Beranda / Romansa / I GUESS I MISJUDGED YOU / Hanya Sebatas Hawa Nafsu

Share

Hanya Sebatas Hawa Nafsu

Penulis: Youna Imut
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-16 22:44:50

Tibalah saatnya malam hari yang ditunggu-tunggu oleh Shahnaz.Dengan busana menarik juga make up yang menawan,Shahnaz keluar dari dalam kamar.

"Ibu...!"

"Iya Shahnaz,ada apa?" 

"Ibu,aku mau keluar sebentar ya!" 

"Kamu mau kemana sayang?"Tanya ibunya.

"Aku mau ketempat Brams." Jawab Shahnaz.

Ibunya senyum melihat Shahnaz,dia begitu senang bila Shahnaz bahagia.Sambil menggelengkan kepala, ibunya melihat Shahnaz berjalan keluar dengan anggun dan cantik sekali.

Beberapa menit menyetir mobil,Shahnaz akhirnya tiba di depan rumah Brams.Tanpa rasa sungkan, Shahnaz masuk ke dalam dengan santainya.

"Tak..Tak..Tak..," 

Langkah sepatu Shahnaz terdengar oleh Brams mendekati kamarnya.Brams tidak yakin kalau Shahnaz akan datang seperti yang dikatakannya.

"Pak Dika,"kata Shahnaz sambil masuk kedalam kamar.

"Eh kamu Shahnaz,dia mengerutkan keningnya.Aku tidak yakin kalau kamu datang kesini."Ucap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Shahnaz Hamil Anak Brams

    "Uhuakkk..Uhuakkk,"Shahnaz pagi itu terlihat mual dan muntah.Mukanya pucat dan kedinginan.Shahnaz tidak selera makan bahkan bicara juga dia jadi malas."Kamu sakit Shahnaz?" Tanya ibunya.Ibunya memegang kening Shahnaz, Badannya tersa dingin dan mukanya semakin pucat.Ibunya yang sangat menyayangi Shahnaz sangat khawatir dengan keadaan anaknya."Kita berobat ya sayang!"Kata ibunya.Shahnaz hanya diam saja.Dia tidak mau menjawab ucapan ibunya."Shahnaz,apa kamu sudah makan?"Shahnaz terlihat hanya menggelekan kepalanya.Dia tidak mau kalau ibunya banyak bicara saat itu."Kenapa aku jadi merasa mual begini ya?" Bathin Shahnaz.Saat itu juga dia terpikir kalau orang yang biasanya mual muntah itu adalah orang yang masuk angin dan orang..."Tidak...apakah aku sekarang hamil?" Bathin Shahnaz.Dia kelihatannya begitu tidak yakin dengan apa yang dipikirkannya.Tapi karena dia ingin segera memiliki Brams, tentun

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-17
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Pengaruh Rindu Dua Minggu

    Brams dan Jesselyn seakan membalas kerinduan mereka selama lebih dari dua minggu.Brams hampir tiga kali membuang lahar hangatnya demi memuaskan sang istri."Sayang,apa kamu sudah puas? Tanya Brams dengan begitu manja.Jesselyn terlihat manggut-manggut dan malu melihat Brams.Jesselyn berbaring lemah seperti kehabisan tenaga.Brams yang melihat Jesselyn dengan kondisi seperti itu, malah duduk dan langsung ke kamar mandi.Mendengar gemerincing air dari kamar mandi, Jesselyn berbalik dan melihat ke arah kamar mandi.Dia yang tadinya ingin tidur, sekarang malah ikut mandi karena takut kalau kedua orangtuanya datang."Eh..kamu sayang," ucap Brams."Apa kamu tidak capek?""Iya sih sayang,tapi aku takut dan kalau nantinya papa dan mama datang melihat kita berada di kamar siang-siang begini.Jesselyn membuka handuk yang sengaja dia pakai dari kamarnya.Memang dasar Brams punya nafsu yang amat sangat, sehingga dia tidak tah

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-19
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Sesuatu Yang Mendebarkan

    Mata Jesselyn terbelalak karena terkejut melihat Brams sudah ada di depannya.Dengan bicara terbatah-batah, Jesselyn melihat Brams."S_sayang,aku tidak apa-apa kok,T-Tadi aku terkejut karena yang datang orang gila."jawab Jesselyn dengan berbohong.Brams melihat Jesselyn sepertinya ketakutan.Dia melihat muka Jesselyn yang berubah jadi pucat."Ahh barangkali Jesselyn memang takut dan terkejut karena melihat orang gila." Bathin Brams."Sayang,sudahlah kamu enggak usah takut,"Akukan ada disini.Brams langsung memeluk Jesselyn yang ketakutan.Dia sama sekali tidak tahu kalau Jesselyn saat itu sedang berbohong padanya."Syukurlah,untung saja Brams bisa percaya dengan alasan yang aku katakan." Bathin Jesselyn.Keduanya kini duduk kembali di sofa ruang tamu.Jesselyn sampai saat itu juga belum bisa melupakan hala yang baru saja dilihatnya.Seiring dengan acara televisi yang diikuti oleh mereka tiba-tiba."Ting..Tong..," Suara bel

