๊ณต์œ 

Fitnah Ratna

์ž‘๊ฐ€: mangpurna
last update ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ: 2025-01-14 21:21:43
Bu Maryam yang mendengar gumaman Ratna segera melirik keluar jendela, matanya mencari-cari sosok yang dimaksud. โ€œFaris? Siapa dia, Bu? Apa Ibu mengenalnya?โ€ tanyanya, suaranya penuh rasa penasaran, alisnya terangkat tinggi.

Ratna menoleh ke arah Bu Maryam, matanya menyipit penuh perhitungan sebelum menjawab. โ€œDia itu sahabatnya Damar,โ€ ucapnya, suaranya rendah namun penuh makna. โ€œOrang yang selingkuh dengan Laras.โ€

โ€œOh, jadi dia orang yang Ibu suruh untuk menfitnah Laras?โ€ tanya Bu Maryam, suaranya penuh rasa penasaran yang tak bisa disembunyikan, wajahnya menunjukkan ekspresi penuh minat.

โ€œIya, dia orangnya,โ€ jawab Ratna, anggukan kecil mengiringi kata-katanya. Namun, tatapannya kembali tertuju pada sosok Faris yang kini melangkah perlahan di sisi jalan, seolah sedang mencari-cari sesuatu. โ€œTapi mau apa dia ke mari, ya?โ€ gumamnya lagi, kali ini lebih kepada dirinya sendiri, suaranya penuh kecurigaan.

Bu Maryam melirik Ratna dengan ekspresi penuh dugaan. โ€œApa mungkin dia mau menceritak
์ด ์ฑ…์„ ๊ณ„์† ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”.
QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์—ฌ ์•ฑ์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜์„ธ์š”
์ž ๊ธด ์ฑ•ํ„ฐ

๊ด€๋ จ ์ฑ•ํ„ฐ

  • I'm Sorry Larasย ย ย 15 Tahun kemudian

    โ€œYa siapa lagi kalau bukan anaknya Faris!โ€ Ratna menjawab dengan cepat, suaranya penuh keyakinan yang dibuat-buat. โ€œKamu lihat sendiri kan bagaimana wajah mereka seperti bahagia di dalam foto itu?โ€ Ia menunjuk layar ponsel lagi, menekankan kata-katanya dengan nada penuh sindiran.Damar kembali memperhatikan foto itu dengan lebih teliti. Dalam gambar itu, Laras dan Faris memang terlihat sedang berbicara dengan ekspresi yang tampak akrabโ€”Faris memegang tangan Laras dengan lembut, sementara Laras tersenyum kecil, wajahnya penuh ketenangan meski perutnya membesar. Bagi Damar, yang sudah terbakar oleh cemburu dan fitnah yang ditanamkan Ratna selama ini, gambar itu seperti pukulan telak di hatinya. โ€œMereka benar-benar keterlaluan,โ€ geramnya, suaranya penuh kemarahan. โ€œMereka berdua benar-benar sudah menusukku dari belakang!โ€โ€œMakanya, Damar, kamu tidak usah pedulikan Laras lagi!โ€ Ratna memotong dengan cepat, suaranya penuh dorongan. โ€œKamu kan sudah punya Sofia sekarang, yang siap selalu bera

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2025-01-15
  • I'm Sorry Larasย ย ย Kenyataan pahit

    Setelah bertahun-tahun berusaha sendiri tanpa hasil, Indira akhirnya menyewa seorang detektif swasta dengan reputasi baik untuk membantu mengungkap masa lalunya. Detektif itu bekerja keras, menelusuri jejak-jejak tipis yang tersisa, hingga akhirnya berhasil menemukan alamat yang sesuai dengan potongan informasi di foto Indira, dengan harapan yang membuncah, segera pergi ke alamat tersebut, membayangkan bahwa ia akhirnya akan bertemu dengan ibunya setelah sekian lama terpisah. Namun, ketika sampai di sana, harapannya pupus. Rumah itu sudah berganti pemilik. Pasangan muda yang kini tinggal di sana mengatakan bahwa mereka membeli rumah itu dari seseorang beberapa tahun lalu, dan mereka tak tahu ke mana pemilik lama pergi. Indira meninggalkan rumah itu dengan hati yang hampa, namun tekadnya tak goyah.Dengan sisa-sisa ingatan masa kecilnya yang samar, Indira tiba-tiba teringat pada rumah kakeknya, yang berada di Sukamulya. Ia ingat beberapa kali ibunya mengajaknya menginap di sana, rumah s

