Home / Romansa / Hot Night With Boss / 63. Pertengkaran

Share

63. Pertengkaran

Author: Dea Anggie
last update Last Updated: 2025-04-25 18:56:01

Yuki sengaja berlama-lama mengerjakan pekerjaannya. Saat semua teman-temanya sudah bersiap pulang, dia masih sibuk mengetik keyboard dan menatap layar komputer. Saat Amelia mengajak turun bersama, Yuki meminta Amelia pulang duluan karena masih ada sedikit pekerjaan yang akan dilakukannya.

"Loh, belum selesai? Kayaknya tadi santai-santai, aku kira udah selesai," kata Amelia yang baru selesai bersiap.

"Iya nih. Tadi ada salah ketik. Hehe ..." jawab Yuki beralasan.

"Mau aku tungguin, atau dibantu mungkin?" tanya Amelia.

Yuki menggelengkan kepala, "e-enggak perlu. Aku kerjain sendiri aja. Kamu bisa pulang dulu," jawabnya tersenyum.

"Ok, aku duluan kalau gitu. Kamu cepet tuh selesaikan biar bisa pulang. Jangan pulang malam-malam," kata Amelia memperingatkan.

"Siap, Bu. Hati-hati dijalan ya," kata Yuki.

"Ya, kamu juga hati-hati pulangnya nanti. Aku pergi dulu. Dah ..." Amelia berpamitan melambaikan tangan pada Yuki.

"Dah," jawab Yuki. Membalas lambaian tangan Amelia.

Amelia pergi setelah be
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Hot Night With Boss   64. Belanja Bersama

    Yuki dan Cristopher sampai di Giant Market. Supermarket besar super lengkap langganan Yuki."Sering ke sini?" tanya Cristopher.Yuki menganggukkan kepala, "ya, nggak sering juga. Biasa mampir sebulan satu sampai dua kali buat beli kebutuhan harian. Karena menurut saya disini barangnya super lengkap dan lumayan murah. Cocoklah untuk kaum mendang-mending kayak saya," jawabnya.Cristopher menganggukkan kepala, "hm, gitu."Saat Yuki ingin mengambil troli, dia sudah keduluan Cristopher."Aku yang dorong trolinya. Kamu yang pilih-pilih," kata Ceistopher."Ok," jawab Yuki tersenyum senang.Yuki berjalan berkeliling diikuti Cristopher. Diam-diam mata Cristopher menyelisik sekitaran untuk mengamati situasi dan pelayan dari Giant Market. "Silakan dicoba tasternya," kata seorang ibu-ibu pada Yuki dan Cristopher saat keduanya lewat.Yuki mengintip sekilas, "apa ini?" tanyanya."Silakan, Nona. Ini adalah ... produk terbaru dari kami. Ada dua varian rasa, original dan pedas.""Permisi ya," kata Yu

    Last Updated : 2025-04-25
  • Hot Night With Boss   65. Pengantin Baru?

    Saat antri di kasir, Yuki dan Cristopher asik mengobrol. Keduanya bicara dengan berbisik."Pak, dasinya nggak dilonggarin aja? Kan udah nggak di kantor. Mau saya bantu longgarin nggak?" bisik Yuki bertanya."Boleh aja. Tolong ya," bisik Cristopher.Cristopher segera membungkukkan badan dan menundukkan kepala agar Yuki tak perlu berjinjit untuk melonggarkan dasi dan melepas kancing kemejanya. Yuki segera melonggarkan dasi dan melepas kancing kemeja Cistopher. Keduanya sempat bertatapan dan saling tersenyum satu sama lain."Sudah," bisik Yuki."Makasih ya," bisik Cristopher.Karena terlalu asik berbincang, Yuki dan Cristopher sampai di tegur seorang nenek yang sedang mengantri di belakang keduanya."Hei, kalian berdua. Kalian pengantin baru, ya? Mesra-mesranya dilanjut di rumah saja. Bisa tolong maju? Antrian di depan kalian sudah maju," kata si nenek.Yuki dan Cristopher tersentak kaget. Keduanya Saling memandang, lalu bersamaan menatap si nenek."Nenek bicara pada kami?" tanya Yuki.

