Home / Pernikahan / I'm The Queen / Rencana di Balik Tirai

Share

Rencana di Balik Tirai

Author: MbakMoll
last update Last Updated: 2024-11-22 22:21:30

Bab 5-Rencana di balik tirai

Hari-hari berlalu, dan hubungan antara Elea dan Beatrice semakin dingin. Elea menjalankan tugasnya sebagai ratu dengan sempurna, tetapi setiap kali ia berbicara dengan Beatrice, kata-katanya penuh dengan ketegasan yang nyaris seperti peringatan.  

Suatu hari, saat perjamuan istana, Beatrice mencoba memamerkan wewenangnya sebagai *Selir Tingkat Satu*. Ia memberikan perintah kepada pelayan untuk mengubah susunan meja makan tanpa berkonsultasi dengan Elea terlebih dahulu.  

Ketika Elea tiba di aula perjamuan, ia melihat perubahan itu dan langsung menyadari siapa dalangnya. Namun, alih-alih marah, Elea tersenyum tipis dan mendekati Beatrice.  

“Beatrice,” ujar Elea dengan nada datar, “aku melihat kau telah membuat beberapa perubahan. Aku harap kau paham bahwa meskipun kau memiliki wewenang, setiap keputusan besar tetap harus melalui persetujuanku.”  

Beatrice membalas dengan senyuman manis, tetapi suaranya penuh kepura-puraan. “Tentu, Yang Mulia. Saya hanya ingin memberikan sentuhan baru. Saya pikir ini akan menyenangkan tamu-tamu kita.”  

Elea tidak membalas, tetapi tatapan matanya cukup untuk membuat Beatrice merasa tidak nyaman. Para tamu mulai memperhatikan ketegangan antara mereka, tetapi Elea segera mengalihkan perhatian dengan memulai percakapan tentang urusan diplomatik.  

***

Malam itu, Daisy kembali ke kamar Elea dengan berita yang mengejutkan. Ia telah menemukan bahwa Beatrice sering bertemu dengan seorang pria asing di taman istana pada malam hari. Pria itu berpakaian seperti bangsawan, tetapi tidak ada yang mengenalnya sebagai bagian dari kerajaan.  

“Dia bertemu dengannya hampir setiap malam, Yang Mulia,” bisik Daisy. “Saya tidak yakin siapa dia, tetapi mereka tampaknya berbicara tentang sesuatu yang penting. Saya mendengar kata-kata seperti ‘rencana’ dan ‘pembalasan,’ tetapi saya tidak bisa mendengar lebih jelas.”  

Elea mendengarkan dengan seksama, alisnya berkerut. “Baiklah, Daisy. Teruskan pengamatanmu. Jangan sampai mereka menyadari bahwa kita mengawasi.”  

Daisy mengangguk, lalu pergi untuk melanjutkan tugasnya. Elea duduk di kursinya, memikirkan langkah berikutnya. Jika Beatrice benar-benar bersekongkol dengan seseorang di luar istana, maka itu bisa menjadi peluang untuk membongkar kedoknya.  

“Permainan ini baru dimulai, Beatrice,” gumam Elea pelan. “Aku akan membuktikan pada Flynn dan semua orang siapa dirimu sebenarnya.”  

***

Di sisi lain istana, Beatrice duduk di balkon kamarnya, menikmati angin malam. Ia tidak menyadari bahwa bayangan masa lalunya mulai mengejarnya. Ia menatap langit berbintang dari balik jendela besar, pikirannya melayang kembali ke masa lalunya yang kelam. Masa yang ia sembunyikan dari siapa pun, termasuk Flynn.  

**Flashback ke Masa Lalu**  

Beatrice bukanlah wanita jalanan seperti yang sering ia ceritakan pada Flynn. Ia lahir di sebuah keluarga bangsawan miskin dari wilayah Utara, sebuah tempat terpencil yang sering kali terlupakan oleh kerajaan. Keluarganya, keluarga Luwent, pernah berjaya, tetapi kekayaan mereka habis akibat pengelolaan yang buruk dan tuntutan pajak yang berat dari kerajaan pusat.  

