Beranda / Romansa / I NEED YOU / 3. Keputusan Final Ran

Share

3. Keputusan Final Ran

Penulis: Apple Blossom
last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-21 00:30:59

Suami Dinda datang, sebenarnya dia sudah mendengar semuanya.

"Gue mohon sama lo, Ran, jadi Gaurine untuk sementara waktu,” ujar suami Dinda—Rafhan.

Wanita ini membelalakkan matanya dia tidak menyangka Rafhan akan mengatakan ini.

"Papan kayu. Lo setuju juga?” Dinda terharu.

"Dia juga adik gue, please! Lo belum kerjakan Ran, gue bakalan penuhin semua kebutuhan lo selama lo jadi Gaurine. Gue mohon, berapa pun yang lo minta gue bakalan kasih.” Rafhan menatap Ran penuh harap.

"Ayolah Ran!" Ecca ikut-ikutan.

Ran masih menggelengkan kepala, dia tidak menginginkan ini.

"Please ....” Rafhan dan Dinda memohon bahkan hendak bersujud tapi Ran berdiri lalu menjauh.

"Okee! Tapi please jangan kayak gitu! Jangan mohon-mohon kayak gitu!" sentak Ran kesal.

Dia paling lemah dengan hal yang seperti ini.

Rafhan dan Dinda sangat senang, begitu juga dengan Ecca, ternyata cerita gilanya bisa menjadi solusi kesedihan Dinda, tapi ini awal perjalanan penuh rintangan untuk Ran.

Setelah kejadian itu sebulan setelahnya Ran benar-benar menjadi Gaurine, gaya rambutnya pun disamakan dan soal Gaurine, gadis itu belum juga sadar.

***

Gilang mendesah frustrasi saat layar ponselnya menunjukan dua kata, GAME OVER.

"Sial!" rutuk Gilang.

"Yuhuu, gue menang lagi!" Rakha bersorak girang.

"Ah gue juga kalah!" pekik Leon.

Rakha memperlihatkan jempolnya yang sengaja dibalikkan tanda meledek. Jika urusan game dia yang terdepan.

"Ah, mending mainin cewek dari pada mainin game,” ujar Gilang ngasal.

Lelaki ini menyenderkan kepalanya pada ranjang. Dia memang duduk di lantai, tepatnya lantai kamarnya.

Leon tertawa garing. "Anjir jadi inget Emma, gimana dia?"

"Putus, tadi,” ujar Gilang santai.

"Iyalah lu udah dapet,” ujar Rakha, tersenyum penuh arti.

"Cerita sini!" Leon sangat semangat.

Gilang memperlihatkan sorot mata penuh arti. Melihat ini kedua sahabatnya langsung tahu.

"Yakin? Cerita gue sama Emma hot loh!" Gilang berseru ceria.

Rakha ikutan antusias, dia menatap Gilang. Inilah kebiasaan ketiganya, jika sudah bosan mereka akan membicarakan aib mantan, atau pacar mereka.

"Biasa, tapi gak nyangka aja gadis kelihatan diem kayak dia jago, bibir gue ampe bengkak,” ucap Gilang.

"WHUUUUU!"

Leon dan Rakha menyoraki Gilang yang kini cengar-cengir, sudah pasti mengingat kejadian mesum itu.

"Kapan lebihnya? Perasaan di bibir doang,” ujar Rakha, kompor.

"Emang lu! Berapa kali tuh sama Lisa!" Leon nyolot.

"Gue mah ama Lisa doang yeee!" Rakha membela diri.

"Modusin kembarannya juga lu, Si Nisa!" ujar Gilang rusuh.

"Jangan-jangan dua-duanya udah ....” Leon sengaja menggantungkan ucapannya membuat Gilang menatap intens Rakha.

"Anjir kagaklah, gue mainnya sama bebeb Lisa doang, sama Nisa mah baru ciu–eh keceplosan.” Rakha langsung nyengir.

