Chapter: Waktu Terus Berjalan“Seiring berlalunya waktu, kebersamaan kita menjadi benih-benih penumbuh cinta di antara kita. Sejuta senyum dan air mata yang kita lalui, tak akan membuatku berpaling dari cinta kokohmu.”Satu setengah tahun aku dan Clara resmi menjadi sepasang kekasih. Tak pernah bisa terbayang, kini aku telah menjadi milik sesosok gadis perhatian tersebut. Satu setengah tahun sudah tercipta kenangan-kenangan indah dan pahit dalam ikatan kami. Terabadikan di dalam memori jangka panjang.Kini aku juga sudah menduduki bangku kelas 12 SMA. Setengah tahun lagi masa putih dan abuku berakhir. Aku sudah menentukan rencana masa depan. Apa yang ingin kuraih. Alasan apa yang membuatku ingin menggapai mimpiku telah kuperhitungkan segalanya.Pagi ini aku tak lagi berangkat sekolah seorang diri. Melainkan selalu bersama Clara dengan si merah semenjak hari di mana kami resmi menjalin hubungan asmara. Setiap hari a
Terakhir Diperbarui: 2021-05-23
Chapter: Selalu Ada AlasanSampai jam sekolah berakhir, kekesalanku tak berkurang. Bukan hanya kejadian tadi pagi, tapi juga pada jam istirahat, sosok gadis berkulit putih itu tak juga menyapa. Malah, ia terus memain-mainkan alat kekiniannya. Sudah pasti ini merupakan sesuatu yang aneh. Pertama kalinya dalam sejarah gadis bernama Clara bersikap layaknya gadis-gadis normal kekinian lainnya. Itu benar-benar tidak anggun menurutku.Ketika sadar bahwa memang ada keanehan yang terjadi pada sikap Clara, aku berniat untuk meyelidiki. Karena itu, sepulang sekolah, aku melewati taman Udayana di kota Mataram. Kutemukan Clara sedang duduk seorang diri pada salah satu bangku taman di bawah sebuah pohon. Dari raut wajah kegelisahannya, sepertinya Clara sedang menunggu seseorang.Kayaknya dia lagi nunggu pacar barunya, nih!Berbagai macam pendapat singgah di kepala. Sebelum mengetahui yang sebenarnya, tentu saja aku tidak akan bisa menarik kesimpulan apa yang selama ini ada d
Terakhir Diperbarui: 2021-05-20
Chapter: Bahkan Adikku MerasaSeminggu berlalu semenjak hari terakhir aku bertemu dengan Clara. Seminggu tanpa gadis manis bermata sipit itu, kuhabiskan waktu seperti sedia kala. Bermain game, membaca komik, menonton film, dan semacamnya.Aku duduk santai di ruang tamu sambil menonton TV bersama dengan adikku, Lina. Merasa bosan karena melakukan hal yang sama setiap harinya. Sementara itu, Lina terus menatap layar smartphone miliknya. Biasalah. Adikku sudah terkena virus kekinian yang tak bisa hidup tanpa smartphone, kamera, medsos, dan alat-alat kekinian lainnya.“Lagi ngapain, sih, dari tadi serius amat?” aku bertanya sembari menatap Lina yang tengah sibuk menari-narikan jempol tangan di atas layar smartphone miliknya.“Lina lagi upload foto-foto selfie, Kak!” jawab gadis berumur 14 tahun ini tanpa menoleh ke arahku.“Selfie? Kenapa nggak suruh si Selfie itu aja buat upload sendiri foto-foto
Terakhir Diperbarui: 2021-05-15
