"Selamat pagi nona Emma, kami hadir atas nama keluarga Ivanov untuk menyampaikan tuntutan resmi. Tindakan Anda telah mencemarkan nama baik nona Valerie yang tidak lain adalah istri tuan Noah dan keluarga Ivanov tidak akan mentolerir hal ini."
"Mencemarkan nama baik? Aku hanya mengungkapkan fakta kalau kakak tiriku merebut tunanganku! Kenapa itu bisa disebut mencemarkan nama baik?""Tapi tindakan Anda tidak ada bukti. Dan tuan Noah yang Anda sebut sebagai tunangan Anda tidak mengakui hal tersebut. Dan hal itu membuat fitnah sangat tidak pantas untuk nona Valerie."Pihak penuntut sudah memberikan Anda waktu untuk meminta maaf kepada nona Valerie, tapi Anda sepertinya mengabaikannya, jadi ...""Tunggu dulu!" cegah Hendrick. "Anakku akan meminta maaf kepada Valerie. Dia baru keluar dari rumah sakit, jadi saya akan membawa Emma menghadap Valerie dan nyonya tua Ivanov.""Tidak! Aku tidak salah dan aku tidak mau meminta maaf! Ayah seharusnya ayaSore itu, Valerie tidak tahu apa yang sedang terjadi dengan ayahnya. Dia melihat bunga-bunga yang beberapa hari kemarin ia tanam dengan tangannya sendiri.Beberapa bunga ada yang layu, tapi masih ada banyak yang tumbuh terlihat segar.River berjaga tak jauh dari Valerie. Kendati berada di rumah nyonya tua, tapi Noah tetap menyuruhnya menjaga Valerie karena siapa tahu Ivana akan membuat ulah dengan membuat Valerie merasa tidak nyaman.Terdengar suara sirene ambulans bergaung sampai ke kediaman nyonya tua. Valerie mengabaikannya karena berpikir jika ambulans itu sedang melakukan tugasnya."Noah kapan pulang ya?" gumam Valerie. Dia mengambil ponselnya dan jam sudah menunjukkan lima sore.Valerie berdiri. "River, aku akan masuk ke rumah. Noah mungkin akan segera pulang, kamu bisa kembali lagi besok pagi."Ταρί ...""Tak ada yang perlu dikhawatirkan, aku di rumah nenek suamiku.""Baik Nona."**Vale
Noah baru saja keluar dari ruang rapat.Wajahnya yang terlihat tenang membuat Zack bingung bagaimana harus menyampaikan kejadian ini kepada Noah."Tuan, nona Valerie sedang di rumah sakit saat ini," kata Zack.Noah menghentikan langkahnya, memandang bayangan Zack di sampingnya."Di rumah sakit? Apa dia kambuh lagi?""Bukan. Maafkan saya, saya salah bicara. Maksud saya, nona Valerie di rumah sakit karena ayahnya mengalami kecelakaan.""Kita ke rumah sakit sekarang," perintah Noah.**River baru saja kembali entah dari mana, dia membawa sebotol minuman untuk Valerie."Tuan Muda dalam perjalan ke sini, Nona."Valerie mendongak."Benarkah?""Nona, apakah Anda mengenal lelaki yang bernama Derrick tadi?"Valerie menggeleng. "Aku baru saja bertemu dengan ayahku dan tidak tahu siapa saja keluarga ayahku. Memangnya ada apa, River?"River menatap Valerie, lalu menggele
