Share

Brams Jadi Panik

Penulis: Youna Imut
last update Terakhir Diperbarui: 2022-03-22 12:05:21

Sepulang dari restaurant, Jesselyn kelihatannya kecapean.Dia tiba-tiba demam dan menggigil.Brams seketika itu jadi panik dan kasihan melihat muka Jesselyn yang berubah jadi pucat.

"Sayang,kamu kenapa?"tanya Brams.

Jesselyn hanya diam,dia tidak menjawab pertanyaan suaminya.

"Mama..!"

Brams keluar dari dalam kamar,dia melihat mama Jesselyn ke ruang tamu.

"Ada apa Brams?" Kamu kenapa kelihatannya seperti panik?"

"Mama,Jesselyn tiba-tiba demam dan menggigil.Aku tidak tahu apa penyebabnya ma.Tadi sepulang dari restauran,dia langsung lemas.

"Jesselyn...!" Ucap mamanya,dia langsung ke kamar Jesselyn untuk melihat keadaan putrinya.

"Jesselyn..kamu kenapa sayang?"Mamanya jadi ikut panik melihat keadaan Jesselyn.

"Mama, bagaimana kalau kita bawa Jesselyn ke Dokter aja?"Tanya Brams.

"Iya ..Ayo kamu sekarang bawa dia ke mobil,kita akan membawa dia ke Rumah Sakit terdekat.

"Pak Hadi yang baru saja datang,juga ikut bingu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Sedihnya Meninggalkan Istri Tercinta

    Tiga hari sudah Jesselyn selalu dipenuhi rasa mual dan muntah.Brams yang sudah dihubungi banyak relasinya,kini harus kembali ke Jakarta.Brams sangat sedih bila harus meninggalkan istrinya dalam kondisi seperti itu.Namun tuntutan pekerjaan akan memaksa Brams meninggalkan istrinya."Sàyang,aku hari ini terpaksa harus pulang ke Jakarta."Kamu tidak marah kan?"Tidak sayang,aku malah telah bersalah karena harus memaksa kamu untuk lama disini."Jesselyn,kamu jangan berkata seperti itu,disaat seperti ini aku sebaiknya harus ada disamping kamu,dan menjaga kamu. Tapi. . !"Sayang,kamu jangan khawatir,aku disini juga ada papa dan mama yang jaga.Kamu berangkatlah ke Jakarta!Bila nanti kamu punya waktu yang luang,kamu jangan lupa untuk datang kesini.""Tentu saja sayang, aku akan datang.Aku juga tidak akan tahan bila harus lama-lama berpisah dengan kamu. Aku harap kamu bisa merawat Bayu kita yang sedang kamu kandung.""Iya sayang,kamu jangan khaw

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-22
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Perdebatan Dengan Shahnaz

    "Brams kamu darimana saja?"Ucap Shahnaz dengan nada keras.Dia yang kelihatan emosi,kini tidak ingat lagi kalau Brams adalah atasannya.Mata Brams langsung melihat pada Shahnaz,dia mengerutkan keningnya.Brams seketika itu berpikir."Ada apa dengan Shahnaz?memangnya dia itu siapa?berani sekali dia berucap kasar padaku."Shahnaz langsung duduk layaknya istri dari Brams.Dia tidak tahu kalau Brams sangat tidak suka bila dirinya diperlakukan seperti itu."Brams,katakan padaku!kamu darimana selama hampir seminggu ini?""Apa urusannya dengan kamu Shahnaz?memangnya kamu siapa?"Sontak Shahnaz jadi terdiam,dia merasa sedih lagi setelah Brams menjawab dengan nada kasar. Shahnaz melihat Brams dengan tajam.Dia seakan tidak suka dengan cara Brams bicara padanya."Shahnaz,aku itu tidak suka bila kamu bicara begitu padaku.Kamu itu bukan siapa-siapaku,jadi apa urusannya kamu harus tahu aku itu darimana.""Brams,aku itu adalah istri kamu,"

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-23
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Bagaimana Ya? Ucap Shahnaz

    Sepulang dari kantor, Brams kelihatan semakin cemas.Dia tidak terima bila harus menikah dengan Shahnaz.Pikirannya saat itu selalu tertuju pada dua wanita yang sama-sama hamil."Kenapa keduanya sama-sama hamil dalam waktu yang sama?"Bathin Brams.Brams juga tidak ingin kalau Shahnaz nekat sehingga kabar itu terdengar hingga ke telinga Jesselyn."Aku harus menikah dengan Shahnaz segera."Aku tidak mau kalau Shahnaz akan nekat dan memberitahu tentang informasi ini."bathin Brams.******Shahnaz yang masih khawatir untuk mengatakan semuanya pada kedua orangtuanya,kini semakin bingung,dan berpikir darimana dia akan memulainya."Apa yang harus aku bilang,bila papa marah dengan kabar ini?"Bathin Shahnaz.Dia bersandar ke sofa yang berada di ruang tamu.Dia melihat kalau kedua orangtuanya masih berada di dalam kamar dan masih belum keluar untuk mengikuti siaran televisi."Shahnaz...!"Suara itu telah membuyarkan semua khayala

