Beranda / Romansa / Hot Night with Berondong / Bab 51 - Semanis Kue (Seharian Bersama)

Share

Bab 51 - Semanis Kue (Seharian Bersama)

Penulis: Ainjae
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Theo masih memeluk Felicia dari belakang, kini kedua kakinya mengapit tubuh Felicia, menguncinya agar tak bergerak menjauh.

Namun, itu justru membuat Felicia tak nyaman. Ia semakin bisa merasakan ereksi dari burung tempur Theo.

“The, uhm … agak geser menjauh bisa nggak?” tanya Felicia, terdengar gugup. Ini karena burung tempur Theo terus menusuk pantatnya!

“Nggak bisa,” tolak Theo, beralasan, “Sofanya sempit.”

“A-aku nggak nyaman …” ungkap Felicia, jujur.

Theo yang sedang asyik menciumi leher belakang Felicia langsung menghentikan aksinya.

“Kenapa?” tanya Theo.

“Kamu terlalu dekat,” jawab Felicia.

“Kalau mau aku nggak terlalu dekat, kita pindah ke kasur yang lebih luas. Tapi, kamu menginap di sini, ya?” pinta Theo.

“Oke,” angguk Felicia agar cepat.

Setelah ini Felicia perlu memikirkan alasan tidak tidur di

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Hot Night with Berondong   Bab 52 - Ada yang Cemburu

    Di saat Felicia masih salah tingkah, Theo malah semakin menjadi. Ia kembali menggoda Felicia, kali ini dengan mengecup bibir Felicia.Cup!Wajah Felicia semakin memerah akibat kecupan itu, wajahnya terasa panas. Ia pun memukul dada Theo.“Iseng banget kamu!” seru Felicia, menutupi wajahnya dengan kedua tangan.Theo terkekeh. “Kita pernah melakukan yang lebih dari itu loh.”“Nggak usah diingatkan!”Felicia masih malu. Tapi, Theo sepertinya tak punya malu, malah sejak tadi lebih banyak tertawa senang seolah terhibur dengan tingkah Felicia.“Nggak usah malu-malu begitu, aku jadi gemas tahu!” kata Theo.Felicia terbelalak. “Ka-kamu gemas sama aku? Aku nggak menggemaskan sama sekali! Kamu yang menggemaskan!”“Aku?” tunjuk Theo ke dirinya sendiri. “Nggak tuh. Aku nggak menggemaskan, tapi kamu.”Mereka nyaris berdebat hanya gara-gara itu,

  • Hot Night with Berondong   Bab 53 - Tenggelam!

    “Sophia sepertinya tertarik sama kamu, The,” ucap Felicia.Mereka sedang pulang bersama sore ini. Theo yang awalnya fokus menyetir mobil sampai menoleh singkat ke arah Felicia akibat perkataan sang kekasih.“Nggak ah,” sangkal Theo.“Insting sesama perempuan nggak pernah salah. Aku yakin Sophia tertarik sama kamu, atau malah suka,” kata Felicia.Theo tak langsung menyahut. Ia terdiam selama beberapa menit, memang ia menyadarinya kalau Sophia seperti tertarik dengannya, sejak awal masuk kuliah, tapi ia berusaha mengabaikannya.“Nggak penting mau dia tertarik sama aku atau enggak. Yang terpenting, aku sukanya sama kamu.” Theo tersenyum, menoleh sesaat ke Felicia.Mendengar ucapan Theo membuat senyum Felicia turut merekah. Ia sempat agak risau, tapi sekarang merasa lebih baik setelah mendengar ucapan Theo.“Eh, The. Mampir ke mall sebentar yuk,” ajak Felicia.Theo tampak

  • Hot Night with Berondong   Bab 54 - Dia Pergi ...