Noah masuk ke kamar dengan perasaan yang tidak tenang. Bukan karena masalah ayah mertuanya. Tapi karena ucapan bibi Tatiana.Dia sudah melupakan gadis itu, dan tidak ingin mengingatnya lagi sampai saat ini.Tapi mengapa bibinya harus menceritakan tentang cinta pertamanya itu?Cinta pertama yang pernah dia cintai, tapi yang juga memberikan luka paling dalam di hatinya.Ia tak mengerti, mengapa luka itu seakan kembali menganga?Ia harap wanita itu tak akan muncul kembali dalam hidupnya.Noah menarik napasnya dalam dalam. Dia melihat bayangan Valerie yang tertidur lelap dengan napas yang teratur.Ia naik ke atas ranjang kemudian memeluk Valerie dari belakang."Kamu belum tidur Noah?" tanya Valerie seperti sadar tak sadar."Hmm aku terbangun karena Zack.""Apa Zack mengganggumu?"Noah terkekeh. Dia membalikkan tubuh Valerie agar menghadap ke arahnya.Valerie membuka matanya dan me
Satu hari kemudianValerie dan Noah bersiap pergi ke pulau pribadi milik keluarga Ivanov.Nyonya tua yang sangat berharap bisa mendapatkan cicit kembar dari Valerie dan Noah begitu sangat bersemangat mengantar kepergian mereka.Kemarin Valerie sudah melakukan proses agar dapat memiliki anak kembar. Meski hasilnya tidak dapat dijamin, tapi setidaknya dia melakukan apa yang nyonya tua inginkan.Dia mendapatkan suntik sel telur sebelum berbulan madu untuk memungkinkan kehamilan kembar. Salah satu metode yang bisa Valerie jalani saat ini."Aku akan kembali lima hari lagi," kata Noah pada neneknya."Ya ya, kalian harus bersenang-senang. Dan jangan pikirkan masalah di sini. Semuanya sudah diurus oleh asisten dan pengacaraku. Jadi jangan khawatir.""Nenek, jika ada kabar mengenai ayahku"Aku akan mengabarimu, tenang saja."Valerie tersenyum lega.**Zack membawa mobil mewah mereka menuju band
Suasana di pantai yang sepi membuat ada gejolak di dalam dirinya yang entah mengapa menjadi merubah perasaannya."Tidak ada siapa siapa di sini," balas Noah.Valerie melihat di belakang mereka, tadi ia melihat beberapa staff mengintip. Tapi saat ini dia sudah tidak melihat lagi."Baiklah baiklah, turunkan aku," rengek Valerie.Noah langsung menurunkan Valerie. Tapi begitu Valerie turun, perempuan itu langsung membasahi wajah Noah dengan air yang ada di kedua tangannya lagi.Noah mengelap wajahnya dengan tangannnya. "Oh, kamu belum jera rupanya." Dia mengejar Valerie yang mencoba berlari, tapi sayangnya Valerie tertangkap lagi."Kali ini aku tidak akan membiarkan kamu pergi," bisik Noah di telinga Valerie.Wajah Valerie memerah, tubuhnya diangkat oleh suaminya dan dia tak dapat menolaknya.Noah membawa kembali Valerie ke vila dengan menggendong Valerie."Aku lapar Noah," kata Valerie tiba tiba.
Keesokan paginya, Valerie bangun dan mendapati Noah masih tidur di sampingnya. Keduanya tidak mengenakan apa apa setelah apa yang mereka lakukan kemarin malam.Lengan Noah menjadi bantal Valerie entah sejak kapan, perempuan itu merasa bersalah karena pasti suaminya akan merasakan pegal di lengannya lantaran dirinya.Ia pun perlahan bergerak turun dari ranjang, setelah menjatuhkan kecupan yang hangat di bibir Noah.Valerie masuk ke kamar mandi, lalu merasakan ada yang hilang dari dirinya."Antingku?" Valerie kehilangan satu anting kirinya yang kemarin masih dia pakai.Anting itu adalah pemberian neneknya ketika dia berulang tahun ke dua puluh tahun waktu itu. Dan kini hilang entah ke mana."Jangan jangan waktu aku berenang kemarin?"Valerie buru buru membersihkan dirinya kemudian turun dari villa. Dia mencari anting kecil itu di antara pasir yang lembut di tepi pantai."Bagaimana ini?" gumam Valerie panik.
