Home / CEO / Hot Billionaire / Bab 1. Melarikan Diri

Share

Hot Billionaire
Hot Billionaire
Author: Abigail Kusuma

Bab 1. Melarikan Diri

Author: Abigail Kusuma
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Washington D.C. USA.

“Dad, aku tidak ingin menikah dengan pria pilihanmu!”

Ariel menolak tegas dan penuh penekanan di kala ayahnya, memaksa dirinya untuk menikah. Wanita berparas cantik itu segera menjauh dari sang ayah. Tatapannya menatap dingin ayahnya yang berdiri di hadapannya.

“Oh, Ariel. Pernikahanmu bukan permintaan, tapi perintah yang tak bisa dibantahkan.” Yuval—ayah Ariel—berkata santai tenang, dengan senyuman licik.

Ariel mendesah kasar. “Dad, bagaimana bisa kau berpikir menikahkanku dengan pria yang bahkan seusia denganmu. Di mana jalan pikiranmu?”

Ariel hampir tak mengerti dengan cara jalan berpikir ayahnya. Dia diminta menikah dengan sosok pria yang bahkan usianya sama seperti usia ayahnya. Tentu Ariel masih cukup waras. Sekalipun, ayahnya mengatakan pria yang dipilihkan ayahnya sangat kaya, tetap tidak membuatnya silau akan harta.

“Ariel, pria yang aku pilihkan untukmu adalah pria yang terbaik. Kau keruk hartanya, dan jika kau sudah muak dengannya, kau racuni saja dia. Kondisi perusahaan kita sedang terpuruk. Cara jalan satu-satunya adalah pernikahanmu dengan pria itu.” Ayah Ariel berkata tanpa sama sekali ada beban.  

“Dad—”

“Apa yang dikatakan Daddy benar. Jalan satu-satunya membuat kondisi perusahaan kita membaik adalah kau menikah dengan tua bangka itu.” Flora—kakak tiri Ariel—melenggang dengan anggun menghampiri Ariel. Wajah angkuh wanita itu begitu sangat terlihat.

Ariel menatap Flora dengan tatapan tajam. “Kalau cara menyelamatkan perusahaan dengan cara seperti itu, lebih baik kau saja yang menikah dengannya. Jangan meminta aku untuk menanggung beban sialan ini.”

Flora tersenyum sinis. “Ariel, kau ini kan anak seorang pelacur, jadi sudah sepantasnya kau membalas budi keluarga ini.”

“Jangan pernah menghina ibuku!” bentak Ariel tak terima di kala ibunya dihina dengan sebutan ‘Pelacur’.

“Ibumu memang pelacur,” balas Flora kejam. 

Tangan Ariel mengepal begitu kuat. “Kau pikir kau wanita suci?! Kau memiliki pikiran licik, sama saja dengan kau wanita kotor!”

Plakk

Flora melayangkan tamparan keras di wajah Ariel, hingga membuat wanita itu tersungkur di lantai. Sudut bibir Ariel mengeluarkan darah segar. Tamparan yang sangat keras menyebabkan darah keluar dari bibirnya.

“Jaga mulutmu! Kau harusnya sadar diri, Ariel! Kau itu anak pelacur! Kalau bukan karena kebaikan hati ibuku, mana mungkin kau menyandang nama DiLaurentis?!” seru Flora kasar.

Mata Ariel sudah berkaca-kaca menahan air mata sekaligus amarah yang membakarnya. Ini bukan pertama kali Ariel dihina sebagai anak pelacur. Dia sudah mendengar kata-kata itu sejak dirinya masih kecil.

Enough, Flora.” Yuval menggerakkan kepalanya, meminta Flora untuk berhenti.

Flora masih tak puas. Dia ingin kembali menyerang Ariel. Akan tetapi, permintaan sang ayah tak mungkin dirinya abaikan. Dia terpaksa untuk menjauh menuruti perintah sang ayah.