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2025-01-16
  • I'm Sorry Larasย ย ย Sandiwara Ibu dan anak

    Bu Maryam terkejut, wajahnya kembali memucat. Ia tidak menyangka akan disuruh mengantar Indira ke makam Larasโ€”sesuatu yang jelas tak ada karena Laras sebenarnya masih hidup. Agar sandiwaranya tidak ketahuan, ia segera mencari alasan lain, pikirannya berputar cepat untuk menutupi kebohongannya. โ€œMakamnya sudah dipindahkan,โ€ ucapnya dengan cepat, suaranya dibuat penuh penyesalan. โ€œAku tidak tahu dia dimakamkan di mana sekarang. Dulu dia dimakamkan di kampung ini, tapi karena tidak ada yang pernah mengurus makamnya dan dia tidak punya keluarga lagi, jadi tidak ada yang tahu makamnya dipindah ke mana.โ€Indira yang mendengar itu kembali menangis tersedu-sedu, tangisannya kini lebih keras, penuh kepedihan yang tak tertahankan. โ€œIbuโ€ฆ kenapa semua jadi seperti iniโ€ฆโ€ ratapnya, tubuhnya limbung seolah kehilangan pijakan. Dewi segera memeluknya lebih erat, mencoba memberikan kekuatan meski ia sendiri mulai merasa curiga dengan sikap Bu Maryam yang terlalu defensif.Tangisan Indira yang keras itu

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2025-01-17
  • I'm Sorry Larasย ย ย Perjalanan menuju kebenaran

    Indira segera menyuruh Dewi untuk membukakan pintu mobil. โ€œBuka pintunya, Wi,โ€ ucapnya, suaranya rendah namun penuh harapan kecil yang tiba-tiba muncul. Dewi mengangguk, lalu dengan cepat membukakan pintu mobil, memungkinkan wanita tua itu mendekat.Wanita tua itu menunduk sedikit, wajahnya yang penuh kerutan menunjukkan ekspresi penuh perhatian. โ€œMaaf, Nak, Nenek mengganggu,โ€ ucapnya, suaranya lembut namun penuh keberanian. โ€œTadi Nenek tidak sengaja mendengar pembicaraan kalian dengan Maryamโ€ฆ kalau kamu adalah anaknya Laras yang hilang itu.โ€Indira terperangah, matanya membelalak penuh kejutan mendengar ucapan itu. Jantungnya berdegup kencang, seolah harapan yang sempat padam kembali menyala. โ€œNenek siapa?โ€ tanyanya cepat, suaranya penuh harapan bercampur kecurigaan. โ€œApakah Nenek kenal dengan ibu saya?โ€Wanita tua itu tersenyum kecil, senyum itu penuh kehangatan yang tulus. โ€œPerkenalkan, nama Nenek Yuni,โ€ ucapnya, suaranya lembut namun penuh keyakinan. โ€œIya, Nenek tahu ibu kamu, Lara

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2025-02-03
  • I'm Sorry Larasย ย ย Datang di waktu yang tepat

    Bu Yuni mendesah panjang, wajahnya yang penuh kerutan menunjukkan ekspresi campur aduk antara simpati dan kemarahan yang terselubung. Ia menatap Indira dengan penuh kelembutan, tangannya yang keriput memegang tangan Indira dengan lembut untuk memberikan sedikit kekuatan. โ€œWanita itu namanya Maryam,โ€ ucapnya, suaranya rendah namun penuh penegasan. โ€œDia sebenarnya bibinya ibumu. Secara tidak langsung, kamu masih punya hubungan keluarga dengan dia.โ€Indira mengerutkan kening, kebingungan jelas terpancar di wajahnya. โ€œBibi ibu saya?โ€ ulangnya, suaranya penuh keheranan. โ€œTapi kenapa dia sepertinya tidak suka dengan saya ataupun ibu saya?โ€Bu Yuni mengangguk kecil, matanya menatap keluar jendela sejenak, seolah mengingat kembali masa lalu yang penuh intrik. โ€œMaryam itu sejak dulu memang tidak senang dengan ibumu, Laras,โ€ ucapnya, suaranya penuh penyesalan. โ€œJadi tidak heran kalau dia tidak suka melihat kamu bertemu kembali dengan ibumu.โ€Indira semakin penasaran, alisnya terangkat penuh pert