    Last Updated : 2025-04-26
  • Hot Night With Boss   66. Pikiran Kalut

    Dion sedang duduk termenung di ruang tamu rumahnya. Dia berpikir tentang apa yang harus dilakukannya dengan Luna yang terus membuatnya sakit kepala. Mamanya yang baru keluar kamar melihat dan langsung bertanya apa hal yang terjadi pada putranya?"Ada apa?" tanya mama Dion duduk di samping Dion. "Mama nggak tidur?" tanya balik Dion, tanpa menjawab pertanyaan dari mamanya. "Mama mau ambil minum, waktu keluar kamar lihat kamu diam melamun. Makanya mama datang dan tanya, kamu kenapa?" jawab mama Dion menjelaskan."Aku nggak apa-apa kok Ma. Mama bisa ninggalin aku sendiri," jawab Dion. Dion dan Mamanya saling Diam. Sampai saat Mama Dion memulai pembicaraan lagi."Mama mau dengar ceritamu. Apa nggak boleh? kamu udah lama nggak cerita-cerita sama mama," pinta Lusiana, Mama Dion."Aku pusing, Ma ... " jawab Dion. "Ya sudah. Kamu cerita sama mama. Ada apa?" tanya Lusiana penasaran. Apa yang membuat anaknya begitu khawatir dan murung. "Aku lagi ada masalah. Mama tau 'kan alasan aku putus

    Last Updated : 2025-04-26
  • Hot Night With Boss   1. Malam Panas

    Yuki memergoki kekasihnya berselingkuh dengan teman yang sudah dianggapnya seperti adik sendiri. Pertengkaran tak terhindarkan. Yuki yang kesal langsung menarik rambut teman perempuan yang bermain gila dengan kekasihnya."Dasar perempuan murahan! Beraninya kamu menggoda kekasih temanmu sendiri," kata Yuki mencengkram kuat rambut temannya.Teman perempuan Yuki berteriak meminta tolong pada kekasihnya yang juga kekasih Yuki sembari menangis."Dion," panggilnya.Dion segera menolong. Dia mencengkram pergelangan tangan Yuki kuat-kuat."Lepaskan tanganmu, Yuki!" sentak Dion.Dion berusaha melepaskan cengkraman tangan Yuki dan akhirnya berhasil. Dion yang kesal langsung mendodong tubuh Yuki hingga tersungkur ke lantai."Kamu nggak apa-apa, Luna? Mana yang sakit?" tanya Dion khawatir. Mengusap kepala Luna, kekasih gelapnya."Aku baik-baik aja," jawab Luna memeluk Dion.Dion menatap Yuki tajam, "berani sekali kamu ngelakuin ini, Yuki. Bagaimana kalau Luna terluka? Aku nggak akan pernah memaa

    Last Updated : 2025-03-06
  • Hot Night With Boss   2. Rumor

    Keesokan paginya, Yuki terbangun dari tidurnya dan mendapati seseorang memeluknya dari belakang. Mata Yuki melebar saat melihat tangan kekar yang melingkari perutnya. "I-ini tangan siapa?" batinnya kebingungan.Dengan hati-hati Yuki memindahkan tangan laki-laki asing yang memeluknya dan dia segera bangun dari tempat tidur.Penasaran dengan siapa orang yang menghabiskan malam dengannya, Yuki memalingkan pandangan dan melihat seorang laki-laki tertidur pulas tanpa mengenakan pakaian."Si-siapa dia? Aku gak kenal dia. Aku tidur dengan siapa?" batin Yuki mulai panik.Yuki mencoba mengingat apa yang terjadi padanya dan hanya ingat beberapa hal saja. Begitu ingat jika dia sudah melakukan kesalahan besar Yuki langsung terkejut dan membekap mulutnya sendiri."Gila, gila, gila! Kamu beneran udah gila, Yuki. Gimana bisa kamu melakukan ini dengan laki-laki yang bahkan nggak kamu kenal. Sial! Aku bakal kena masalah kalau kayak gini," batin Yuki semakin panik.Yuki terdiam sesaat untuk menjernih