Ariel menyeka air mata yang keluar dari sudut matanya. Pun wanita itu menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya. Wanita itu mengatur napasnya, berusaha meredam kemarahan dalam dirinya. 

Ariel bangkit berdiri. “Aku rasa aku sudah cukup berada di sini. Lebih baik kalian menghapus nama DiLaurentis di belakang namaku. Aku tidak butuh nama itu berada di belakang namaku.”

Yuval terpancing emosi mendengar kata-kata Ariel. “Jangan sombong kau, Ariel! Kau pikir kalau bukan karena aku, bagaimana caramu bisa menjadi seorang dokter hebat?! Aku yang menaikan derajatmu. Kalau dulu aku membuangmu, mungkin kau akan tinggal di rumah kumuh milik ibumu itu!”

Mata Ariel menatap Yuval penuh emosi dan kebencian. “Berapa uang yang kau keluarkan untukku?! Aku akan membayar uangmu!”

Yuval tersenyum mencemooh. “Aku mengurusmu dari kau lahir. Itu adalah nominal yang tidak ternilai. Gaji seorang dokter bedah, tetap tidak akan mampu membayar. Tapi, menurutku kalau kau menikah dengan pria pilihanku, maka kau bisa membayar hutang-hutangmu. Pria yang aku pilih sangat kaya. Kau bisa mendapatkan banyak uang ketika menjadi istrinya. Lebih baik kau dijadikan istri daripada hanya simpanan, kan?” balasnya tajam.

Flora menyeringai kejam, menatap sinis adik tirinya itu. “You have no choice, Ariel. Darah seorang pelacur mengalir di seluruh tubuhmu. Sekalipun kau sekarang memiliki profesi cukup bagus, tetap saja kau akan tetap menjadi seorang pelacur. Well, hanya caranya saja yang berbeda. Nasibmu sedikit jauh lebih baik daripada ibumu.”

Manik mata Ariel, menatap kakak tirinya dan ayahnya dengan penuh kebencian.

***

Hidup Ariel bagaikan berada di neraka. Wanita itu dipaksa menikah dengan seorang pria tua kaya raya, hanya demi membuat perusahaan keluarganya tetap berjaya. Hari ini tepatnya hari di mana yang harusnya membuatnya bahagia—malah membuat Ariel seolah ingin mati.

Gaun pengantin yang indah, dipadukan dengan make-up membuat Ariel bagaikan seorang ratu. Hanya dalam hitungan jam, sebentar lagi dirinya akan menikah dengan pria tua yang sama sekali tak dia cintai.

Perfect, Anda sangat cantik, Nona,” puji seorang make-up artist dengan penuh kekaguman pada Ariel.

Ariel menatap sang make-up artist yang ada di hadapannya. Otak wanita itu sekarang berpikir bagaimana bisa melarikan diri dari kota ini. “Bisakah aku meminta tolong padamu?” pintanya dengan serius.

Sang make-up artist tersenyum sopan. “Tentu saja, Nona. Apa yang Anda, butuhkan?”

“Tolong ambilkan tas berwarna cokelat yang ada di lantai bawah. Aku membutuhkan tas itu,” pinta Ariel lagi.

Sang make-up artist mengangguk. “Baik, Mohon tunggu, Nona.”

Lalu, sang make-up artist melangkah pergi meninggalkan ruang rias itu. Tepat di kala sang make-up artist sudah pergi—Ariel segera mengganti sepatunya dengan sneakers—dan mengambil tas kecilnya.

Ariel mengendarkan pandangan ke sekitar, di kala dia merasa sudah aman, dia langsung menarik kain tile di kepalanya dan mengikat ke balkon. Dengan cepat, wanita itu melompat turun dari balkon dibantu dengan kain tile yang terikat.

Suara berisik terdengar akibat lompatan Ariel. Tanpa peduli dengan sakit di kaki, wanita itu berlari meninggalkan tempat di mana acara pernikahannya berlangsung. Tampak lima pengawal berbadan besar tersentak terkejut di kala melihat Ariel melarikan diri. Mereka semua serempak kompak mengejar Ariel.