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-19
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Shahnaz Kecewa Berat

    Pak Hadi dan istrinya masuk ke dalam kamar, sementara Brams dan Jesselyn masuk ke sebuah restauran mewah yang ada di Singapore."Sayang,kamu mau makan apa?""Terserah deh sayang,kali ini aku ingin makan makanan yang sesuai dengan pesanan kamu."Jawab Jesselyn.Brams tersenyum melihat istrinya,dia kelihatannya makin hari makin sayang pada Jesselyn."Kringgg..!"Handpone Brama tiba-tiba berbunyi.Brams langsung meraih handpone dari atas meja dan melihat siapa yang memanggil."Hahhhh..dia lagi..!"bathin Brams.Dengan sedikit kesal dia malah menolak panggilan tersebut."Siapa sayang?"Tanya Jesselyn."Akhhh orang yang salah sambung sayang,"kata Brams.Jesselyn meneteskan menikmati makanan yang sudah terhidang dimejanya.Sementara Brams sengaja menonaktifkan handponenya agar tidak bisa dihubungi oleh Shahnaz lagi.Mata Brams melihat Jesselyn sangat berselera dalam menikmati makanan.Brams juga perlahan mulai menikmati makana

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-21
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Brams Jadi Panik

    Sepulang dari restaurant, Jesselyn kelihatannya kecapean.Dia tiba-tiba demam dan menggigil.Brams seketika itu jadi panik dan kasihan melihat muka Jesselyn yang berubah jadi pucat."Sayang,kamu kenapa?"tanya Brams.Jesselyn hanya diam,dia tidak menjawab pertanyaan suaminya."Mama..!"Brams keluar dari dalam kamar,dia melihat mama Jesselyn ke ruang tamu."Ada apa Brams?" Kamu kenapa kelihatannya seperti panik?""Mama,Jesselyn tiba-tiba demam dan menggigil.Aku tidak tahu apa penyebabnya ma.Tadi sepulang dari restauran,dia langsung lemas."Jesselyn...!" Ucap mamanya,dia langsung ke kamar Jesselyn untuk melihat keadaan putrinya."Jesselyn..kamu kenapa sayang?"Mamanya jadi ikut panik melihat keadaan Jesselyn."Mama, bagaimana kalau kita bawa Jesselyn ke Dokter aja?"Tanya Brams."Iya ..Ayo kamu sekarang bawa dia ke mobil,kita akan membawa dia ke Rumah Sakit terdekat."Pak Hadi yang baru saja datang,juga ikut bingu

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-22
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Sedihnya Meninggalkan Istri Tercinta

    Tiga hari sudah Jesselyn selalu dipenuhi rasa mual dan muntah.Brams yang sudah dihubungi banyak relasinya,kini harus kembali ke Jakarta.Brams sangat sedih bila harus meninggalkan istrinya dalam kondisi seperti itu.Namun tuntutan pekerjaan akan memaksa Brams meninggalkan istrinya."Sàyang,aku hari ini terpaksa harus pulang ke Jakarta."Kamu tidak marah kan?"Tidak sayang,aku malah telah bersalah karena harus memaksa kamu untuk lama disini."Jesselyn,kamu jangan berkata seperti itu,disaat seperti ini aku sebaiknya harus ada disamping kamu,dan menjaga kamu. Tapi. . !"Sayang,kamu jangan khawatir,aku disini juga ada papa dan mama yang jaga.Kamu berangkatlah ke Jakarta!Bila nanti kamu punya waktu yang luang,kamu jangan lupa untuk datang kesini.""Tentu saja sayang, aku akan datang.Aku juga tidak akan tahan bila harus lama-lama berpisah dengan kamu. Aku harap kamu bisa merawat Bayu kita yang sedang kamu kandung.""Iya sayang,kamu jangan khaw

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-22
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Perdebatan Dengan Shahnaz