Chapter: Semua Tak Baik-Baik Saja“Melangkah untuk mencapai tujuan. Menapaki jalan untuk menemukan sebuah arti di dalam hidup. Aku yakin, pilihan terbaik adalah apa yang berasal dari hati terdalam manusia itu sendiri.”“Rio!” Clara menghampiri diriku yang tengah bersandar pada tiang listrik pertigaan perumahanku. “Sori lama, Yo.”“Nggak apa-apa, Ra,” kataku tersenyum ramah.“Jadi, kita mau ke mana hari ini?”“Gimana kalau kita ke timezone? Kita senang-senang aja hari ini, Ra.”“Boleh juga ide kamu, Yo. Kalau gitu, yuk!” Clara tampak begitu antusias. Manggut-manggut.Akhir-akhir ini, aku memang sering menghabiskan liburan sekolah bersama dengan Clara. Kami bisa dibilang sangat dekat. Clara juga tampaknya sangat bahagia setiap kali kuajak ke mana pun. Aku merasa bersyukur bisa membagi kebahagiaanku dengan orang lain. Jad
Terakhir Diperbarui: 2021-05-15
Chapter: Kenyataan Pahit yang Harus DitelanDi dalam sebuah kamar yang berantakan, buku yang berserakan di atas lantai, dan komputer yang masih menyala, aku terbaring lemas di atas ranjang dengan selembar selimut bercorak bunga yang tebal.Pagi ini, hujan masih turun deras. Angin berembus kencang. Kucoba meraih sebuah handphone di atas nakas tanpa merubah posisi tidur. Satu pesan belum terbaca. Dari detail pesan yang ditampilkan pada layar hanphone. Pesan tersebut dikirim 30 menit yang lalu pada pukul enam pagi.Dari: 08xxxxxxxxxxx‘Hai, Rio!Maaf, ya, kalau tiba-tiba ngilang gitu aja. Aku takut. Setelah kamu tahu kalau aku akan pindah, kamu mungkin akan sedih. Karena itu, aku lebih baik nggak bilang sama kamu. Aku nggak akan sanggup ngelihat wajah sedih kamu.Aku berterima kasih untuk setiap perjuangan kamu yang sudah berusaha ngehibur aku di kala sedih. Pertemuan kita punya arti yang sangat penting dan nggak bisa aku lupain. Karena itu, setelah aku nggak ada nanti,
Terakhir Diperbarui: 2021-05-10
Chapter: Tak Hanya Memiliki DiaTepat jam 7 malam, hujan kembali turund deras, mengguyur bumi. Aku mengurung diri di dalam kamar sembari memandangi guyuran hujan dari celah-celah jendela.Musim hujan sudah tiba ....Aku segera berbaring. Kutarik selimut tebal di ranjang. Menyelimuti diri, mencoba menepis dingin yang kian menusuk. Sedangkan pikiranku masih terbayang-bayang tentang gadis anggun bersenyum elok, Kalisa.Dalam hati, aku terus memohon kepada Tuhan untuk melindunginya. Tidak menutup kemungkinan bahwa aku bisa saja berpisah dengan Kalisa. Namun, yang selama ini kupikirkan ialah, apakah gadis anggun itu akan bahagia ketika melakukan sesuatu yang berlawanan dengan keinginan hatinya? Tidak mungkin ia akan bahagia. Kalau pun suatu saat ia menampakkan wajah bahagianya, itu pasti adalah suatu cara seorang gadis untuk menutupi kepedihannya.Sungguh malang. Di saat-saat seperti ini aku tak dapat melakukan apa pun untuk dirinya yang benar-benar membutuhkan.--xxx--
Terakhir Diperbarui: 2021-05-10
Chapter: Jangan Ikut Campur!Kikan tetap menarik lengan Deon sampai akhirnya keluar dari bar dan tiba di sebuah gang sempit. Dengan sangat keras, Kikan mengempaskan punggung Deon pada dinding. Perempuan ini menumpu kedua tangannya di antara kepala sang lelaki.“Ada apa ini?!” Deon bertanya dengan penuh penekanan.“Jangan ikut campur urusanku!” tegas Kikan dengan tatapan yang begitu tajam. Tak sedikit pun dia mengalihkan pandangan dari mata Deon.“Oh, gitu. Okay, aku sadar kalau itu bukan urusanku. Tapi, seorang laki-laki nggak akan tinggal diam saat melihat perempuan sedang tersiksa di depannya,” pungkas Deon, santai.“Tersiksa?! Apa aku terlihat tersiksa?! Dasar bodoh!”