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-24
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Persoalan Brams Dengan Shahnaz

    "Kamu bikin malu Shahnaz,"ucap ayahnya.Shahnaz yang menangis dengan tersedu-sedu kini berdiri dan menatap ayahnya."Ayah,maafkan aku!"Aku itu yakin kalau pak Brams akan menikah denganku.Ayah sekarang silahkan hubungi dia!Ayahnya jadi terdiam,dia merasa kalau ucapan Shahnaz ada benarnya juga.Dia langsung meminta nomor handpone dari Brams."Shahnaz,sekarang kamu berikan nomor itu pada ayah!"Ucap ayahnya."Iya Ayah"jawab Shahnaz dengan langsung memberikan nomor tersebut.Dengan lincah jari dari ayah Shahnaz sangat lihai mengetik nomor dari Brams."Hallo..!""Iya hallo,ini dengan siapa?""Brams kamu jangan banyak bicara, sekarang kamu harus datang kerumah kami.Brams jadi bingung,dia tidak tahu siapa dan nomor siapa yang telah menghubunginya."Maaf ya pak,ini dengan siapa?"Ucap Brams."Aku ini ayahnya Shahnaz,aku ingin kamu bertanggung jawab dengan semua yang kamu lakukan padanya.""Ohhh..jadi ini adala

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-25
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Menghadapi Orangtua Shahnaz

    Brams yang begitu tidak suka dengan Shahnaz,terpaksa ikut kerumah orangtua Shahnaz.Selama perjalanan,dia selalu teringat akan Jesselyn istrinya."Jesselyn,maafkan aku sayang."Ucap Brams.Dia menatap ke luar, begitu banyak keluarga bahagia yang terlihat bersama dengan anakndan istrinya.Dia menyesal kenapa bisa tergoda pada Shahnaz saat dulu pertama kali berjumpa.Brams melihat Shahnaz telah sampai di sebuah rumah yang berada di persimpangan jalan.Dia juga melihat dua orangtua yang keluar dari dalam rumah tersebut."Oh..ternyata itu dia orangtuanya Shahnaz,"bathin Brams.Dia kemudian berhenti dan keluar dari dalam mobil.Badan tegap dan langkah yang berwibawa datang mengarah pada orangtua Shahnaz.Ibu Shahnaz melihat seorang lelaki kekar dan juga dengan wajah rupawan keluar dan berjalan ke arah mereka."Wahh.....tampan sekali lelaki itu," Pantesan aja Shahnaz jadi buta melihat penampilannya.Dengan langkah yang berwibawa,dia

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-26
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Setega Itukah?

    Dua hari kemudian,Brams dan Shahnaz menikah secara sembunyi.Keduanya kini telah sah sebagai pasangan suami istri.Shahnaz tersenyum bahagia karena apa yang diinginkannya selama ini telah terlaksana."Sayang,sekarang kita sudah sah jadi pasangan suami istri.Kemana kita bulan madu?Aku itu sudah tidak tahan untuk merasakan sentuhanmu."Brams tidak perduli dengan apa yang diucapkan Shahnaz.Dia hanya diam dan mengalihkan pandangannya.Baginya kata-kata Shahnaz hanyalah sampai belaka."Brams,apa kamu tidak mendengar apa yang aku katakan?"Ucap Shahnaz.Brams melihat kearah Shahnaz.Dia geram dengan tingkah Shahnaz yang terlalu bersemangat dalam bertanya.Apalagi tingkah manja dengan sedikit nafsu yang jelas kelihatan oleh Brams."Shahnaz,maaf ya aku tidak ingin bulan madu kemana-mana."Kamu boleh tinggal di rumah kontrakan yang sengaja aku sewa untuk kamu tinggal."" Brams, kenapa kamu tega sekali?bukankah kita baru saja menikah?""Maaf Shahnaz,a

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-27
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Sayang Ataukah Malang

