Kembali menuju kediaman Rachel, di area perumahan mewah Sunter, Jakarta Utara. Tiga puluh menit perjalanan dari Braga Mansion, akhirnya dengan hati yang masih kesal, Rachel tiba di rumahnya, yang juga lumayan besar daerah Sunter, Jakarta Utara. Rachel lalu turun dengan wajah kesal sambil menghentakkan kakinya ke lantai, ayah Rachel yang melihat tingkah laku anaknya, menegurnya, ayah Rachel sedang membaca surat kabar, di ruang keluarga.
"Heiii anak papi yang super cantik kenapa wajahnya ditekuk kayak baju kusut gitu, gimana apa Braga ada di rumah, kalian sudah saling melepas rindu ya. Cerita dong sama papi."iih papi, anaknya lagi kesel juga, boro-boro aku ketemu Braga, dia masih di luar negeri ternyata pi, dan dia sudah marahin aku, karena aku sudah kasar sama bibi Runy pembantunya keluarga Braga."Hmm kamu ini sich, papi sudah bilang, jaga dong sikap kamu, ingat ya, target kita satu, harta keluarga Braga, jangan sampai kamu gagal merebut hati Braga, apa susahnya sicKembali ke kediaman Braga, di salah satu apartemennya. Di wilayah Pakubuwono Residence, setelah selesai mandi. Braga alias Bram, segera merapikan penampilannya, karena ingin video call dengan Gaby, sang princess masa kecilnya. Braga mencopot kumis dan jenggot palsunya, tak lama dia menelfon Gaby dengan video call. Dengan wajah tampannya dia tersenyum lebar saat Gaby mengangkat telfonnya, dan akhirnya mereka saling video call, Gaby bahagia namun meneteskan air matanya."Heiii Gaby, kenapa lagi sayang, kan sudah video call ini kita, koq masih nangis."Hikkssss...hikkkksss, iih kak Bram kenapa nggak pernah peka sich."Ya wajar aku lagi banyak kerjaan sayang, kenapa sich, apa kamu kangen aku peluk ya, sabar kan tiga bulan lagi aku datang, kita jalan-jalan ya. Hmm aku sibuk demi kamu dan masa depan kita agar selalu makmur hingga selamanya keturunan kita. Hmm makanannya sudah datang belum?"Makananya belum datang. Ya wajarlah kak Bram, 19 tahun kita berpisah, kakak bar
Kembali ke kediaman Rachel, tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 18.00, Rachel dan ayahnya rencananya akan berbelanja di Braga Mall. Ya Braga Mall ini adalah Mall milik keluarga besar Braga, Mall yang paling mewah di sekitar Jakarta Utara, Rachel dengan setelan baju rok pendeknya dan baju lengan buntungmya terlihat sangat elegan dengan berlian di lehernya, dan sepatu, tas branded miliknya. "Papi ayo sudah jam enam sore lho, kapan mau jalan ini, Braga Mall nanti keburu tutup."Heii tenang saja, papi kan punya kartu khusus yang keluarga Braga kasih, jadi kita bebas mau jam berapa saja berbelanja, memangnya kamu tidak tahu ya, Braga Mall sekarang buka selama 24 jam lho, jadi mau jam berapa saja bisa tetap berbelanja, karena banyak pengunjungya."Wow.. masa sich papi, aku baru tahu, ya sudah jalan sekarang yuk."Okay, tetapi kamu saja yang menyetir mobilnya ya, papi kalau malam tidak terlalu jelas matanya."Ya papi, mana kuncinya sini."Ini kuncinya, tet
Setelah selesai menerima telfon dari pak Sudewo salah satu tukang kebun Braga Mansion, Braga langsung segera menelfon Rachel, dengan wajahnya yang sangat kesal, melihat tingkah Rachel yang tidak pernah bisa berubah. Di sisi lain Rachel yang sedang menuju Braga Mall, tiba-tiba dia tersenyum melihat ponselnya bergetar dan melihat nama "Braga My Love calling"."Drrrtttt....drrttttt"ponsel Rachel bergetar"Halo...iya Braga sayang, heii ada apa kamu telfon aku hmm, kangen ya sama aku , aku tahu kamu pasti akhirnya menyesalkan karena sudah marah-marah masalah bibi Runi itu."Hmm aku malas basa –basi denganmu, kamu lagi dimana sekarang Rachel?""iihh Braga, kamu kenapa ketus sekali sama aku sich, hmm aku lagi menuju Braga Mall. Mau belanja aku sudah lama tidak belanja."Okay sekarang putar balik mobilmu, aku tunggu di Braga Mansion, ada yang mau aku bicarakan penting, ingat dalam waktu 30 menit kamu belum sampai, aku tidak akan pernah mentorerir. Cepat datang
