Share

Story 7

Author: Gavriel
last update Last Updated: 2024-03-30 13:09:32

Mendengar ajakan menikah dari Noah, tentu saja membuat Valerie terkejut. la tidak pernah membayangkan sebelumnya jika akan dilamar oleh pengawal pribadinya sendiri. Itu pun bukan atas dasar cinta melainkan rasa bersalah.

"Noah, sepertinya kamu terlalu terburu-buru dengan keputusan itu," tolak Valerie dengan suara nada yang rendah agar tidak menyakiti Noah.

"Belum tentu aku hamil, jadi... sebaiknya jangan mengambil langkah terlalu jauh."

"Kalau Anda mau seperti itu, baiklah. Saya tidak akan memaksa," katanya kemudian berdiri dari kursinya. Dia membereskan semua makanan dan membuang sisa makanan ke dalam tempat sampah.

"Noah," panggil Valerie.

"Ya?"

"Aku ingin bekerja. Aku akan bekerja, karena aku tidak bisa terus tinggal di rumah ini denganmu." Meski tidak tahu apakah nantinya dia akan segera mendapatkan pekerjaan atau tidak. Tapi Valerie harus memikirkan caranya agar tidak terlalu lama tinggal di rumah Noah dan menyusahkan lelaki itu.

"Anda bisa melakukan semua yang Anda inginkan," balas Noah. Lalu dia masuk ke kamarnya.

Valerie memandang punggung Noah, ia merasa tidak enak karena sudah menolak lelaki tadi.

"Apa aku sudah keterlaluan?" gumam Valerie.

Dua minggu kemudian...

Valerie masih belum mendapatkan pekerjaan. Dia juga masih berada di rumah itu dan membantu Noah melakukan pekerjaan rumah tangga.

Akan tetapi, sejak dua hari kemarin. Dia merasakan tidak enak pada tubuhnya.

"Kamu akan berangkat sekarang Noah?" tanya Valerie.

"Mungkin saya akan pulang agak malam," jawab Noah. Dia mengamati wajah Valerie yang sedikit pucat kemudian mendekatinya. "Sebaiknya kita ke rumah sakit sekarang," ajak Noah.

"Tidak, aku tidak sakit," tolak Valerie.

"Kita tidak tahu kalau belum memeriksakan ke dokter."

Mau tak mau Valerie pun menurut, toh sebenarnya dia memang merasakan tidak enak badan beberapa hari ini.

"Kamu akan terlambat bekerja," gumam Valerie saat Noah mengemudikan mobilnya ke rumah sakit.

"Tidak apa apa, tak akan terjadi masalah."

"Kalau kamu dipecat, kita berdua menganggur," gumam Valerie lagi.

Noah tersenyum. "Jangan khawatir, hal itu tak akan terjadi."

"Selamat istri Anda sedang hamil," ucap dokter yang memeriksa Valerie.

Valerie yang masih berada di atas ranjang pasien terkejut dan menyingkap tirai yang menutupi dirinya dan Noah.

"Apa?!" Noah dan Valerie terkejut.

"Tidak mungkin, pasti Anda salah," kata Valerie seolah menolak kenyataan.

Tapi dokter itu tersenyum.

"Anda bisa membawa istri Anda ke dokter kandungan untuk mengetahui lebih jelasnya."

Jiwa Noah setengah melayang. Dia juga setengah tidak percaya jika Valerie hamil.

Awalnya setelah Valerie berkata bahwa dirinya tak akan hamil membuat Noah lega. Tetapi, setelah mendengar jika Valerie sedang hamil benar benar membuat syok.

Noah dan Valerie keluar dari ruang pemeriksaan dengan pikiran masing masing.

"Tadi... aku salah dengar kan, Noah?"

Noah tidak menjawab.

"Noah! Katakan sesuatu padaku! Katakan kalau yang dikatakan oleh dokter tadi tidak benar!"