Leon dan Gilang langsung bersorak heboh lalu menimpa Rakha dengan tubuh mereka. Leon yang lebih besar berada di atas.

"Menang banyak lo coeg!" teriak Leon dan sengaja menekankan tubuhnya.

"Sesek begooo!" teriak Rakha.

"Seseekkkk!" Gilang ikut-ikutan karena dia juga ditindih oleh tubuh besar Leon.

Masa muda yang sangat mengesankan dan sudah pasti akan terus mereka lakukan walau sadar hal itu salah mereka beralibi hanya untuk bersenang-senang.

"Anjir sesek!" Rakha rasanya ingin pingsan sekarang.

"Leon bangun oon! Sesek bego!" teriak Gilang.

Leon tertawa dan tidak beranjak dari tempatnya, tetap menindih dua orang berbadan lebih kecil darinya. Suara tawanya adalah siksaan selanjutnya bagi Rakha dan Gilang. Mulutnya sangat bau!

Bab terkait

  • I NEED YOU   4. Satu Gedung Apartemen

    Ran sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah barunya. Dengan langkah malas dia menghampiri meja makan."Ecca kebo banget sih, mentang-mentang sibuk kuliah,” gerutu Ran, dia bangkit lalu mengambil buah apel di kulkas dan langsung menggigitnya.Apartemen yang baru Ia tinggali lima bulan ini memang cukup luas, ini adalah apartemen yang orang tuanya berikan sebagai kado pernikahannya. Akan tetapi sejak menikah dia dan Dio lebih memilih tinggal di rumah kecil yang sudah mereka beli dan untuk sekarang apartemen ini sangat berguna, terlebih apartemen ini atas namanya."Semangat Ran. Ini demi sahabat lo.” Ran menyemangati diri sendiri untuk hari ini.Ran menghabiskan buah apel lalu dia mengenakan sepatu berwarna hitam lengkap dengan kaus kaki putih. Dia mengenakan ransel dan langsung keluar dan menutup pintu. Dia berharap harinya akan lebih ringan sekarang, dia akan fokus menjalani perannya sebagai Gaurine dan menyingkirkan segala hal yang membuat har

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • I NEED YOU   5. Taruhan

    Rakha menghela napas gusar, Leon yang melihat itu langsung berdecap kesal."Si Gilang mana sih? Ninggalin kita di apart seenaknya sekarang malah telat ke kantin, gue congkel matanya baru tau rasa!"Rakha mengangkat garpu yang dia pegang, kini giliran Leon yang menghela napas."Serem lu njerr! Mentang-mentang ketahuan anu sama Nisa jadi gini,” sindir Leon."Ck diem lu, jangan tambahin mood gue jadi buruk!" ujar Rakha tak santai.Rakha memang baru saja dilabrak oleh Lisa karena kepergok bermesraan dengan kembarannya Nisa di belakang sekolah. Jika diperhatikan lebih jeli, tingkat ke playboyan Rakha memang tidak tenar, tapi dia satu-satunya orang dari kedua sahabatnya yang sudah pernah berhubungan sangat jauh dengan pacarnya. Jadi dia lebih berpengalaman dibandingkan Gilang. Jika dia mau dia bisa menjadi buaya tenar seperti Gilang Kertarajasa."Shit! Lo bisa gak sih gak ikutin gue Gilang peak!""Lo bisa gak manggil nama gue gak pake

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • I NEED YOU   6. Sentuhan Anak SMA