Terakhir Diperbarui: 2021-05-23
Chapter: Kedatangan Deon Sebagai PahlawanAtas kedatangan Deon yang secara tiba-tiba, Kikan cukup terkejut. Keningnya mengerut dan berangsur-angsur menjaga jarak. Sementara itu, lelaki dengan sweater yang telah mendapatkan pukulan keras dari Deon, kini menatap dengan tajam penuh intimidasi.“Sialan. Siapa lo?! Berani-beraninya lo memukul gue!” tegas lelaki dengan sweater.Deon mengangkat sebelah alisnya, lalu berkata, “Siapa aku nggak penting. Yang jelas, kamu udah bertindak kasar sama cewek. Kamu itu cowok, bukan banci, kan?!”Mendengar tanggapan Deon tersebut, sang lelaki dengan sweater lantas tertawa terbahak-bahak.“Sialan. Baru kali ini gue nemuin orang yang berani sama gue. Lo belum tahu siapa gue, hah?!”
Terakhir Diperbarui: 2021-05-23
Chapter: Ingatan Terakhir Tentang PertarunganDeon terakhir kali mengingat bahwa dirinya telah menyelesaikan pertarungan dengan Aldrikov, juga Kikan yang memberikan ucapan selamat padanya. Kini, saat lelaki ini terbangun, entah mengapa dia terlihat sangat kebingungan.“Di mana aku?” tanya Deon sambil beranjak duduk. Dia melirik ke sekitar ruangan yang tak cukup luas tempatnya berada saat ini.Selang beberapa saat, matanya berhenti pada perempuan yang terlihat membatu.“Anggraini? Apa aku ada di rumah sakit?” tanya Deon kesekian kalinya.“Deon! Syukurlah lo udah sadar!”Tanpa menjawab pertanyaan sang lelaki, Anggraini lantas memeluk tubuh Deon yang dipenuhi oleh perba
Terakhir Diperbarui: 2021-05-23
Chapter: Akulah PemenangnyaSemua persiapan telah dilakukan oleh Deon dan Aldrikov. Kini, keduanya saling tatap satu sama lain.“Aku yang menang, Tua Bangka!”Keduanya melesat dengan sangat cepat. Deon menggerakkan tangannya secara vertikal, tetapi Aldrikov melompat begitu tinggi hingga melewati tubuh Deon. Hal ini membuat lelaki bertubuh atletis ini tersentak kaget. Dia kehilangan momentum. Alhasil, ketika berbalik badan, tangan Aldrikov telah siap melukai wajah dan perutnya.Walau begitu, Deon tak tinggal diam. Tak ingin kalah cepat, dia memutar kedua tangannya ke arah kanan dan berhasil menangkis serangan lawan. Sayangnya, entakan yang begitu kuat membuat Deon terempas beberapa meter.“Kamu terlalu percaya diri.”
Terakhir Diperbarui: 2021-05-20
Chapter: Kikan Menjadi WasitDeon dan Aldrikov menoleh ke sumber suara. Keduanya tercengang karena melihat bahwa Kikan-lah yang memiliki suara menggelegar barusan. Deon mengerutkan kening, lalu meningkatkan kewaspadaan. Baginya, tidak mungkin perempuan sadis ini tidak ikut campur dalam pertarungannya.“Apa yang kamu lakukan di sini? Apa kamu mau mengganggu pertarunganku dengan si tua bangka ini?!” tegas Deon dengan tatapan yang begitu tajam.Kikan lantas tertawa bergelak mendengar dugaan Deon.“Nggak juga. Aku datang nggak untuk mengganggu jalannya pertarunganmu dengan Aldrikov.”Sambil mengangkat sebelah alisnya, Deon bertanya, “Lalu? Apa yang kamu inginkan?”
