Home / Rumah Tangga / I'm The Queen / Ketertarikan yang Tersembunyi

Share

Ketertarikan yang Tersembunyi

Author: MbakMoll
last update Last Updated: 2024-12-17 13:00:04

Bab 12: Ketertarikan yang Tersembunyi

Di Istana Veridion yang megah, Raja Alaric duduk di ruang kerjanya, ditemani oleh sekretaris pribadinya, Lennox. Dinding ruangan dipenuhi rak-rak buku, sementara aroma kayu cendana mengisi udara. Alaric, dengan gaya santainya, memandang ke luar jendela besar yang memperlihatkan taman kerajaan. Namun, pikirannya jauh dari keindahan taman itu.

Lennox, pria muda dengan rambut cokelat acak-acakan dan kacamata yang selalu tergelincir dari hidungnya, berdiri di dekat meja dengan tumpukan dokumen di tangan. Ia tampak sibuk mengatur dokumen itu, namun matanya sesekali melirik ke arah Alaric yang tampak termenung.

“Yang Mulia,” Lennox membuka percakapan, suaranya ceria seperti biasa. “Dokumen ini memerlukan tanda tangan Anda. Dan, kalau boleh tahu, kenapa Anda terus melamun sejak kembali dari Kerajaan Landbird? Ada sesuatu yang terjadi?”

Alaric mengalihkan pandangannya dari jendela dan menatap
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • I'm The Queen   Ketetapan Hati Sang Ratu

    Bab 13: Ketetapan Hati Sang Ratu Istana Landbird pagi itu dipenuhi dengan kesibukan. Para pelayan mondar-mandir, menyiapkan berbagai keperluan istana. Namun, suasana di kamar Elea terasa berbeda. Di dalam, sang ratu duduk di kursi kayu berlapis emas, wajahnya yang biasanya anggun kini tampak memancarkan ketegangan. Flynn berdiri di hadapannya, tatapannya penuh harap meskipun Elea tampak tidak tergerak. “Elea,” kata Flynn dengan suara lembut namun mendesak, “ini hanya sebuah pesta kecil. Untuk menghormati tiga bulan kehamilan Beatrice. Bagaimanapun, anak itu akan menjadi pewaris kerajaan ini.” Elea mengangkat pandangannya, menatap Flynn dengan mata birunya yang dingin namun tegas. “Flynn, aku adalah ratu kerajaan ini, bukan seorang pengurus perayaan pribadi. Aku sudah cukup sabar menjalankan tugasku, bahkan menyiapkan segala sesuatu untuk Beatrice tanpa protes. Namun, meminta aku mengadakan pesta untuknya? Itu terlalu ja

    Last Updated : 2024-12-18
  • I'm The Queen   Bayang-bayang Masa Lalu

    Bab 14: Bayang-Bayang Masa Lalu Malam itu pesta berlanjut dengan gemerlap yang membuai para tamu. Musik terus mengalun, mengiringi percakapan ringan para bangsawan dan langkah kaki mereka yang menari di lantai dansa. Namun, di balik kemewahan itu, ketegangan semakin meresap, terutama di antara tiga sosok yang menjadi pusat perhatian: Raja Flynn, Ratu Elea, dan Selir Beatrice.  Elea memilih untuk tetap berada di sudut ruangan, menjaga martabatnya sebagai ratu. Ia tahu banyak yang memperhatikannya, mencari celah untuk mengomentari reaksinya terhadap kedekatan Flynn dan Beatrice. Dengan kepala tegak dan senyum anggun yang dipasang rapi, Elea terlihat tak terpengaruh. Tetapi di dalam, hatinya bergejolak hebat.  Di sisi lain, Beatrice masih berada di lantai dansa bersama Flynn. Tatapan Flynn yang penuh kasih sayang membuat Beatrice merasa canggung, bukan karena perhatian itu, tetapi karena pria berambut merah yang berdiri di tepi ruangan. Ia m

