Share

#51. Atas Terimakasih Yang Terasa Duka

Langit terlihat cerah ketika aku keluar dari rumah. Berbagai macam transportasi di jalanan riuh memadati, entah akan kemana manusia panas-panas begini sibuk berkeliaran. Kelompok awan cumulus membentuk ledakan tak jelas bentuk di atas jendela matahari. Hari ini, tidak ada yang berubah dari polusi Jakarta, tetap sumpek dan lusuh. Lalu lintas dan para polisi tetap bersandiwara. Termasuk para masyarakatnya yang sibuk dengan aktivitas masing-masing. Contohnya ketika aku menyisi ke alfamart depan gapura perumahan, kasir prianya dengan ramah menanyakan nomor whatsapp-ku. Sungguh bintang 5.

Suara penyanyi dari radio set tak pernah lupa menjadi penghempas sunyi di mobil ini. Dan ngomong-ngomong tentang pemuda, aku belum sempat mengabari Orick kalau aku sedang menuju rumah sakit. Atau barangkali Orick sendiri tidak tahu bila Kamala tengah dirawat? Bagus, aku jadi tahu hal pertama apa yang harus kulancarkan ketika bertemu wanita itu.

Satu keranjang buah dan sekantung camilan ringan sepertinya c
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status