Terakhir Diperbarui: 2021-05-15
Chapter: Aliran Elang Pemangsa“B-bang … sat!”Tubuh Deon lemas seketika. Anggraini terbelalak kaget karena merasakan cairan kental memenuhi tangannya. Dia lihat, lalu air matanya pun keluar begitu banyak.“DEON!”Di titik ini, napas Deon mulai tak beraturan. Dia seperti orang yang kedinginan, tetapi udara yang masuk ke mulutnya sangat terbatas. Bahkan saat Anggraini menjadi lemas, Deon tidak mampu menopang beban tubuhnya hingga harus tergeletak di tanah.Dengan posisi berbaring, Deon menyaksikan wajah pria paruh baya yang masih mengacungkan pistol ke arahnya. Sang lawan menyeringai, lalu berkata, “Saya sudah mengatakannya padamu. Kamu akan mati di tempat ini.”
Terakhir Diperbarui: 2021-05-13
Chapter: Mimpi Buruk Paling BurukIni adalah sebuah cerita tentang pertemuan, perjuangan, pengorbanan, cinta yang sejati, dan ikatan kemanusiaan. Di sebuah kerajaan bernama Rosalia, pada abad pertengahan (1063 M) di belahan bumi selatan—Balmatra—hidup seorang raja dengan satu putra pangeran bernama Mahawira.Pangeran Mahawira dijodohkan dengan seorang putri dari kerajaan aliansi, yaitu Kerajaan Simaseba. Namun, Mahawira tidak menerima perjodohan yang diatur untuk kepentingan politik. Ia menolak keras permintaan sang ayah, lalu memilih seorang pelayan yang hidup sebatang kara dan selalu menemaninya sejak berusia 8 tahun.Mahawira mengajak pelayan bernama Cornelia melarikan diri dan dikejar-kejar prajurit istana saat hari pernikahannya dengan Camelia dari Istana Simaseba. Pelarian itu akhirnya membawa Cornelia dan Mahawira pada sebuah fakta yang tak terelakkan. Seiring berlalunya waktu dalam perjalanan menuju Negeri Angin, Mahawira jatuh cinta dengan Cornelia sehingga memutuskan untuk
Terakhir Diperbarui: 2021-06-10
Chapter: Selamat TinggalSetelah mendapatkan serangan tak terduga dari musuh, aku memuntahkan darah yang cukup banyak. Saat terbaring lemah, terdengar pekikan dari Tuan Mahawira dan apa yang kulihat menjadi hitam pekat.Selama ini, aku tak pernah mendapatkan pukulan sekeras ini sampai-sampai membuatku memuntahkan darah. Pria mana yang tega menyakiti seorang perempuan sepertiku, tak berbelas kasihan bahkan tidak menahan kekuatan untuk dikeluarkan.Aku paham kami adalah musuh bagi mereka yang masing-masing punya alasan untuk bertarung."Cornelia! Cornelia! Bertahanlah! Cornelia!"Itu suara tuanku yang tampan. Di mana dia? Aku tak dapat melihat apa pun. Hanya gelap yang menyelimuti di sekeliling."T-Tuan ...." Napasku terasa berat. Degup jantung tak beraturan. Ini menandakan aku sudah menyentuh batas kemampuan. Aku tak akan bisa lagi untuk berdiri, lalu bertarung dan membantu teman-teman.Aku tak tahu bagaimana posisiku saat ini, yang jelas aku
Terakhir Diperbarui: 2021-06-07
Chapter: Desa Kaswari"Akhirnya, kita tiba di desa pertama setelah melewati hutan," ujar Aksa saat kami berhasil keluar dari hutan."Bukankah perkataanmu sangat aneh, Aksa. Benarkah ini sebuah desa?" tanyaku sambil mengernyit."Benar. Ini sebuah desa yang bernama Desa Kaswari. Namun, sayangnya pihak kerajaan sudah merenggut semuanya sehingga desa yang dulunya ramai ini menjadi desa yang sangat sepi."Mata kami mengedar ke sekeliling melihat keadaan desa yang porak-poranda."Putri Camelia sudah merenggut segalanya dari rakyat. Tempat tinggal kami, sumber daya kami, semuanya." Aksa tiba-tiba berwajah sedih."Mungkin kita harus lebih berhati-hati mulai sekarang. Aku ingat yang kau bilang, Aksa. Semua wilayah di tanah ini sudah menjadi milik kerajaan, artinya prajurit kerajaan mengawasi setiap desa dan lahan-lahan bercocok tanam.""Ya, benar. Kita harus berhati-hati.""Ada yang datang!" ujar Pangeran Kalandra.Untung saja