Pada akhirnya Zack tidak jadi berlibur, karena malam harinya setelah Noah memastikan istrinya itu tidur. Dia bertemu dengan asistennya tersebut di vila yang tak jauh dari sana."Tuan Muda, ada unggahan seperti ini dari akun anonim. Tapi karena Emma saat ini sedang dalam masa percobaan, saya yakin jika yang melakukannya adalah Derrick.""Mereka belum jera," gumam Noah.Sebuah video yang menunjukkan jika Emma berlutut di hadapan Valerie diedit sebisa mungkin memperlihatkan jika Valerie adalah antagonis yang sebenarnya.Video itu terlihat diambil dari kamera tersembunyi yang sepertinya ada di dalam tas Emma."Kalau aku membongkar perbuatan Emma, Renata dan Derrick tidak akan terkena imbasnya, pikir Noah."Kamu gunakan rekaman suara ini untuk melawan video itu, aku yakin Emma menggunakan video ini untuk menarik simpati publik lagi agar hukumannya lebih ringan."Zack mengangguk setuju."Lalu ..." Noah tampak berpikir
Derick menemui ayahnya yang saat ini sedang berada di ruang santai dan bermain catur."Ada apa?" tanya ayah Derick saat melihat anaknya berada di ambang pintu dengan kursi rodanya."Apa Hendrick sudah sadar?""Belum," jawab Derick. "Kalau terus seperti ini, perusahaan bisa dalam masalah. Bisakah ayah membuat keputusan agar aku bisa memimpin perusahaan selama Hendrick masih dirawat di rumah sakit?"Tanpa menatap Derick, ayahnya fokus dengan bidak catur di depannya. Helaan napas terdengar kasar lalu ia menyandarkan punggung di kursinya."Apa kamu bisa?" tanya ayahnya yang seakan tidak percaya dengan kemampuan Derick."Ayah belum pernah memberikanku kesempatan. Jadi, darimana aku bisa membuktikan kalau aku mampu menggantikan Hendrick."Ayahnya tiba-tiba berdiri. "Aku akan memikirkannya.""Lalu Emma ...""Ada apa dengan Emma?"Derick urung mengatakan niatannya."Tidak apa-apa.""D
Ponsel Kevin berdering, Julian mengambil ponselnya dari saku celana milik Kevin."... Ya?""Ini ponsel milik Kevin, kan?" tanya seorang perempuan di ujung telepon."Ya benar, tapi pemilik ponselnya pingsan. Kamu bisa menjemputnya ke sini karena aku tidak mau mengantarnya," kata Julian."Di mana dia? Beri aku alamatnya sekarang."Setelah meminta izin pada Emily, akhirnya Julian memberikan alamat tersebut kepada Karina."Sepertinya yang menelpon adalah kekasihnya," kata Julian usai menutup teleponnya."Biarkan saja dia begitu, kamu mau minum?" tanya Emily. "Oh ya, aku akan mengobati lukamu dulu."Emily membawa Julian masuk ke dalam.Sejak dia putus dengan Kevin, Emily tidak pernah membawa lelaki masuk ke apartemennya. Dan baru kali ini dia mengizinkan pria yang baru dia kenal untuk masuk ke sana.Emily pikir karena Julian adalah sepupu Noah, maka dari itu dia mengizinkannya untuk masuk.