Ariel panik di kala lima pengawal mengejar dirinya. Wanita itu mencari tempat untuk bersembunyi, tapi sayangnya dia kesulitan mencari tempat. Hingga kemudian, tatapan wanita itu teralih pada sebuah mobil mewah berwarna hitam, yang kebetulan pintunya tak tertutup rapat.

Ariel segera masuk ke dalam mobil mewah itu. Lalu sialnya ternyata ada sosok pria tampan yang merupakan pemilik mobil mewah itu berada di dalam sana. Terlihat jelas pria tampan itu terkejut melihat Ariel. Apalagi kondisinya Ariel memakai gaun pengantin.

“Kau—”

Tanpa diduga, Ariel meraih kedua rahang pria itu dan mencium bibir pria itu—demi menghindar dari pengawal keluarganya yang berada di luar mencarinya. Bibirnya menempel begitu lama seolah betah berada di permukaan kenyal pria tampan itu.

Pria tampan itu mendorong bahu Ariel, seraya melayangkan tatapan tajam penuh peringatan. “Apa kau sudah gila?!”

Related chapters

  • Hot Billionaire   Bab 2. Kembali Dipertemukan Dalam Keadaan Berbeda

    Suara bentakan keras tak membuat Ariel gentar ataupun takut. Kondisi yang memaksanya untuk melakukan sebuah tindakan gila. Kalau saja dirinya tidak berada di ambang bahaya, mana mungkin dirinya mencium seorang pria.Tapi tunggu! Raut wajah Ariel menunjukkan keterkejutan sekaligus kebingungan. Wanita itu seolah mengenali sosok pria tampan yang membentaknya ini. Matanya mengerjap beberapa kali—dan meyakinkan bahwa apa yang dia lihat ini tidaklah salah.“K-kau … k-kau Tuan kaya yang pernah menjadi pasienku, kan? Tidak, maksudku keluarga pasienku.” Ariel tak mungkin lupa pada sosok pria tampan dan kaya yang merupakan keluarga pasien yang dulu dia tangani. Selain itu, dia pun dulu pernah tersangkut masalah.Shawn berdecak kesal. “Dan kau dokter ceroboh yang pernah menabrak mobilku, kan?” serunya mengungkit-ungkit kejadian lampau.Shawn Geovan—pria tampan dan gagah itu—tak mengira akan kembali dipertemukan dengan dokter konyol. Tepatnya dia tak mungkin lupa beberapa kejadian yang membuatny

  • Hot Billionaire   Bab 3. Rahasia Semesta

    “Aaaaaaa—” Suara lengkingan teriakan Ariel sontak membuat Shawn yang tertidur di samping, langsung membuka mata. Pria tampan itu mengumpat kasar seraya menyentuh telinganya yang sakit akibat suara teriakan Ariel.“Apa kau ini tinggal di hutan? Kenapa kau berteriak-teriak?” Shawn menatap jengkel Ariel yang ada di sampingnya. Pria itu benar-benar berusaha menahan kesabaran. Bayangkan saja, sudah sejak tadi malam, dirinya disusahkan oleh wanita ajaib itu.Ariel menarik selimutnya, memincingkan mata, menatap tajam Shawn. “Apa yang sudah kau lakukan padaku?! K-kau memerkosaku?”Shawn ingin mengumpat kasar pada wanita di sampingnya. “Kau lihat tubuhmu masih terbalut bathrobe. Kau masih memakai pakaian utuh. Kau juga dokter, kau tahu tanda-tanda tubuhmu telah diperkosa. Kenapa kau malah menanyakan pertanyaan konyol? Kau ini dokter lulusan mana?!”Ariel terdiam sebentar mendengar apa yang dikatakan oleh Shawn. Ingatannya langsung teringat bahwa tadi malam setelah membersihkan tubuh, dia sanga

