Share

HADIAH SAYEMBARA YANG MISTERIUS

Wisaka mengguncang-guncang tubuh Cantaka. Anak itu bergeming, Wisaka semakin panik. Ia periksa seluruh nadinya, tidak ada yang aneh, semua normal. Harusnya Cantaka tidak pingsan. Wisaka mencurigai sesuatu.

Bukk.

Belum sempat berpikir tentang kecurigaannya, dada Wisaka tekena pukulan yang dilancarkan oleh Cantaka. Tentu saja Wisaka kaget bukan kepalang. Walau tidak merasa sakit, tak urung dirinya terjengkang.

"Hihihi ... hihihi ... hihihi." Cantaka bangkit dan berlari sambil tertawa cekikikan.

"Kualat, kau Bocah," kata Wisaka sambil mengejar Cantaka.

Kena, Wisaka memeluknya sambil berguling-guling, mereka tertawa bersama. 

"Bocah nakal, orang tua dikerjain!" seru Wisaka.

"Hihihi ... hihihi ... hihihi." Cantaka tetap tertawa tanpa merasa bersalah.

Wisaka semakin gemas, ia memeluk anaknya semakin erat. Pada saat itu, tiba-tiba ia ingat Mayang, anaknya yang lain yang diculik perempuan bercadar kuning dan Rima yang berjiwakan C

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status