"Kita ke dokter kandungan sekarang," kata Noah dengan tenang.

Dan akhirnya mereka berdua ke dokter kandungan pada saat itu juga.

Namun, hasil mengatakan hal yang sama jika saat ini Valerie sedang hamil anak Noah.

Keduanya sudah tidak dapat berbuat apa apa lagi selain menerima kenyataan jika Valerie akan menjadi seorang ibu dan Noah akan menjadi seorang ayah karena kejadian tidak terduga malam itu.

Valerie tiba tiba terjatuh, Noah menoleh dan dengan sigap menangkap tangan Valerie sama seperti ketika dia menjadi pengawal perempuan itu.

"Anda baik baik saja?"

"Mana mungkin aku baik baik saja." Valerie mendongak dan menatap wajah Noah. Dia lalu menangis. Dia belum siap jika akan menjadi seorang ibu untuk anak yang dikandungnya.

Tetapi di sisi lain, dia tak memiliki pemikiran untuk mengenyahkan janin itu dari rahimnya. Tidak akan.

Selama seharian usai pulang dari rumah sakit Valerie terus berada di kamarnya. Dia memikirkan bagaimana hidupnya selanjutnya jika hamil anak Noah.

Yang pertama akan menertawakan hidupnya adalah Anne dan Ruth karena tahu jika dirinya benar tidur dengan Noah malam itu,

Lalu orang orang yang membencinya, akan mencemooh dirinya karena sudah mencoreng nama keluarga.

"Apa aku menikah saja dengan Noah? Setidaknya anak ini memiliki seorang ayah, kan?" gumam Valerie.

la teringat kalimat yang dikatakan oleh Noah sebelum mereka sampai di rumah.

"Jika kamu menikah denganku, aku akan membantu membalaskan dendam pada keluargamu yang telah membuang mu," katanya dengan serius.

Valerie terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Noah.

"Memangnya Noah memiliki apa sampai bisa membantuku balas dendam," ucap Valerie dalam hati.

Dan hal itu membuatnya berpikir sampai sekarang.

"Jangan jangan Noah seorang mafia," tebak Valerie.

"Atau dia mempunyai geng yang menakutkan."

Valerie menggelengkan kepalanya. "Tidak mungkin. Noah

bukan seperti itu."

Bel berbunyi, Valerie gegas keluar dari kamarnya untuk melihat siapa yang datang.

Alangkah terkejutnya Valerie saat mendapati Zack yang berada di depan pintu rumah.

"Ada titipan dari Tu.. maksud saya Noah," kata Zack.

"Noah?"

Valerie melihat ke dalam paper bag yang dibawa Zack. Tanpa sadar dia tersenyum saat melihat jika Noah membelikannya vitamin ibu hamil.

"Selamat untuk kehamilan Anda," kata Zack lagi.

Valerie tidak tahu harus menanggapi bagaimana jadi dia tersenyum pada Zack.

"Tapi kenapa Anda yang mengantarkannya? Bukankah Anda adalah bos Noah?"

"Itu.. karena saya sedang dalam perjalanan. Dan kebetulan ke arah rumah ini."

"Oh begitu."

"Kalau begitu saya pamit."

Zack pun pergi meninggalkan Valerie yang masih melihat-lihat isi di dalam paper bag yang dibawa oleh Zack tadi.

"Noah memang sangat perhatian," kata Valerie.

"Aku ingin bertemu, luangkan waktumu sebentar nanti malam." Ruth tiba tiba menghubungi Valerie siang itu, entah apa yang sedang direncanakan oleh kakak tirinya itu. Tapi yang jelas bukan hal baik.

"Aku tidak mau."

"Temui aku atau aku akan melakukan hal lain yang dapat merugikanmu," ancam Ruth.

Mau tak mau Valerie menuruti apa kata Ruth. Karena dia tahu bahwa wanita licik itu tidak akan pernah main main dengan ancamannya.