Ayahnya, Lord Gerion Luwent, adalah seorang pria keras yang menyalahkan nasib buruk keluarganya pada ibu Beatrice, Lady Anette, seorang wanita yang terlalu lembut untuk melawan. Dalam tekanan kemiskinan, Beatrice tumbuh sebagai seorang gadis yang cantik tetapi licik. Ia tahu bahwa kecantikannya adalah satu-satunya cara untuk melarikan diri dari penderitaan keluarganya.  

Ketika Beatrice berusia 17 tahun, ia jatuh cinta pada seorang pria bernama Cedric, seorang pedagang muda yang sering berkunjung ke tanah milik keluarganya. Cedric bukan bangsawan, tetapi ia memiliki pesona dan ambisi yang membuat Beatrice tertarik. Mereka sering bertemu diam-diam di hutan, di mana mereka berbicara tentang mimpi-mimpi besar dan masa depan yang indah.  

Hubungan mereka berkembang menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar cinta. Beatrice, yang saat itu masih muda dan naif, menyerahkan segalanya kepada Cedric. Namun, ketika ia hamil, segalanya berubah.  

Ketika keluarganya mengetahui bahwa Beatrice mengandung anak dari seorang pria biasa, mereka murka. Ayahnya merasa bahwa kehormatan keluarga telah tercoreng. Ia mengusir Beatrice dari rumah tanpa memberikan kesempatan untuk menjelaskan.  

“Pergi dari sini, Beatrice!” teriak Lord Gerion di depan semua pelayan keluarga. “Kau telah menghancurkan nama baik keluarga ini. Jangan pernah kembali!”  

Beatrice, dengan air mata yang mengalir deras, meninggalkan rumah besar yang telah menjadi penjaranya selama ini. Ia pergi ke hutan, berharap Cedric akan menyelamatkannya. Namun, ketika ia menemukan Cedric, pria itu tidak memberikan tanggapan yang ia harapkan.  

“Aku tidak bisa mengambil risiko ini, Beatrice,” kata Cedric dingin. “Aku masih membangun bisnis dan tidak bisa terlibat dalam skandal seperti ini. Maaf, tapi kau harus menghadapi ini sendiri.”  

Hati Beatrice hancur. Pria yang ia cintai dan percayai meninggalkannya dalam kondisi yang paling rentan. Ia melahirkan seorang anak laki-laki di sebuah gubuk kecil di pinggir desa. Bayi itu adalah satu-satunya cahaya dalam hidupnya yang gelap. Namun, kehidupannya sebagai seorang ibu tunggal tidaklah mudah.  

Beatrice harus mengemis dan bekerja serabutan untuk memberi makan dirinya dan bayinya. Hingga suatu hari, dalam keputusasaan, ia membuat keputusan yang menghantuinya seumur hidup. Ia meninggalkan bayinya di depan rumah seorang pedagang kaya, berharap sang bayi akan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.  

“Maafkan aku,” bisik Beatrice sambil meneteskan air mata, meninggalkan bayinya di bawah cahaya bulan.  

Setelah itu, ia berkelana tanpa tujuan. Ia menjadi wanita yang terlatih untuk menggunakan pesonanya demi bertahan hidup. Setiap langkahnya dipenuhi oleh tipu muslihat, hingga akhirnya ia bertemu Flynn di tengah perjalanan.  

 **Kembali ke Masa Kini**  

Beatrice tersentak kembali ke kenyataan. Ia menghapus air mata yang tiba-tiba mengalir di pipinya. Tidak ada yang tahu tentang anak itu, tentang Cedric, atau tentang keluarganya di Utara. Semua itu adalah rahasia yang ia bawa hingga kini.  

“Aku tidak akan kembali ke kehidupan itu,” gumamnya dengan suara dingin. “Aku telah sampai sejauh ini, dan aku tidak akan membiarkan siapa pun merebut apa yang seharusnya menjadi milikku.”  

Namun, di balik kekerasan hatinya, ada luka yang tak pernah sembuh. Kenangan akan bayi kecil yang ia tinggalkan masih menghantuinya di setiap mimpi buruk.  