Valerie mengajak Emily untuk makan malam di sebuah restoran mewah dengan pencahayaan lembut dan dekorasi yang elegan. Karena Emily adalah teman Noah, jadi tidak ada salahnya jika dia ingin membangun hubungan yang baik dengan Emily. Apalagi profesinya yang sangat berhubungan dengan pekerjaan Valerie."Maafkan aku, tapi dia memaksa untuk ikut," kata Noah menunjuk Julian dengan matanya."Tak apa-apa, lebih ramai lebih baik, kan?"Mereka berempat pun duduk di sebuah meja bulat yang sudah dipesan oleh Valerie sebelumnya.Julian yang berkarakter mudah akrab dengan orang baru pun tidak kesulitan ketika memulai obrolannya dengan Valerie."Untuk keberhasilan peragaan busana malam ini. Terima kasih karena telah bekerja keras," kata Valerie pada Emily.Emily tersenyum. "Aku hanya melakukan pekerjaanku, dan terima kasih sudah mempercayakannya kepadaku."Mereka berempat pun mulai mengobrol membicarakan masalah pekerjaan dan kehidupan
Valerie duduk di meja kerjanya, ia melihat-lihat desain terbaru untuk pertunjukkan busana yang akan datang.Pintu dibuka oleh sekertarisnya kemudian muncul seorang wanita tinggi yang cantik. Emily masuk dengan senyum yang menawan.Valerie menyambutnya dengan senyum yang ramah. Emily adalah model yang dikenalkan Noah kepadanya. Dia mengatakan bahwa Emily adalah seorang model yang berbakat dan profesional."Selamat datang, saya sangat senang karena Anda bisa bergabung dengan kami untuk pertunjukkan busana ini," kata Valerie.Emily tersenyum. "Mana mungkin saya bisa menolaknya ketika Valerie langsung yang memintanya," Emily terkekeh." Dia jarang meminta bantuan, jadi saya sangat senang bisa membantunya."Valerie menjabat tangan Emily. "Tapi tetap saja, saya ingin mengucapkan terima kasih." Apalagi saat melihat potongan video Emily ketika berada di atas panggung catwalk, dia langsung tertarik pada model tersebut saat pertama kali melihatnya.
"Julian!" teriak Isadora sangat senang saat melihat bayangan sepupunya itu muncul di ambang pintu rumahnya.Dia menghampiri Julian kemudian memeluk lelaki itu."Sekarang kenapa kamu agak berbeda?" tanya Isadora, dia memindai wajah Julian dengan serius."Kenapa? Apa aku bertambah tampan?"Isadora memukul lengan Julian, lelaki itu hanya meringis. Sepupunya itu mencari keberadaan Maxim, tapi siang itu suami Isadora tentu saja sedang bekerja tidak seperti dirinya. Yang keluyuran tidak jelas seperti sekarang."Tiga pria bodoh akhirnya dapat berkumpul lagi," kata Isadora dia mempersilakan Julian masuk."Siapa maksudmu? Havier, Maxim dan Noah?"Isadora mendecakkan lidahnya. "Anakku, jangan sampai kamu mirip dengan pamanmu ini ya. Mama tidak mau kamu mirip dengannya," kata Isadora sambil mengusap perutnya."Kamu tidak ingin punya anak?" tanya Isadora.Julian yang sedang mengambil apel tanpa sengaja menjatuhkan
Noah duduk dengan tidak tenang setelah dia menyuruh River untuk mengobati lukanya.Ada rasa bersalah yang mendalam saat dia tahu bahwa asisten pribadinya itu hampir terbunuh karena perintahnya.Hidup Zack di masa lalu sudah terlalu berat, dan kini dia harus bertemu dengan dirinya yang selalu memberikan tugas berbahaya kepada asistennya tersebut.Suara langkah mendekat, Noah melihat River berjalan ke arahnya."Bagaimana dengan keadaanmu." Noah mendongak, matanya tak bisa berbohong. Dia akan merasa bersalah jika terjadi apa-apa pada Zack."Saya baik-baik saja, Tuan."Hening."Apa ada hal yang menganggu pikiran Anda, Tuan?" River merasa jika Noah sedang memikirkan sesuatu.Noah mengangguk pelan."Aku ingin melepaskan Zack," kata Noah. River terkejut mendengar Noah berkata seperti itu."Apa karena Zack tidak melakukan tugasnya dengan baik? Itu murni bukan kesalahannya, Tuan. Kerjasama kami tidak...