  • Hot Billionaire   Bab 4. Permainan Takdir

    New York, USA. Tiga bulan berlalu …Ariel terpaksa pindah dari pekerjaannya sekaligus apartemen lamanya, demi tidak bisa dilacak oleh keluarganya. Tidak hanya itu saja, tapi dia juga mengganti nomor teleponnya. Ya, Ariel meninggalkan semua hal yang diketahui oleh keluarga besarnya, demi dirinya mendapatkan kehidupan yang aman.Sebelumnya, Ariel tinggal di London. Akan tetapi sekarang dia memutuskan tinggal di New York. Dia tahu ke mana pun dirinya berada akan selalu menjadi incaran dari keluarga besarnya. Tapi, apa boleh buat. Kondisi yang membuatnya menjadi seperti ini. Melarikan diri adalah pilihan terbaik. Pagi itu, Ariel memulai pekerjaan baru di sebuah rumah sakit bergengsi yang ada di New York. Dia sempat menganggur hampir tiga bulan, karena tak langsung mendapatkan pekerjaan baru. Namun, untunglah nasib baik menghampiri Ariel sekarang. Dia mendapatkan pekerjaan baru di rumah sakit yang ada di Brooklyn.Hal yang paling Ariel lebih syukuri adalah dia mendapatkan gaji yang jauh

  • Hot Billionaire   Bab 5. Hanya Satu Tahun

    Ariel mengerjapkan mata beberapa kali, berharap bahwa apa yang dia lihat ini adalah sebuah kesalahan. Tapi semakin banyak dia mengerjap, malah membuatnya semakin yakin bahwa apa yang dia lihat ini adalah nyata. Tidak salah sama sekali. Sosok pria yang berdiri tak jauh darinya adalah pria yang sering sekali bertemu dengannya, tanpa sengaja.Ariel menjadi salah tingkah. Dia ingin berbalik pergi menghindar. Dia sangat malu bertemu pria kaya itu. Apalagi pria kaya itu tengah bersama dengan kakeknya. Rasanya dia ingin berlari sekencang mungkin. Tapi bagaimana bisa dirinya berlari?Sial! Ariel terjebak. Dia memilih untuk menunduk. Tidak mau melihat ke arah pria kaya itu. Meskipun otaknya konyol, tetap saja Ariel memiliki urat malu. Tiga bulan lalu, dia mengatakan hal konyol pada pria kaya itu. Lalu sekarang semesta seolah mengajaknya bercanda mempertemukannya dengan pria kaya yang menyebalkan.Shawn berdiri tegap di samping kakeknya yang mulai menyapa para dokter. Pria itu sedikit melihat k

  • Hot Billionaire   Bab 6. Kekasihmu Memiliki Hati yang Baik

    Ariel merentangkan kedua tangannya sambil melangkah keluar dari ruang operasi. Wanita itu baru saja menggantikan pekerjaan salah satu dokter yang berhalangan datang. Sebagai dokter bedah umum, sudah hal biasa menangani tindakan operasi seperti halnya tumor jinak.Sudah jam waktunya pulang. Ariel dan Harmony tidak bersamaan, karena Harmony memiliki jadwal operasi di malam hari. Wanita itu memutuskan untuk segera bergegas pulang. Dia ingin langsung tidur.Hari pertama bekerja, sudah harus menjadi dokter pengganti. Untungnya pengalaman Ariel bisa dikatakan cukup. Jadi hal-hal seperti tadi bukanlah sebuah hal yang berat.Ariel melihat jam dinding waktu menunjukkan pukul enam sore. Wanita itu berjalan menuju ke halaman parkir rumah sakit. Namun, di kala dirinya hendak ingin menuju mobil—langkahnya berpapasan dengan Shawn yang juga masuk ke dalam mobil.Ariel dan Shawn saling melemparkan tatapan satu sama lain. Tatapan Shawn dingin. Sedangkan Ariel mengandung tatapan yang tak disangka. Duni