Terakhir Diperbarui: 2021-06-06
Chapter: Tipu Daya CameliaDadaku berdentum-dentum tak keruan melihat dua pria saling tatap dengan Tuan Mahawira. Ketiganya adalah pria yang sama-sama aku hormati, juga sama-sama berjasa dalam hidupku. Aku tidak ingin melihat mereka saling menyakiti. Meski begitu, mereka telah memutuskan untuk menyelesaikan konflik dengan tradisi pertarungan sampai mati.Pertarungan sampai mati merupakan tradisi yang biasa digunakan di sebuah kerajaan untuk memutus konflik antara dua orang atau lebih jika pembicaraan tidak menemukan solusi yang tepat. Sayangnya, hari ini salah satu dari mereka harus mati dalam pertarungan ini.Tatapan Tuan Mahawira tajam seperti biasa kala memandang musuh-musuh yang tak bisa diremehkan kemampuannya. Tentu saja, Tuan Birendra maupun Pangeran Kalandra juga berapi-api."Hiyaaaaattt!"Ketiga pria itu berteriak. Tuan Mahawira tak menunggu serangan dua pangeran, tetapi ia yang menjemput serangan mereka. Namun, perbedaan kekuatan telah terjadi.
Terakhir Diperbarui: 2021-06-05
Chapter: Menyelesaikan Masalah dengan PertarunganPedang milik Tuan Mahawira patah oleh tebasan pedang pria bertopeng yang baru saja datang entah dari mana. Kami bertiga membelalak, bahkan aku tidak bisa membayangkan bagaimana bisa pedang yang sudah ditunjang oleh energi artefak naga itu bisa patah.Tuan Mahawira segera menjauh dari dua pria bertopeng. Aku melihat kekesalan yang memuncak di wajah sang pangeran."Keparat."Waktunya sudah tiba. Aura di sekeliling tiba-tiba berubah drastis. Suhu udara yang semula dingin seketika menjadi panas. Ini adalah tanda-tanda saat kekuatan Tuan Mahawira akan mulai hilang kendali.Tak lama kemudian, api mengelilingi tubuh Tuan Mahawira. Tangannya mengepal keras. Tatapannya menajam tersirat sebuah makna ada dendam yang harus dibalas.Dua pria bertopeng menyadari suhu di sekeliling tiba-tiba panas. Mereka meningkatkan kewaspadaan dengan bersiap kembali menyerang.Akan tetapi, sebelum mereka mulai bergerak, Tuan Mahawira secepat kila
Terakhir Diperbarui: 2021-06-04
Chapter: Pertarungan Pedang"Sudah kuputuskan. Aku akan ikut dengan kalian dan menyelamatkan Hana," kata Aksa dengan semangat membara sembari mengepal tangan kanan."Kau serius?!" tanyaku memastikan."Iya, aku sangat serius. Terima kasih karena sudah mengajariku arti penting dari sebuah pengorbanan."Tuan Mahawira kulihat menyunggingkan senyum. "Bagus. Begitulah seharusnya. Mari, kita berangkat."Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan menuju Istana Simaseba. Tentu saja, kali ini bertambah satu orang yang ikut dengan kami. Aksa, pria yang bertujuan menyelamatkan kekasihnya dari perbudakan."Aku tidak percaya kalian adalah rakyat biasa." Aksa tiba-tiba membuka percakapan sambil terus berjalan."Kenapa kau tak percaya? Apa penampilan kami tidak seperti rakyat biasa?" Tuan Mahawira menanggapi."Tidak hanya itu, tapi tak ada rakyat biasa yang sangat hebat dan berani seperti kalian. Aku merasa sangat lemah di antara kalian berdua."