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2025-02-04
  • I'm Sorry Larasย ย ย Rentenir

    Laras berdiri di dekatnya, wajahnya penuh air mata, tangannya mencoba menahan lengan pria itu dengan lelet. โ€œTolongโ€ฆ janganโ€ฆโ€ ucapnya lagi, suaranya tersendat oleh tangis. Namun, pria itu tak peduli, terus menarik TV itu dengan kasar.โ€œTidak bisa! Aku akan tetap mengambil TV itu sebelum kamu bisa melunasi utang-utangmu padaku!โ€ ucap Surti geram, suaranya penuh intimidasi, tangannya terlipat di dada dengan ekspresi penuh kesombongan. Emas-emas yang melingkar di leher dan tangannya berkilauan di bawah cahaya lampu ruang tamu yang redup, menambah kesan angkuh pada penampilannya.Laras memandang Surti dengan mata penuh ketidakpercayaan, wajahnya yang pucat kini memerah karena campuran antara kesedihan dan kemarahan. โ€œBukankah utang-utang saya sudah lunas minggu lalu saat saya melunasinya?โ€ ucap Laras, suaranya bergetar penuh kebingungan, tangannya masih mencoba menahan lengan Joko, pria bertato yang berusaha mengangkat TV kecil itu dari meja kayu tua.Surti mendengus, wajahnya memasang eks

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2025-02-06
  • I'm Sorry Larasย ย ย Akhirnya bersatu kembali

    Bu Yuni tersenyum kecil, tangannya mengelus pundak Laras dengan lembut. โ€œNanti juga kamu akan tahu, Laras,โ€ ucapnya, suaranya penuh kehangatan. โ€œBiarkan dia menyelesaikan masalahmu dengan Surti dulu. Kamu tenang saja.โ€Laras hanya mengangguk kecil, meski kebingungan masih terpancar di matanya. Ia lalu memperhatikan perdebatan yang terjadi di depannya, antara Surti dan wanita asing yang sepertinya sangat peduli padanya.Surti melipat tangannya di dada, wajahnya kembali memasang ekspresi angkuh. โ€œKalau begitu, suruh dia bayar utang-utangnya kalau tidak mau kami sakiti!โ€ bentaknya, suaranya penuh intimidasi, matanya melirik Laras dengan tatapan merendahkan sebelum kembali menatap Indira.Indira tak gentar, ia menatap Surti dengan tatapan penuh kemarahan namun tetap terkontrol. โ€œMemang berapa utangnya? Biar aku lunasi!โ€ ucapnya, suaranya tegas, tangannya sudah mencengkeram tas mahalnya, siap mengeluarkan apa pun yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ini.Laras yang mendengar itu ters

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2025-02-07
  • I'm Sorry Larasย ย ย Melepas rindu

    Laras menutup mulutnya dengan tangan, air matanya kembali mengalir lebih deras mendengar cerita itu. โ€œYa Tuhan, anakku,โ€ gumamnya, suaranya penuh kepedihan, tangannya mencengkeram tangan Indira lebih erat seolah ingin menghapus semua penderitaan yang pernah dialami anaknya.โ€œIndira diselamatkan oleh orang baik, Bu,โ€ lanjut Indira, suaranya sedikit lebih tenang meski masih tersendat oleh tangis. โ€œAda seorang pengusaha yang kebetulan lewat, dia membawa Indira ke dokter, lalu dia mengadopsi Indira. Dia orang baik, Bu. Dia memberikan Indira kesempatan untuk sekolah tinggi. Indira belajar di Eropa dan sekarang Indira punya perusahaan sendiri, Lunara Skin Essence. Tetapi selama ini, Indira tidak pernah lupa sama Ibu. Indira selalu mencari Ibu, hanya saja tidak tahu caranya.โ€Laras mendengarkan dengan penuh perhatian, air matanya tak hentinya mengalir, namun kini ada kebanggaan yang terselip di matanya saat mendengar cerita tentang kesuksesan anaknya. โ€œKamu, kamu jadi orang hebat sekarang, Na