    Hari sudah semakin siang.Brams hari itu tidak tahu mau kemana.Dia mengambil remote televisi dan melihat acara yang sesuai untuk dia ikuti.Secara kebetulan,Brams menemukan acara dengan adegan dewasa.Entah datang darimana,Brams saat itu jadi bernafsu dan menginginkan seperti halnya yang dia lihat di televisi."Waduhh.. bagaimana ini?Aku tidak bisa lagi menahan keinginan ini."bathin Brams.Dengan cepat dia terpikir pada Shahnaz,dia yakin kalau saat itu hanya Shahnaz yang bisa memenuhi keinginan Brams tersebut."Aku harus menghubungi Shahnaz agar datang kesini," cemooh Brams.Dia meraih handpone yang ada di atas meja.Dia mencari dan menghubungi nomor dari Shahnaz.********Shahnaz kebetulan saat itu jadi sendiri.Ibunya baru saja pergi karena ada pekerjaan lain yang harus disiapkan.Shahnaz kelihatannya melamun.Dia juga melihat ke arah pintu dan berharap Brams datang menemuinya."Kringgg..,"Shahnaz terkejut mendengar suara handponen

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-27
  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Teganya Dirimu Brams

    "Akh..Akh..,"jeritan Shahnaz terdengar manja. Brams yang sudah ada di puncak yang paling tinggi,kini bertubi-tubi dan semangat mengeluarkan lahar panasnya."Brams..,lagi dong!"Ucap Shahnaz.Shahnaz sangat puas dengan semua gaya yang telah dilakukan Brams untuk memuaskannya.Desahan demi desahan terdengar sering keluar dari dalam mulut Shahnaz."Oh.. Brams,kamu sangat perkasa sayang," aku tidak salah kalau telah memilih kamu jadi pasanganku.Brams tidak begitu perduli dengan apa yang dikatakan Shahnaz.Dia hanya tetap berusaha agar dirinya bisa puas pada saat itu."Kamu yang lihai dong Shahnaz,aku sudah tidak tahan lagi.Aku ingin keluar secepatnya." Cemooh Brams."Iya sayang,kamu jangan khawatir.Aku akan membuat kamu puas agar kamu tidak mudah lupa dengan acara kita ini."jawab Shahnaz.Brams semakin mengeliat karena tidak tahan lagi.Kini sesuatu yang telah ditahannya dari tadi telah keluar dengan sangat memuaskan Brams.Brams yang

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-28

Bab terbaru

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Kebohongan Brams

    Pagi hari telah tiba, Brams terlihat sudah duluan bangun dan terlihat rapi. Dia duduk sembari menunggu Pak Hadi keluar dari kamar. Rasa kecewa tadi malam membuat Brams malas untuk masuk ke kamar Shahnaz. Dia tidak ingin pamit, karena dia merasa tidak akan ada jawaban yang didapat nantinya."Brams, kamu kelihatan sudah rapi. Kamu mau kemana, Brams?" Pak Hadi bertanya dengan penasaran sembari duduk disamping Brams.Tidak lama kemudian, Mama Jesselyn juga keluar dan ikut bergabung dengan mereka. Dia juga heran dengan pakaian Brams yang terlihat rapi seakan ingin pergi kesuatu tempat."Kamu mau kemana, Brams?" "Papa...Mama...pagi ini juga aku harus kembali ke Jakarta. Tadi malam, aku dapat telepon untuk hadir nanti jam satu siang. Aku tidak punya pikiran lain.Tanpa alasan apapun aku harus kembali ke Jakarta, Papa," ucap Brams dengan gaya berbohong pada kedua mertuanya. Keduanya saling berpandangan. Mereka bertanya tentang Jesselyn dan keadaannya."Tapi, Brams. Bagaimana nantinya dengan

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Jangan Ungkit Masa Lalu

    Shahnaz dan Galih pergi bersama ke rumah. Sepanjang perjalanan, keduanya terlihat sangat mesra dan tidak jarang suka bercanda dan tertawa bersama. Galih merasa, Shahnaz adalah calon terbaik baginya yang akan menggantikan posisi mantan istrinya dahulu."Shahnaz, apa kamu tidak kepikiran lagi pada lelaki yang bernama Brams?" Sontak Shahanz terkejut. Dia seakan tidak percaya bila Galih bertanya tentang Brams pada dirinya. "Galih, kamu kenapa berkata demikian?"Hmmm...Galih menarik napasnya perlahan hingga mengeluarkannya kembali. Dia merasa bilakah masih ada hati Shahnaz pada lelaki itu."Tidak..aku hanya ingin memastikan apakah kamu masih mengingat dia?" "Galih, semenjak aku mengenal kamu, rasanya kau sudah melupakan orang tersebut. Apalagi kamu itu sangat jauh berbeda dengan dia yang sama sekali tidak perduli denganku," jawabnya "Sayang, maafkan aku! Jujur aku tidak bermaksut membuat kamu jadi teringat pada semuanya," ucap Galih. "Hmmm..," Shahnaz hanya tersenyum tipis. Dia tidak s