    Hari ke sepuluh Ran bersekolah dia mulai mengerti pelajaran walau belum sepenuhnya. Itulah untungnya jika dulu dia selalu berprestasi di sekolah. Dan sepuluh hari ini juga dia harus berhadapan dengan cowok bernama Gilang Kertarajasa. Di sekolah dia harus beradu mulut sebelum masuk kelas, dan saat keluar kelas pun sama. Dan sekarang, saat dia kembali ke kediamannya, sama saja, karena ternyata Gilang adalah tetangganya, apartemen mereka hanya berjarak satu kamar.Lalu saat dia hendak menaiki lift ada pria itu juga. Tuhan memang selalu ingin mengujinya!"Ck, lu bisa gak sih gak nyampah di depan mata gue? Bosen gue lihat lo lagi lo lagi!" Ran mencengkeram rok saking frustrasinya.Gilang melakukan kebiasaannya, yaitu memainkan kunci mobil. Dia tersenyum sinis, lalu ia berjalan memasuki lift, mendahului cewek yang sudah mengajaknya adu mulut.Ran melihat arloji di tangannya, lalu dia juga ikut memasuki lift. Dia ingin segera berbaring di kamar dan mengerjakan s

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-25
  • I NEED YOU   7. TERCYDUC

    "KALIAN NGAPAIN?!"Perempuan dengan rambut dicepol ke atas ini melongo, terlebih lagi melihat dua orang yang beraksi di lift tidak terpengaruh dengan teriakannya.Gilang tetap melanjutkan aksinya, dia sudah berhasil membawa Ran larut dalam permainannya. Ran melingkarkan tangannya di leher Gilang, membalas setiap permainan Gilang."OOY! STOP NAPAH! GUE JUGA JADI MAU, ASTOGE!"Tetap saja kedua orang itu tidak terpengaruh. Hebat bukan? Mereka tak tahu malu."Ran!"Ya dia tahu siapa Ran, karena dia adalah Ecca sahabatnya. Dia tidak menyangka saat ingin menaiki lift melihat sahabatnya tengah melakukan hal tidak baik dengan lelki berseragam SMA. Apa Ran waras? Dia tidak sadar akan statusnya sekarang?Gilang maupun Ran mulai kehabisan napas, lalu keduanya menghentikan aksi mereka.Ecca menatap kedua makhluk itu datar, dia memasuki lift dan menekan lantai tujuannya."Udah?" tanya Ecca dengan nada putus asa.Ran masih berp

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • I NEED YOU   8. Kakak Jadi-jadian

    PLAKK!Gilang meringis karena Ecca menamparnya."Apa-apaan sih lo?” ujar Gilang."Sekali lagi lo ngelecehin adek gue, gue bukan cuma nampar dan banting lo ke lantai, tapi dari roftop sampe aspal!" Ecca berkecak pinggang.Gilang menatap Ecca tak kalah menantang. Dia tidak ada takut-takutnya.Ran cekikikan sendiri. Lalu Ecca menarik rambut perempuan itu."Eccaaaa!""Diem lu curut! Lu juga, kalo gue pergokin lu gituan lagi, gue potong uang jajan lu!" Ecca bersandiwara, dalam hati dia bersorak senang karena berhasil menganiaya sahabatnya.Ran menyipitkan mata.'Uang jajan dari hongkong! Yang ada dia yang minjem ke gue,' batin Ran."Eh lu anak SMA, keluar sono!" usir Ecca.Gilang berdecak, dia menatap Ran lalu menjulurkan lidahnya. Lantas ia keluar dari rumah dua adik kakak gadungan itu.PLETAK!Ran menjitak kepala Ecca. "Balesan karena lo ngejambak rambut gue.”Ecca mendengus, l

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-29
  • I NEED YOU   1. Pertemuan Pertama