Jadi malam itu, sebelum Noah pulang. Valerie pergi menemui Ruth di sebuah kafe.

Sayangnya, di sana bukan hanya Ruth saja yang datang. Melainkan ada Damian. Ya, lelaki yang sudah menghancurkan perasaan itu juga ada di sana, duduk di sebelah Ruth sambil memegang tangan wanita itu.

"Ada apa? Aku tak punya banyak waktu untuk kalian berdua," kata Valerie masih berdiri, tak sudi duduk di depan Ruth dan Damian.

"Duduklah," perintah Ruth.

"Bicara saja sekarang, aku harus segera pulang."

Ruth tertawa mengolok-olok Valerie.

"Pulang? Memangnya kamu punya rumah?"

Valerie terdiam.

"Ah sudahlah, aku cuma mau bilang kalau minggu depan aku akan bertunangan dengan Damian."

"Lalu?"

"Kamu harus datang."

"Kenapa aku harus datang? Bukankah kalian sudah mengusirku!"

Ruth memutar bola matanya. "Akan ada banyak wartawan nantinya, aku mau kamu mengatakan kalau kamu berpisah baik baik dengan Damian. Aku tak mau mereka berpikiran buruk tentangku."

Valerie mendengus.

"Bukankah kamu memang sangat buruk?"

Mendengar hal itu, Ruth langsung berdiri dan hendak menampar Valerie. Tetapi, ada orang di sekeliling yang melihat mereka. Jadi Ruth menahannya.

"Awas saja kalau kamu tidak datang," ancam Ruth.

Ruth dan Damian pergi melewati bahu Valerie. Bahkan dengan kejam Damian menyenggol bahu Valerie hingga wanita itu hampir terjatuh ke belakang.

Valerie mengepalkan tangannya. "Kalian akan terus menindasku, kan?" kata Valerie dalam hatinya.

Valerie mengambil ponselnya. Lalu menghubungi Noah.

"Noah, ayo kita menikah, dan kamu harus berjanji membantuku balas dendam kepada mereka yang sudah membuang ku seperti ini."

Related chapters

  • I Love Bodyguard   Story 8

    "Aku sedang keluar kota sekarang, kita bicarakan nanti setelah aku di rumah," kata Noah di ujung telepon. "Keluar kota? Oh, baiklah kalau begitu." Valerie menutup teleponnya. Kemudian membalikkan tubuhnya dan melihat bayangan Ruth dan Damian ada di parkiran. Rasanya dia ingin merobek bayangan mereka berdua, tapi dia harus menahannya sedikit lebih lama. Valerie masih memiliki sedikit rasa dengan lelaki brengsek itu. Meski sudah dikhianati dan dipermalukan berkali-kali. Padahal tak ada yang bisa diandalkan dari Damian, tapi mengapa dia harus sebegitu menyukai Damian? Apakah karena dia adalah cinta pertama nya? "Aku harus pulang sekarang," gumam Valerie. Dia keluar dari kafe seperti orang bodoh. Ketika di jalan, dia mendengar suara mesin mobil menghampirinya. Dia pun melirik ke samping, rupanya ada Damian dan Ruth di dalamnya. "Wah kasian sekali, di mana memang pengawalmu? Dia meninggalkanmu ya?" ejek Ruth. "Mau ku antar? Aku mau tau di mana tempat yang kamu sebut rumah," ejek Rut

