heii mana Braga, bilang aku datang, cepat."Hmm maaf nona Rachel, boss Braga belum kembali dari luar negeri."Heiii Alfons, panggil aku nyonya Rachel Braga, jangan nona, karena sebentar lagi, aku dan Braga akan menikah, so mana Braga, jangan berbohong, dia ada kan di dalam?"Tanya Rachel"Saya berani sumpah, boss Braga belum kembali dari luar negeri , nyonya Rachel."Alfons rupanya kau mau cari masalah ya sama aku, kau tahu aku tinggal pencet satu nomor saja, nasib keluargamu ditanganku."Maaf nyonya Rachel, saya berani bersumpah, memang boss Braga tidak ada di sini, kenapa nyonya jadi bawa-bawa keluarga
Sementara di tempat lain, saat Gaby membuka kado dari Bram, dia seperti mendengar suara mobil, dan benar ada sebuah mobil Jeep Grand Ceerokee, Gaby ingat itu adalah mobil Bram yang dulu biasa dipakai hanya saja ini model terbaru, lalu Gaby keluar dan melihat ke arah pagar rumahnya, lalu ada seorang pria berambut cepak dengan tinggi sekitar 185 kulit putih, kemudian lelaki itu berdiri persis di depan rumahnya Gaby."Hmm ya maaf anda cari siapa ya?" "Maaf apa benar ini rumah nona Gabriela Orlando, saya kebetulan diutus dari boss Bram, nama saya Eric, dan saya adalah pengawal baru untuk nona Gabriela, ini boss Bram mau bicara di telfon. "Ya Halo kak Bram, ada apa?'"Heii My Princess, itu orang suruhanku namanya Eric, dia mulai hari ini dan selama dua minggu ke depan yang akan menjagamu, kemana pun kamu mau pergi ya, aku sedang ada urusan di England dulu selama dua minggu ya."Ohh ya sudah kak Bram, ya okay, lalu dia tidur dimana?""Hahaha, tidak usah kaw
Kembali menuju kediaman Rachel, di area perumahan mewah Sunter, Jakarta Utara. Tiga puluh menit perjalanan dari Braga Mansion, akhirnya dengan hati yang masih kesal, Rachel tiba di rumahnya, yang juga lumayan besar daerah Sunter, Jakarta Utara. Rachel lalu turun dengan wajah kesal sambil menghentakkan kakinya ke lantai, ayah Rachel yang melihat tingkah laku anaknya, menegurnya, ayah Rachel sedang membaca surat kabar, di ruang keluarga. "Heiii anak papi yang super cantik kenapa wajahnya ditekuk kayak baju kusut gitu, gimana apa Braga ada di rumah, kalian sudah saling melepas rindu ya. Cerita dong sama papi."iih papi, anaknya lagi kesel juga, boro-boro aku ketemu Braga, dia masih di luar negeri ternyata pi, dan dia sudah marahin aku, karena aku sudah kasar sama bibi Runy pembantunya keluarga Braga."Hmm kamu ini sich, papi sudah bilang, jaga dong sikap kamu, ingat ya, target kita satu, harta keluarga Braga, jangan sampai kamu gagal merebut hati Braga, apa susahnya sic
Kembali ke kediaman Braga, di salah satu apartemennya. Di wilayah Pakubuwono Residence, setelah selesai mandi. Braga alias Bram, segera merapikan penampilannya, karena ingin video call dengan Gaby, sang princess masa kecilnya. Braga mencopot kumis dan jenggot palsunya, tak lama dia menelfon Gaby dengan video call. Dengan wajah tampannya dia tersenyum lebar saat Gaby mengangkat telfonnya, dan akhirnya mereka saling video call, Gaby bahagia namun meneteskan air matanya."Heiii Gaby, kenapa lagi sayang, kan sudah video call ini kita, koq masih nangis."Hikkssss...hikkkksss, iih kak Bram kenapa nggak pernah peka sich."Ya wajar aku lagi banyak kerjaan sayang, kenapa sich, apa kamu kangen aku peluk ya, sabar kan tiga bulan lagi aku datang, kita jalan-jalan ya. Hmm aku sibuk demi kamu dan masa depan kita agar selalu makmur hingga selamanya keturunan kita. Hmm makanannya sudah datang belum?"Makananya belum datang. Ya wajarlah kak Bram, 19 tahun kita berpisah, kakak bar