    Last Updated : 2024-12-18
  • I'm The Queen   Bayangan Masa Lalu

    Bab 15: Bayangan Masa LaluMalam itu, Istana Landbird kembali sunyi setelah gemerlap pesta berakhir. Para tamu telah pulang, meninggalkan balairung yang kini hanya dihuni oleh para pelayan yang membersihkan sisa-sisa kemeriahan. Namun, di salah satu sudut istana, suasana jauh dari tenang.  Di kamarnya, Beatrice mondar-mandir dengan gelisah. Pikirannya terus-menerus dihantui oleh ancaman Edwin di pesta tadi. Ia tahu pria itu tidak pernah berbicara tanpa maksud. Setiap kata yang keluar dari mulut Edwin adalah sebuah strategi, dan Beatrice tidak bisa mengabaikannya.  Saat tengah berpikir keras, terdengar ketukan pelan di pintu. Beatrice terdiam, napasnya tertahan. Ia sudah tahu siapa yang berdiri di balik pintu itu.  “Masuk,” katanya dengan suara gemetar namun tetap mencoba terdengar tegas.  Pintu terbuka perlahan, dan Edwin melangkah masuk. Senyumnya yang licik muncul lagi, membuat Beatrice semakin tegang. Ia me

    Last Updated : 2024-12-19
  • I'm The Queen   Intrik di Balik Topeng

    Bab 16: Intrik di Balik TopengFajar menyingsing dengan warna merah keemasan di langit Istana Landbird. Namun, di dalam istana, suasana tidak seindah pagi yang cerah itu. Teriakan histeris Beatrice menggema di lorong-lorong, mengundang para pelayan dan pengawal berlarian ke arah kamarnya.  "Ratu Elea!" jerit Beatrice dengan suara yang terisak-isak, tubuhnya tergeletak di lantai kamar yang sengaja ia acak-acak sendiri. Rambutnya terurai berantakan, dan lengan bajunya terlihat sobek. Ia memegangi lengannya dengan ekspresi ketakutan, seolah-olah baru saja mengalami serangan brutal.  Para pelayan yang masuk ke dalam kamar terkejut melihat keadaannya. “Yang Mulia Beatrice, apa yang terjadi?” tanya salah satu dari mereka, mendekat untuk membantunya berdiri.  Beatrice menggeleng dengan lemah, air mata mengalir di pipinya. “Aku diserang... Seseorang mencoba menyakitiku! Mereka... mereka ingin mencelakaiku karena aku mengandung pewar

    Last Updated : 2024-12-20
  • I'm The Queen   Gugatan Raja

    Bab 17: Gugatan RajaIstana Landbird diguncang oleh kabar yang mengejutkan: Raja Flynn telah melayangkan gugatan resmi terhadap Ratu Elea. Tindakan ini menciptakan gelombang besar di antara para bangsawan dan rakyat kerajaan. Banyak yang terkejut, bahkan marah, dengan keputusan tersebut, sementara sebagian lainnya, terutama pendukung Beatrice, justru merasa senang dengan langkah ini.Bagi Ratu Elea, berita itu menjadi pukulan telak yang menambah beban di pundaknya. Ia kini tidak hanya harus menahan rasa sakit akibat penghinaan dari suaminya, tetapi juga harus bersiap menghadapi sidang yang akan menentukan posisinya sebagai ratu.Di ruang pertemuan kerajaan, para bangsawan terbagi dalam dua kubu. Satu pihak mendukung Elea, menganggapnya sebagai ratu yang bijaksana dan tak tergantikan. Sementara pihak lain, yang terpengaruh oleh Beatrice dan desas-desus tentang kejahatan Elea, mendukung Flynn dengan alasan menjaga stabilitas kerajaan.

    Last Updated : 2024-12-21
  • I'm The Queen   Keadilan yang di Paksakan

    Bab 18- Keadilan yang di paksakan Dua hari kemudian, rombongan dari Veridion bersiap untuk berangkat menuju Landbird. Alaric berdiri di depan gerbang istana dengan jubah hitam kebesarannya, menatap ke arah jalan yang akan mereka lalui. Lennox mendekat, membawa surat resmi yang menyatakan bahwa kunjungan ini adalah misi diplomatik untuk menjaga hubungan baik antara dua kerajaan. "Surat ini akan membantu kita jika ada yang mempertanyakan niat kita, Yang Mulia." "Terima kasih, Lennox," jawab Alaric. "Tapi aku ingin mereka tahu bahwa aku tidak datang hanya untuk diplomasi. Aku datang untuk Elea." Rombongan pun berangkat, dengan Alaric memimpin di depan. Di sepanjang perjalanan, pikiran Alaric terus dihantui oleh bayangan Elea. Ia membayangkan bagaimana wanita itu berdiri teguh menghadapi semua tuduhan dan hinaan, meskipun hatinya pasti terluka. "Elea," bisik Alaric dalam hati, "bertah