    Last Updated : 2024-03-30
  • I Love Bodyguard   Story 9

    Keesokan harinya, Noah benar benar mengurus perihal pernikahan mereka berdua. Tidak perlu acara yang mewah, Noah dan Valerie kini sudah sah menjadi suami istri di mata hukum. "Aku tidak percaya kalau aku akan menjadi istri orang lain," gumam Valerie ketika berada di mobil. Noah yang mendengarnya tidak berkomentar. "Tunggu sebentar Noah!" Noah langsung menghentikan mobilnya. "Ada apa?" "Aku ingin makan itu, boleh kan?" Noah melihat restoran cepat saji yang mereka lewati. Tanpa menunggu lama, Noah langsung memutar stir dan mengarahkan ke area drivethru. "Jangan pesan terlalu banyak. Makanan cepat saji tidak baik untuk bayimu," kata Noah. "Iya iya." Namun tetap saja Valerie memesan makanan cepat saji itu cukup banyak. Dia memakan di mobil dan menjatuhkan beberapa remahan di mobil Noah. Noah hanya meliriknya, tapi Valerie tahu jika lelaki itu tidak senang dengan sikapnya saat ini. "Aku akan membersihkannya, aku janji," kata Valerie. "Oh ya kemarin kamu keluar kota ngapain?" "

    Last Updated : 2024-03-31
  • I Love Bodyguard   Story 10

    Setelah dia mendapatkan kabar baik, Valerie pun memberitahu pada Raya jika dirinya diterima bekerja perusahaan yang direkomendasikan olehnya. "Wah selamat! Aku masih di lobi menunggumu, bagaimana kalau kita merayakannya!" "Boleh, aku akan turun sekarang." Mereka berdua pun pergi ke sebuah restoran. Namun, mereka tidak menduga jika akan bertemu dengan Ruth dan kedua temannya di sana. "Apa kita pindah saja?" tanya Raya. Dia tahu raut wajah Valerie berubah saat melihat Ruth. "Tidak. Kita akan makan di sini. Ini bukan restoran mereka." Valerie pun masuk dengan Raya. Duduk di meja yang agak jauh dari mereka bertiga. Tapi, bukan Ruth namanya jika tidak membuat keributan dengan Valerie. Dia dengan kedua temannya lalu menghampiri meja Valerie dan Raya dan mengolok-olok mereka berdua. "Ray, harusnya kamu lebih pandai memilih teman, bagaimana bisa kamu makan di sini dengan teman miskin mu ini ," ejek Ruth. "Benar, dia tidak akan mampu membayar makanan di restoran ini. Kenapa kamu mengaj

    Last Updated : 2024-04-01
  • I Love Bodyguard   Story 11

    Valerie sore itu sedang menyiapkan makan malam untuk Noah. Tapi ketika mendengar suara mesin mobil Noah masuk ke pekarangan rumah mereka, Valerie tiba tiba saja meninggalkan dapur untuk menyambut suaminya tersebut. "Noah! Aku mendapatkan pekerjaan!" kata Valerie dengan ceria. "Pekerjaan apa?" tanya Noah. Dia melepaskan jasnya kemudian duduk di sofa. Valerie iku duduk di sofa yang berbeda dengan Noah. "Menjadi asisten, kupikir aku bisa menjadi desainer di perusahaan itu. Tapi ternyata mereka hanya membutuhkan asisten." Noah diam, kemudian bertanya. "Teman Raya?" "Iya, kupikir itu lebih baik kan daripada aku menganggur." Valerie yang melihat ekspresi wajah Noah saat ini sebenarnya agak takut. Karena Noah yang dia kenal sebelumnya berbeda dengan yang dia lihat sekarang. "Sampai kapan kamu akan bekerja? Bagaimana kalau mereka tahu kamu hamil?" "Uhm... itu... aku akan berhenti sebelum perutku membesar," kata Valerie dengan percaya diri. Tapi setelah melihat wajah Noah, Valerie menja