Kembali ke kediaman Rachel, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 18.00, Rachel dan ayahnya rencananya akan berbelanja di Braga Mall. Ya Braga Mall ini adalah Mall milik keluarga besar Braga, Mall yang paling mewah di sekitar Jakarta Utara, Rachel dengan setelan baju rok pendeknya dan baju lengan buntungmya terlihat sangat elegan dengan berlian di lehernya, dan sepatu, tas branded miliknya. "Papi ayo sudah jam enam sore lho, kapan mau jalan ini, Braga Mall nanti keburu tutup."Heii tenang saja, papi kan punya kartu khusus yang keluarga Braga kasih, jadi kita bebas mau jam berapa saja berbelanja, memangnya kamu tidak tahu ya, Braga Mall sekarang buka selama 24 jam lho, jadi mau jam berapa saja bisa tetap berbelanja, karena banyak pengunjungya."Wow.. masa sich papi, aku baru tahu, ya sudah jalan sekarang yuk."Okay, tetapi kamu saja yang menyetir mobilnya ya, papi kalau malam tidak terlalu jelas matanya."Ya papi, mana kuncinya sini."Ini kuncinya, tet
Sesampainya di rumah Braga yang berada di Swiss, Braga hanya menurunkan Gaby dan beberapa koper mereka. Rumah yang tidak kalah besar dengan Braga Mansion yang ada di Jakarta, Indonesia, namun designnya lebih terlihat gaya Bram pada waktu itu."Hmm...kalau melihat rumah ini, aku jadi terigat rumah kamu dulu Bram. Persis sekali bagunannya."Ohh kalau rumah yang dulu itu hanya rumah dinas Gaby sayang, tetapi kalau yang ini rumah baruku, sengaja aku design persis, karena biar membuatku selalu ingat kenangan kita 19 tahun yang lalu, dimana kamu selalu minta masakin masakan ayam goreng kremes sama aku hahaaa."Ya masakanmu enak, lebih enak dari restauran, kenapa tidak buka restauran saja, kalau kamu juga ada bakat di kuliner."Hmm..ya nanti aku pikirkan ya, nanti kamu ya yang mengelola, aku tidak mungkin memegang restauran, urusanku di luar masih banyak, belum lagi menjalankan amanat dari Braga sahabatku yang kaya raya itu."Hadehh Brag
Setelah melewati perjalanan yang panjang, akhirnya dengan pesawat pribadi milik Braga, mereka tiba di Swiss. Gaby yang masih tertidur di dalam pesawat, membuat Braga alias Bram tersenyum simpul, lalu membangunkannya dengan mencium kedua mata Gaby secara lembut."Mmuuaacchh"Braga mencium Gaby, heii Gaby sayang, sudah sampai sayang, coba lihat ada dimana kita."Hmm..iyakah sudah sampai, wow..dimana ini Bram, jangan bilang kita di Swiss."Yap betul sayang, inilah negara impianmu kan Swiss, untuk princessku tidak pernah masalah buatku."Hikksss..hikksss"Bram makasih ya, aku pikir kamu akan melupakan semua janjimu, ternyata aku salah cinta sejati itu memang masih ada"Heii..seharusnya kamu senang my princess Gaby sayangku, ya sudah kita turun sekarang ya, terserah apapun yang mau kamu lakukan, karena kamu ratu pilihanku."Hehehe"Gaby tertawa bahagia dan memeluk erat Braga."Sudah pelukannya, nanti kalau aku tiba-tiba menginginkan itu