    Last Updated : 2024-12-22
  • I'm The Queen   Tuduhan Baru yang Menyakitkan

    Bab 19- Tuduhan Baru yang MenyakitkanPagi itu, istana Landbird kembali diterpa isu yang menggemparkan. Desas-desus beredar dengan cepat di antara para pelayan, bangsawan, dan rakyat, membawa kabar baru yang mengejutkan. Beatrice, dengan licik, telah menyebarkan rumor bahwa Ratu Elea tidak mampu memiliki anak, sebuah tuduhan yang menyerang kehormatan Elea sebagai seorang wanita dan ratu.  Di dalam kamarnya, Elea duduk dengan wajah tegang, mendengarkan laporan dari salah satu pelayannya yang setia, Daisy.  "Yang Mulia," Daisy berkata pelan, suaranya bergetar karena marah, "rumor ini... telah menyebar ke seluruh istana. Mereka mengatakan bahwa Anda mandul, dan ini alasannya mengapa Anda belum memberikan pewaris bagi kerajaan."  Elea menghela napas dalam, mencoba menenangkan emosinya yang mulai memuncak. Wajahnya tetap tenang, tetapi tatapan matanya penuh dengan ketegasan. "Siapa yang memulai rumor ini?"  Daisy m

    Last Updated : 2024-12-23
  • I'm The Queen   Hasrat dan Tuduhan

    Bab 20- Hasrat dan tuduhan Di malam yang sunyi, Elea duduk sendirian di kamarnya, memandang keluar jendela. Ia tahu bahwa masa depannya di kerajaan Landbird semakin suram. Namun, di tengah kesedihannya, ia merasakan sesuatu yang berbeda, sebuah kekuatan yang perlahan muncul dari dalam dirinya. "Jika mereka ingin melawan aku," gumam Elea pelan, "aku akan menunjukkan pada mereka siapa yang sebenarnya kuat." Ia menyadari bahwa gugatan ini bukan akhir dari segalanya. Sebagai seorang ratu, ia telah menghadapi berbagai cobaan, dan ini hanya salah satu di antaranya. Ia bertekad untuk melawan dengan cara yang bermartabat, menjaga kehormatan dan harga dirinya, meskipun dunia seolah-olah memusuhinya. *** Kabar tentang gugatan perceraian ini akhirnya sampai ke Veridion. Alaric, yang baru saja pulih dari rasa cemas akan keselamatan Elea, kembali murka saat mendengar kabar tersebut. Ia tah

    Last Updated : 2024-12-24

Latest chapter

  • I'm The Queen   Jaring Intrik

    Elea menatap suaminya dengan penuh selidik. Ia mengenal Alaric dengan baik, terlalu baik. Dan ekspresi yang baru saja melintas di wajah pria itu bukanlah sesuatu yang bisa ia abaikan begitu saja. "Alaric," ucap Elea pelan, suaranya lembut, tetapi penuh tekanan. "Apa yang dikatakan Grand Duke kepadamu sebelum pergi?" Alaric tetap diam sejenak, lalu beranjak dari kursinya dan berjalan ke arah jendela. Ia menatap ke luar, seolah mencari jawaban di balik langit Veridion yang mulai meredup. "Tidak ada yang perlu kau khawatirkan," jawabnya akhirnya. Elea menyipitkan mata. "Jangan meremehkanku." Alaric menghela napas, lalu berbalik menghadapi istrinya. "Grand Duke hanya mengingatkanku tentang beberapa hal di masa lalu. Tidak ada yang penting." "Jika tidak penting, kau tidak akan bereaksi seperti tadi," sahut Elea cepat. Raja Veridion itu menatap Elea beberapa saat sebelum akhirnya mengusap wajahnya dengan lelah. "Grand Duke mengungkit sesuatu yang seharusnya tetap terkubur."

  • I'm The Queen   Api yang Berkobar

    Bab 84 – Api yang BerkobarDi mansion Grand Duke Elvenhart, Aveline duduk di ruang pribadinya, jemarinya mencengkeram surat dari Baron Reynard dengan kuat. Matanya membara penuh kemarahan saat membaca isi laporan yang ia terima. Putra Mahkota Kaelen membela Edith. Dan yang lebih buruk lagi, ia mengaku bahwa Edith adalah kekasihnya. Aveline tidak bisa menerima ini. Tidak. Ini tidak bisa dibiarkan. Dengan langkah cepat, ia keluar dari kamarnya dan langsung menuju ruang kerja ayahnya. Tanpa ragu, ia mengetuk pintu keras sebelum masuk. Grand Duke Elvenhart, yang tengah membaca dokumen di mejanya, menoleh dengan alis berkerut. Melihat ekspresi putrinya yang tegang, ia meletakkan penanya dan menatapnya dengan tajam. "Aveline," katanya dengan nada dalam. "Ada apa?" Aveline menegakkan tubuhnya, berusaha menjaga nada suaranya tetap terkendali. "Ayah, saya baru saja menerima kabar dari Baron Reynard," katanya dengan tenang, meskipun ada ketegangan dalam suaranya. "Putra Mahkota Ka