    Last Updated : 2024-04-01
  • I Love Bodyguard   Story 12

    Sepulang kerja, Valerie menelpon Noah agar tidak menjemputnya karena dia ada urusan lain. Menggunakan taksi, Valerie kemudian pergi ke rumah orangtuanya. Meski dia malas, tapi dia ingin mengambil desain miliknya. Namun, ketika dia hendak masuk ke rumah. Para pelayan rumah itu mencegah Valerie masuk ke dalam karena larangan dari majikan mereka. "Aku cuma mau mengambil barangku!" "Tapi Nyonya dan Tuan melarang kami untuk membiarkan Anda masuk," kata pelayan itu. Valerie melirik ke sekitarnya. Fredison dan Anne tidak ada di rumah karena mobil mereka tak ada yang terlihat. "Aku hanya ingin masuk sebentar," desak Valerie. Lalu munculah Ruth dari dalam dengan wajahnya yang angkuh. "Biarkan dia masuk," kata Ruth. Dia masih kesal lantaran dia diusir oleh petugas keamanan kemarin di depan Valerie. Mau tak mau pelayan pun membiarkan Valerie masuk. Ruth memberikan kode pada pelayan agar membuntuti Valerie dan mengunci kamarnya. Valerie yang sudah ada di dalam kamar kemudian mencari-cari

    Last Updated : 2024-04-01
  • I Love Bodyguard   Story 13

    Noah pun membawa Valerie ke rumah sakit. la membiarkan salah satu orangnya untuk menyetir mobilnya untuk sementara. "Jadi siapa yang sudah menyuruh mereka membawa Valerie ke sini?" tanya Noah. Kepala Valerie berada di atas pangkuan Noah. Rupanya Valerie diberi obat tidur dalam minumannya. Entah apa yang sudah mereka rencanakan, yang jelas kejadian serupa pasti akan terjadi lagi jika dia telat menolong Valerie. "Ruth, kakak tiri Valerie Bos." "Ruth?" Ponsel Noah bergetar, kali ini Raya yang menelponnya. "Kamu sudah menemukan Valerie, Noah?" tanya Raya terdengar cemas. "Aku sudah bersama Valerie, sekarang aku akan membawanya ke rumah sakit." "Apa terjadi sesuatu pada Valerie?" "Aku akan memastikannya nanti di rumah sakit, apakah dia baik baik saja atau tidak. Jadi, tolong katakan pada temanmu itu kalau Valerie tak bisa pergi bekerja hari ini." "Baiklah kalau begitu. Kabari aku jika Valerie sudah sadar." Valerie membuka matanya ketika dia melihat Noah sedang berbicara dengan se

    Last Updated : 2024-04-07
  • I Love Bodyguard   Story 14

    Saat memasuki lift, Raya teringat dengan kekasihnya yang saat ini harusnya sudah kembali dari luar negeri. Dia pun langsung menghubunginya untuk menanyakan di mana dia saat ini. "Alex! Kamu sudah sampai?" tanya Raya. "Oh... ya... aku sudd ah sampai." "Ada apa dengan suaramu? Kamu kenapa?" "Tid tidaak apa apa." Lalu setelah beberapa detik kemudian suara Alex terdengar normal kembali. "Ada apa Ray?" tanya Alex. "Kamu ada di mana sekarang? Kenapa tidak menghubungiku jika sudah kembali?" "Aku baru saja memesan hotel, dan akan tidur sebentar di sini." "Hotel mana? Aku ke sana sekarang ya." Alex tak langsung menjawab dan meninggalkan keheningan cukup lama. "Alex?" "Nanti aku akan ke rumahmu Ray, sudah malam, kamu jangan keluar malam malam," kata Alex menolak kedatangan Raya. Namun gadis itu tidak berpikir macam macam dan mengiyakan rencana pacarnya. "Baiklah kalau begitu, aku tunggu kamu di rumah." Di sisi lain, seorang lelaki sedang memeluk perempuan dari belakang. Tanpa malu