Kembali ke kediaman Braga Mansion, tak terasa sudah pagi, seperti biasa beberapa pengawal masih senantiasa menjaga kediaman Braga, namun tiba-tiba, kedatangan tante Lidya membuat tekejut semua pengawal, terutama Alfons. Segera dia keluar dan menghadap tante Lidya yang merupakan tante kandung dari Braga, ya sifatnya paling angkuh dan sering merendahkan seseorang."Heii...Alfons, bawakan tolong koper-koper saya ya. Mana Braga apakah dia sudah berangkat ke kantor?"Tanya Lidya"Selamat pagi nyonya Lidya, ya mari saya sudah siapkan kamarnya, maaf tuan Braga sedang liburan sepertinya."Liburan kemana, dengan siapa,jangan bilang dengan wanita kampung masa kecilnya itu ya."Hmm..maaf saya kurang tahu nyonya Lidya."Ahh..kamu ini alasan saja, jangan pura-pura tidak tahu, kamu itu salah satu orang kepercayaan Braga. Tidak mungkin Braga tidak memberitahumu."Tidak nyonya, saya benar-benar tidak mengetahui sama sekali kali ini."Ya sudah mana bib
Kembali ke Gaby dan Braga yang sedang menuju suatu tempat, dua jam perjalanan akhirnya mereka tiba di sebuah bandara yang terkenal yaitu bandara Soekarno Hatta, Braga sudah menyiapkan pesawat pribadinya untuk mengajak Gaby jalan-jalan, untuk mengobati rasa rindu mereka karena sudah terpisah lama, dan sebagai kado terindah untuk Gaby, Gaby pun belum menyadari kalau Braga juga sudah menyiapkan kado lainnya untuk wanita yang sangat dia cintai. Braga alias Bram terus menggandeng tangan Gaby dengan erat dan membawanya ke dalam pesawat pribadinya. Gaby bingung dan tidak bisa berkata apa-apa, dia baru merasakan hidup seperti tuan putri."Hmm..Bram ini kita mau kemana sich, ini pesawat pribadimu ya, perasaan kita tadi lewat bandara lancar-lancar saja."Hahaa..ya lah kan menggunakan pesawat pribadiku, mereka semua mengenalku, sudahlah jangan cerewet masuk sayang, duduklah dulu, kita tunggu pilotnya sebentar ya. "Lalu apakah ada pramugarinya juga di sini?"Tanya Gaby"Adal
Tiga jam berlalu, jam sudah menunjukkan pukul 23.00 malam. Akhirnya Rachel terbangun setelah tadi meminum obat dari Sherena, dan dia melihat sekelilingnya sudah sepi dari suara-suara lalu lalang seseorang baik itu yang ingin menjenguk pasien, maupun pasien yang sedang dalam pengobatan. Tak lama suster jaga masuk untuk memeriksa keadaan Rachel."Hmm…nona Rachel selamata malam, maaf ya nona mau cek tensi dan suhu tubuh dulu ya,"Oh..iya suster silahkan, oh iya tadi kalau tidak salah saya mendengar ada suara ramai-ramai seperti suara histeris ada apa suster."Hmm..itu nona Rachel, pasien kamar VVIP sebelah, baru saja meninggal tiga jam yang lalu, karena sebuah kecelakaan di tempat pekerjaan, dan kondisinya sangat mengenaskan, kepalanya terpisah dari badannya nona."Haduhhh…suster jangan buat saya takut dong, serius sudah meninggal orangnya baru tiga jam yang lalu."Ya tentu sudah meninggalah nona, kepalanya sudah terpisah dari badanya, tiga jam ya
Kembali ke Rachel si wanita cantik yang angkuh, masih dalam keadaan kesal, Rachel tiba di rumah sakit terdekat, dia teringat di rumah sakit ini dia mempunyai sahabat yang bekerja sebagai dokter umum, Rachel awalnya enggan untuk masuk ke ruang pemeriksaan, karena dia kawatir sahabat dokternya itu akan menertawainya, karena Rachel memakai baju yang tidak biasa, yaitu daster ibu-ibu, hahaha bisa kebayang kan kesalnya dia, dan malunya dia, sehingga dia menggunakan masker di wajahnya, agar media tidak mempublikasikannya. Dan benar saja, yang bertugas malam ini adalah sahabatnya yang bernama dokter Sherena. Namun sang dokter saat membaca nama pasien "Rachel Wu". Dokter itu langsung terkejut. Apakah ini Rachel Wu anak pengusaha yang sudah dikenalnya itu."Hmm…tunggu anda Rachel Wu, hahaaa…Rachel ya , heii bukalah maskermu?"Tanya Dokter Sherena"iihhh…sssttt diam Sherena, jangan terlalu kencang, aku malu tahu, aku kalau tidak terpaksa, aku tidak mau berpenampi