  • Hot Billionaire   Bab 7. Kebaikan Hati Dokter Ariel

    Tinggal sendiri di apartemen sederhana yang ada di Manhattan, membuat Ariel selalu melakukan apa pun sendirian. Bersih-bersih, masak, mencuci, dan lain sebagainya. Dia tak memakai pelayan karena dalam tahap penghematan.Memiliki profesi sebagai dokter sebenarnya membuat Ariel, memiliki hidup yang nyaman. Meskipun bukan pengusaha ternama, tapi dia hidup tanpa kekurangan. Akan tetapi, kemarin di kala dirinya di Washington D.C—tabungannya dikuras habis oleh Flora.Flora mengatakan bahwa Ariel tidak harus memiliki banyak uang. Bahkan kakak tirinya itu juga menjual asset yang dimiliki Ariel seperti apartemen di London. Ya, Ariel bukan takut melawan Flora, tapi dia menganggap bahwa dirinya sudah mencicil uang yang telah keluarga DiLaurentis keluarkan untuknya.Ariel memulai kembali semuanya dari nol di kala dirinya tiba di New York. Wanita itu menyewa apartemen sederhana dengan tipe studio. Pun mobil yang dia miliki bukanlah mobil mewah.Ariel tidak membayar sopir atau pelayan, demi penghem

  • Hot Billionaire   Bab 8. Hadiah dari William

    Mata Ariel mengerjap beberapa kali terkejut melihat William Geovan—pemilik rumah sakit di mana dirinya bekerja—merupakan suami dari wanita paruh baya yang dia selamatkan. Napas Ariel sesak. Tangannya keringat dingin.“I-iya, Tuan Geovan.” Ariel menjawab dengan gugup.Ariel terlalu fokus menyelamatkan Marsha, sampai tidak melihat kartu identitas milik Marsha. Sungguh, Ariel tidak pernah tahu kalau dirinya menyelamatkan istri dari pemilik rumah sakit di mana dirinya bekerja.William tersenyum samar. “Terima kasih, Ariel.”“Dengan sennag hati, Tuan. Aku hanya menjalankan tugasku.” Ariel menundukkan kepalanya di hadapan William.“Grandma?” Shawn berjalan cepat masuk ke dalam ruang rawat Marsha. Pria itu langsung meninggalkan meeting, di kala mendengar kabar neneknya masuk rumah sakit.“Cucuku yang tampan.” Marsha tersenyum di kala Shawn memeluknya.“Grandma, apa yang terjadi? Katakan di mana yang sakit?” Shawn mengurai pelukannya, menatap cemas dan penuh khawatir neneknya itu.Marsha memb

  • Hot Billionaire   Bab 9. Awas Nanti Jatuh Cinta!

    “Ariel, perawat bilang kau tadi malam bermalam di rumah sakit?” Harmony melangkah menghampiri Ariel yang berada di ruang kerja temannya itu. Dia duduk tepat di hadapan Ariel. Sebelumnya, dia diberi tahu perawat kalau Ariel tak pulang dari kantor. Temanya itu malah memutuskan untuk bermalam di ruang kerja.Ariel menyesap kopi susu yang baru saja diantar oleh office boy. “Iya, aku tidak pulang. Aku terbangun di jam tiga pagi. Tidak mungkin aku pulang jam tiga pagi. Lebih baik aku bermalam di ruang kerjaku saja.”Harmony menggeleng-gelengkan kepalanya. “Aku pikir kau sudah pulang. Tadi malam kan aku memiliki operasi. Jadi, aku langsung pulang saja. Kalau aku tahu kau tertidur di ruang kerjamu, aku pasti akan membangunkanmu.”Ariel tersenyum samar. “It’s okay, Harmony. Aku memiliki beberapa pakaian ganti di ruang kerjaku. Jadi tidak sama sekali masalah kalau aku bermalam di ruang kerjaku.”Sebagai seorang dokter, yang terkadang memiliki jadwal mendadak—dia sudah menyiapkan beberapa perlen

Latest chapter

  • Hot Billionaire   Bab 200. Ending Scene (TAMAT)

    Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimatan Timur. Hal yang paling Ariel sukai adalah Indonesia kaya akan budaya alam, yang menakjubkan. Shawn mengajak Ariel ke sebuah pengalaman baru yang seumur hidupnya, tidak pernah Ariel temukan. Suasana hangat alam yang berbeda jauh dari negara-negara di benua Amerika ataupun Eropa—sangatlah indah di mata Ariel.Ariel tidak menyangka, di balik sosok Shawn yang terkenal sangat kaya, ternyata menyimpan jutaan kesederhanaan. Seperti contohnya ini. Tidak pernah sekalipun Ariel sangka bahwa Shawn bisa makan di rumah makan sederhana. Shawn selalu menuruti keinginan Ariel. Apa pun asalkan Ariel bahagia, pastinya pria itu akan menurutinya.Cinta di level yang sama, sangatlah jarang terjadi. Kebanyakan orang selalu tak imbang. Di era zaman sekarang, yang kerap mencintai lebih banyak adalah wanita, bukan sang pria. Namun, kali ini berbeda jauh. Ariel begitu beruntung memiliki Shawn yang mencintainya dengan cara luar biasa.Dua insan saling mencintai itu bagaikan

  • Hot Billionaire   Bab 199. Extra Part V

    Beberapa bulan berlalu … Suara tangis bayi memecahkan ketegangan di ruang bersalin. Tangis bayi laki-laki itu bersamaan dengan air mata menetes dari kedua orang tuanya. Ya, Ariel dan Shawn sama-sama meneteskan air mata di kala putra ketiga mereka telah lahir kedua. Kontraksi yang cukup lama, dan membuat Ariel kesakitan hebat berjam-jam.Akhirnya semua itu terbayar dengan anak ketiga mereka lahir sempurna, tanpa kekurangan apa pun. Kehamilan kali ini, Ariel mengalami kontraksi lebih lama. Bahkan Shawn sempat memaksa Ariel untuk melahirkan operasi sesar, tapi sayangnya Ariel menolak. Dokter cantik itu tetap berjuang untuk bisa melahirkan secara normal.Ariel dan Shawn saling melemparkan tatapan penuh cinta. Tatapan yang menunjukkan betapa mereka sangatlah bahagia. Sang dokter menyerahkan bayi laki-laki tampan itu ke dada Ariel.“Sayang, anak kita sudah lahir,” bisik Ariel pelan dengan air mata tak henti berlinang.Shawn mengecup lembut kening sang istri dan putranya. “Terima kasih kau

  • Hot Billionaire   Bab 198. Extra Part IV

    Ariel dan Shawn menatap hangat Stoner dan Ariana yang sudah tertidur pulas. Sepulang dari resepsi pernikahan Harmony, memang Stoner dan Ariana sudah terlelap. Sampai di rumah, Shawn hanya tinggal membaringkan tubuh Stoner dan Ariana di ranjang.“Stoner dan Ariana sudah tidur. Waktunya kita tidur,” ucap Shawn pelan—dan direspon anggukkan di kepala Ariel.Shawn memeluk pinggang sang istri, meninggalkan kamar anak mereka, menuju ke kamar mereka. Shawn dan Ariel selalu memiliki kebiasaan yaitu memastikan anak mereka tidur nyaman. Tidak lupa empat pengasuh diwajibkan berjaga anak mereka secara bergantian.Di kamar, Ariel berbaring di ranjang bersama dengan sang suami tercinta. Tampak jelas raut wajah Ariel menyimpan sesuatu. Seperti ada yang ingin dibicarakan oleh Ariel.“Kenapa kau belum tidur, hm?” Shawn membelai lembut pipi Ariel.Ariel menatap hangat Shawn. “Kau lupa dengan permintaanku ingin melahirkan di Indonesia?” tanyanya pelan.Ariel tidak akan mungkin lupa dengan permintaannya,

