Share

BERBADAN DUA?

Cempaka begitu terpukul atas apa yang menimpa dirinya. Suaranya berubah seperti nenek-nenek, serak dan dalam. Kerut-kerut nampak jelas di wajahnya yang jelek.

"Aku harus mencari korban malam ini juga, tidak boleh gagal," katanya.

Untuk sekilas ia kembali memandang bulan yang bersinar terang seperti mengejeknya. 'Bulan saja terlihat cantik, mengapa aku harus jelek,' begitu pikirnya.

Tidak terima dengan nasibnya yang akan berubah kalau tidak mendapatkan tumbal malam ini, secepatnya ia melesat turun gunung lagi berniat mencari mangsa.

"Tak ada rotan akar pun jadi, tak bercinta dengan pengantin, dengan orang tak waras juga jadilah, asalkan dia perjaka," sumpahnya.

Berkejaran dengan waktu Cempaka mencoba merapalkan ajian pelet. Dirinya harus nampak cantik malam ini. Mematut diri sambil duduk di atas pohon tinggi, ia melihat aktivitas sekitar.

Dari kejauhan ia melihat seorang pemuda  berjalan terseok-seok. Tangannya bergerak ke sana-sini, mul

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status