    Last Updated : 2025-03-06
  • Hot Night With Boss   3. Boss Hot Night

    1 minggu kemudian ...Rumor tentang Yuki yang dibuat oleh Luna menghilang tanpa jejak, tetapi muncul rumor baru dan masih disangkut pautkan dengan Yuki. Beredar rumor jika Yuki sebenarnya dicampakkan oleh Dion, dan karena tak terima, Yuki yang marah menyerang Dion dan Luna secara brutal.Amelia yang mendengar rumor itu langsung memasang badan untuk teman baiknya. Dia menyanggah rumor dan meminta semua orang untuk berhati-hati dalam berbicara dan tidak menyebar berita palsu."Dasar orang-orang gila," gerutu Amelia.Yuki tersenyum, "Sudahlah, Mel. Kenapa juga kamu meladeni mereka. Meski kamu jelasin sampai mulutmu berbuih, kalau mereka nggak mau percaya ya percuma. Mereka pasti hanya akan percaya ucapan orang yang ingin mereka percayai. Semakin kamu tanggepin, mereka semakin menjadi.""Benar sih, tapi aku greget aja gitu. Pengen rasanya ku lakban mulut mereka semua," sahut Amelia gemas sekaligus geram."Oh ya, aku dengar atasan baru kita mau datang ya? Bener nggak sih?" tanya Yuki meng

    Last Updated : 2025-03-06
  • Hot Night With Boss   4. Menarik Batas

    Keesokan harinya ...Yuki berangkat pagi-pagi sekali dengan wajah kusam karena semalaman tidak bisa tidur. Dia terus kepikiran tentang kejadian bodoh yang diperbuatnya pada Bosnya.Yuki melihat pintu lift mulai tertutup, sementara dia berada tak jauh. Dengan cepat Yuki berlari menuju lift."Tunggu," ucap Yuki meminta orang di dalam lift menahan pintu untuknya. Yuki sampai di depan lift, tapi pintu lift sudah tertutup. Namun, sesaat kemudian pintu lift terbuka dan Yuki melihat seseorang yang tak ingin ditemuinya berada di dalam lift.Mata Yuki melebar, "Dia ... ah, sial sekali. kenapa aku malah ketemu sama dia? Aku nggak boleh ketahuan," batin Yuki panik."Tidak masuk?" tanya seseorang di dalam lift, yang adalah Cristopher."Si-silakan anda duluan, Pak CEO. Saya menunggu lift selanjutnya saja," jawab Yuki yang langsung menundukkan kepala menghindari tatapan Cristopher."Masuklah," pinta Cristopher menatap Yuki.Yuki terdiam dan tetap menunduk. Cristopher yang melihat Yuki terdiam kem

    Last Updated : 2025-03-06
  • Hot Night With Boss   5. Risau

    Yuki duduk di kursinya dan memikirkan apa yang baru saja terjadi antara dia dan Cristopher. Sebenarnya dia tidak bermaksud bicara kasar pada Cristopher, tetapi dia tidak punya pilihan lain selain menarik garis tegas. Dia tidak ingin asal berhubungan dengan laki-laki dan hatinya pun masih belum siap usai dikhianati kekasih dan temannya."Apa kata-kataku keterlaluan? Dia pasti marah," gumam Yuki.Yuki menggelengkan kepalanya cepat, "sudahlah. Mau dia marah atau enggak aku nggak peduli. Kalau misal marah terus aku dipecat ya terima aja," batin Yuki.Yuki mencoba melupakan sesaat apa yang terjadi dan mulai fokus bekerja. Beberapa menit kemudian, satu per satu rekan kerja lain mulai berdatangan. Sampai saat Luna datang dengan membawa hadiah untuk semua rekan satu divisinya. Membuat seluruh ruangan heboh."Semuanya, aku bawakan kalian hadiah. Mohon diterima ya," kata Luna dengan tersenyum cantik.Seorang menerima pemberian Luna, "wah, apa ini?""Makasih, Luna.""Wow, bagus sekali. Makasih,