  • Hot Billionaire   Bab 197. Extra Part III

    Hari pernikahan Harmony telah tiba. Seluruh keluarga Geovan diundang dipernikahan Harmony. Perancang busana yang dipilih adalah Stella—ibu kandung Shawn. Merupakan sebuah kebanggaan bisa memakai gaun pengantin rancangan Stella—yang merupakan seorang perancang busana yang handal.Harmony bahkan mendapatkan gaun pengantin indah secara gratis. Wajar saja, karena Harmony merupakan sahabat baik Ariel. Bukan hanya gaun pengantin gratis, tapi hotel yang dipilih Harmony pun gratis. Kebetulan hotel yang dipilih Harmony adalah hotel milik keluarga Geovan.Ariel yang merupakan bridesmaid, turut ikut membantu dalam persiapan pernikahan Harmony dengan kekasihnya. Namun, tentunya Shawn tidak memberikan izin pada Ariel untuk terlalu sibuk. Shawn mengutus sekretarisnya untuk membantu sang istri. “Shawn, sepertinya aku tidak cocok memakai gaun ini. Lihatlah aku terlihat gemuk.” Ariel mengadu pada Shawn, di kala sudah selesai mengenakan gaun indah khusus menghadiri pernikahan Harmony.Senyuman di waj

  • Hot Billionaire   Bab 196. Extra Part II

    “Ariel, aku akan pulang malam. Nanti sopir ibuku akan menjemput Stoner dan Ariana. Ibuku dan ayahku merindukan Stoner dan Ariana. Kau istirahatlah duluan, jangan menungguku.” Shawn membenarkan dasi, bersiap-siap untuk berangkat ke kantor.Ariel mendekat menghampiri Shawn, membantu membenarkan dasi sang suami. “Sayang, kau belum menjawab permintaanku yang kemarin.”Ariel semalaman tidak tidur nyenyak, akibat permintaannya pada Shawn tidak dikabulkan. Dia ingin melahirkan di Indonesia, tapi belum mendapatkan jawaban dari sang suami tercinta.Shawn mengecup bibir Ariel. “Aku sedang tidak ingin berdebat. Aku berangkat dulu ke kantor. Hari ini aku memiliki meeting. I love you.” Pria tampan itu langsung melangkah pergi meninggalkan Ariel—tanpa menunggu balasan dari sang istri.Ariel menghela napas dalam melihat Shawn yang sudah pergi meninggalkannya. “I love you too, Shawn,” jawabnya, tapi sang suami sudah pergi.“Nyonya…” Seorang pelayan mengetuk pintu.Ariel mempersilakan pelayan itu untu

  • Hot Billionaire   Bab 195. Extra Part I

    Satu tahun berlalu … “Stoner, Ariana, jangan main pisau. Ya Tuhan, nanti tangan kalian terkena pisau, Nak. Aduh, kalau Daddy kalian tahu kalian terluka sedikit saja, dia akan mengomel tujuh hari tujuh malam.” Ariel mengambil pisau yang ada di tangan Stoner dan Ariana dengan hati-hati. Buah hatinya dengan Shawn itu sudah bisa berjalan, itu yang membuat Stoner dan Ariana sangat lincah ke sana kemari. Empat pengasuh saja dibuat pusing akibat tingkah Stoner dan Ariana.“Nyonya, maafkan kami.” Empat pengasuh itu menundukkan kepala seraya mengambil pisau di tangan Ariel. Mereka sangat ceroboh di kala tengah menjaga Stoner dan juga Ariana. Ariel ingin memarahi empat pengasuh itu. Akan tetapi, dia memilih untuk bersabar. Pun dia mengerti bagaimana lincahnya bayi kembarnya itu. Jadi wajar jika sampai pengasuh dibuat pusing.“Lain kali hati-hati dalam menjaga Stoner dan Ariana. Suamiku akan sangat marah jika sampai Stoner dan Ariana terluka. Kalian tahu itu, kan?” tegur Ariel mengingatkan emp