    ์ตœ์‹  ์—…๋ฐ์ดํŠธ : 2025-02-08

์ตœ์‹  ์ฑ•ํ„ฐ

  • I'm Sorry Larasย ย ย rencana terakhir

    Sofia menerobos masuk ke rumahnya dengan langkah penuh amarah, pintu depan terdorong keras hingga berderit nyaring, mencerminkan badai emosi yang masih berkecamuk di dadanya setelah konfrontasi dengan Damar di rumah sakit. Wajahnya pucat, matanya merah karena air mata yang ditahan, dan napasnya tersengal. Asisten rumah tangga yang buru-buru membukakan pintu hanya menunduk, tak berani mengangkat wajah, apalagi bertanya apa yang membuat nyonyanya begitu muram. Sofia tak mempedulikan keheningan canggung itu. โ€œIbu dan Raka ada di mana?โ€ tanyanya kepada asisten, suaranya tajam namun bergetar, seolah menahan lautan kemarahan yang siap meluap.โ€œMereka berdua sedang ad di ruang tamu, Nyonya,โ€ jawab asisten itu dengan suara pelan, nyaris berbisik, lalu mundur cepat, seolah tak ingin terseret ke dalam pusaran emosi majikannya.Sofia tak menunggu. Langkahnya cepat dan tegas menuju ruang tamu, sepatunya bergema di lantai marmer, mencerminkan tekadnya yang membara meski hatinya remuk. Di ruang tam

  • I'm Sorry Larasย ย ย kemarahan sofia

    Tanpa basa-basi, Sofia berhenti di sisi ranjang, tangannya terlipat di dada. โ€œMas, sekarang katakan kepadaku, siapa wanita yang meneleponku tadi, mengatakan kalau kamu sedang berada di Rumah Sakit ini?โ€ Suaranya tajam, penuh tuduhan, seperti anak panah yang ditembakkan untuk melukai. Damar mengerutkan kening, wajah pucatnya menegang. Tubuhnya masih rapuh, namun sikap Sofia membangkitkan percikan kemarahan di dadanya. โ€œApa maksudmu berbicara seperti itu, Sofia?โ€ balasnya, suaranya rendah namun bergetar kesal. โ€œAku baru saja pingsan, nyaris kehilangan nyawa. Kamu datang bukannya menanyakan kabarku, malah menuduhku yang tidak-tidak? Apa sebenarnya yang ada di kepalamu?โ€ Sofia tak bergeming. Ia melangkah lebih dekat, matanya menatap Damar dengan kecurigaan yang membakar. โ€œJangan coba-coba mengalihkan pembicaraan, Mas!โ€ bentaknya, suaranya meninggi, menggema di ruangan kecil itu. โ€œAku tahu kamu menyembunyikan sesuatu dariku. Aku dengar suara wanita itu di telepon tadiโ€”dan jangan bilang

  • I'm Sorry Larasย ย ย Kebimbangan Damar

    โ€œTidak semudah itu,โ€ ucap Dika dengan tegas. โ€œAnda tidak tahu apa yang telah dilakukan keluarga Anda kepada ibu saya selama ini. Memfitnahnya dan memisahkannya dari orang yang dicintainya, benar-benar membuat hidup ibu saya seperti di neraka. Sedangkan Anda, apa yang Anda lakukan? Tidak ada. Anda tidak melakukan apa pun untuk mencari ibu saya atau berusaha mendengar penjelasannya. Yang Anda lakukan hanyalah tidak peduli kepadanya, dan sekarang dengan mudahnya Anda minta untuk dimaafkan? Jangan bermimpi, Pak Damar,โ€ ucap Dika, suaranya penuh kekesalan dan amarah yang membara. Damar menatap anak yang baru ia ketahui itu, matanya penuh penyesalan. โ€œAyah memang salah, Dika,โ€ ucapnya, suaranya serak oleh rasa bersalah. โ€œAyah tahu dosa Ayah sangat besar kepada kalian. Tapi tolong mengerti, saat itu keadaan Ayah sangat terpukul ketika melihat dengan mata kepala sendiri ibu kalian tidur bersama laki-laki lain di kamar kami. Ayah akui, saat itu Ayah dibutakan oleh rasa cemburu dan terluka seh