  • I'm The Queen   Api yang Menyala dalam Bayangan

    Edith tahu keputusan Grand Duke Elvenhart akan membawa dampak besar, tetapi ia tidak menduga seberapa cepat situasi akan berubah. Dua hari setelah pengumuman bahwa Kota Velfenne menjadi tanggung jawabnya, Edith menerima surat dari salah satu pejabat di kota tersebut. Isinya bukanlah ucapan selamat, melainkan peringatan. "Ada gerakan yang mencurigakan di antara beberapa bangsawan lokal. Mereka tidak secara terang-terangan menentang keputusan ini, tetapi banyak yang meragukan legitimasi Anda. Saya khawatir ada sesuatu yang direncanakan di balik layar."Edith membaca surat itu dengan dahi berkerut. Ia sudah menduga bahwa tidak semua orang akan menerima posisinya, tetapi jika ada sesuatu yang direncanakan di balik layar, itu berarti masalah lebih besar akan datang. Sementara itu, di sisi lain mansion, Aveline duduk di ruang pribadinya dengan tenang. Di hadapannya berdiri seorang pria dengan wajah kaku dan pakaian bangsawan sederhana. Ia adalah Baron Reynard, salah satu pemilik tanah

  • I'm The Queen   Hadiah yang Membakar Dendam

    Bab 82 – Hadiah yang Membakar DendamDi dalam mansion Grand Duke Elvenhart, ketegangan terasa semakin pekat. Edith berusaha untuk tetap tenang, tetapi rumor yang terus berkembang membuatnya semakin sulit bernapas. Malam itu, ia berjalan melewati koridor yang diterangi cahaya lilin, pikirannya dipenuhi berbagai kemungkinan. Saat ia sampai di depan pintu kamarnya, langkahnya terhenti. Di ujung lorong, seseorang berdiri menunggunya. Gaun ungu lembut yang membalut tubuh wanita itu tampak begitu anggun di bawah cahaya lilin, tetapi sorot matanya yang tajam mengisyaratkan sesuatu yang lain. "Akhirnya kau pulang juga," suara Aveline terdengar lembut, tetapi ada sesuatu yang membuat bulu kuduk Edith meremang. Edith menghela napas. "Apa yang kau inginkan, Lady Aveline?" Aveline tersenyum kecil, melangkah mendekat. "Kau terdengar begitu kaku, Edith. Aku hanya ingin berbicara." Edith menegang, tetapi tetap berdiri tegak. "Jika kau ingin membicarakan rumor itu, aku tidak tertarik." Av

  • I'm The Queen   Ombak Fitnah

    Hari-hari setelah perburuan itu tidak berjalan seperti yang diharapkan Edith. Sejak kepulangannya dari hutan bersama Roderic, namanya tiba-tiba memenuhi setiap bisikan dan percakapan para bangsawan. Di setiap perjamuan teh, di lorong-lorong istana, di antara tawa para lady yang mengenakan gaun-gaun indah, hanya ada satu topik yang mereka bahas. "Lady Edith sudah tidak suci lagi."Rumor itu menyebar seperti api yang melahap hutan kering. Tidak ada yang tahu pasti dari mana asalnya, tetapi bisikan-bisikan itu menjadi semakin liar setiap harinya. Di Ruang Teh Para LadyDi sebuah taman indah di dalam istana, para lady tengah menikmati perjamuan sore. Teh harum memenuhi udara, diiringi suara-suara lembut yang penuh kepalsuan. "Benar-benar mengejutkan," kata Lady Vivienne dengan nada dramatis. "Aku mendengar bahwa Lady Edith menghabiskan malam di hutan bersama Lord Roderic. Berdua saja!" Lady Marielle, yang duduk di sampingnya, menutup mulutnya seolah terkejut. "Astaga, kalau itu