    “Aaaa! Bu Feli tenggelam!” teriak Sophia.Sophia memasang raut panik dan berlari menghampiri tamu yang lain.“B-Bu Feli! Tolong Bu Feli! Beliau tenggelam!” teriak Sophia lagi.Semua yang mendengar itu sontak terbelalak.“Feli? Di mana?” tanya Diana yang bahkan sampai pucat mendengarnya.Karena Felicia tak bisa berenang, tentu saja Diana panik.“D-Di sana! Tadi akan mengambil minum, tapi terpeleset. Maaf, saya nggak bisa renang di kedalaman tiga meter jadi nggak bisa menolong,” kata Sophia dengan raut menyesal.Padahal, Sophia merasa puas di dalam hati. Tentu saja ia bohong. Namun, saat ini ia sedang berakting agar terlihat seperti anak baik-baik.'Rasakan! Ini baru awal,' batin Sophia sambil menatap air kolam.“Bu Feli!” panik Theo.“Feli!” teriak Marcell.Mereka berlari ke arah kolam yang ditunjuk oleh Sophia.Felicia sudah tak

  • Hot Night with Berondong   Bab 55 - Masa Lalu Theo dan Wanita Ular

    Felicia masih kepikiran soal Theo, tapi pikirannya buyar ketika teman-temannya malah membahas hal lain yang tak diketahui olehnya.“Pak Marcell tadi gentle sekali saat menolong kamu, Fel!” beri tahu Diana.Felicia terbelalak. “Jadi, Pak Marcell yang menolong aku?”Felicia menatap Marcell yang tadi berjalan keluar untuk membelikan makanan dan minuman hangat untuknya. Felicia tak paham mengapa Marcell begitu baik dan perhatian padanya?“Iya lah! Pak Marcell yang menolong kamu, bahkan Pak Marcell juga memberi kamu napas buatan!” pekik karyawan lain dengan heboh.“Wah, berarti kamu sama Pak Marcell udah ciuman secara nggak langsung.”Mereka meledek Felicia gara-gara insiden itu, Felicia yang mendengarnya pun terkejut, dan tak percaya.“Kata siapa? Aku nggak percaya!” seru Felicia.“Tadi ada yang merekam videonya, mana ya?” tanya Diana.Salah satu anak magang memberikan ponselnya, mengaku telah merekam kejadian tadi dan meminta maaf jika Felicia tak nyaman.Ketika Felicia menonton videonya

  • Hot Night with Berondong   Bab 56 - Felicia Terkejut dan Menangis

    Felicia sudah baik-baik saja dan diperbolehkan pulang oleh dokter. Satu per satu teman-teman Felicia pun meninggalkan rumah sakit.Waktu sudah malam, langit menggelap. Sebenarnya mereka masih khawatir kepada Felicia, terutama Diana yang ingin menemani Felicia sampai di rumah, tapi sayangnya ia harus segera kembali karena sudah dihubungi oleh sang suami.Kini hanya tersisa Marcell yang tetap tinggal, duduk di kursi di samping tempat tidur Felicia. Tatapan matanya penuh perhatian.Felicia sedang mengemas barang-barangnya. Ia melirik canggung ke arah Marcell. Masih terlintas di kepalanya mengenai video ketika Marcell memberikan napas buatan ke mulutnya. Ia sungguh malu.“Kamu nggak pulang?” tanya Felicia.“Kamu sedang dalam kondisi seperti itu, Feli. Kalau saya pulang, kamu sendirian di sini,” kata Marcell."Saya nggak apa-apa, Marcell. Kamu bisa pulang dulu," kata Felicia dengan lembut.Marcell menggeleng pelan. "Saya akan tetap di sini dan mengantar kamu sampai ke rumah, Fel. Saya ngga

  • Hot Night with Berondong   Bab 57 - Kekejaman Sang 'Monster'

