Share

#36. Sweeter Than Afternoon Chocolate

"Dibilang lagi banyak orang!"

"Yaudah kita ke hutan ajalah, yuk buruan!"

"Manja banget sih, mama kamu ngidam apa waktu ngelahirin kamu?"

"Kodok goreng!"

"Aaaaa, udah-udah! Pipi aku pegel!" Aku menekan dua rahang pipiku dengan maksud enggan lagi tertawa.

Dia akhirnya meluluh. Menit dimana Kak Ida datang lagi untuk memberikan pesanan lengkap, suara Orick berubah berat untuk memerintah diriku. Yang tak kulewatkan karena memang sejujurnya perutku sudah kerubukan. Sehingga jadwal pertama yang kami laksanakan yaitu makan bersama.

Aku yang sudah terlampau lapar tak tergugah untuk memotret, bahkan tak ingat kalau aku memiliki sosial media yang cukup untuk ajang pamer. Sementara Orick kebalikannya dari aku. Dia sibuk mengabadikan momen yang terjadi hari ini. Sibuk mengambil angle dari berbagai sudut, termasuk aku yang dia jadikan objek. Lalu semena-mena dia menyombongkan hasilnya yang sudah dia posting lebih dulu di-instagram dengan caption, "puteri-nya kelaparan habis sidang skripsi" lengkap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status