PLAK!Irena menampar wajah Noah. Sontak lelaki itu memandang tajam wajah Irena."Jika bukan karena Felix, aku pasti sangat menderita waktu itu. Aku hamil anak Havier. Aku masih muda saat itu. Aku bisa apa saat ada seseorang yang memberikanku bantuan, meski dia meminta imbalan. Dia mengajakku bekerjasama untuk membalas perbuatan kalian.""Padahal kamu menyukainya, kan? Jangan menyalahkan orang lain atas perbuatanmu sendiri. Kalau saja kamu tidak menggoda Havier, kalau kamu tidak membuat nenekku marah, kamu tidak akan diusir dari rumah itu."Noah melewati Irena begitu saja.Sementara itu perasaan Irena bercampuraduk. Dia khawatir, takut dan juga merasa bersalah karena sudah melakukan hal itu di masa lalu."Tolong kembalikan Theo kepadaku, Noah. Aku sudah melakukan kesalahan karena sudah menyia-nyiakan anakku dengan Havier. Dan sekarang, aku ingin menebusnya.""Kamu bisa menebusnya di penjara nanti." Pintu pun ditutup. Hati
Akhirnya hari yang ditunggu oleh Tatiana tiba juga. Dia pergi ke bandara untuk menjemput anak semata wayangnya.Tatiana menatap layar kedatangan di bandara dengan gelisah, mencari nama Julian.Kegugupan Tatiana berubah menjadi senyum yang merekah saat melihat nama yang dia cari muncul di layar. Dengan cepat ia menuju pintu kedatangan dan menunggu penuh dengan harap.Setelah beberapa saat, pintu itu terbuka dan dari sana muncul seorang pria muda yang wajahnya sedikit berubah."Ada apa dengan anak itu, kenapa dia terlihat agak kurus?" gumam Tatiana cemas. "Apa dia tidak makan teratur "Meskipun anaknya sudah dewasa, tapi ada kelembutan dan kepolosan dari anaknya yang masih terpancar dari matanya."Julian!" panggil Tatiana, langkahnya mendekati pria itu dengan cepat.Julian menoleh ke arah suara itu, matanya memancarkan kebingungan sejenak sebelum akhirnya terpancar kegembiraan dan kelegaan. Dia pun tersenyum dengan lebar.
Ivana siang itu terkejut ketika mendapati Noah masuk ke ruangan di kantornya."Apa yang kamu lakukan di sini? Aku sudah mengatakan kepadamu untuk tidak datang ke sini lagi," kata Ivana dengan sinis.Tanpa berkata apa-apa, Noah memberikan sebuah bukti rekam medis kepada Ivana.Ivana melirik ke arah Noah sebentar lalu mengambil dokumen yang ada di atas meja."Apa maksudmu? Jangan bermain-main denganku. Aku tidak peduli apakah dia sudah punya anak atau belum. Karena hal itu tidak ada urusannya denganku." Ivana melemparkan dokumen itu ke atas meja dengan kasar. Dia kembali ke pekerjaannya."Benarkah? Kamu tidak peduli dengan hal itu?"Ivana mengernyitkan keningnya.la melihat Noah mengeluarkan amplop cokelat dari sakunya dan memberikannya kepada wanita itu."Mungkin ini hadiah kejutan untukmu tahun ini."Noah lalu keluar, dia merasa tidak perlu berdiri di sana sampai Ivana mau membuka amplopnya.Us
Tatiana bersama dengan Becca di rumah sakit selama semalaman. Bahkan dia tertidur di bahu Becca karena sangat mengantuk malam itu.Ponselnya bergetar ketika Julian menelponnya tengah malam. "Bu, aku akan tiba besok pagi. Bisa jemput aku di bandara?""Besok kamu sudah sampai?""Hmm, tapi jangan katakan pada siapapun kalau aku sudah pulang. Ibu saja yang tahu masalah kepulanganku. Ada hal yang harus kuberitahu pada ibu.""Apa? Jangan buat ibu penasaran.""Besok saja. Bagaimana keadaan Havier, apa dia baik-baik saja?""Havier koma."Julian mengembuskan napasnya dengan kasar."Untuk sekarang, ibu jangan bertindak ceroboh. Jangan menyentuh wanita itu, dan jangan membuat masalah.""Wanita siapa? Wanita kuda itu?""Ya dia, dia sangat berbahaya Bu. Masih ingat masalah kasus kematian istri pengusaha itu? Sekarang kasus itu dibuka lagi karena pihak keluarga perempuan menemukan kejanggalan."