    “Feli?” kaget Theo atas kedatangan sang kekasih, ia bergegas beranjak duduk.Belum sempat Theo bicara lagi, Felicia yang sedang menangis tiba-tiba memeluknya.“Feli, kenapa nangis? Ada yang sakit? Kamu … udah baik-baik aja? Kapan kamu pulang dari rumah sakit?” Theo memberondong Felicia dengan pertanyaan.Felicia menggeleng, tak menjawab dan masih memeluk Theo sambil menangis.Tak tahu mengenai apa yang terjadi pada sang kekasih, tapi Theo tak lagi bertanya lagi dan memilih untuk diam sambil membalas pelukan Felicia.Ketika tangis Felicia reda, barulah Theo melepaskan Felicia. Theo menatap lekat Felicia, mengelap jejak air mata di wajah Felicia dengan ibu jarinya, mengusap lembut pipi sang kekasih.“Kamu kenapa, hm?” tanya Theo dengan lembut.“Kaki kamu, The … siapa yang melakukan itu?” tanya Felicia dengan suara bergetar.Pertanyaan Felicia sontak membuat Theo terbelalak. Akhirnya Theo menyadari kalau bagian betisnya terekspos, ia berniat menutupinya, namun sudah terlambat. Felicia me

  • Hot Night with Berondong   Bab 58 - Kebenaran Terbongkar

    Felicia melongo, tak habis pikir. “Apa kamu nggak mencoba untuk melawan?”Theo menggeleng, dia menatap Felicia dengan mata berkaca-kaca.Felicia membalas tatapan Theo dengan lekat. Bisa dia lihat sorot lemah di mata Theo. Theo yang biasanya ceria saat berada di dekatnya, kini tampak tak berdaya.“Aku … nggak bisa melawan,” ungkap Theo.Felicia mendekat pada Theo. Dia tahu, pasti berat bagi Theo untuk bercerita tentang ini.“Kenapa?” tanya Felicia dengan perlahan.“Aku takut, Feli,” cicit Theo, suaranya memelan. “Karena udah sejak kecil aku mengalami itu, aku takut. Sampai dewasa, ketakutan itu masih ada. Aku udah berusaha berani, tapi tubuhku seolah bertindak sendiri.”Theo melepaskan tangan Felicia, meremas kedua tangannya sendiri yang mendadak gemetar hanya karena mengingat perlakuan buruk Martin padanya.“Kamu lihat? Aku cuma sedang mengingat pun sampai gemetar, ini reaksi alami tubuhku. Aku takut sama Papaku sendiri. Aku … pengecut ‘kan?” tanya Theo, dengan ragu menatap mata Felic

  • Hot Night with Berondong   Bab 59 - Cuddle

    Felicia ingin ikut menangis. Ia sungguh tak tega membayangkan Theo disakiti oleh orang-orang itu. Theo mengangkat kepalanya, dan ia terbelalak karena Felicia mengecup bibirnya tiba-tiba,Cup!Felicia sengaja mengecup Theo, niatnya untuk membuat Theo tenang dan merasa lebih baik. Namun, sepertinya Theo tergoda untuk melakukan yang lebih dari sekadar kecupan.Mata Theo bertemu dengan mata Felicia. Menyadari tatapan Felicia yang menunjukkan kasih sayang padanya pun membuatnya tersentuh, tapi tatapan Theo kini mengarah ke bibir Felicia yang sedikit terbuka.“Feli …” panggil Theo dengan suara serak khas orang habis menangis.Theo meraih wajah Felicia, sedangkan Felicia menyentuh wajah Theo untuk mengelap jejak air mata di sana. Tatapan mereka sama-sama lekat.Theo mendekatkan wajahnya ke arah Felicia, kali ini ia yang memulai lebih dulu, mempertemukan bibirnya dengan bibir Felicia, mencium sang kekasih dalam-dalam.Bibir Theo bergerak melumat bibir Felicia, menyesap bibir manis Felicia den

Bab terbaru

  • Hot Night with Berondong   Bab 97 - Our Daughter (End)