    SMA Antariksa terkenal dengan muridnya yang mencapai berbagai macam prestasi. Walau di dalamnya masih banyak murid yang memiliki IQ jongkok. Contohnya saja Gilang Kertarajasa. Lelaki berperawakan tinggi dengan tubuh kurus ini hanya peduli pada satu prestasi. Ya prestasinya di sekolah hanya satu yang saat ini sedang dia lakukan."Kita putus.”Gadis berambut pendek bername tag Emma ini membelalakkan mata."Pu–tus? Ta–pi kita baru pacaran dua hari.”"Jelas, 'kan? Kita putus, gue gak suka lama-lama pacaran,” ujar Gilang dengan ekspresi datar.Wajah Emma tampak mengerut, dia benar-benar marah saat ini."Jadi ternyata bener ya! Lo itu tukang mainin cewek! Lu–""Emang iya.” Gilang menjawab dengan lugas.Emma yang mendengar itu terdiam sesaat. Lelaki tampan di hadapannya benar-benar tidak tahu malu. Lalu lelaki itu tersenyum seakan menunjukan kemenangan yang begitu kentara."Dasar gak ta

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21
  • I NEED YOU   2. Permintaan Seorang Kakak

    Satu bulan yang lalu ...Ran menyusuri koridor rumah sakit dengan panik, saat menemukan kamar rawat yang ia tuju langkahnya terhenti dan dia membuka pintu secara perlahan."Hiks, Gaur. bangun please, kakak gak mau lihat kamu kayak gini, kamu harus bangun, kamu satu-satunya keluarga yang kakak punya, hiks ....”"Din.” Ran memanggil.Dinda menoleh lalu memeluk Ran sahabatnya. Ecca juga sudah ada di sana, dia sudah menangis. Dan ada seorang gadis terbaring lemah di brankar dengan alat-alat medis menempel di tubuhnya.Dokter mempersilakan keluarga pasien keluar, dan di sinilah mereka, di ruang tunggu dengan Dinda yang masih terpukul melihat keadaan adiknya."Gaurine koma, gue takut,” lirih Dinda."Kita doakan yang terbaik buat Gaurine,” ujar Ran."Btw, kok bisa gini sih, Din?" tanya Ecca.Dinda menghapus air matanya. Lalu mulai menceritakan duduk masalahnya di mana yang membuat adiknya seperti sekarang."Gaurine

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-21

Bab terbaru

  • I NEED YOU   8. Kakak Jadi-jadian

    PLAKK!Gilang meringis karena Ecca menamparnya."Apa-apaan sih lo?” ujar Gilang."Sekali lagi lo ngelecehin adek gue, gue bukan cuma nampar dan banting lo ke lantai, tapi dari roftop sampe aspal!" Ecca berkecak pinggang.Gilang menatap Ecca tak kalah menantang. Dia tidak ada takut-takutnya.Ran cekikikan sendiri. Lalu Ecca menarik rambut perempuan itu."Eccaaaa!""Diem lu curut! Lu juga, kalo gue pergokin lu gituan lagi, gue potong uang jajan lu!" Ecca bersandiwara, dalam hati dia bersorak senang karena berhasil menganiaya sahabatnya.Ran menyipitkan mata.'Uang jajan dari hongkong! Yang ada dia yang minjem ke gue,' batin Ran."Eh lu anak SMA, keluar sono!" usir Ecca.Gilang berdecak, dia menatap Ran lalu menjulurkan lidahnya. Lantas ia keluar dari rumah dua adik kakak gadungan itu.PLETAK!Ran menjitak kepala Ecca. "Balesan karena lo ngejambak rambut gue.”Ecca mendengus, l

  • I NEED YOU   7. TERCYDUC

    "KALIAN NGAPAIN?!"Perempuan dengan rambut dicepol ke atas ini melongo, terlebih lagi melihat dua orang yang beraksi di lift tidak terpengaruh dengan teriakannya.Gilang tetap melanjutkan aksinya, dia sudah berhasil membawa Ran larut dalam permainannya. Ran melingkarkan tangannya di leher Gilang, membalas setiap permainan Gilang."OOY! STOP NAPAH! GUE JUGA JADI MAU, ASTOGE!"Tetap saja kedua orang itu tidak terpengaruh. Hebat bukan? Mereka tak tahu malu."Ran!"Ya dia tahu siapa Ran, karena dia adalah Ecca sahabatnya. Dia tidak menyangka saat ingin menaiki lift melihat sahabatnya tengah melakukan hal tidak baik dengan lelki berseragam SMA. Apa Ran waras? Dia tidak sadar akan statusnya sekarang?Gilang maupun Ran mulai kehabisan napas, lalu keduanya menghentikan aksi mereka.Ecca menatap kedua makhluk itu datar, dia memasuki lift dan menekan lantai tujuannya."Udah?" tanya Ecca dengan nada putus asa.Ran masih berp