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Mandi Bersama

    Hari sudah menjadi sore. Shahnaz juga sudah mulai bosan melihat Galih bekerja. Ditambah lagi dengan badan yang gerah, membuat dia ingin pulang secepatnya."Galih, hari sudah sore. Aku permisi pulang, ya!" Galih meletakkan kembali alat ukir yang ada di tangannya. Dia mendekati Shahnaz yang ingin segera pulang."Shahnaz, aku ingin ikut ke rumah kamu," ucapnya.Shahanaz terkejut mendengar keinginnan Galih untuk ikut bersamanya. Namun keinginan Galih tersebut, tidak disengkal oleh Shahnaz. Dia bahkan senang mendengarnya karena dia merasa, Galih tidak bisa jauh darinya."Shahnaz, aku madi dulu, ya! Kamu tunggu aja dulu, aku tidak akan lama, kok."Shahnaz mengangguk. Dia tersenyum melihat Galih mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Gemerincing air yang kini terdengar oleh Shahnaz, membuat dia juga ingin membuang rasa gerah untuk segera mandi."Sebaiknya aku menyusul Galih," ucapnya.Shahnaz tanpa ragu pergi ke kamar mandi. Pintu kamar mandi yang sama sekali tidak dikunci, memudahkan

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Perhatian Yang Luar Biasa

    "Shahnaz, ayo masuk!" Galih terlihat sudah menyiapkan makanan di atas mejanya.Shahnaz bahagia. Dia diperlakukan dengan penuh kasih sayang oleh Galih. Keduanya menikmati makanan yang sudah tersaji."Galih, makanan ini enak sekali, kamu beli darimana?" "Ohh..aku hanya pesan saja pada langganan lama yang sudah terkenal dengan rasa dari masakannya," ucap Galih.Mulut mungil Shahnaz tersenyum. Dia melihat ada sebuah nasi yang menempel di atas bibir Galih .Dengan penuh kasih sayang dan juga perhatian, Shahnaz mencoba membersihkannya dengan mengambil nasi tersebut."Ada apa, Shahnaz?" "Tidak, aku hanya mengambil nasi yang lari dari jalannya," ucap Shahnaz.Keduanya tertawa. Mereka merasa lucu dengan hal yang baru saja terjadi. Sembari makan bersama, Shahnaz melihat model dari perabotan yang baru dikerjakan oleh Galih. Dia juga ikut kagum dengan model dari hasil kerja Galih yang sangat beda daripada barang lain yang sering terpajang di berbagai toko yang ada di beberapa tempat yang ada di

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Makan Siang Bersama

    Keesokan harinya, Galih keluar untuk membelanjakan semua keperluannya. mulai dari bahan hingga alat yang akan dia gunakan untuk membuka usaha. Galih berniat, dalam waktu singkat dia akan memperoleh kesuksesannya yang dulu telah direbut mantan istrinya. Seminggu kemudian, Galih sudah bisa membuka usahanya. Pagi itu dia masih bekerja sendiri. Dia yakin kalau di tahap permulaan ini, dia masih sanggup bekerja sembari mengenalkan berbagai model hasil tangannya yang terlihat beda dari yang lain. Para pelanggan Yanto yang dulu banyak memesan barang, kini selalu menanyakan dimana keberadaan Galih. Mereka ingin memesan banyak prabotan lain tetapi harus hasil kerja dari Galih. Tanpa merasa tersaingi, Yanto selalu memberitahu dimana Galih sekarang berada. Dia yakin kalau saja Galih punya orderan yang banyak, tanpa diminta, Galih juga akan membaginya pada dia. Sebagai sahabat yang baik, Yanto juga ingin Galih secepatnya berhasil agar cicilan Bank yang sudah dia percayakan pada Galih dapat be