  • I'm Sorry Larasย ย ย Penyesalan yang terlambat

    Saat Laras hendak melanjutkan penjelasannya, tiba-tiba pintu kamar rawat Damar terbuka perlahan. Indira dan Dika masuk, wajah mereka menunjukkan ketegangan dan ekspresi yang tidak bersahabat. Laras menoleh ke arah pintu, senyum tipis muncul di bibirnya meskipun matanya masih basah oleh air mata. Ia telah mengabari kedua anaknya tentang kondisi Damar. Awalnya, Indira menolak keras untuk datang, tetapi Laras memaksa mereka, dan kini keduanya berdiri di hadapannya.Damar terkejut melihat Indira dan Dika. Pikirannya berputar cepat, mencoba menyambungkan potongan informasi yang baru ia dengar. Laras tadi menyebut anaknya bernama Dikaโ€”dan adik Indira juga bernama Dika. Lalu ada Indira, nama yang begitu akrab di hatinya. Ia teringat anak kecil yang dulu pernah memanggilnya โ€œAyahโ€ dengan penuh kasih, sebelum tes DNA menyatakan bahwa Indira bukan darah dagingnya dan menghancurkan segalanya. Jantungnya berdetak kencang, firasat buruk bercampur harapan menguasai benaknya.โ€œIndira, Dikaโ€ฆ akhirnya

  • I'm Sorry Larasย ย ย cerita di rumah sakit

    โ€œLaras, aku juga masih sayang sama kamu,โ€ lanjut Damar, suaranya nyaris seperti bisikan yang rapuh, setiap kata terucap dengan beban emosi yang dalam. โ€œAku salahโ€ฆ aku terlalu lama tenggelam dalam bayang-bayang masa lalu. Aku pikir kamuโ€ฆ tapi sekarang aku tahu, aku gak mau kehilangan kamu lagi.โ€ Matanya berkaca-kaca, dan air mata pertama setelah bertahun-tahun terpendam akhirnya jatuh, membasahi pipinya yang pucat. Damar menarik napas dalam dengan susah payah, berusaha mengumpulkan kekuatan di tubuhnya yang lemah. โ€œAku janji, Larasโ€ฆ aku akan perbaiki semuanya. Kita mulai lagi, ya?โ€ pintanya, suaranya penuh harap yang terselip di antara kerapuhan, matanya memohon meski pandangannya mulai buram. Laras tersentak. Hatinya terguncang hebat, seperti ada badai yang mengoyak dadanya. Cinta lama yang tak pernah padam membakar jiwa nya, namun di saat yang sama, luka dan kenyataan menusuknya tajam. Ia tak bisa begitu saja menerima Damar kembali, meski rindu dan sayang itu masih hidup, membakar se

  • I'm Sorry Larasย ย ย Pengakuan Laras

    Damar melangkah mendekat, setiap langkahnya terasa berat namun penuh makna. Matanya terkunci pada wajah Laras, wajah yang dulu begitu ia kenal, yang kini tampak lebih tua namun tetap membawa kehangatan yang sama. Ia ingin sekali merengkuh Laras dalam pelukannya, merasakan kembali keintiman yang pernah mereka miliki. Tapi ia menahan diri,rasa sakit dari masa lalu masih membayang, meski rindu itu kini lebih kuat, mengikis dinding penghalang di hatinya. Laras bukan istrinya lagi, hanya kenangan yang hidup di depan matanya.Laras pun merasakan hal yang sama. Ia ingin berlari ke pelukan Damar, menangis di dadanya seperti dulu, tapi kenyataan bahwa mereka kini adalah dua dunia yang berbeda menghentikan langkahnya. Matanya memperhatikan Damar dengan penuh perasaan.

  • I'm Sorry Larasย ย ย Hukuman untuk Ningsih

    Mata Indra mengikuti arah yang ditunjuk adiknya. Betapa terkejutnya ia ketika menyadari bahwa yang ditunjuk adalah bosnya sendiri. Dengan cepat, ia berjalan mendekati Indira. โ€œBu Indiraโ€ฆโ€ ucapnya gugup, suaranya sedikit bergetar. โ€œIbu sudah lama di sini?โ€โ€œCukup lama untuk dihina oleh adikmu itu,โ€ jawab Indira dengan nada sinis, matanya tajam menatap Indra.Indra menoleh ke arah Ningsih dengan tatapan kesal. โ€œMenghina? Maksud Ibu apa?โ€ tanyanya, ketakutan mulai terasa dalam suaranya.โ€œTanyakan saja pada adikmu itu apa yang sudah dia katakan kepada saya dan keluarga saya,โ€ ucap Indira, suaranya dingin namun tegas.Indra memanggil adiknya dengan nada keras. โ€œNingsih, cepat ke sini kamu! Apa yang sudah kamu lakukan pada bu Indira?โ€ teriaknya.Ningsih mendekat dengan langkah ragu. โ€œMaโ€ฆ maaf, Kak. Aku tidak tahu kalau mereka itu pemilik butik ini,โ€ ucapnya, suaranya pelan dan penuh ketakutan. โ€œSoalnya yang sering datang ke sini kan Ibu Dewi. Dan Aku tidak pernah melihat dia,โ€ tambahnya, m

