Share

Lamaran

Untuk menemui kedua orang tua Laras, tentu saja aku harus menyiapkan diri, berpakaian yang rapi, serta merangkai kalimat untuk melamar perempuan tersebut. Pagi-pagi sekali aku sudah bangun dari tidur, kemudian membasuh tubuh dan berpakaian yang elegan. Begitu pun dengan Laras, malah ia lebih dulu bangun dan tampak sudah cantik.

Selesai mengenakan pakaian, aku segera keluar dari kamar dan menuju ruang makan, menghampiri calon istriku yang tengah menyiapkan sarapan.

Perempuan tersebut menyadari keberadaanku saat menarik kursi dan duduk.

“Roti bakar. Soalnya nggak ada bahan makanan di rumah kamu,” ucap Laras sambil memperhatikan pemanggang roti.

“Iya, aku suka roti bakar.”

Laras menghadapku, memperhatikan diriku yang sudah rapi dengan jas hitam. Ah, setiap hari aku memang selalu mengenakan jas hitam. Jadi, mungkin tidak ada bedanya penampilanku saat ini dengan hari-hari lainnya.

“Kerah kemeja kamu keluar, belum rap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status