    "Brams kamu darimana saja?"Ucap Shahnaz dengan nada keras.Dia yang kelihatan emosi,kini tidak ingat lagi kalau Brams adalah atasannya.Mata Brams langsung melihat pada Shahnaz,dia mengerutkan keningnya.Brams seketika itu berpikir."Ada apa dengan Shahnaz?memangnya dia itu siapa?berani sekali dia berucap kasar padaku."Shahnaz langsung duduk layaknya istri dari Brams.Dia tidak tahu kalau Brams sangat tidak suka bila dirinya diperlakukan seperti itu."Brams,katakan padaku!kamu darimana selama hampir seminggu ini?""Apa urusannya dengan kamu Shahnaz?memangnya kamu siapa?"Sontak Shahnaz jadi terdiam,dia merasa sedih lagi setelah Brams menjawab dengan nada kasar. Shahnaz melihat Brams dengan tajam.Dia seakan tidak suka dengan cara Brams bicara padanya."Shahnaz,aku itu tidak suka bila kamu bicara begitu padaku.Kamu itu bukan siapa-siapaku,jadi apa urusannya kamu harus tahu aku itu darimana.""Brams,aku itu adalah istri kamu,"

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-23
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Bagaimana Ya? Ucap Shahnaz

    Sepulang dari kantor, Brams kelihatan semakin cemas.Dia tidak terima bila harus menikah dengan Shahnaz.Pikirannya saat itu selalu tertuju pada dua wanita yang sama-sama hamil."Kenapa keduanya sama-sama hamil dalam waktu yang sama?"Bathin Brams.Brams juga tidak ingin kalau Shahnaz nekat sehingga kabar itu terdengar hingga ke telinga Jesselyn."Aku harus menikah dengan Shahnaz segera."Aku tidak mau kalau Shahnaz akan nekat dan memberitahu tentang informasi ini."bathin Brams.******Shahnaz yang masih khawatir untuk mengatakan semuanya pada kedua orangtuanya,kini semakin bingung,dan berpikir darimana dia akan memulainya."Apa yang harus aku bilang,bila papa marah dengan kabar ini?"Bathin Shahnaz.Dia bersandar ke sofa yang berada di ruang tamu.Dia melihat kalau kedua orangtuanya masih berada di dalam kamar dan masih belum keluar untuk mengikuti siaran televisi."Shahnaz...!"Suara itu telah membuyarkan semua khayala

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-24

Bab terbaru

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Kebohongan Brams

    Pagi hari telah tiba, Brams terlihat sudah duluan bangun dan terlihat rapi. Dia duduk sembari menunggu Pak Hadi keluar dari kamar. Rasa kecewa tadi malam membuat Brams malas untuk masuk ke kamar Shahnaz. Dia tidak ingin pamit, karena dia merasa tidak akan ada jawaban yang didapat nantinya."Brams, kamu kelihatan sudah rapi. Kamu mau kemana, Brams?" Pak Hadi bertanya dengan penasaran sembari duduk disamping Brams.Tidak lama kemudian, Mama Jesselyn juga keluar dan ikut bergabung dengan mereka. Dia juga heran dengan pakaian Brams yang terlihat rapi seakan ingin pergi kesuatu tempat."Kamu mau kemana, Brams?" "Papa...Mama...pagi ini juga aku harus kembali ke Jakarta. Tadi malam, aku dapat telepon untuk hadir nanti jam satu siang. Aku tidak punya pikiran lain.Tanpa alasan apapun aku harus kembali ke Jakarta, Papa," ucap Brams dengan gaya berbohong pada kedua mertuanya. Keduanya saling berpandangan. Mereka bertanya tentang Jesselyn dan keadaannya."Tapi, Brams. Bagaimana nantinya dengan

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Jangan Ungkit Masa Lalu

    Shahnaz dan Galih pergi bersama ke rumah. Sepanjang perjalanan, keduanya terlihat sangat mesra dan tidak jarang suka bercanda dan tertawa bersama. Galih merasa, Shahnaz adalah calon terbaik baginya yang akan menggantikan posisi mantan istrinya dahulu."Shahnaz, apa kamu tidak kepikiran lagi pada lelaki yang bernama Brams?" Sontak Shahanz terkejut. Dia seakan tidak percaya bila Galih bertanya tentang Brams pada dirinya. "Galih, kamu kenapa berkata demikian?"Hmmm...Galih menarik napasnya perlahan hingga mengeluarkannya kembali. Dia merasa bilakah masih ada hati Shahnaz pada lelaki itu."Tidak..aku hanya ingin memastikan apakah kamu masih mengingat dia?" "Galih, semenjak aku mengenal kamu, rasanya kau sudah melupakan orang tersebut. Apalagi kamu itu sangat jauh berbeda dengan dia yang sama sekali tidak perduli denganku," jawabnya "Sayang, maafkan aku! Jujur aku tidak bermaksut membuat kamu jadi teringat pada semuanya," ucap Galih. "Hmmm..," Shahnaz hanya tersenyum tipis. Dia tidak s