    Tahun pertama memimpin perusahaan tidaklah mudah. Tapi, Theo merasa beruntung karena didampingi oleh orang-orang yang baik yang mau membantunya. Untungnya, tak ada yang seperti Martin dalam memperlakukannya.Saat laporan keuangan kuartalan dirilis, laba bersih perusahaan yang mulai dipimpin oleh Theo turun sampai lebih dari sembilan persen, dan itu sempat membuat Theo tertekan. Meskipun bawahannya banyak yang menenangkannya, tapi Theo tetap kepikiran.“Nggak masalah, Pak Theo. Turun sembilan persen juga nggak terlalu besar untuk Pak Theo yang baru pertama kali menjabat,” ucap Brandon—sekretaris Theo.Theo menatap sekretarisnya yang sekarang itu, si Brandon. Dia direkomendasikan oleh sekretaris Martin, masih muda, dan merupakan adik dari sekretaris Martin. Sedangkan sekretaris Martin sudah ditempatkan di posisi lain yang tak kalah penting.“Tapi ini berdampak ke harga saham yang langsung anjlok,” sahut Theo. Saat ini dia sedang menatap grafik saham perusahaannya yang berada di fase down

  • Hot Night with Berondong   Bab 96 - Menjadi CEO

    Setelah mendengar cerita sekretaris Martin, Theo langsung mengusir pria itu. Theo takut lepas kendali dan emosi lalu menghajar sekretaris Martin, jadi lebih baik dia suruh pria itu pergi secepatnya.Selepas kepergian sekretaris Martin, Theo melemas, dia jatuh terduduk di sofa. Menunduk, dia mengusap wajahnya sambil menahan tangis.Felicia turut duduk di sebelah Theo, dia meraih tubuh Theo ke dalam pelukan, diusapnya lembut punggung Theo.“A-aku nggak nyangka, Mama …” Theo mulai terisak. Dia sedih membayangkan Mama kandungnya mengalami banyak penderitaan, bahkan meninggal karena diracun oleh Regina.Felicia tak sanggup berkata-kata, dia pun turut merasakan sedihnya. Sebagai istri Theo, dia hanya bisa terus mendekap Theo dan membiarkan Theo menumpahkan tangisnya.Namun, di saat kebenaran terungkap seperti ini, sayang sekali sang pelaku telah tiada. Regina bisa saja dipenjara atas perbuatannya kepada Mama kandung Theo, tetapi Regina telah meninggal.“Mama pasti menderita selama ini,” cic

  • Hot Night with Berondong   Bab 95 - Kebenaran

    “A-apa? Jangan bercanda!” seru Theo.Suara keras Theo mengejutkan semua orang, termasuk para tamu. Felicia juga merasa kaget, dia pun mengajak Theo untuk pergi dari keramaian bersama dengan sekretaris Martin yang mengikuti.“A-apa maksud ucapan anda tadi?” tanya Theo masih dengan raut kagetnya.Di sebelahnya, Felicia menggenggam tangan Theo, menguatkan Theo.“Saya nggak bercanda, Papa anda dan Mama tiri anda telah meninggal dunia,” jawab sekretaris Martin dengan raut sedih dan lelah yang tercetak jelas di wajahnya.Theo memang membenci Papanya, sangat. Tapi, kabar mendadak seperti ini tentu saja mengejutkannya.Sekretaris Martin lantas menjelaskan bahwa Martin telah mengetahui kabar pernikahan Felicia dan Theo. Martin berniat mencegatnya. Dan Regina pun mengikuti, berada dalam satu mobil yang sama dengan Martin.Namun, nahas, karena terlalu mengebut dan terburu-buru kemari, Martin dan Regina pun mengalami kecelakaan dan meninggal di tempat.“Saat ini jenazah Pak Martin dan Bu Regina m