Selang beberapa menit, Rachel pun keluar dari kamar tamu dengan langkahnya yang tidak nyaman karena menggunakan baju bibi Runi yang berbau aroma minyak angin, Braga menahan ketawanya, lalu Braga memerintahkan Jhony untuk mengantarkan Rachel ke rumah sakit terdekat. Melihat Rachel sudah pergi menuju rumah sakit, Braga lalu berangkat menuju rumah Gaby, ya Braga alias Bram mau memberi kejutan pada Gaby, karena mereka sudah lama tidak bertemu, Braga mendapatkan pesan singkat dari Eric kalau Gaby ada di rumah, segera Braga menggunakan mobil lamanya yang berjenis Grand Ceerokee. Lalu dia segera masuk mobilnya dengan beberapa coklat di tangannya dan sebuah kalung indah yang sudah lama dipersiapkan oleh Braga untuk kado ulang tahunnya Gaby, Braga membelikan kalung termahal di dunia dan hanya ada tiga di dunia. Kalung ini dia persembahkan untuk wanita yang paling dia sayangi. "Okay kalung sudah, cokelat juga sudah, parfumku yang seperti biasa saat dulu aku pakai dari aku berumur sepuluh tahu
Masih di kediaman Braga mansion, setelah selesai memasak semua masakan kesukaan Braga, Braga lalu secara perlahan memasuki dapur kembali. Braga berencana untuk mengerjai Rachel, dia memanggil bibi Runi dan meminta menaruh banyak lada di makananya dan memberikan udang yang sudah dihaluskan, ya Braga sudah menyiapkan ini jauh-jauh hari sengaja suatu saat untuk mengerjai Rachel, karena Braga tahu Rachel alergi sekali dengan yang namanya lada dan udang."Hmm bibi Runi sebentar ambilkan dua tempat terpisah, kita kerjain Rachel hahaha."Hehehe tuan muda Braga jangan ahh, kasian nona Rachel."Ahh sudah bibi Runi tenang saja, sekarang ini sudah saya siapkan tolong semenit saja di masak lagi tambahkan nah ini dia lada dan udang kering yang sudah saya haluskan, bibi tahu kan Rachel itu paling alergi sekali dengan yang namanya udang dan lada hahahah, kita kerjain dia balik bibi, biar dia tidak semena-mena lagi sama orang. Nah sini biar saya yang tumis masakannya."Astaga
Setelah selesai mengantarkan minuman untuk Rachel, akhirnya bibi Runi kembali menuju dapur, karena mau menyiapkan makan malam untuk Braga dan para pengawal Braga Mansion, Alfons yang masih berjaga di dapur, melihat tingkah Rachel dari kejauhan, dia hanya menggelangkan kepalanya, wanita secantik dan sepintar Rachel tidak disangka akan memiliki sikap yang tidak bisa memanusiakan manusia. Alfons lalu memberikan pengertian kepada bi Runi untuk selalu sabar menghadapi Rachel."Hmm bi Runi, yang sabar ya, memang nyonya Rachel begitu, sudah dari dulu, bawelnya tidak tahan, saya kalau dah lihat dia datang, lebih memilih diam, tetapi bi Runi tidak perlu cemas, saya sudah kirim videonya saat bi Runi disiram air jeruk, jadi bi Runi tidak usah takut sama dia ya."Justru saya bingung, koq bisa tuan muda Braga mau ya dijodohin sama nyonya Rachel yang sikapnya kasar, padahal setahu bibi Runi, tuan muda pernah cerita sudah punya kekasih, namun masih di rahasilakan identitasnya."Hmm