Terakhir Diperbarui: 2021-06-03
Chapter: Semakin Hancur“Sayang! Kamu, kok, ngelamun aja dari tadi? Dimakan dong baksonya.” Risna menarikku keluar dari fantasi kenangan beberapa tahun yang lalu.“I-iya.”Aku merasa hubunganku dengan Risna begitu aneh. Setelah lama kami menjalin hubungan pertemanan, kini kami diharuskan terbiasa untuk menjalani hari-hari yang dramatis dalam nuansa percintaan. Aku takut jika pada akhirnya asmara yang terjalin di antara kami berakhir tidak seperti yang diharapkan. Jika hal itu terjadi, apakah hubungan pertemanan kami akan dilanjutkan?Tentu saja perihal cinta yang tidak berjalan sesuai keinginan akan membuat kami tenggelam dalam kecanggungan. Maka, tidak ada yang bisa diubah lagi. Sudah terlambat sebab Risna telah merasakan apa yang pernah kurasakan dulu.Memiliki orang yang begitu cinta dan perhatian padaku memang adalah kebahagiaan terbesar dalam hidup ini. Namun, cinta itu kadang membingungkan. Bahkan meskipun diriku mengaku ahli dalam perihal romansa,
Terakhir Diperbarui: 2021-05-23
Chapter: Mantan“Wooooo! Gue lulus!” Risna terpekik kegirangan ketika namanya tertera pada sebuah surat kabar kelulusan SMA. Ia meloncat-loncat kegirangan sembari memutar-mutar secarik kertas di tangannya.Perasaan berdebarnya terbayarkan sudah karena mengetahui dirinya lulus dari Sekolah Menengah Akhir. Begitu pun denganku yang sama girangnya, berekspresi hanya dengan mengangkat tangan kanan yang terkepal.Dengan hanya melihatnya bahagia saja, sudah mampu memahat sebuah senyum di wajahku. “Segitu senengnya, ya?”Risna menghentikan aktivitasnya. “Ya, iyalah! Setelah ini kita bakal masuk universitas! Elo gimana? Lulus, nggak?”“Luluslah. Kan, kita tiap hari belajar terus bareng-bareng.”“Asyik! Sini, gue corat-coret baju lo terus tanda tangan!”“Di mana? Di punggung aja kali, ya?”“Jangan! Di depan aja!” Risna kemudian mengeluarkan sebuah spidol di dalam tasnya. Ia men
Terakhir Diperbarui: 2021-03-16
Chapter: Risna dan Tasya“Wooooo! Gue lulus!” Risna terpekik kegirangan ketika namanya tertera pada sebuah surat kabar kelulusan SMA. Ia meloncat-loncat kegirangan sembari memutar-mutar secarik kertas di tangannya.Perasaan berdebarnya terbayarkan sudah karena mengetahui dirinya lulus dari Sekolah Menengah Akhir. Begitu pun denganku yang sama girangnya, berekspresi hanya dengan mengangkat tangan kanan yang terkepal.Dengan hanya melihatnya bahagia saja, sudah mampu memahat sebuah senyum di wajahku. “Segitu senengnya, ya?”Risna menghentikan aktivitasnya. “Ya, iyalah! Setelah ini kita bakal masuk universitas! Elo gimana? Lulus, nggak?”“Luluslah. Kan, kita tiap hari belajar terus bareng-bareng.”“Asyik! Sini, gue corat-coret baju lo terus tanda tangan!”“Di mana? Di punggung aja kali, ya?”“Jangan! Di depan aja!” Risna kemudian mengeluarkan sebuah spidol di dalam tasnya. Ia men