  • Hot Night with Berondong   Bab 94 - Hari Bahagia & Kabar Mengejutkan

    Sulit bagi orang tua Felicia untuk menerima kenyataan yang baru saja terjadi. Karena itulah mereka butuh waktu untuk mencerna dan menenangkan diri, begitu juga dengan William yang sejak tadi lebih banyak marah.Sekarang tinggallah Theo dan Felicia berdua di ruang tamu. Semua orang meninggalkan mereka usai terkejut.“The, apa ini akan baik-baik aja?” tanya Felicia dengan gurat kekhawatiran yang terlihat jelas di wajahnya.Theo mengangguk dengan senyum menenangkannya, ia meraih tangan Felicia, menggenggamnya, kemudian mengecup punggung tangannya.“Ya, kamu nggak perlu khawatir,” jawab Theo.Felicia membalas genggaman tangan Theo.“Soal Papamu … gimana?”Senyum Theo luntur seketika. “Papa pasti sedang sibuk mencariku di luar negeri. Nggak lama lagi pasti ketahuan kalau aku ada di sini. Karena itulah aku ingin menikahimu secepatnya, sebelum Papa muncul.”Felicia mengangguk.Tak lama, Marcell kembali ke dalam. Felicia langsung tersenyum kepada Marcell.“Marcell, makasih udah turut bicara d

  • Hot Night with Berondong   Bab 93 - Mengikhlaskan

    "Aku …”Felicia masih tampak ragu.“Please,” mohon Theo.Felicia mendongak, menatap wajah Theo yang terlihat semakin dewasa. Namun, sorot mata Theo tak berubah, sorot mata itu yang selalu meluluhkannya setiap kali Theo membujuknya.“Tapi, kamu tahu kan? Aku udah tunangan sama Marcell, udah mau nikah,” ucap Felicia.“Kalau kamu setuju, ayo kita bicara bareng ke Pak Marcell dan keluargamu. Ganti pengantin prianya jadi aku, aku siap menikahi kamu,” tegas Theo.Felicia nyaris melongo. Apa Theo serius? Sekarang ini Theo seperti sedang melamarnya saja.Felicia hendak bicara, tapi teringat kalau ia harus berangkat kerja, dan tak lama lagi adiknya serta orang tuanya akan keluar rumah.“Kita bicarakan lagi nanti malam,” kata Felicia.Theo mengangguk, terpaksa ia melepaskan tangan Felicia.*Malam harinya, Theo kembali mendatangi rumah Felicia, berdiri di depan gerbang. Ketika Felicia muncul, tiba-tiba Felicia menarik Theo berjalan pergi agak jauh dari rumahnya.Saat berhenti melangkah, tiba-ti

  • Hot Night with Berondong   Bab 92 - Permintaan Maaf

    Felicia meremas nampan di tangannya. Ia menahan diri untuk tidak menangis melihat sosok Theo yang sudah lama tidak ditemuinya, dan menahan diri sekuat tenaga untuk tidak berlari menghambur ke dalam pelukan Theo.Pikir Felicia, Theo sudah melupakannya. Tak pernah sekalipun Theo memberi kabar, dan ia dibuat khawatir selama bertahun-tahun. Tapi, ternyata Theo masih baik-baik saja.“Kenapa kamu diam aja di situ? Kamu nggak lihat kalau di rumah saya sedang ada acara? Kamu bisa pergi sekarang,” usir Felicia sambil menatap tajam Theo.Theo membuka mulut, tapi menutupnya kembali. Ia amat terkejut sampai lututnya terasa lemas. Susah payah ia berjuang untuk kabur, mengumpulkan uang, untuk menemui Felicia, tapi respon Felicia malah begini.Marcell yang tak menyangka respon Felicia akan begitu pun merasa kasihan kepada Theo.“Feli, jangan begitu, Theo juga tamu,” kata Marcell sambil tersenyum untuk mencairkan suasana. “Biarkan Theo masuk dan duduk di dalam.”Felicia tak merespon, ia memalingkan p