  • Hot Billionaire   Bab 194. Perfect Ending

    Ariel menunggu Shawn kembali pulang. Sudah dua hari Shawn melakukan perjalanan bisnis ke Chicago. Usia Stoner dan Ariana kini sudah empat bulan. Itu yang membuat Shawn bisa meninggalkan istri dan anak kembarnya.“Shawn kapan pulang, ya?” gumam Ariel pelan dengan bibir sedikit menekuk.Ariel sangat merindukan Shawn. Tidur sendiri tanpa sang suami, membuat Ariel benar-benar merasakan ketidaknyamanan. Ariel terbiasa memeluk erat Shawn. Pun dia terbiasa dengan tidur dalam pelukan Shawn. Sekarang membuatnya sangatlah tersiksa.Suara dering ponsel berbunyi. Ariel segera mengambil ponselnya yang ada di atas meja, dan menatap ke layar tertera nomor sang suami di layar—tengah melakukan video call. Tampak senyuman di wajah Ariel terlukis. Detik itu juga, Ariel menggeser tombol hijau untuk menerima panggilan telepon tersebut.“Sayang?” panggil Ariel kala panggilan terhubung. Dia tersenyum melihat sang suami yang begitu tampan berada di kamera.“Sayang, di mana Stoner dan Ariana? Mereka baik-baik

  • Hot Billionaire   Bab 193. Jodoh yang Sudah Terlihat

    “Oh, My God! Kau memintaku untuk berkencan lagi? Bisa kau bayangkan bulan ini aku sudah berkencan lebih dari lima belas pria. Hasilnya sama! Tidak ada yang bagus!” sembur Mika emosi pada sang asisten yang memintanya untuk berkencan lagi. Sudah lima belas kali dia berkencan, dan hasilnya nihil. Tidak ada yang Mika sukai.Sang asisten menggaruk tengkuk lehernya tidak gatal. “Nona, perintah kakek Anda sudah sangat jelas. Beliau meminta Anda terus berkencan sampai Anda menemukan yang cocok.” Sang asisten terlihat jelas menunjukkan rasa panik dan khawatir. Pasalnya dia pun mendapatkan ancaman jika sampai Mika tak mau lagi berkencan. Ancaman tak main-main dari kakek bosnya—membuatnya sakit kepala.Mika mengembuskan napas kasar. “Lima belas pria yang aku temui, mereka tidak benar-benar ingin berkencan denganku. Mereka fokus ingin menjalin kerja sama dengan kakekku dan ayahku. Mendekatiku hanya bagaikan aku ini jembatan mereka. Aku tidak bodoh! Aku tidak mudah dikelabui!”Mika menenggak wine

  • Hot Billionaire   Bab 192. Stoner dan Ariana

    Ariel telah dipindahkan ke ruang VVIP. Keluarga Geovan dan keluarga DiLaurentis telah berkumpul. Stella menggendong bayi laki-laki, dan Yuval menggendong bayi perempuan dengan hati-hati dibantu oleh Malvia. Tampak jelas kebahagiaan begitu terlihat sangatlah pada semua orang.“Sayang, lihatlah cucu kita mirip sekali seperti Shawn bayi,” ucap Stella pada Sean.Sean mengecup cucu laki-lakinya. “Aku tidak menyangka waktu akan secepat ini. Putra kecil kita sudah menjadi seorang ayah.”Stella tersenyum merespon ucapan Sean. “Kau benar, Sayang. Aku juga tidak pernah menyangka waktu berjalan dengan cepat.”“Selamat, Ariel.” Harmony, Nicole, Joice, dan Mika memeluk Ariel bergantian. Pun Savannah bersama Flora memeluk Ariel bergantian. Mereka semua mengucapkan selamat atas kelahiran anak Shawn dan Ariel.Stanley, Steve, Marcel, dan Oliver pun mengucapkan selamat pada Shawn dan Ariel.“Siapa nama anakmu, Shawn?” tanya William tak sabar.“Iya, siapa nama anakmu, Shawn?” sambung Yuval yang juga ta

DMCA.com Protection Status