    Last Updated : 2025-03-06

Latest chapter

  • Hot Night With Boss   66. Pikiran Kalut

    Dion sedang duduk termenung di ruang tamu rumahnya. Dia berpikir tentang apa yang harus dilakukannya dengan Luna yang terus membuatnya sakit kepala. Mamanya yang baru keluar kamar melihat dan langsung bertanya apa hal yang terjadi pada putranya?"Ada apa?" tanya mama Dion duduk di samping Dion. "Mama nggak tidur?" tanya balik Dion, tanpa menjawab pertanyaan dari mamanya. "Mama mau ambil minum, waktu keluar kamar lihat kamu diam melamun. Makanya mama datang dan tanya, kamu kenapa?" jawab mama Dion menjelaskan."Aku nggak apa-apa kok Ma. Mama bisa ninggalin aku sendiri," jawab Dion. Dion dan Mamanya saling Diam. Sampai saat Mama Dion memulai pembicaraan lagi."Mama mau dengar ceritamu. Apa nggak boleh? kamu udah lama nggak cerita-cerita sama mama," pinta Lusiana, Mama Dion."Aku pusing, Ma ... " jawab Dion. "Ya sudah. Kamu cerita sama mama. Ada apa?" tanya Lusiana penasaran. Apa yang membuat anaknya begitu khawatir dan murung. "Aku lagi ada masalah. Mama tau 'kan alasan aku putus

  • Hot Night With Boss   65. Pengantin Baru?

    Saat antri di kasir, Yuki dan Cristopher asik mengobrol. Keduanya bicara dengan berbisik."Pak, dasinya nggak dilonggarin aja? Kan udah nggak di kantor. Mau saya bantu longgarin nggak?" bisik Yuki bertanya."Boleh aja. Tolong ya," bisik Cristopher.Cristopher segera membungkukkan badan dan menundukkan kepala agar Yuki tak perlu berjinjit untuk melonggarkan dasi dan melepas kancing kemejanya. Yuki segera melonggarkan dasi dan melepas kancing kemeja Cistopher. Keduanya sempat bertatapan dan saling tersenyum satu sama lain."Sudah," bisik Yuki."Makasih ya," bisik Cristopher.Karena terlalu asik berbincang, Yuki dan Cristopher sampai di tegur seorang nenek yang sedang mengantri di belakang keduanya."Hei, kalian berdua. Kalian pengantin baru, ya? Mesra-mesranya dilanjut di rumah saja. Bisa tolong maju? Antrian di depan kalian sudah maju," kata si nenek.Yuki dan Cristopher tersentak kaget. Keduanya Saling memandang, lalu bersamaan menatap si nenek."Nenek bicara pada kami?" tanya Yuki.

  • Hot Night With Boss   64. Belanja Bersama

    Yuki dan Cristopher sampai di Giant Market. Supermarket besar super lengkap langganan Yuki."Sering ke sini?" tanya Cristopher.Yuki menganggukkan kepala, "ya, nggak sering juga. Biasa mampir sebulan satu sampai dua kali buat beli kebutuhan harian. Karena menurut saya disini barangnya super lengkap dan lumayan murah. Cocoklah untuk kaum mendang-mending kayak saya," jawabnya.Cristopher menganggukkan kepala, "hm, gitu."Saat Yuki ingin mengambil troli, dia sudah keduluan Cristopher."Aku yang dorong trolinya. Kamu yang pilih-pilih," kata Ceistopher."Ok," jawab Yuki tersenyum senang.Yuki berjalan berkeliling diikuti Cristopher. Diam-diam mata Cristopher menyelisik sekitaran untuk mengamati situasi dan pelayan dari Giant Market. "Silakan dicoba tasternya," kata seorang ibu-ibu pada Yuki dan Cristopher saat keduanya lewat.Yuki mengintip sekilas, "apa ini?" tanyanya."Silakan, Nona. Ini adalah ... produk terbaru dari kami. Ada dua varian rasa, original dan pedas.""Permisi ya," kata Yu