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Mandi Bersama

    Hari sudah menjadi sore. Shahnaz juga sudah mulai bosan melihat Galih bekerja. Ditambah lagi dengan badan yang gerah, membuat dia ingin pulang secepatnya."Galih, hari sudah sore. Aku permisi pulang, ya!" Galih meletakkan kembali alat ukir yang ada di tangannya. Dia mendekati Shahnaz yang ingin segera pulang."Shahnaz, aku ingin ikut ke rumah kamu," ucapnya.Shahanaz terkejut mendengar keinginnan Galih untuk ikut bersamanya. Namun keinginan Galih tersebut, tidak disengkal oleh Shahnaz. Dia bahkan senang mendengarnya karena dia merasa, Galih tidak bisa jauh darinya."Shahnaz, aku madi dulu, ya! Kamu tunggu aja dulu, aku tidak akan lama, kok."Shahnaz mengangguk. Dia tersenyum melihat Galih mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Gemerincing air yang kini terdengar oleh Shahnaz, membuat dia juga ingin membuang rasa gerah untuk segera mandi."Sebaiknya aku menyusul Galih," ucapnya.Shahnaz tanpa ragu pergi ke kamar mandi. Pintu kamar mandi yang sama sekali tidak dikunci, memudahkan

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Perhatian Yang Luar Biasa

    "Shahnaz, ayo masuk!" Galih terlihat sudah menyiapkan makanan di atas mejanya.Shahnaz bahagia. Dia diperlakukan dengan penuh kasih sayang oleh Galih. Keduanya menikmati makanan yang sudah tersaji."Galih, makanan ini enak sekali, kamu beli darimana?" "Ohh..aku hanya pesan saja pada langganan lama yang sudah terkenal dengan rasa dari masakannya," ucap Galih.Mulut mungil Shahnaz tersenyum. Dia melihat ada sebuah nasi yang menempel di atas bibir Galih .Dengan penuh kasih sayang dan juga perhatian, Shahnaz mencoba membersihkannya dengan mengambil nasi tersebut."Ada apa, Shahnaz?" "Tidak, aku hanya mengambil nasi yang lari dari jalannya," ucap Shahnaz.Keduanya tertawa. Mereka merasa lucu dengan hal yang baru saja terjadi. Sembari makan bersama, Shahnaz melihat model dari perabotan yang baru dikerjakan oleh Galih. Dia juga ikut kagum dengan model dari hasil kerja Galih yang sangat beda daripada barang lain yang sering terpajang di berbagai toko yang ada di beberapa tempat yang ada di

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Makan Siang Bersama

    Keesokan harinya, Galih keluar untuk membelanjakan semua keperluannya. mulai dari bahan hingga alat yang akan dia gunakan untuk membuka usaha. Galih berniat, dalam waktu singkat dia akan memperoleh kesuksesannya yang dulu telah direbut mantan istrinya. Seminggu kemudian, Galih sudah bisa membuka usahanya. Pagi itu dia masih bekerja sendiri. Dia yakin kalau di tahap permulaan ini, dia masih sanggup bekerja sembari mengenalkan berbagai model hasil tangannya yang terlihat beda dari yang lain. Para pelanggan Yanto yang dulu banyak memesan barang, kini selalu menanyakan dimana keberadaan Galih. Mereka ingin memesan banyak prabotan lain tetapi harus hasil kerja dari Galih. Tanpa merasa tersaingi, Yanto selalu memberitahu dimana Galih sekarang berada. Dia yakin kalau saja Galih punya orderan yang banyak, tanpa diminta, Galih juga akan membaginya pada dia. Sebagai sahabat yang baik, Yanto juga ingin Galih secepatnya berhasil agar cicilan Bank yang sudah dia percayakan pada Galih dapat be