Related chapters

  • I'm The Queen   Malam Pesta yang Membawa Pertemuan

    Bab 6: Malam Pesta yang Membawa Pertemuan Aula besar Istana Landbird dipenuhi dengan gemerlap cahaya lilin dan kilauan gaun para tamu undangan. Para bangsawan dari berbagai wilayah kerajaan, bahkan dari negara-negara tetangga, berkumpul untuk merayakan pengangkatan Beatrice sebagai *Selir Tingkat Satu*. Musik lembut dari para pemusik istana mengiringi percakapan yang bergemuruh di seluruh ruangan. Di tengah hiruk-pikuk itu, Ratu Elea berdiri di sisi aula, mengenakan gaun biru tua yang menjuntai anggun. Mahkota kecil menghiasi kepalanya, membuat auranya begitu mempesona. Meskipun hatinya diselimuti kekecewaan, Elea tetap menjaga ekspresi tenangnya. Ia sadar bahwa malam ini adalah ujian besar bagi dirinya sebagai ratu. Di ujung aula, Beatrice berdiri di sisi Raja Flynn. Gaun putih bersulam emasnya memancarkan cahaya, mencerminkan status barunya. Ia tersenyum puas, menikmati setiap tatapan hormat yang diarahkan padanya. Flynn, yang berdiri di sampingnya, tampak bangga memperkenalka

    Last Updated : 2024-11-22
  • I'm The Queen   Ketertarikan yang Berbalut Hormat

    Bab 7: Ketertarikan yang Berbalut Hormat Malam semakin larut, tetapi aula besar Istana Landbird tetap dipenuhi dengan cahaya dan suara musik. Para tamu terus bercakap-cakap, tetapi sebagian besar perhatian mereka sudah mulai beralih dari Beatrice yang baru saja diangkat menjadi *Selir Tingkat Satu* ke percakapan pribadi mereka masing-masing. Elea duduk di sudut ruangan, menikmati anggur di cawan kristal sembari memperhatikan jalannya pesta. Ia merasa sedikit lega karena sorotan sudah mulai menjauh darinya. Namun, kelegaan itu tidak berlangsung lama ketika ia menyadari Raja Alaric mendekatinya sekali lagi, membawa dua cawan anggur. “Yang Mulia,” katanya dengan senyum hangat, menyerahkan satu cawan padanya. “Saya harap Anda tidak keberatan jika saya bergabung untuk sementara waktu.” Elea mengangguk sopan. “Tentu, Yang Mulia. Kehadiran Anda selalu diterima.” Alaric duduk di kursi di sampingnya, menyesap anggurnya dengan perlahan. Untuk beberapa saat, keduanya hanya diam, menikma

    Last Updated : 2024-12-16
  • I'm The Queen   Bara Cemburu di Balik Istana

    Bab 8: Bara Cemburu di Balik IstanaKeesokan harinya, suasana Istana Landbird terasa sedikit tegang. Raja Flynn duduk di ruang kerjanya dengan tatapan yang gelap. Pikirannya dipenuhi gambaran dari pesta semalam—Elea yang terlihat berbincang akrab dengan Raja Alaric. Flynn tidak bisa mengabaikan caranya tertawa kecil atau cara Alaric memandang Elea dengan penuh perhatian. Ketukan di pintu membuyarkan lamunannya. Beatrice masuk dengan senyuman manis, membawa nampan berisi secangkir teh dan beberapa kue kecil. "Yang Mulia," katanya lembut. "Anda tampak gelisah. Apa yang mengganggu pikiran Anda?" Flynn mendesah panjang. "Tidak ada yang perlu kau khawatirkan, Beatrice." Namun, Beatrice tetap meletakkan nampan itu di meja dan mendekati Flynn, duduk di kursi di sampingnya. "Maaf jika saya lancang, tetapi saya tidak bisa tidak memperhatikan bagaimana Anda memandangi Ratu Elea dan Raja Alaric tadi malam." Flynn menatap Beatrice dengan tajam, seolah menantangnya untuk melanjutkan. "

    Last Updated : 2024-12-16
  • I'm The Queen   Cerahnya Sang Raja Tetangga

    Bab 9: Cerahnya Sang Raja TetanggaPagi itu, suasana di taman istana terasa lebih hangat dari biasanya, bukan karena matahari yang bersinar cerah, melainkan karena kehadiran Raja Alaric. Ia sedang duduk di bangku taman bersama Elea, yang menatapnya dengan pandangan datar, meskipun hatinya sedikit terusik oleh pembawaan pria itu. Alaric, dengan wajah penuh senyum dan tangan yang bergerak dramatis, sedang bercerita tentang salah satu perjalanan diplomatiknya yang berujung kacau karena salah memahami adat setempat. “Bayangkan, Yang Mulia,” kata Alaric dengan nada tawa yang ringan. “Saya mencoba menyapa kepala suku di sana dengan berjabat tangan, seperti kebiasaan kita. Ternyata, mereka menganggap itu penghinaan besar! Saya malah diminta menari di depan mereka sebagai permintaan maaf. Dan, oh, Anda pasti tidak ingin tahu seperti apa tarian saya.” Elea tidak bisa menahan tawa kecil yang akhirnya lolos dari bibirnya. Ia buru-buru menutup mulut, tetapi Alaric sudah melihatnya. “Aha!

