Share

Jujur Atau Dusta?

"Hill … Kamu kenapa, Hill?" Mbak Nilam mengguncang-guncang pundakku yang sudah basah oleh keringat dingin. "Kamu kenapa? Nggak apa-apa kan, Hill?" 

Jangankan menjawab pertanyaan Mbak Nilam, untuk sekedar menggetarkan bibir pun aku tak mampu lagi. Sungguh, hanya bisa bernapas, terengah-engah di antara bayang-bayang  jahat Arnold. Menyakitkan, menakutkan. Oh, ooohhh, kenapa Arnold sampai hati melakukan hal sejahat itu padaku? Dia sendiri kan yang mengatakan kalau aku ini sahabatnya? Begitulah seorang sahabat? 

Jahat. Jahat. Jahat. 

"Why do you help me, Arnold?" (Kenapa kamu membantuku, Arnold?) tanyaku pagi itu waktu dia mengantarkan makan pagi ke markas pelariannya. 

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status