  • I NEED YOU   6. Sentuhan Anak SMA

    Hari ke sepuluh Ran bersekolah dia mulai mengerti pelajaran walau belum sepenuhnya. Itulah untungnya jika dulu dia selalu berprestasi di sekolah. Dan sepuluh hari ini juga dia harus berhadapan dengan cowok bernama Gilang Kertarajasa. Di sekolah dia harus beradu mulut sebelum masuk kelas, dan saat keluar kelas pun sama. Dan sekarang, saat dia kembali ke kediamannya, sama saja, karena ternyata Gilang adalah tetangganya, apartemen mereka hanya berjarak satu kamar.Lalu saat dia hendak menaiki lift ada pria itu juga. Tuhan memang selalu ingin mengujinya!"Ck, lu bisa gak sih gak nyampah di depan mata gue? Bosen gue lihat lo lagi lo lagi!" Ran mencengkeram rok saking frustrasinya.Gilang melakukan kebiasaannya, yaitu memainkan kunci mobil. Dia tersenyum sinis, lalu ia berjalan memasuki lift, mendahului cewek yang sudah mengajaknya adu mulut.Ran melihat arloji di tangannya, lalu dia juga ikut memasuki lift. Dia ingin segera berbaring di kamar dan mengerjakan s

  • I NEED YOU   5. Taruhan

    Rakha menghela napas gusar, Leon yang melihat itu langsung berdecap kesal."Si Gilang mana sih? Ninggalin kita di apart seenaknya sekarang malah telat ke kantin, gue congkel matanya baru tau rasa!"Rakha mengangkat garpu yang dia pegang, kini giliran Leon yang menghela napas."Serem lu njerr! Mentang-mentang ketahuan anu sama Nisa jadi gini,” sindir Leon."Ck diem lu, jangan tambahin mood gue jadi buruk!" ujar Rakha tak santai.Rakha memang baru saja dilabrak oleh Lisa karena kepergok bermesraan dengan kembarannya Nisa di belakang sekolah. Jika diperhatikan lebih jeli, tingkat ke playboyan Rakha memang tidak tenar, tapi dia satu-satunya orang dari kedua sahabatnya yang sudah pernah berhubungan sangat jauh dengan pacarnya. Jadi dia lebih berpengalaman dibandingkan Gilang. Jika dia mau dia bisa menjadi buaya tenar seperti Gilang Kertarajasa."Shit! Lo bisa gak sih gak ikutin gue Gilang peak!""Lo bisa gak manggil nama gue gak pake

  • I NEED YOU   4. Satu Gedung Apartemen

    Ran sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah barunya. Dengan langkah malas dia menghampiri meja makan."Ecca kebo banget sih, mentang-mentang sibuk kuliah,” gerutu Ran, dia bangkit lalu mengambil buah apel di kulkas dan langsung menggigitnya.Apartemen yang baru Ia tinggali lima bulan ini memang cukup luas, ini adalah apartemen yang orang tuanya berikan sebagai kado pernikahannya. Akan tetapi sejak menikah dia dan Dio lebih memilih tinggal di rumah kecil yang sudah mereka beli dan untuk sekarang apartemen ini sangat berguna, terlebih apartemen ini atas namanya."Semangat Ran. Ini demi sahabat lo.” Ran menyemangati diri sendiri untuk hari ini.Ran menghabiskan buah apel lalu dia mengenakan sepatu berwarna hitam lengkap dengan kaus kaki putih. Dia mengenakan ransel dan langsung keluar dan menutup pintu. Dia berharap harinya akan lebih ringan sekarang, dia akan fokus menjalani perannya sebagai Gaurine dan menyingkirkan segala hal yang membuat har