    Last Updated : 2024-12-16
  • I'm The Queen   Pengumuman dan Janji yang Menggetarkan

    Bab 10: Pengumuman dan Janji yang Menggetarkan Pagi itu, istana Landbird dipenuhi kegembiraan yang luar biasa. Beatrice, dengan senyuman lebar dan wajah yang tampak berseri-seri, mengumumkan sesuatu yang telah lama dinanti oleh Raja Flynn dan seluruh kerajaan. "Yang Mulia Raja," katanya dengan nada yang hampir bergetar oleh antusiasme, "dokter istana baru saja mengonfirmasi bahwa saya sedang mengandung." Flynn yang sedang duduk di ruang makan utama bangkit dari kursinya dengan mata yang membelalak lebar. "Apa yang kau katakan, Beatrice?" tanyanya, suaranya penuh harap. "Saya akan memberikan Anda seorang pewaris, Yang Mulia," kata Beatrice sambil membungkuk dengan anggun, meskipun dalam hatinya ia merasa puas melihat kegembiraan Flynn. Kabar itu segera menyebar ke seluruh penjuru istana, disambut dengan sorak-sorai para pelayan dan pejabat. Para musisi dipanggil untuk memainkan melodi-melodi bahagia, dan suasana menjadi penuh perayaan. Namun, di sudut lain istana, Elea

    Last Updated : 2024-12-16
  • I'm The Queen   Retaknya Ikatan yang Pernah Kokoh

    Bab 11: Retaknya Ikatan yang Pernah KokohHari-hari di istana Landbird berubah menjadi mimpi buruk bagi Ratu Elea. Hubungannya dengan Flynn, yang dulu harmonis dan penuh saling pengertian, kini berubah menjadi jurang yang semakin lebar. Sementara itu, Beatrice tampak menikmati perannya sebagai pusat perhatian, terutama perhatian Flynn yang sepenuhnya tertuju padanya.  Pagi itu, Elea duduk di ruang kerjanya, mencoba fokus pada dokumen-dokumen kerajaan yang membutuhkan tanda tangannya. Namun, pikirannya terganggu ketika Flynn masuk dengan wajah masam.  "Elea, apa maksudmu berbicara kasar pada Beatrice tadi pagi?" tanyanya tanpa basa-basi.  Elea mengangkat alis, terkejut dengan tuduhan itu. "Berbicara kasar? Apa yang kau bicarakan, Flynn? Aku bahkan belum bertemu dengannya hari ini."  "Dia mengatakan kau mengkritik cara pelayanannya terhadap tamu di ruang makan," lanjut Flynn dengan nada menuduh.  

    Last Updated : 2024-12-17
  • I'm The Queen   Ketertarikan yang Tersembunyi

    Bab 12: Ketertarikan yang TersembunyiDi Istana Veridion yang megah, Raja Alaric duduk di ruang kerjanya, ditemani oleh sekretaris pribadinya, Lennox. Dinding ruangan dipenuhi rak-rak buku, sementara aroma kayu cendana mengisi udara. Alaric, dengan gaya santainya, memandang ke luar jendela besar yang memperlihatkan taman kerajaan. Namun, pikirannya jauh dari keindahan taman itu.  Lennox, pria muda dengan rambut cokelat acak-acakan dan kacamata yang selalu tergelincir dari hidungnya, berdiri di dekat meja dengan tumpukan dokumen di tangan. Ia tampak sibuk mengatur dokumen itu, namun matanya sesekali melirik ke arah Alaric yang tampak termenung.  “Yang Mulia,” Lennox membuka percakapan, suaranya ceria seperti biasa. “Dokumen ini memerlukan tanda tangan Anda. Dan, kalau boleh tahu, kenapa Anda terus melamun sejak kembali dari Kerajaan Landbird? Ada sesuatu yang terjadi?”  Alaric mengalihkan pandangannya dari jendela dan menatap