  • I'm Sorry Larasย ย ย Penghinaan Ningsih

    Dika menoleh, sedikit canggung tapi tetap berusaha sopan. โ€œMaaf, Mbak, saya cuma mau ambil baju ini biar bisa dicoba sama ibu saya,โ€ ucapnya, tangannya menunjuk ke arah pakaian yang ia incar.โ€œTidak bisa!โ€ potong Ningsih cepat, nadanya tegas dan tak ramah.Dika mengerutkan kening, tak mengerti. โ€œLoh, kenapa tidak bisa, Mbak? Kami ke sini kan mau beli,โ€ protesnya, suaranya mulai naik karena bingung dengan sikap pegawai itu.Ningsih mendengus, memandang mereka dengan ekspresi meremehkan. โ€œTidak bisa ya tidak bisa! Saya tidak mau baju ini nanti kotor. Ini harganya mahal, saya tidak mau disuruh ganti kalau kalian berdua membuatnya kotor,โ€ ucapnya dengan nada sombong, tangannya terlipat di dada seolah menegaskan otoritasnya.Dika tak terima. โ€œApa maksud Mbak berkata seperti itu? Baju ini tidak akan kotor kalau cuma saya pegang. Nih, lihat, tangan kami bersih semua!โ€ balasnya, sedikit kesal sambil menunjukkan telapak tangannya yang memang bersih, diikuti Laras yang juga mengangguk membenark

  • I'm Sorry Larasย ย ย Mall

    Dika mendekati kakaknya, berdiri di samping Indira dengan sikap mendukung. Ia menatap Indira dengan kekaguman, tangannya menyentuh lengan kakaknya pelan sebagai tanda solidaritas. Sementara itu, Pak Suwandi hanya bisa memandang kejadian tadi dengan kebingungan, menggosok pelipisnya seolah tak percaya situasi bisa menjadi begitu kacau.Indira menoleh ke Pak Suwandi, lalu berkata dengan nada sopan, โ€œMohon maaf atas kejadian tadi, Pak. Mengenai permasalahan adik saya, saya berjanji dia tidak akan mengulanginya lagi, kecuali ada orang yang terlalu keterlaluan dan memulainya lebih dulu. Saya berani pastikan bahwa Dika tidak akan pernah memulai pertengkaran tanpa sebab.โ€Pak Suwandi menghela napas panjang, wajahnya menunjukkan kelelahan. โ€œSebenarnya saya tahu, Bu Indira. Banyak saksi yang mengatakan bahwa Doni-lah yang memulai. Tapi saya tidak bisa berbuat banyak. Keluarga Doni memiliki pengaruh besar di yayasan sekolah Gemilang Nusantara. Yang saya khawatirkan, beasiswa yang diterima Dika

์ข‹์€ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฐพ์•„ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
GoodNovel ์•ฑ์—์„œ ์ˆ˜๋งŽ์€ ์ธ๊ธฐ ์†Œ์„ค์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฆ๊ธฐ์„ธ์š”! ๋งˆ์Œ์— ๋“œ๋Š” ์ฑ…์„ ๋‹ค์šด๋กœ๋“œํ•˜๊ณ , ์–ธ์ œ ์–ด๋””์„œ๋‚˜ ํŽธํ•˜๊ฒŒ ์ฝ์„ ์ˆ˜ ์žˆ์Šต๋‹ˆ๋‹ค
์•ฑ์—์„œ ์ฑ…์„ ๋ฌด๋ฃŒ๋กœ ์ฝ์–ด๋ณด์„ธ์š”
์•ฑ์—์„œ ์ฝ์œผ๋ ค๋ฉด QR ์ฝ”๋“œ๋ฅผ ์Šค์บ”ํ•˜์„ธ์š”.
DMCA.com Protection Status