Setelah selesai mengantarkan minuman untuk Rachel, akhirnya bibi Runi kembali menuju dapur, karena mau menyiapkan makan malam untuk Braga dan para pengawal Braga Mansion, Alfons yang masih berjaga di dapur, melihat tingkah Rachel dari kejauhan, dia hanya menggelangkan kepalanya, wanita secantik dan sepintar Rachel tidak disangka akan memiliki sikap yang tidak bisa memanusiakan manusia. Alfons lalu memberikan pengertian kepada bi Runi untuk selalu sabar menghadapi Rachel."Hmm bi Runi, yang sabar ya, memang nyonya Rachel begitu, sudah dari dulu, bawelnya tidak tahan, saya kalau dah lihat dia datang, lebih memilih diam, tetapi bi Runi tidak perlu cemas, saya sudah kirim videonya saat bi Runi disiram air jeruk, jadi bi Runi tidak usah takut sama dia ya."Justru saya bingung, koq bisa tuan muda Braga mau ya dijodohin sama nyonya Rachel yang sikapnya kasar, padahal setahu bibi Runi, tuan muda pernah cerita sudah punya kekasih, namun masih di rahasilakan identitasnya."Hmm
Masih di kediaman Braga mansion, setelah selesai memasak semua masakan kesukaan Braga, Braga lalu secara perlahan memasuki dapur kembali. Braga berencana untuk mengerjai Rachel, dia memanggil bibi Runi dan meminta menaruh banyak lada di makananya dan memberikan udang yang sudah dihaluskan, ya Braga sudah menyiapkan ini jauh-jauh hari sengaja suatu saat untuk mengerjai Rachel, karena Braga tahu Rachel alergi sekali dengan yang namanya lada dan udang."Hmm bibi Runi sebentar ambilkan dua tempat terpisah, kita kerjain Rachel hahaha."Hehehe tuan muda Braga jangan ahh, kasian nona Rachel."Ahh sudah bibi Runi tenang saja, sekarang ini sudah saya siapkan tolong semenit saja di masak lagi tambahkan nah ini dia lada dan udang kering yang sudah saya haluskan, bibi tahu kan Rachel itu paling alergi sekali dengan yang namanya udang dan lada hahahah, kita kerjain dia balik bibi, biar dia tidak semena-mena lagi sama orang. Nah sini biar saya yang tumis masakannya."Astaga
Selang beberapa menit, Rachel pun keluar dari kamar tamu dengan langkahnya yang tidak nyaman karena menggunakan baju bibi Runi yang berbau aroma minyak angin, Braga menahan ketawanya, lalu Braga memerintahkan Jhony untuk mengantarkan Rachel ke rumah sakit terdekat. Melihat Rachel sudah pergi menuju rumah sakit, Braga lalu berangkat menuju rumah Gaby, ya Braga alias Bram mau memberi kejutan pada Gaby, karena mereka sudah lama tidak bertemu, Braga mendapatkan pesan singkat dari Eric kalau Gaby ada di rumah, segera Braga menggunakan mobil lamanya yang berjenis Grand Ceerokee. Lalu dia segera masuk mobilnya dengan beberapa coklat di tangannya dan sebuah kalung indah yang sudah lama dipersiapkan oleh Braga untuk kado ulang tahunnya Gaby, Braga membelikan kalung termahal di dunia dan hanya ada tiga di dunia. Kalung ini dia persembahkan untuk wanita yang paling dia sayangi. "Okay kalung sudah, cokelat juga sudah, parfumku yang seperti biasa saat dulu aku pakai dari aku berumur sepuluh tahu
Kembali ke Rachel si wanita cantik yang angkuh, masih dalam keadaan kesal, Rachel tiba di rumah sakit terdekat, dia teringat di rumah sakit ini dia mempunyai sahabat yang bekerja sebagai dokter umum, Rachel awalnya enggan untuk masuk ke ruang pemeriksaan, karena dia kawatir sahabat dokternya itu akan menertawainya, karena Rachel memakai baju yang tidak biasa, yaitu daster ibu-ibu, hahaha bisa kebayang kan kesalnya dia, dan malunya dia, sehingga dia menggunakan masker di wajahnya, agar media tidak mempublikasikannya. Dan benar saja, yang bertugas malam ini adalah sahabatnya yang bernama dokter Sherena. Namun sang dokter saat membaca nama pasien "Rachel Wu". Dokter itu langsung terkejut. Apakah ini Rachel Wu anak pengusaha yang sudah dikenalnya itu."Hmm…tunggu anda Rachel Wu, hahaaa…Rachel ya , heii bukalah maskermu?"Tanya Dokter Sherena"iihhh…sssttt diam Sherena, jangan terlalu kencang, aku malu tahu, aku kalau tidak terpaksa, aku tidak mau berpenampi
Tiga jam berlalu, jam sudah menunjukkan pukul 23.00 malam. Akhirnya Rachel terbangun setelah tadi meminum obat dari Sherena, dan dia melihat sekelilingnya sudah sepi dari suara-suara lalu lalang seseorang baik itu yang ingin menjenguk pasien, maupun pasien yang sedang dalam pengobatan. Tak lama suster jaga masuk untuk memeriksa keadaan Rachel."Hmm…nona Rachel selamata malam, maaf ya nona mau cek tensi dan suhu tubuh dulu ya,"Oh..iya suster silahkan, oh iya tadi kalau tidak salah saya mendengar ada suara ramai-ramai seperti suara histeris ada apa suster."Hmm..itu nona Rachel, pasien kamar VVIP sebelah, baru saja meninggal tiga jam yang lalu, karena sebuah kecelakaan di tempat pekerjaan, dan kondisinya sangat mengenaskan, kepalanya terpisah dari badannya nona."Haduhhh…suster jangan buat saya takut dong, serius sudah meninggal orangnya baru tiga jam yang lalu."Ya tentu sudah meninggalah nona, kepalanya sudah terpisah dari badanya, tiga jam ya