    Last Updated : 2024-12-17
  • I'm The Queen   Ketetapan Hati Sang Ratu

    Bab 13: Ketetapan Hati Sang Ratu Istana Landbird pagi itu dipenuhi dengan kesibukan. Para pelayan mondar-mandir, menyiapkan berbagai keperluan istana. Namun, suasana di kamar Elea terasa berbeda. Di dalam, sang ratu duduk di kursi kayu berlapis emas, wajahnya yang biasanya anggun kini tampak memancarkan ketegangan. Flynn berdiri di hadapannya, tatapannya penuh harap meskipun Elea tampak tidak tergerak. “Elea,” kata Flynn dengan suara lembut namun mendesak, “ini hanya sebuah pesta kecil. Untuk menghormati tiga bulan kehamilan Beatrice. Bagaimanapun, anak itu akan menjadi pewaris kerajaan ini.” Elea mengangkat pandangannya, menatap Flynn dengan mata birunya yang dingin namun tegas. “Flynn, aku adalah ratu kerajaan ini, bukan seorang pengurus perayaan pribadi. Aku sudah cukup sabar menjalankan tugasku, bahkan menyiapkan segala sesuatu untuk Beatrice tanpa protes. Namun, meminta aku mengadakan pesta untuknya? Itu terlalu ja

    Last Updated : 2024-12-18

Latest chapter

  • I'm The Queen   Bayang-bayang Masa Lalu

    Bab 14: Bayang-Bayang Masa Lalu Malam itu pesta berlanjut dengan gemerlap yang membuai para tamu. Musik terus mengalun, mengiringi percakapan ringan para bangsawan dan langkah kaki mereka yang menari di lantai dansa. Namun, di balik kemewahan itu, ketegangan semakin meresap, terutama di antara tiga sosok yang menjadi pusat perhatian: Raja Flynn, Ratu Elea, dan Selir Beatrice.  Elea memilih untuk tetap berada di sudut ruangan, menjaga martabatnya sebagai ratu. Ia tahu banyak yang memperhatikannya, mencari celah untuk mengomentari reaksinya terhadap kedekatan Flynn dan Beatrice. Dengan kepala tegak dan senyum anggun yang dipasang rapi, Elea terlihat tak terpengaruh. Tetapi di dalam, hatinya bergejolak hebat.  Di sisi lain, Beatrice masih berada di lantai dansa bersama Flynn. Tatapan Flynn yang penuh kasih sayang membuat Beatrice merasa canggung, bukan karena perhatian itu, tetapi karena pria berambut merah yang berdiri di tepi ruangan. Ia m

  • I'm The Queen   Ketetapan Hati Sang Ratu

    Bab 13: Ketetapan Hati Sang Ratu Istana Landbird pagi itu dipenuhi dengan kesibukan. Para pelayan mondar-mandir, menyiapkan berbagai keperluan istana. Namun, suasana di kamar Elea terasa berbeda. Di dalam, sang ratu duduk di kursi kayu berlapis emas, wajahnya yang biasanya anggun kini tampak memancarkan ketegangan. Flynn berdiri di hadapannya, tatapannya penuh harap meskipun Elea tampak tidak tergerak. “Elea,” kata Flynn dengan suara lembut namun mendesak, “ini hanya sebuah pesta kecil. Untuk menghormati tiga bulan kehamilan Beatrice. Bagaimanapun, anak itu akan menjadi pewaris kerajaan ini.” Elea mengangkat pandangannya, menatap Flynn dengan mata birunya yang dingin namun tegas. “Flynn, aku adalah ratu kerajaan ini, bukan seorang pengurus perayaan pribadi. Aku sudah cukup sabar menjalankan tugasku, bahkan menyiapkan segala sesuatu untuk Beatrice tanpa protes. Namun, meminta aku mengadakan pesta untuknya? Itu terlalu ja