    Last Updated : 2024-04-07
  • I Love Bodyguard   Story 15

    Valerie menunggu Noah keluar dari kamarnya karena dia akan berangkat bekerja dengan suaminya. Tetapi, sudah cukup lama Noah berada di dalam kamarnya. Ada apa lagi? Tak mau kejadian kemarin terulang lagi, akhirnya Valerie memilih untuk menunggunya. Hingga beberapa menit kemudian Noah sudah keluar dengan pakaian kerjanya yang rapi. Mata Noah melihat bayangan Valerie dari atas sampai bawah kemudian memiringkan kepalanya. "Kamu yakin akan bekerja dengan pakaian itu?" tanya Noah. "Memangnya ada apa?" Rok selutut dengan blouse warna hitam membuat Valerie pagi itu terlihat agak berbeda dari sebelumnya. "Ganti pakaianmu, setelah itu baru boleh ikut denganku." "Tapi... ini sudah siang Noah," protes Valerie, tapi setelah melihat mata Noah menunjuk ke arah kamarnya. Anehnya Valerie menurut saja dan kembali ke kamarnya dan mengganti roknya dengan celana panjang. "Aku tau dia tidak suka aku memakai rok," gerutu Valerie. " Tapi kan..." Valerie tak berdaya, jadi akhirnya dia keluar dengan cemb

    Last Updated : 2024-04-07

Latest chapter

  • I Love Bodyguard   156

    Ponsel Kevin berdering, Julian mengambil ponselnya dari saku celana milik Kevin."... Ya?""Ini ponsel milik Kevin, kan?" tanya seorang perempuan di ujung telepon."Ya benar, tapi pemilik ponselnya pingsan. Kamu bisa menjemputnya ke sini karena aku tidak mau mengantarnya," kata Julian."Di mana dia? Beri aku alamatnya sekarang."Setelah meminta izin pada Emily, akhirnya Julian memberikan alamat tersebut kepada Karina."Sepertinya yang menelpon adalah kekasihnya," kata Julian usai menutup teleponnya."Biarkan saja dia begitu, kamu mau minum?" tanya Emily. "Oh ya, aku akan mengobati lukamu dulu."Emily membawa Julian masuk ke dalam.Sejak dia putus dengan Kevin, Emily tidak pernah membawa lelaki masuk ke apartemennya. Dan baru kali ini dia mengizinkan pria yang baru dia kenal untuk masuk ke sana.Emily pikir karena Julian adalah sepupu Noah, maka dari itu dia mengizinkannya untuk masuk.

  • I Love Bodyguard   Story 155

    Valerie mengajak Emily untuk makan malam di sebuah restoran mewah dengan pencahayaan lembut dan dekorasi yang elegan. Karena Emily adalah teman Noah, jadi tidak ada salahnya jika dia ingin membangun hubungan yang baik dengan Emily. Apalagi profesinya yang sangat berhubungan dengan pekerjaan Valerie."Maafkan aku, tapi dia memaksa untuk ikut," kata Noah menunjuk Julian dengan matanya."Tak apa-apa, lebih ramai lebih baik, kan?"Mereka berempat pun duduk di sebuah meja bulat yang sudah dipesan oleh Valerie sebelumnya.Julian yang berkarakter mudah akrab dengan orang baru pun tidak kesulitan ketika memulai obrolannya dengan Valerie."Untuk keberhasilan peragaan busana malam ini. Terima kasih karena telah bekerja keras," kata Valerie pada Emily.Emily tersenyum. "Aku hanya melakukan pekerjaanku, dan terima kasih sudah mempercayakannya kepadaku."Mereka berempat pun mulai mengobrol membicarakan masalah pekerjaan dan kehidupan

