Share

#50. Lara Sekali Tusuk

Aku sengaja memperpanjang durasi tidurku untuk menghindari beberapa kecenderungan. Cenderung kembali menangis. Cenderung menemukan kejanggalan-kejanggalan seperti kemarin. Cenderung kepalaku belum sepenuhnya membaik. Cenderung orang-orang rumah menanyakan hal-hal yang tak ingin kujawab. Serta cenderung keadaan tubuhku semakin merosot.

Aku tidak bermimpi selama satu malam. Di dalam tidur yang lelap, aku hanya meringkuk pada kapas-kapas hangat dan mencoba terlelap dengan tenang. Bersama bayangan diri yang kurengkuh, berdua saling memeluk dan mengusapi. Hingga ketika mentari datang, aku kembali terbangun seorang diri. Bertanya-tanya kemana hilangnya dia, karena ketidaksempatan diriku untuk memperbaiki luka yang ada.

Aku berhasil terbangun karena sebuah cahaya menghalau dua irisku begitu silau. Ketika dua mataku terbuka, jam weker di sampingku menunjukan pukul 11 siang. Ternyata benar, dua gorden di sebelah barat sudah terbuka. Kutebak ini pasti ulah ibu atau Erin. Sebab bapak tidak selan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status