  • I'm The Queen   Ketertarikan yang Tersembunyi

    Bab 12: Ketertarikan yang TersembunyiDi Istana Veridion yang megah, Raja Alaric duduk di ruang kerjanya, ditemani oleh sekretaris pribadinya, Lennox. Dinding ruangan dipenuhi rak-rak buku, sementara aroma kayu cendana mengisi udara. Alaric, dengan gaya santainya, memandang ke luar jendela besar yang memperlihatkan taman kerajaan. Namun, pikirannya jauh dari keindahan taman itu.  Lennox, pria muda dengan rambut cokelat acak-acakan dan kacamata yang selalu tergelincir dari hidungnya, berdiri di dekat meja dengan tumpukan dokumen di tangan. Ia tampak sibuk mengatur dokumen itu, namun matanya sesekali melirik ke arah Alaric yang tampak termenung.  “Yang Mulia,” Lennox membuka percakapan, suaranya ceria seperti biasa. “Dokumen ini memerlukan tanda tangan Anda. Dan, kalau boleh tahu, kenapa Anda terus melamun sejak kembali dari Kerajaan Landbird? Ada sesuatu yang terjadi?”  Alaric mengalihkan pandangannya dari jendela dan menatap

  • I'm The Queen   Retaknya Ikatan yang Pernah Kokoh

    Bab 11: Retaknya Ikatan yang Pernah KokohHari-hari di istana Landbird berubah menjadi mimpi buruk bagi Ratu Elea. Hubungannya dengan Flynn, yang dulu harmonis dan penuh saling pengertian, kini berubah menjadi jurang yang semakin lebar. Sementara itu, Beatrice tampak menikmati perannya sebagai pusat perhatian, terutama perhatian Flynn yang sepenuhnya tertuju padanya.  Pagi itu, Elea duduk di ruang kerjanya, mencoba fokus pada dokumen-dokumen kerajaan yang membutuhkan tanda tangannya. Namun, pikirannya terganggu ketika Flynn masuk dengan wajah masam.  "Elea, apa maksudmu berbicara kasar pada Beatrice tadi pagi?" tanyanya tanpa basa-basi.  Elea mengangkat alis, terkejut dengan tuduhan itu. "Berbicara kasar? Apa yang kau bicarakan, Flynn? Aku bahkan belum bertemu dengannya hari ini."  "Dia mengatakan kau mengkritik cara pelayanannya terhadap tamu di ruang makan," lanjut Flynn dengan nada menuduh.  

  • I'm The Queen   Pengumuman dan Janji yang Menggetarkan

    Bab 10: Pengumuman dan Janji yang Menggetarkan Pagi itu, istana Landbird dipenuhi kegembiraan yang luar biasa. Beatrice, dengan senyuman lebar dan wajah yang tampak berseri-seri, mengumumkan sesuatu yang telah lama dinanti oleh Raja Flynn dan seluruh kerajaan. "Yang Mulia Raja," katanya dengan nada yang hampir bergetar oleh antusiasme, "dokter istana baru saja mengonfirmasi bahwa saya sedang mengandung." Flynn yang sedang duduk di ruang makan utama bangkit dari kursinya dengan mata yang membelalak lebar. "Apa yang kau katakan, Beatrice?" tanyanya, suaranya penuh harap. "Saya akan memberikan Anda seorang pewaris, Yang Mulia," kata Beatrice sambil membungkuk dengan anggun, meskipun dalam hatinya ia merasa puas melihat kegembiraan Flynn. Kabar itu segera menyebar ke seluruh penjuru istana, disambut dengan sorak-sorai para pelayan dan pejabat. Para musisi dipanggil untuk memainkan melodi-melodi bahagia, dan suasana menjadi penuh perayaan. Namun, di sudut lain istana, Elea

  • I'm The Queen   Cerahnya Sang Raja Tetangga

    Bab 9: Cerahnya Sang Raja TetanggaPagi itu, suasana di taman istana terasa lebih hangat dari biasanya, bukan karena matahari yang bersinar cerah, melainkan karena kehadiran Raja Alaric. Ia sedang duduk di bangku taman bersama Elea, yang menatapnya dengan pandangan datar, meskipun hatinya sedikit terusik oleh pembawaan pria itu. Alaric, dengan wajah penuh senyum dan tangan yang bergerak dramatis, sedang bercerita tentang salah satu perjalanan diplomatiknya yang berujung kacau karena salah memahami adat setempat. “Bayangkan, Yang Mulia,” kata Alaric dengan nada tawa yang ringan. “Saya mencoba menyapa kepala suku di sana dengan berjabat tangan, seperti kebiasaan kita. Ternyata, mereka menganggap itu penghinaan besar! Saya malah diminta menari di depan mereka sebagai permintaan maaf. Dan, oh, Anda pasti tidak ingin tahu seperti apa tarian saya.” Elea tidak bisa menahan tawa kecil yang akhirnya lolos dari bibirnya. Ia buru-buru menutup mulut, tetapi Alaric sudah melihatnya. “Aha!