  • I Love Bodyguard   Story 154

    Valerie duduk di meja kerjanya, ia melihat-lihat desain terbaru untuk pertunjukkan busana yang akan datang.Pintu dibuka oleh sekertarisnya kemudian muncul seorang wanita tinggi yang cantik. Emily masuk dengan senyum yang menawan.Valerie menyambutnya dengan senyum yang ramah. Emily adalah model yang dikenalkan Noah kepadanya. Dia mengatakan bahwa Emily adalah seorang model yang berbakat dan profesional."Selamat datang, saya sangat senang karena Anda bisa bergabung dengan kami untuk pertunjukkan busana ini," kata Valerie.Emily tersenyum. "Mana mungkin saya bisa menolaknya ketika Valerie langsung yang memintanya," Emily terkekeh." Dia jarang meminta bantuan, jadi saya sangat senang bisa membantunya."Valerie menjabat tangan Emily. "Tapi tetap saja, saya ingin mengucapkan terima kasih." Apalagi saat melihat potongan video Emily ketika berada di atas panggung catwalk, dia langsung tertarik pada model tersebut saat pertama kali melihatnya.

  • I Love Bodyguard   Story 153

    "Julian!" teriak Isadora sangat senang saat melihat bayangan sepupunya itu muncul di ambang pintu rumahnya.Dia menghampiri Julian kemudian memeluk lelaki itu."Sekarang kenapa kamu agak berbeda?" tanya Isadora, dia memindai wajah Julian dengan serius."Kenapa? Apa aku bertambah tampan?"Isadora memukul lengan Julian, lelaki itu hanya meringis. Sepupunya itu mencari keberadaan Maxim, tapi siang itu suami Isadora tentu saja sedang bekerja tidak seperti dirinya. Yang keluyuran tidak jelas seperti sekarang."Tiga pria bodoh akhirnya dapat berkumpul lagi," kata Isadora dia mempersilakan Julian masuk."Siapa maksudmu? Havier, Maxim dan Noah?"Isadora mendecakkan lidahnya. "Anakku, jangan sampai kamu mirip dengan pamanmu ini ya. Mama tidak mau kamu mirip dengannya," kata Isadora sambil mengusap perutnya."Kamu tidak ingin punya anak?" tanya Isadora.Julian yang sedang mengambil apel tanpa sengaja menjatuhkan

  • I Love Bodyguard   Story 152

    Noah duduk dengan tidak tenang setelah dia menyuruh River untuk mengobati lukanya.Ada rasa bersalah yang mendalam saat dia tahu bahwa asisten pribadinya itu hampir terbunuh karena perintahnya.Hidup Zack di masa lalu sudah terlalu berat, dan kini dia harus bertemu dengan dirinya yang selalu memberikan tugas berbahaya kepada asistennya tersebut.Suara langkah mendekat, Noah melihat River berjalan ke arahnya."Bagaimana dengan keadaanmu." Noah mendongak, matanya tak bisa berbohong. Dia akan merasa bersalah jika terjadi apa-apa pada Zack."Saya baik-baik saja, Tuan."Hening."Apa ada hal yang menganggu pikiran Anda, Tuan?" River merasa jika Noah sedang memikirkan sesuatu.Noah mengangguk pelan."Aku ingin melepaskan Zack," kata Noah. River terkejut mendengar Noah berkata seperti itu."Apa karena Zack tidak melakukan tugasnya dengan baik? Itu murni bukan kesalahannya, Tuan. Kerjasama kami tidak...

  • I Love Bodyguard   Story 151

    PLAK!Irena menampar wajah Noah. Sontak lelaki itu memandang tajam wajah Irena."Jika bukan karena Felix, aku pasti sangat menderita waktu itu. Aku hamil anak Havier. Aku masih muda saat itu. Aku bisa apa saat ada seseorang yang memberikanku bantuan, meski dia meminta imbalan. Dia mengajakku bekerjasama untuk membalas perbuatan kalian.""Padahal kamu menyukainya, kan? Jangan menyalahkan orang lain atas perbuatanmu sendiri. Kalau saja kamu tidak menggoda Havier, kalau kamu tidak membuat nenekku marah, kamu tidak akan diusir dari rumah itu."Noah melewati Irena begitu saja.Sementara itu perasaan Irena bercampuraduk. Dia khawatir, takut dan juga merasa bersalah karena sudah melakukan hal itu di masa lalu."Tolong kembalikan Theo kepadaku, Noah. Aku sudah melakukan kesalahan karena sudah menyia-nyiakan anakku dengan Havier. Dan sekarang, aku ingin menebusnya.""Kamu bisa menebusnya di penjara nanti." Pintu pun ditutup. Hati