  • Hot Night With Boss   63. Pertengkaran

    Yuki sengaja berlama-lama mengerjakan pekerjaannya. Saat semua teman-temanya sudah bersiap pulang, dia masih sibuk mengetik keyboard dan menatap layar komputer. Saat Amelia mengajak turun bersama, Yuki meminta Amelia pulang duluan karena masih ada sedikit pekerjaan yang akan dilakukannya."Loh, belum selesai? Kayaknya tadi santai-santai, aku kira udah selesai," kata Amelia yang baru selesai bersiap."Iya nih. Tadi ada salah ketik. Hehe ..." jawab Yuki beralasan."Mau aku tungguin, atau dibantu mungkin?" tanya Amelia.Yuki menggelengkan kepala, "e-enggak perlu. Aku kerjain sendiri aja. Kamu bisa pulang dulu," jawabnya tersenyum."Ok, aku duluan kalau gitu. Kamu cepet tuh selesaikan biar bisa pulang. Jangan pulang malam-malam," kata Amelia memperingatkan."Siap, Bu. Hati-hati dijalan ya," kata Yuki."Ya, kamu juga hati-hati pulangnya nanti. Aku pergi dulu. Dah ..." Amelia berpamitan melambaikan tangan pada Yuki."Dah," jawab Yuki. Membalas lambaian tangan Amelia.Amelia pergi setelah be

  • Hot Night With Boss   62. Bagaimana Kabarmu?

    Suasana begitu hening. Papa dan anak hanya saling diam. Sampi sang Papa mulai angkat suara."Bagaimana kabarmu?" tanya Stevano.Cristopher menatap Stevano, "ada angin apa Papa tanya kabarku? Bersikaplah seperti yang biasa Papa lakukan. Nggak usah sok dekat atau sok perhatian," jawab Cristopher."Apa salahnya papa tanya kabarmu?" tanya Stevano."Nggak salah, tapi aneh. Aku dengernya aneh. Papa yang kukenal nggak pernah tuh tanya kabar," jawab Cristopher."Kamu masih nggak berubah ya," kata Stevano."Kenapa harus berubah? Yang membuatku seperti ini 'kan papa sendiri. Cuma papa di dunia ini yang tega membiarkan anaknya sendirian melawan kerasnya hidup di saat anak itu masih membutuhkan sosok Papa dalam hidupnya," sahut Cristopher.Stevano duduk bersandar menatap Cristopher, "Cris ... tahukah kamu? Papa juga dalam keadaan yang sulit setelah kehilangan mamamu. Mamamu itu segalanya buat papa. Mungkin sekarang kamu anggap ucapan papa ini lelucon. Papa yakin, kamu pasti akan merasakannya nant

  • Hot Night With Boss   61. Anak Vs Papa

    Seorang laki-laki paruh baya sedang melihat sebuah dokumen dan sebuah foto. Disampingnya ada laki-laki sebaya yang merupakan sekretarisnya."Jadi maksudmu, Cris tinggal di apartemen perempuan ini?" tanya laki-laki paruh baya pada sekretarisnya. Menunjuk sebuah foto yang ada di atas meja dihadapannya."Ya, Pak. Informasi yang saya dapat tidak mungkin keliru karena sekretaris Tuan Muda sendiri yang memberitahu saya," jawab sekretaris."Anak yang nggak pernah membuka hati buat siapapun, tiba-tiba mau tinggal bersama perempuan. Apa pemikiranmu sama denganku?" tanya Stevano, yang adalah Papa dari Cristopher."Sepertinya begitu. Kata sekretarisnya, mereka sudah terlibat dalam sebuah hubungan semalam sebelum menjadi atasan dan bawahan di kantor," jawab Nicholas, Sekretaris Stevano."Hubungan semalam? Apa itu namanya, yang biasa dipakai anak zaman sekarang itu loh," kata Stevano berusaha mengingat."One night stand, Pak. Anak muda zaman sekarang menyingkatnya menjadi ONS," jawab Nicholas."Ya