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Godaan Sesaat

    Shahnaz melihat ada tas hitam di depan, dia penasaran tentang tas tersebut. Sembari duduk di samping Galih, Shahnaz meraih tas tersebut dan mengangkatnya."Galih, ini tas siapa?""Shahnaz, atas hal inilah aku sengaja menyuruh kamu datang kesini," ucap Galih.Shahnaz mengerutkan keningnya. Dia semakin bingung dengan maksut Galih sebenarnya. Shahnaz penasaran dan kembali bertanya."Galih, kamu tidak mencuri tas orang, kan?" Galih spontan melihat Shahnaz. Dia tidak yakin kalau Shahnaz bertanya demikian pada dirinya."Kamu bilang apa Shahnaz? Dari aku lahir, aku tidak pernah melakukan perbuatan sehina itu," jawabnya "Maaf, bukannya aku menuduh. Aku hanya heran saja, kenapa tiba-tiba ada tas seperti ini di rumah kamu.""Hahhh..!" Galih menghela napas yang panjang. Dia menggelengkan kepalanya sembari melihat wajah Shahnaz."Shahnaz, ini adalah uang yang dipinjamkan Yanto padaku untuk membuka usaha baru" ucap Galih "Sebanyak inikah?""Iya, Shahnaz. Uang ini berjumlah sekitar Lima ratus ju

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Usaha Baru

    Keesokan harinya, Yanto dan Galih pergi ke salah satu Bank yang ada di dekat lokasi mereka. Yanto membuat permohonan dengan memberikan surat rumahnya sebagai jaminan untuk meminjam sejumlah uang yang akan dia berikan pada Galih.Galih tidak menyangka, Yanto bisa sebaik itu. Hanya dalam hitungan jam, sejumlah uang yang diminta oleh Yanto telah cair dan langsung diberikan pada Galih "Galih, ambil uang ini! Kamu boleh gunakan ini untuk modal usaha kamu. Sementara, kamu boleh memakai lokasi kosong milikku yang tidak terlalu jauh dari sini," ucap Yanto."Terimakasih, Yanto. Galih terlihat memeluk erat sahabatnya yang begitu baik dan begitu ingin menolong Galih dengan tulus."Galih, sekarang kamu pergilah! Bawa uang ini ke rumah kamu! Aku harap kamu harus hati-hati agar uang ini tidak diambil oleh orang yang tidak bertangung jawab. Mulai besok kamu segera mengelolanya agar dalam waktu dekat kamu sudah bisa bekerja seperti biasa," ucap Yanto."Oke Yanto, kalau begitu aku permisi pulang!" Ga

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Sahabat Terbaik

    Hari itu, Yanto sahabat Galih sekaligus pemilik panglong menemui Galih yang sedang membuat model lemari hias yang terbaru. Dia begitu salut dan angkat tangan dengan hasil kerja Galih yang membuat omsetnya jadi melejit."Galih, apa kamu lagi sibuk?" Tanya Yanto."Enggak juga, Yanto. Memangnya ada apa?"Sembari meletakkan semua peralatan yang dipegangnya, Galih menemui Yanto yang sedang duduk di sampingnya."Yanto, sepertinya kamu mau bicara sesuatu hal yang sangat penting? Ada apa sebenarnya,Yanto?" "Galih, aku tidak tahu mau bicara mulai darimana. Belum lagi hal yang akan aku katakan itu, apakah kabar yang membuat aku senang atau tidak," ucap Yanto."Kamu ini bagaimana sih, Yanto? Kamu yang mau bicara, tapi kamu tidak tahu hal yang akan kamu bicarakan itu, baik atau buruk untuk kamu. Coba cerita, mana tahu aku bisa bantu!""Galih, ini sebenarnya tentang kamu," ucap Yanto."Tentang aku? Memangnya kenapa sih, Yanto? Apakah aku sudah memberatkan kamu bila aku bekerja disini?" Tanya Gali

  • I GUESS I MISJUDGED YOU   Mulai Dikenal Banyak Orang

    Seminggu kemudian, Jesselyn sudah dinyatakan sehat dan sudah boleh pulang. Brams bersama mertuanya membawa Jesselyn kembali ke rumahnya.Saat berada di mobil, Brams melihat Jesselyn selalu terlihat diam dan tidak ada selera untuk bicara. Dia berusaha menghibur istrinya agar secepatnya bisa melupakan kejadian yang telah menimpa mereka."Jesaelyn, kamu jangan diam saja, dong!" Ucap Brams "Iya, Jesselyn. Kamu tidak boleh terlalu bersedih apalagi dalam jangka waktu yang lama," jawab Mamanya.Walaupun semuanya memberi semangat buat Jesaelyn, dia tetap saja terdiam dan tidak mau bicara. Dia sepertinya merasa trauma dengan kejadian yang membuat bayinya harus pergi untuk selamanya "Aku benci pada kamu, Brams. Mungkin karena ulah kamu pada Shahnaz, aku akhirnya mendapatkan karma ini," bathin Jesselyn.Jesselyn berpikir, apa yang sedang dialaminya adalah karma dari perbuatan Brams pada Shahnaz.Tidak berapa lama kemudian, mereka telah sampai di rumah. Jesselyn langsung turun tanpa dibantu lag

DMCA.com Protection Status