  • I Love Bodyguard   Story 150

    Akhirnya hari yang ditunggu oleh Tatiana tiba juga. Dia pergi ke bandara untuk menjemput anak semata wayangnya.Tatiana menatap layar kedatangan di bandara dengan gelisah, mencari nama Julian.Kegugupan Tatiana berubah menjadi senyum yang merekah saat melihat nama yang dia cari muncul di layar. Dengan cepat ia menuju pintu kedatangan dan menunggu penuh dengan harap.Setelah beberapa saat, pintu itu terbuka dan dari sana muncul seorang pria muda yang wajahnya sedikit berubah."Ada apa dengan anak itu, kenapa dia terlihat agak kurus?" gumam Tatiana cemas. "Apa dia tidak makan teratur "Meskipun anaknya sudah dewasa, tapi ada kelembutan dan kepolosan dari anaknya yang masih terpancar dari matanya."Julian!" panggil Tatiana, langkahnya mendekati pria itu dengan cepat.Julian menoleh ke arah suara itu, matanya memancarkan kebingungan sejenak sebelum akhirnya terpancar kegembiraan dan kelegaan. Dia pun tersenyum dengan lebar.

  • I Love Bodyguard   Story 149

    Ivana siang itu terkejut ketika mendapati Noah masuk ke ruangan di kantornya."Apa yang kamu lakukan di sini? Aku sudah mengatakan kepadamu untuk tidak datang ke sini lagi," kata Ivana dengan sinis.Tanpa berkata apa-apa, Noah memberikan sebuah bukti rekam medis kepada Ivana.Ivana melirik ke arah Noah sebentar lalu mengambil dokumen yang ada di atas meja."Apa maksudmu? Jangan bermain-main denganku. Aku tidak peduli apakah dia sudah punya anak atau belum. Karena hal itu tidak ada urusannya denganku." Ivana melemparkan dokumen itu ke atas meja dengan kasar. Dia kembali ke pekerjaannya."Benarkah? Kamu tidak peduli dengan hal itu?"Ivana mengernyitkan keningnya.la melihat Noah mengeluarkan amplop cokelat dari sakunya dan memberikannya kepada wanita itu."Mungkin ini hadiah kejutan untukmu tahun ini."Noah lalu keluar, dia merasa tidak perlu berdiri di sana sampai Ivana mau membuka amplopnya.Us

  • I Love Bodyguard   Story 148

    Tatiana bersama dengan Becca di rumah sakit selama semalaman. Bahkan dia tertidur di bahu Becca karena sangat mengantuk malam itu.Ponselnya bergetar ketika Julian menelponnya tengah malam. "Bu, aku akan tiba besok pagi. Bisa jemput aku di bandara?""Besok kamu sudah sampai?""Hmm, tapi jangan katakan pada siapapun kalau aku sudah pulang. Ibu saja yang tahu masalah kepulanganku. Ada hal yang harus kuberitahu pada ibu.""Apa? Jangan buat ibu penasaran.""Besok saja. Bagaimana keadaan Havier, apa dia baik-baik saja?""Havier koma."Julian mengembuskan napasnya dengan kasar."Untuk sekarang, ibu jangan bertindak ceroboh. Jangan menyentuh wanita itu, dan jangan membuat masalah.""Wanita siapa? Wanita kuda itu?""Ya dia, dia sangat berbahaya Bu. Masih ingat masalah kasus kematian istri pengusaha itu? Sekarang kasus itu dibuka lagi karena pihak keluarga perempuan menemukan kejanggalan."

DMCA.com Protection Status