Share

#40. Antara Introvert dan Extrovert

Pada satu cuaca dalam kalender yang usang, aku menggeser lembaran dari kilas ke kilas. Menemukan jati diriku yang berbayang untuk sebuah bahagia yang fana. Dari bolpoin yang hitam, berubah menjadi putih. Dari surat yang berhenti, untuk kembali terbang dan menemukan pelabuhan yang layak. Tak kusadari waktu berlalu begitu cepat dari kejadian tragis malam itu, aku telah berlari lebih jauh.

Pada musim yang telah berganti dari dingin ke semi, di akhir tahun ini langit berkilau begitu cerah tanpa setetes hujan yang dapat menyentuh permukaan bumi. Aku mengutuk langit untuk tak mengundang hujan sampai kapanpun aku hidup. Aku tidak akan membiarkan suasana itu membendung lagi kehidupanku. Aku benci hujan. Aku benci air. Walau terkadang air mataku sendiri tak bisa kucegah.

Mata-mata sinar saling bermunculan dari celah awan, seakan mengajak setiap yang melihat bermain petak umpet. Ledakan-ledakan bak kapas dan permen di angkasa, warna-warni pelangi, serta bentangan yang biru keniscayaan yang tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status