  • Hot Night with Berondong   Bab 91 - Theo Kembali

    Flashback, sebelum kedatangan Theo.Setelah usaha Felicia tak membuahkan hasil untuk menemukan Theo, Felicia tak menyerah sampai di situ.Setiap hari, tak terlewat satu hari pun, Felicia akan mencoba menghubungi nomor Theo. Tapi, hasilnya nihil, seolah nomor Theo tak aktif lagi atau mungkin Theo sudah ganti nomor.Dan, setiap ada kesempatan, Felicia akan menemui Martin untuk meminta diberitahu lokasi Theo. Namun, Martin masih tutup mulut.Ketika satu tahun berlalu dan ia masih saja menemui Martin, tampaknya Martin emosi dan langsung mengusirnya begitu ia muncul di depan pintu ruangan CEO.Rasanya … Felicia seperti akan gila. Ia begitu putus asa, tak tahu lagi di mana keberadaan Theo, seperti apa kondisi Theo, dan hanya bisa menerka-nerka selama satu tahun.Felicia mulai berubah, menjadi lebih pendiam, dan tak lagi fokus pada pekerjaannya. Dan, satu-satunya yang memahami kemungkinan penyebab Felicia menjadi seperti itu adalah Marcell.“Feli, kamu butuh bantuan?” tanya Marcell.Felicia m

  • Hot Night with Berondong   Bab 90 - Felicia akan Menikah?! No!

    2 tahun kemudian.Perkiraan Theo meleset.Theo mengharapkan bisa lulus hanya dengan menghabiskan waktu satu semester alias enam bulan. Namun, ternyata ia tak bisa. Akhirnya, ia baru lulus setelah satu tahun meneruskan kuliah di Inggris.Dan, rencana Theo untuk kabur belum matang.Theo merasa tidak bisa menemui Felicia hanya berbekal ijazah, ia ingin menjadi pria keren yang sudah berpengalaman dan nantinya bisa langsung mencari kerja saat di Indonesia. Jadi, Theo menyempatkan untuk bekerja di Inggris selama satu tahun.Setelah mendapatkan pengalaman kerja sekaligus mengumpulkan uang, Theo sudah siap untuk kembali ke Indonesia. Ia akan langsung mengajak Felicia menikah, entah bagaimanapun caranya.Meskipun sudah dua tahun tak saling bertukar kabar dan tak bertemu, Theo yakin perasaan Felicia masih sama untuknya. Dan, ia yakin Felicia pasti masih setia menunggunya.“Pak Martin baru saja menghubungi, beliau berkata akan berkunjung besok,” beri tahu salah satu bodyguard.Theo hanya mengang

  • Hot Night with Berondong   Bab 89 - Diawasi

    Felicia masih mematung di tempat usai mendengar perkataan Sophia, rasanya dunia di sekelilingnya seperti berhenti berputar.Harus ke mana ia mencari Theo?Sophia memperhatikan Felicia sekilas.Sophia masih menaruh rasa tak suka pada Felicia karena merasa Theo direbut oleh Felicia, padahal ia yang lebih dulu menyukai Theo. Namun, sekarang, melihat Felicia tampak syok sampai terdiam lama seperti itu jadi membuat Sophia sedikit iba.Ya, hanya sedikit, ia tidak ingin peduli pada orang seperti Felicia yang sempat dibencinya.Maka, tanpa bicara apa pun lagi, Sophia berjalan pergi dari hadapan Felicia.“Theo …” gumam Felicia dengan suara bergetar menahan tangis.Felicia rasanya sulit untuk melangkah sekarang, jadi ia memutuskan untuk duduk sejenak. Ia tak tahu harus bagaimana setelah ini, apa Theo benar-benar pergi meninggalkannya tanpa kabar? Tapi, kenapa? Alasannya apa?Tunggu, Martin!Felicia terbelalak ketika menyadari soal Papa Theo. Bisa saja ini ulah Martin yang ingin memisahkannya de

DMCA.com Protection Status