Share

Bab 29

Part 29

"Ibu kok cemas dengan keadaan masmu! Kepikiran terus. Gimanalah keadaan mereka. Kasihan Zaki juga!" ucap Ibu malam ini.

Ya, selepas magrib, Ibu dan Bapak sudah main ke rumah. Sudah aku suguhkan kopi hitam diatas meja. Agar mereka bisa ngobrol dengan enak dan pikiran dingin. Seperti itulah pemekiranku.

"Mas Andra sudah besar, Bu. Sudah bisa berpikir mana yang baik, mana yang nggak. Mas Andra juga pandai cari duit," balas Mas Firman. Ibu terlihat menghela napas sejenak. Aku sedang duduk santai di depan TV. Sambil memainkan remote TV bersama anak lanang.

"Ibu tahu. Tapi tetap saja Ibu cemas. Kasihan Andra. Mana rumahnya sudah di tarik Bank," ucap Ibu.

Ya, memang di depan rumah Mas Andra, sudah di kasih plakat, rumah ini telah di segel Bank. Dan rencana kami yang meneruskan Bank itu tetap berlanjut. Di sini hanya aku dan Mas Firman yang tahu.

Karena kalau semua tahu, bisa jadi semua yang punya sangkutan dengan Mas Andra, larinya ke aku dan Mas Firman. Miris. Dan aku tak bisa memb
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status