Terakhir Diperbarui: 2021-03-16
Chapter: Kisah Masa Lalu4 tahun lalu“Eh! Lo yang namanya Jaya?!” Seorang lelaki dari SMA sebelah bernama Ridho datang menghampiriku ketika jam sekolah telah berakhir. Sambil petantang-petenteng, Ridho tersenyum kecut dan memberikan tatapan seolah menantang.“Iya. Kenapa? Lo dari SMA sebelah yang mau balasin dendam anak-anak buah lo?” Aku yang tadinya berdiri di depan gerbang sekolah pun melangkah maju lebih dekat di hadapan Ridho. Aku sama sekali tak takut dengan gelagat yang lelaki ini tunjukkan.“Sialan lo! Berani-beraninya lo ngebantai temen-temen gua. Udah merasa kuat lo?!” Ridho menatap tajam padaku dengan wajah beringasnya.“Kenapa? Lo juga mau gue bantai habis-habisan di sini? Jangan mentang-mentang lo bawa temen sekompi kayak gini gue bakalan takut sama lo. Gue nggak akan mundur!” Aku balik menatap Ridho dengan beringas. Menyeringai.Di belakang Ridho, sudah ada sekompi pasukan yang siap bertempur m
Terakhir Diperbarui: 2021-03-16
Chapter: Membalas Perilaku Tasya“Jadi, kita mau ke mana hari ini, Na?”“Kita happy-happy aja. Terserah mau ke mana. Yang penting dengan kita jalan berdua, kamu bisa ngelupain tentang Tasya sebentar aja.”“Hmm. Ya, udah. Yuk!”“Eits! Kamu yang nyetir, Jay!” Risna mengulurkan tangan kanannya. Sedangkan, sebuah kunci mobil telah menggantung di jari telunjuknya.“Hmm.” Aku melenguh malas. “Iya, deh!” Kemudian kuambil kunci tersebut dari tangan Risna. Kami menjejak keluar dari kost.Semenjak hari di mana aku telah resmi menjadi kekasih Risna, perempuan bermata cokelat tersebut telah berubah. Sepertinya Risna ingin memberikan perhatian padaku sepenuhnya. Ia ingin membuktikan sekaligus membuatku tidak lagi memikirkan Tasya. Hal ini memang bagus menurutku. Akan tetapi, aku masih tidak mampu untuk membuang segala kenanganku bersama dengan Tasya dulu.Meskipun aku lebih dulu mengenal Risna dari
Terakhir Diperbarui: 2021-03-16
Chapter: Perasaan Risna dan Hubungan Baru“Lo serius udah nyerah dapetin Tasya lagi?!”“Iya. Gue rasa udah saatnya gue berkorban demi sahabat gue. Keputusan gue udah bulat, Na. Gue bakalan cari cewek lain—““Eh, jangan!” Risna menyela dengan lugas. Ada sebuah kecemasan yang dapat kulihat dengan jelas terlihat di bola matanya. Aku tak mau menduga, tetapi akan kucoba untuk menyelidikinya.“Kenapa?”“Enggak. Hmm ... m-maksud gue ....” Risna tak melanjutkan kalimatnya. Ia juga menolak tatapan mataku.“Maksud lo?” Lantas, aku terheran dibuatnya. “Risna. Gue boleh tanya sesuatu sama lo?”“Boleh. Soal apa?” Risna kembali menatap ke arahku.“Tapi, lo jangan marah, ya? Gue enggak bermaksud, sih. Cuman ... ada sesuatu yang mesti gue pastiin sama elo.”“I-iya. Apa yang mau lo tanyain ke gue?” Risna sudah mulai tampak gugup. Aku yakin bahwa ia sudah menebak
Terakhir Diperbarui: 2021-03-16