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Godaan Sesaat

    Shahnaz melihat ada tas hitam di depan, dia penasaran tentang tas tersebut. Sembari duduk di samping Galih, Shahnaz meraih tas tersebut dan mengangkatnya."Galih, ini tas siapa?""Shahnaz, atas hal inilah aku sengaja menyuruh kamu datang kesini," ucap Galih.Shahnaz mengerutkan keningnya. Dia semakin bingung dengan maksut Galih sebenarnya. Shahnaz penasaran dan kembali bertanya."Galih, kamu tidak mencuri tas orang, kan?" Galih spontan melihat Shahnaz. Dia tidak yakin kalau Shahnaz bertanya demikian pada dirinya."Kamu bilang apa Shahnaz? Dari aku lahir, aku tidak pernah melakukan perbuatan sehina itu," jawabnya "Maaf, bukannya aku menuduh. Aku hanya heran saja, kenapa tiba-tiba ada tas seperti ini di rumah kamu.""Hahhh..!" Galih menghela napas yang panjang. Dia menggelengkan kepalanya sembari melihat wajah Shahnaz."Shahnaz, ini adalah uang yang dipinjamkan Yanto padaku untuk membuka usaha baru" ucap Galih "Sebanyak inikah?""Iya, Shahnaz. Uang ini berjumlah sekitar Lima ratus ju

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Usaha Baru

    Keesokan harinya, Yanto dan Galih pergi ke salah satu Bank yang ada di dekat lokasi mereka. Yanto membuat permohonan dengan memberikan surat rumahnya sebagai jaminan untuk meminjam sejumlah uang yang akan dia berikan pada Galih.Galih tidak menyangka, Yanto bisa sebaik itu. Hanya dalam hitungan jam, sejumlah uang yang diminta oleh Yanto telah cair dan langsung diberikan pada Galih "Galih, ambil uang ini! Kamu boleh gunakan ini untuk modal usaha kamu. Sementara, kamu boleh memakai lokasi kosong milikku yang tidak terlalu jauh dari sini," ucap Yanto."Terimakasih, Yanto. Galih terlihat memeluk erat sahabatnya yang begitu baik dan begitu ingin menolong Galih dengan tulus."Galih, sekarang kamu pergilah! Bawa uang ini ke rumah kamu! Aku harap kamu harus hati-hati agar uang ini tidak diambil oleh orang yang tidak bertangung jawab. Mulai besok kamu segera mengelolanya agar dalam waktu dekat kamu sudah bisa bekerja seperti biasa," ucap Yanto."Oke Yanto, kalau begitu aku permisi pulang!" Ga

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Sahabat Terbaik

    Hari itu, Yanto sahabat Galih sekaligus pemilik panglong menemui Galih yang sedang membuat model lemari hias yang terbaru. Dia begitu salut dan angkat tangan dengan hasil kerja Galih yang membuat omsetnya jadi melejit."Galih, apa kamu lagi sibuk?" Tanya Yanto."Enggak juga, Yanto. Memangnya ada apa?"Sembari meletakkan semua peralatan yang dipegangnya, Galih menemui Yanto yang sedang duduk di sampingnya."Yanto, sepertinya kamu mau bicara sesuatu hal yang sangat penting? Ada apa sebenarnya,Yanto?" "Galih, aku tidak tahu mau bicara mulai darimana. Belum lagi hal yang akan aku katakan itu, apakah kabar yang membuat aku senang atau tidak," ucap Yanto."Kamu ini bagaimana sih, Yanto? Kamu yang mau bicara, tapi kamu tidak tahu hal yang akan kamu bicarakan itu, baik atau buruk untuk kamu. Coba cerita, mana tahu aku bisa bantu!""Galih, ini sebenarnya tentang kamu," ucap Yanto."Tentang aku? Memangnya kenapa sih, Yanto? Apakah aku sudah memberatkan kamu bila aku bekerja disini?" Tanya Gali

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Mulai Dikenal Banyak Orang

    Seminggu kemudian, Jesselyn sudah dinyatakan sehat dan sudah boleh pulang. Brams bersama mertuanya membawa Jesselyn kembali ke rumahnya.Saat berada di mobil, Brams melihat Jesselyn selalu terlihat diam dan tidak ada selera untuk bicara. Dia berusaha menghibur istrinya agar secepatnya bisa melupakan kejadian yang telah menimpa mereka."Jesaelyn, kamu jangan diam saja, dong!" Ucap Brams "Iya, Jesselyn. Kamu tidak boleh terlalu bersedih apalagi dalam jangka waktu yang lama," jawab Mamanya.Walaupun semuanya memberi semangat buat Jesaelyn, dia tetap saja terdiam dan tidak mau bicara. Dia sepertinya merasa trauma dengan kejadian yang membuat bayinya harus pergi untuk selamanya "Aku benci pada kamu, Brams. Mungkin karena ulah kamu pada Shahnaz, aku akhirnya mendapatkan karma ini," bathin Jesselyn.Jesselyn berpikir, apa yang sedang dialaminya adalah karma dari perbuatan Brams pada Shahnaz.Tidak berapa lama kemudian, mereka telah sampai di rumah. Jesselyn langsung turun tanpa dibantu lag

DMCA.com Protection Status