  • I'm The Queen   Bara Cemburu di Balik Istana

    Bab 8: Bara Cemburu di Balik IstanaKeesokan harinya, suasana Istana Landbird terasa sedikit tegang. Raja Flynn duduk di ruang kerjanya dengan tatapan yang gelap. Pikirannya dipenuhi gambaran dari pesta semalam—Elea yang terlihat berbincang akrab dengan Raja Alaric. Flynn tidak bisa mengabaikan caranya tertawa kecil atau cara Alaric memandang Elea dengan penuh perhatian. Ketukan di pintu membuyarkan lamunannya. Beatrice masuk dengan senyuman manis, membawa nampan berisi secangkir teh dan beberapa kue kecil. "Yang Mulia," katanya lembut. "Anda tampak gelisah. Apa yang mengganggu pikiran Anda?" Flynn mendesah panjang. "Tidak ada yang perlu kau khawatirkan, Beatrice." Namun, Beatrice tetap meletakkan nampan itu di meja dan mendekati Flynn, duduk di kursi di sampingnya. "Maaf jika saya lancang, tetapi saya tidak bisa tidak memperhatikan bagaimana Anda memandangi Ratu Elea dan Raja Alaric tadi malam." Flynn menatap Beatrice dengan tajam, seolah menantangnya untuk melanjutkan. "

  • I'm The Queen   Ketertarikan yang Berbalut Hormat

    Bab 7: Ketertarikan yang Berbalut Hormat Malam semakin larut, tetapi aula besar Istana Landbird tetap dipenuhi dengan cahaya dan suara musik. Para tamu terus bercakap-cakap, tetapi sebagian besar perhatian mereka sudah mulai beralih dari Beatrice yang baru saja diangkat menjadi *Selir Tingkat Satu* ke percakapan pribadi mereka masing-masing. Elea duduk di sudut ruangan, menikmati anggur di cawan kristal sembari memperhatikan jalannya pesta. Ia merasa sedikit lega karena sorotan sudah mulai menjauh darinya. Namun, kelegaan itu tidak berlangsung lama ketika ia menyadari Raja Alaric mendekatinya sekali lagi, membawa dua cawan anggur. “Yang Mulia,” katanya dengan senyum hangat, menyerahkan satu cawan padanya. “Saya harap Anda tidak keberatan jika saya bergabung untuk sementara waktu.” Elea mengangguk sopan. “Tentu, Yang Mulia. Kehadiran Anda selalu diterima.” Alaric duduk di kursi di sampingnya, menyesap anggurnya dengan perlahan. Untuk beberapa saat, keduanya hanya diam, menikma

  • I'm The Queen   Malam Pesta yang Membawa Pertemuan

    Bab 6: Malam Pesta yang Membawa Pertemuan Aula besar Istana Landbird dipenuhi dengan gemerlap cahaya lilin dan kilauan gaun para tamu undangan. Para bangsawan dari berbagai wilayah kerajaan, bahkan dari negara-negara tetangga, berkumpul untuk merayakan pengangkatan Beatrice sebagai *Selir Tingkat Satu*. Musik lembut dari para pemusik istana mengiringi percakapan yang bergemuruh di seluruh ruangan. Di tengah hiruk-pikuk itu, Ratu Elea berdiri di sisi aula, mengenakan gaun biru tua yang menjuntai anggun. Mahkota kecil menghiasi kepalanya, membuat auranya begitu mempesona. Meskipun hatinya diselimuti kekecewaan, Elea tetap menjaga ekspresi tenangnya. Ia sadar bahwa malam ini adalah ujian besar bagi dirinya sebagai ratu. Di ujung aula, Beatrice berdiri di sisi Raja Flynn. Gaun putih bersulam emasnya memancarkan cahaya, mencerminkan status barunya. Ia tersenyum puas, menikmati setiap tatapan hormat yang diarahkan padanya. Flynn, yang berdiri di sampingnya, tampak bangga memperkenalka

DMCA.com Protection Status