  • I'm The Queen   Berbagi Rahasia

    Di dalam hutan yang gelap, cahaya bulan mengintip di antara celah dedaunan, memberikan sedikit penerangan bagi Edith dan Roderic yang masih terjebak. Suara jangkrik dan hembusan angin menjadi latar belakang keheningan di antara mereka. Edith menggigit bibirnya, mencoba mengabaikan rasa dingin meskipun mantel Roderic sudah membalut tubuhnya. Ia melirik pria di sebelahnya, yang tampak santai bersandar pada batang pohon, seolah-olah keadaan ini bukan masalah besar. "Kau terlihat tenang," kata Edith akhirnya, suaranya lirih namun cukup jelas. Roderic menoleh dengan senyum kecil. "Harus ada yang tetap tenang, kan?" Edith menghela napas, lalu menatap langit yang terbuka di antara pepohonan. "Aku tidak menyangka perburuan akan berakhir seperti ini." Roderic terkekeh. "Sama. Biasanya aku hanya berburu sebentar, lalu kembali dengan kemenangan kecil. Kali ini... kurasa kita tidak bisa mengandalkan keberuntungan." Keheningan menyelimuti mereka lagi, hingga akhirnya Edith berbicara le

  • I'm The Queen   Festival Berburu

    Langit cerah membentang luas di atas tanah perburuan kerajaan, udara dipenuhi dengan semangat dan obrolan para bangsawan yang berkumpul dalam festival tahunan ini. Bendera-bendera kerajaan berkibar di sepanjang jalur masuk, sementara para pelayan berlalu-lalang, menyiapkan segala keperluan untuk berburu. Di singgasana yang telah disediakan di tengah area utama, Raja Alaric duduk dengan penuh wibawa, didampingi oleh Ratu Elea yang tampak anggun dalam gaun biru langit. Putra Mahkota Kaelen berdiri di sisi mereka, mengenakan jubah ringan yang menunjukkan statusnya, matanya tajam mengamati kerumunan. Di antara para peserta, Grand Duke Elvenhart tiba bersama Lady Aveline, Edith, dan asistennya, Alex. Aveline mengenakan pakaian berkuda yang mewah, sementara Edith berdiri sedikit di belakangnya dengan pakaian sederhana yang tetap rapi. “Festival perburuan ini selalu ramai, ya?” gumam Alex sambil menatap sekeliling. “Memang. Ini bukan hanya soal berburu, tetapi juga ajang politik,” ja

  • I'm The Queen   Rencana Pertunangan

    Di dalam kediaman keluarga Marquis Laurent, Lord Roderic duduk di ruang kerjanya, menatap surat yang baru saja ia tulis untuk Edith. Ia menggulirkan pena di antara jarinya, berpikir apakah ia harus mengirimnya atau tidak. "Roderic," sebuah suara berat terdengar dari ambang pintu. Roderic menoleh dan mendapati kakak laki-lakinya, Lord Gilbert Laurent, berdiri dengan tangan bersedekap. Wajahnya seperti biasa, penuh dengan sikap superior seorang pewaris utama. "Kau masih sibuk dengan surat-surat itu?" tanya Gilbert, nada suaranya terdengar meremehkan. Roderic tersenyum tipis. "Hanya sekadar korespondensi pribadi." Gilbert mendekat, mengambil surat di atas meja tanpa meminta izin, dan membaca sekilas. Senyum miring muncul di wajahnya. "Edith Manesse? Gadis yang bekerja di bawah Grand Duke Elvenhart?" Roderic mengulurkan tangannya untuk mengambil kembali surat itu, tapi Gilbert menahannya lebih lama sebelum akhirnya menyerahkannya. "Kau benar-benar tidak tahu bagaimana memili

  • I'm The Queen   Kisah Edith

    Di Kediaman Grand Duke ElvenhartEdith duduk di ruang baca dengan setumpuk dokumen di depannya, tetapi perhatiannya tidak sepenuhnya tertuju pada pekerjaannya. Di sampingnya, terdapat beberapa surat yang baru saja dikirim oleh seorang pelayan, semuanya dari Lord Roderic. Ia menghela napas sebelum mengambil salah satu surat dan membukanya. Tulisan tangan yang rapi dan sedikit miring menyambutnya. "Lady Edith, Aku harap hari ini menyapamu dengan baik. Aku tidak bisa berhenti memikirkan percakapan terakhir kita di kafe itu. Rasanya begitu menyenangkan bisa berbicara dengan seseorang yang tidak hanya berbasa-basi dalam sopan santun. Aku bertanya-tanya apakah aku bisa mengajakmu berjalan-jalan suatu hari nanti? Dengan hormat, Roderic Laurent"Edith menggeleng pelan. Sudah hampir seminggu sejak mereka pertama kali bertemu di kafe, dan sejak itu, surat-surat Roderic terus berdatangan. Ia tidak yakin apakah ini hanya cara pria itu bersikap sopan atau jika ada sesuatu yang lebih dala

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status