  • Hot Night With Boss   60. Apartemen Yuki (5)

    Keduanya panjang lebar bercerita satu sama lain. Kini tidak ada lagi kesalahpahaman ataupun rahasia diantara mereka. "Saya kok jadi ngatuk ya," ucap Yuki."Nggak boleh tidur, nanti malah bangun kesiangan. Kita lari pagi aja yuk," Cristopher mengajak Yuki olah raga agar tidak mengantuk."Hm, saya malas lari. Gimana dong?" sahut Yuki malas."Nggak boleh males. Olahraga penting buat kesehatan," kata Cristopher."Iya deh iya. Saya ganti baju dulu kalau gitu," jawab Yuki.Yuki segera pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya. Dan tidak lama keluar setelah ganti pakaian."Bapak nggak ganti?" tanya Yuki menatap Cristooher."Ganti dong," jawab Cristopher.Cristopher segera masuk kamar Yuki dan mengambil pakaian gantinya di koper. Yuki melihat Cristopher hendak berganti pakaian dan segera menawari bantuan."Perlu saya bantu?" tawar Yuki."Nggak usah. Saya bisa sendiri kok, " jawab Cristopher.Yuki melihat Cristopher membuka baju, terlihat tubuh kekar berotot milik Cristopher. Perut seksi

  • Hot Night With Boss   59. Apartemen Yuki (4)

    "Apa sih yang dia pikirkan. Bisa-bisanya gitu dia mencium bibirku mana digigit, ish ... bikin malu aja," batin Yuki semakin malu.Yuki duduk di sofa dengan memegang erat gelas berisi Cokelat panas. Jantungnya masih berdegup kencang. Cristopher duduk di samping Yuki, "kenapa tiba-tiba pergi?" tanyanya."Nggak tau ah. Bapak nakal," jawab Yuki memalingkan pandangan dari Cristopher."Nakal? Oh, yang tadi? Saya kan cuma batuin ngelap bibirmu. Karena tangan saya di gips ya saya pakai bibir saya. Kenapa? Kamu nggak suka saya cium?" tanya Cristopher."Bukannya nggak suka. Saya tuh kaget. Tiba-tiba gitu bapak cium saya. Mana bapak gigit bibir saya," jawab Yuki."Kalau kamu kesal. Kamu boleh bales kok. Saya malah senang," kata Cristopher tersenyum tampan."Wah, nantangin nih orang. Aku gigit balik tau rasa ntar," batin Yuki."Bener nih saya boleh balas? Ntar saya gigit balik bapak jangan protes loh," sahut Yuki menatap Cristopher."Ayo sini," kata Cristopher mendekatkan wajahnya ke wajah Yuki.

  • Hot Night With Boss   58. Apartemen Yuki (3)

    Yuki tak bisa menolak permintaan Bossnya dan akhirnya tidur di sofa dengan Bossnya. "Ini sempit," keluh Yuki beralasan. Dia tidur membelakangi Cristopher."Jangan banyak beralasan dan cepat tidur. Besok kita masih harus bekerja," sahut Cristopher. "Saya kalau tidur suka guling-guling loh. Nanti bapak kalau kena tendang jangan marah. Kan bapak yang minta saya tidur di sini," kata Yuki."Hm, saya sudah tahu tingkahmu waktu tidur. Nggak usah dijelasin lagi," jawab Cristopher.Yuki mengerutkan dahi, "hah? Sudah tau kataya. Kapan?" batinnya bingung.Seketika Yuki ingat kejadian saat dia bertemu Cristopher pertama kali di bar."Jangan-jangan waktu itu ya? Mati aku," batinnya lagi. Yuki menutup wajahnya dengan kedua tangan karena malu."Apa waktu itu dia kena tendang? Atau dia kena siku? His ... bener-bener deh. Kenapa sih dia harus tau semua sisi burukku. Mau ditaruh mana mukaku ini?" batin Yuki merasa diri sendiri menyedihkan.Tiba-tiba Cristopher melingkarkan tangannya ke perut Yuki. Se

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status