  • I NEED YOU   3. Keputusan Final Ran

    Suami Dinda datang, sebenarnya dia sudah mendengar semuanya."Gue mohon sama lo, Ran, jadi Gaurine untuk sementara waktu,” ujar suami Dinda—Rafhan.Wanita ini membelalakkan matanya dia tidak menyangka Rafhan akan mengatakan ini."Papan kayu. Lo setuju juga?” Dinda terharu."Dia juga adik gue, please! Lo belum kerjakan Ran, gue bakalan penuhin semua kebutuhan lo selama lo jadi Gaurine. Gue mohon, berapa pun yang lo minta gue bakalan kasih.” Rafhan menatap Ran penuh harap."Ayolah Ran!" Ecca ikut-ikutan.Ran masih menggelengkan kepala, dia tidak menginginkan ini."Please ....” Rafhan dan Dinda memohon bahkan hendak bersujud tapi Ran berdiri lalu menjauh."Okee! Tapi please jangan kayak gitu! Jangan mohon-mohon kayak gitu!" sentak Ran kesal.Dia paling lemah dengan hal yang seperti ini.Rafhan dan Dinda sangat senang, begitu juga dengan Ecca, ternyata cerita gilanya bisa me

  • I NEED YOU   2. Permintaan Seorang Kakak

    Satu bulan yang lalu ...Ran menyusuri koridor rumah sakit dengan panik, saat menemukan kamar rawat yang ia tuju langkahnya terhenti dan dia membuka pintu secara perlahan."Hiks, Gaur. bangun please, kakak gak mau lihat kamu kayak gini, kamu harus bangun, kamu satu-satunya keluarga yang kakak punya, hiks ....”"Din.” Ran memanggil.Dinda menoleh lalu memeluk Ran sahabatnya. Ecca juga sudah ada di sana, dia sudah menangis. Dan ada seorang gadis terbaring lemah di brankar dengan alat-alat medis menempel di tubuhnya.Dokter mempersilakan keluarga pasien keluar, dan di sinilah mereka, di ruang tunggu dengan Dinda yang masih terpukul melihat keadaan adiknya."Gaurine koma, gue takut,” lirih Dinda."Kita doakan yang terbaik buat Gaurine,” ujar Ran."Btw, kok bisa gini sih, Din?" tanya Ecca.Dinda menghapus air matanya. Lalu mulai menceritakan duduk masalahnya di mana yang membuat adiknya seperti sekarang."Gaurine

  • I NEED YOU   1. Pertemuan Pertama

    SMA Antariksa terkenal dengan muridnya yang mencapai berbagai macam prestasi. Walau di dalamnya masih banyak murid yang memiliki IQ jongkok. Contohnya saja Gilang Kertarajasa. Lelaki berperawakan tinggi dengan tubuh kurus ini hanya peduli pada satu prestasi. Ya prestasinya di sekolah hanya satu yang saat ini sedang dia lakukan."Kita putus.”Gadis berambut pendek bername tag Emma ini membelalakkan mata."Pu–tus? Ta–pi kita baru pacaran dua hari.”"Jelas, 'kan? Kita putus, gue gak suka lama-lama pacaran,” ujar Gilang dengan ekspresi datar.Wajah Emma tampak mengerut, dia benar-benar marah saat ini."Jadi ternyata bener ya! Lo itu tukang mainin cewek! Lu–""Emang iya.” Gilang menjawab dengan lugas.Emma yang mendengar itu terdiam sesaat. Lelaki tampan di hadapannya benar-benar tidak tahu malu. Lalu lelaki itu tersenyum seakan menunjukan kemenangan yang begitu kentara."Dasar gak ta

DMCA.com Protection Status